Dengan ada sistem penganggaran kesehatan para penyelenggara dan pentedia pelayanan kesehatan
yang berkecenderungan memandang ke depan, akan selalu memikirkan apa yang mungkin dilakukannya
pada masa yang akan dating. Sehingga dalam pelaksanaannya, penyedia pelayanan kesehatan ini tinggal
berpegangan pada semua rencana yang telah disusun sebelumnya.
2. Sedangkan manfaat lain adalah membantu manajer dalam dalam suatu pelayanan kesehatan dalam
mengelola pelayanan kesehatan. Manajer harus mengambil keputusan-keputusan yang paling
menguntungkan pelayanan kesehatan. .
3. Budgeting mempunyai manfaat yang pada dasarnya sama, yakni dalam hal perencanaan, koordinasi,
dan pengawasan.
Budget bermanfaat untuk membantu manajer meneliti, mempelari masalah-masalah yang berhubungan
dengan kegiatan yang akan dilakukan. Dengan kata lain, sebelum merencanakan kegiatan, manajer
mengadakan penelitian dan pengamatan-pengamatan terlebih dahulu. Kebiasaan membuat rencana-
rencana akan menguntungkan semua kegiatan. Mengerahkan seluruh tenaga dalam faskes dalam
menentukan arah/kegiatan yang paling menguntungkan. Budget yang disusun untuk waktu panjang,
akan sangat membantu dalam mengerahkan secara tepat tenaga-tenaga kepala bagian, dan semua
tenaga operasional.
Dengan melihat uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa manfaat penyusunan anggaran adalah:
Adanya perencanaan terpadu. Anggaran dalam suatu faskes dapat digunakan sebagi alat untuk
merumuskan rencana dan untuk menjalankan pengendalian terhadap berbagai kegiatan secara
menyeluruh. Dengan demikian, anggaran merupakan suatu alat manajemen yang dapat digunakan baik
untuk keperluan perencanaan maupun pengendalian.Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan pelayanan
kesehatan. Selain itu penganggaran juga Sebagai alat evaluasi kegiatan yang dilaksanakan.
2. Seringkali keadaan yang digunakan sebagai dasar penyusunan anggaran mengalami perkembangan
yang jauh berbeda daripada yang direncanakan. Hal ini berarti diperlukan pemikiran untuk penyesuaian.
Kemungkinan ini menghendaki agar anggaran disesuaikan secara berkesinambungan dengan kondisi
yang berubah-ubah agar data dan informasi yang diperoleh akurat.
3. Karena penyusunan anggaran melibatkan banyak pihak, maka secara potensial dapat menimbulkan
persoalan-persoalan hubungan kerja yang dapat menghambat proses pelaksanaan anggaran.
4. Penganggaran tidak dapat terlepas dari penilaian subyektif pembuat kebijakan terutama pada saat
data dan informasi tidak lengkap /cukup
https://nadyasm.wordpress.com/2014/10/11/penganggaran-kesehatan/