Di Susun Oleh
MUHAMMAD IQBAL
2060 8200 3999
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Pendidikan Formal :
Pendidikan Informal
1. Pendidikan Bahasa Inggris
(Basic – Intermediate) di LBI LIA di Bukittinggi - Sumatra Barat
2003 - 2006
2. Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer di SMAN 2 Bukittinggi
2003 – 2006
iv
3. Pelatihan Audit Investigatif Kerja Sama UIN Jakarta - KPK
2008
4. Pelatihan ISO 9001 : 2000
2009
5. Pendidikan Bahasa Inggris LPIA Buaran- Jakarta (Conversation I)
2010
Pengalaman Organisasi
1. Anggota Praja Muda Karana (PRAMUKA) SLTP PMT Prof. Dr. Hamka periode
2000 - 2003 di Padang – Sumatra Barat
2. Divisi Keagamaan OSIS SMAN 2 Bukittinggi periode 2003-2004
3. Wakil Ketua Sanggar Konsultasi Remaja (SKR) SMAN 2 Bukittinggi periode
2004 – 2005
4. Ketua OSIS SMAN 2 Bukittinggi periode 2005-2006
5. Divisi Kesenian dan Olahraga (KESORGA) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Jakarta periode 2006-2007
6. Wakil Ketua Pelaksana FEIS Anniversary ke – 7 periode 2007-2008
7. Latihan Dasar Kepemimpinan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang
Ciputat Periode 2006 – 2010
8. Pengurus Komisariat Fakultas HMI Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Jakarta
periode 2007-2008
9. Kader Partai Reformasi Mahasiswa (PARMA) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
periode 2006–2010
10. Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (DPMF) Ekonomi dan Ilmu Sosial
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2009–2010
11. Pengurus Pemuda Remaja Masjid (PRISMA) Raya Al Azhar Pulo Gebang Jakarta
Timur periode 2009-2010
v
ABSTRACT
The result of this research show two variable are detection and investigation
audit resulit the positive significant and one variable is prevention act the result
negative significant.
v
ABSTRAK
vi
KATA PENGANTAR
Tiada pantas kata yang terucap dari mulut manis ini kecuali kalimat syukur
Alhamdulillah. Nikmat yang telah diberikan kepada saya, sehingga pada saat
akan berusaha untuk menyelesaikan proposal ini untuk mengajukan judul skiripsi
yang akan diajukan sebagai syarat disetujuinya saya dalam melakukan penelitian dan
Penulis ingin menyampaikan banyak ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah mendukung peneliti dalam menyelesaikan proses penulisan skripsi ini sehingga
1. Untuk Mamaku tersayang, kakakku tercinta Uni Zil, Da Dedi dan Uni Za
vii
3. Keluarga Besar Umi Sa`adah Sidik yang selalu mengingatkan dan memotivasi
Mak Dang, Mak Tuo, Ibu Affif, Angah, Mak Laut, Mak Puk, Om Dodi, Om
Am, dan Tante Reno serta semua kakak sepupuku Da Raf, Da Wis, Da Andi,
Mas Kusno, Uni Riri, Uni Rini, Kak Taufiqi dan semuanya yang sudah
4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
5. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni selaku Pudek I Akademik dan dosen
6. Ibu Rini, SE, Ak. Msi selaku dosen Pembimbing II Skripis yang telah
banyak membantu peneliti dengan penuh kasih sayang dan tanggung jawab
ini.
Hidayatullah Jakarta pada umumnya dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis pada
khususnya yaitu pak alfreed dan mas aziz yang sering direpotkan peneliti.
pikiran Edi, Sri, Anggi, Berly, Dwino, Ika, Indah, Sari, Hamid, Abe, Wildan,
Wahyu, Ibin, Sugeng, Danang, Batak, Kiong, Ipay, Icam, Gesang, Arya dan
viii
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, tetapi besar harapan
peneliti Skripsi ini dapat memberi manfaat kepada seluruh mahasiswa Akuntansi se-
Indonesia pada umumnya dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri
Dan akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
mendukung saya baik moral dan materil. Terlebih lagi kepada Bapak / Ibu
pembimbing, Dosen pengajar mata-mata kuliah yang telah memberikan kami ilmu
dan modal untuk meraih masa depan, keluarga beserta teman-teman yang sudah
memberikan saya motivasi, kritik, saran dan masukan kepada saya untuk
menyelesaikan proposal ini. Semoga Skripsi ini dapat memberi manfaat kepada
Penulis
Muhammad Iqbal
ix
DAFTAR ISI
xi
c. Meningkatkan Kultur Organisasi ..................................... 32
d. Mengefektifkan Fungsi Internal Audit............................. 34
C. Pendeteksian Kecurangan ...................................................... 37
1. Pengertian Pendeteksian ................................................. 37
2. Objek Pendeteksian ........................................................ 38
D. Audit Investigatif .................................................................. 44
1. Pengertian Audit Investigatif .......................................... 44
2. Tujuan Adanya Audit Investigatif................................... 45
3. Investigatif dengan Teknik Audit.................................... 47
4. Prinsip-Prinsip Investigatif ............................................. 52
5. Tahap-Tahap Audit Investigatif ...................................... 53
6. Laporan Audit Investigatif.............................................. 56
7. Menjelaskan Audit Investigasi Kedalam Bahasa Hukum 56
E. Kerangka Pemikiran .............................................................. 57
F. Pengembangan Hipotesis ....................................................... 59
G. Tinjauan Penelitian Sebelumnya ............................................ 60
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian...................................................... 61
B. Metode Penentuan Sampel..................................................... 61
C. Metode Pengumpulan Data .................................................... 61
D. Metode Analisis..................................................................... 62
E. Uji Instrumen Penelitian......................................................... 63
1. Uji Validitas ................................................................... 63
2. Uji Reliabilitas ............................................................... 63
F. Uji Hipotesis.......................................................................... 64
1. Uji Asumsi Klasik .......................................................... 64
a. Uji Multikolonieritas.................................................. 65
b. Uji Heterokedastisitas ................................................ 65
c. Uji Normalitas ........................................................... 66
2. Pengujian Hipotesis ........................................................ 66
a. Uji Koefisien Determinasi.......................................... 67
b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t). 67
c. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) .................. 68
xii
G. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuranya .................. 68
1. Tindakan Pencegahan ..................................................... 68
2. Pendeteksian Kecurangan ............................................... 69
3. Audit Investigatif............................................................ 69
4. Dalam Meminimalisasikan Kecurangan Terhadap Penya-
Laporan Keuangan ......................................................... 70
5. Operasional Variabel Penelitian ....................................... 71
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian...................................... 73
B. Penemuan dan Pembahasan.................................................. 75
1. Deskriptif Demografi Responden.................................... 75
2. Uji Kualitas Data............................................................ 78
a. Uji Validitas ............................................................... 78
b. Uji Reliabilitas............................................................ 82
3. Uji Asumsi Klasik .......................................................... 84
a. Uji Multikolinearitas .................................................. 84
b. Uji Heteroskedastisitas ............................................... 85
c. Uji Normalitas ........................................................... 87
4. Uji Hipotesis .................................................................. 89
a. Hasil Uji Koefisien Determinasi................................. 89
b. Hasil Uji t .................................................................. 90
c. Hasil Uji F ................................................................. 93
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan.......................................................................... 103
B. Implikasi .............................................................................. 104
C. Saran.................................................................................... 104
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 105
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
No Keterangan Halaman
xiii
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
keuangan yang dibuat oleh manajemen dapat disajikan secara wajar. Akan
secara wajar.
Prof.Dr.Rizal Ramli, Pande Radja Silalahi dan pada saat ini beberapa anggota
Pansus dari F-Demokrat) tentang Skandal Bank Century. Pada saat sekarang
ini mereka sedang membicarakan masalah Skandal Bank Century dan data-
1
data yang sedang dikumpulkan berkaitan dengan Bill Out kucuran dana 6.7
dana Penyertaan Modal Sementara (PMS) oleh BI melalui LPS kepada Bank
pasar yang sangat besar bagi signifikan jumlah investor, karyawan dan
Beberapa kasus inilah yang memaksa auditor internal dan eksternal untuk
yang dilemparkan oleh Panel on Audit Effectiveness dari AICPA yaitu auditor
dalam mendeteksi kecurangan. Oleh karena itu, profesi akuntan telah memulai
melakukan tes detail atau prosedur substantif secara akurat, dengan tidak
2
hanya menyandarkan diri terhadap tes pengendalian saja. Dalam mengungkap
sama antara akuntan dengan penegak hukum saat ini bukan hanya penting
tetapi telah menjadi keharusan. Para penyidik tindak pidana korupsi harus
kasus yang disidik, di sisi pihak akuntan harus mengerti dan memahami data-
Mulai dari hal inilah penulis mempunyai gagasan, sebenarnya apa yang
terjadi dengan hukum di negara ini. Apa yang membuat para pelaku
seperti apa yang harus dilakukan oleh auditor internal atau eksternal untuk
berikut:
3
1. Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement Fraud). Kecurangan
oleh manajemen dalam bentuk salah saji material laporan keuangan yang
akuntan publik juga harus mematuhi kode etik profesi yang mengatur perilaku
akuntan publik dalam menjalankan praktik profesinya baik dengan sesama anggota
maupun dengan masyarakat umum. Kode etik ini mengatur tentang tanggung jawab
harus diberikan kepada pelaku kecurangan agar mereka jera. Karena berbicara
tentang kecurangan dan hukum kedua aspek ini saling mendukung. Apabila hukum
4
suatu negara belum begitu kuat, maka para koruptor pun tidak akan jera. Undang-
Undang No.31 tahun 2009, Undang-Undang 20/2001 tentang tindak pidana korupsi
Oleh karena itulah disini penulis akan membahas tentang tindakan pencegahan
tindakan seperti apa yang harus dilakukan seandainya ditemukannya kecurangan dan
pada akhirnya sanksi seperti apa yang harus diberlakukan kepada para pelaku
kecurangan tersebut.
Atas dasar latar belakang diatas, maka skripsi ini peneliti memberi judul
B. Perumusan Masalah
berikut :
5
4. Apakah tindakan pencegahan, pendeteksian dan audit investigatif
keuangan.
Berdasarkan penelitian yang diteliti maka tujuan dan manfaat yang dicapai
dependen).
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
a. Bagi Akademisi
6
upaya meminimalisasi kecurangan. Selain itu penelitian ini dapat
akan datang.
terbukti.
penelitian selanjutnya.
yang ada.
7
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
berikut :
Terjemah :
Kecurangan (fraud)
8
Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), menyebutkan
piutang.
ranting anaknya.
9
Sumber: Theodorus M, 2007: 98
10
akan menjelaskan masing-masing cabang berserta rantingnya secara
umum.
A. Corruption
(economic extortion)
2. Penyuapan (Bribery)
11
dilakukan dengan maksud mempengaruhi keputusan yang dibuat
disbursement).
1. Skimming
perusahaan.
2. Larceny
3. Billing Schemes
12
4. Payroll Schemes
gaji karyawan.
biaya perjalanan.
6. Check Tampering
C. Fraudulent Statements
understatements)
(Asset/Revenue Overstatemants)
(Asset/Revenue Understatemants)
13
3. Segitiga Kecurangan (Fraud Triangel)
Segitiga Fraud ini adalah gagasan dari seorang mahasiswa yang bernama
(Donald R.Cressy) yang pada waktu itu dia melakukan penelitian disertasi
Perceived Opportunity
Fraud Triangle
Pressure Rationalization
M, 2007:107).
mengapa di waktu yang lalu anda tidak akan melanggar kepercayaan yang
14
dengan kedudukan anda sekarang? umumnya jawaban mereka adalah
salah satu di antara: (a) ketika itu belum ada kebutuhan (yang mendesak)
seperti sekarang, atau (b) belum pernah terpikir untuk melalakukan hal
sebelum itu, atau (c) di waktu itu saya menganggap perbuatan itu tidak
orang lain, padahal sebenarnya “berbagi masalah dengan orang lain” dapat
orang lain tentu tergantung pada orang tersebut. Namun Cressy mencatat
bahwa ada masalah non keuangan tertentu yang dapat diselesaikan dengan
mencuri uang atau asset lainnya, jadi dengan melanggar kepercayaan yang
15
keuangan, sebagai kesalahan menggunakan akal sehatnya, dan karena
c. Physical Isolation
d. Status Gaining
Status ini berbicara tentang kebiasaan buruk yang tidak mau kalah dari
meningkatakan statusnya.
e. Employer-employee Relations
Tetapi pada saat yang sama ia merasa tidak ada pilihan kecuali ia harus
Cressy berpendapat, ada dua komponen dari persepsi tentang peluang ini.
dan apa yang ia lihat, misalnya dari pengalaman orang lain yang
melakukan fraud dan tidak ketahuan atau tidak dihukum atau terkena
16
Posisi mereka yang mendapat kepercayaan (trust), khususnya dibidang
yang illegal untuk tetap mempertahankan jati dirinya sebagai orang yang
dipercaya.
fraud, yaitu:
a. Niat (Intent)
lainnya.
b. Pendorong/tekanan (Incentive/Pressure)
17
seperti berjudi dan peminum atau mempunyai harapan/tujuan yang
tidak realistis.
c. Kesempatan (Opportunity)
yang lemah.
d. Rasionalisasi/sikap (Rationalization/Attitude)
a. Berdasarkan Pencatatan
tiga kategori:
3) Pencurian aset yang tidak tampak pada buku, dan tidak akan
18
dagang yang telah dihapus bukukan/di write of (fraud of the
b. Berdasarkan Frekuensi
frekuensi terjadinya:
melakukan kecurangan.
c. Berdasarkan Konspirasi
kecurangan.
19
d. Berdasarkan Keunikan
berikut:
Misalnya:
a. Keserakahan (Greed)
b. Kesempatan (Opportunity)
c. Kebutuhan (Need)
20
d. Pengungkapan (Exposure)
generik/ umum).
1) Faktor Generik
maupun dengan pelaku yang lain. Oleh karena itu, setiap pelaku
2) Faktor Individu
Faktor ini melekat pada diri seorang moral, faktor ini berhubungan
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi resiko ini adalah:
21
b) Aturan prilaku pegawai, dikaitkan dengan lingkungan dan budaya
organisasi/perusahaan.
organisasi/perusahaan.
dibandingkan dengan yang dilakukan oleh karyawan. Oleh karena itu perlu
22
diketahu gejala-gejala yang menunjukan adanya kecurangan tersebut,
meningkat.
tahun buku.
pembayaran.
23
5) Kekurangan barang yang diterima.
7) Faktur ganda
7. Pelaku Kecurangan
misappropriation of asset).
24
Kecurangan penyalahgunaan aktiva biasanya disebut kecurangan
serta pembenaran terhadap tindakan tersebut. Contoh salah saji sejenis ini
adalah:
a. Mark Up harga
b. Investor
25
c. Perusahaan (Enterprise)
d. Pelanggan
dibanding ketika penyakit itu itu sudah datang. Dan seperti itu lah terhadap
Ada ungkapan yang secara mudah ingin menjelaskan penyebab atau akar
fraud by need, by greed, and by opportunity. Namun, jika kita ingin mencegah
need dan greed yang mengawali terjadinya fraud dilakukan sejak menerima
seorang (recruitment process), meskipun kita tahu bahwa proses itu bukan
atasan telah terbukti merupakan unsur pencegahan yang penting. Karena itu
26
prakteknya. Karena salah satu tujuan adanya pengendalian intern adalah salah
Terjemahan
Suatu sistem dengan proses dan prosedur yang bertujuan khusus dirancang
fraud.
Pencegahan Kecurangan
Peran utama dari internal auditor sesuai dengan fungsinya dalam pencegahan
a. Pengendalian intern tidak ada atau lemah atau dilakukan dengan longgar dan
tidak efektif.
27
b. Pegawai dipekerjakan tanpa memikirkan kejujuran dan integritas mereka.
ditempatkan dengan tekanan yang besar untuk mencapai sasaran dan tujuan
d. Model manajemen sendiri melakukan kecurangan, tidak efsien dan atau tidak
efektif serta tidak taat terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
kecurangan
2. Tindakan Pencegahan
manajemen dalam hal penetapan kebijakan, sistem dan prosedur yang membantu
keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi serta kepatuhan terhadap hukum dan
Untuk itu agar tujuan yang telah ditetapkan Top Manajemen dapat dicapai,
28
keamanan asset perusahaan terjamin dan kegiatan operasi dapat dijalankan
secara efektif dan efisien, maka pihak Manajemen perlu menciptakan suatu
e) Struktur organisasi
29
dasar untuk menenetukan bagaimana risiko harus dikelola. Risiko dapat
b) Personel baru
d) Teknologi baru
b) Pengolahan informasi
c) Pengendalian fisik
d) Pemisahan tugas
30
jawab individual berkaitan dengan pengendalian intern terhadap
pelaporan keuangan.
tindakan koreksi.
1) Review Kinerja
atau keuangan satu sama lain, bersama dengan analisis atas hubungan
2) Pengolahan informasi
31
(end user). Pengendalian ini membantu menetapkan bahwa transaksi
adalah sah, diotorisasi semestinya, dan diolah secara lengkap dan akurat.
a) Pengengendalian fisik
pengendalian.
b) Pemisahan tugas
(GCG) yang saling terkait satu sama lain agar dapat mendorong kinerja
32
1) Keadilan (Fairness)
2) Transparansi (disclosure)
3) Akuntabilitas (Accountability)
5) Moralitas (Morality)
33
6) Kehandalan (Reliability)
7) Komitmen
34
manajemen agar fungsi internal audit bisa efektif membantu manajemen
sehingga setiap auditor mengetahui dengan jelas apa yang menjadi tugas,
3) Internal audit harus mempunyai internal audit manual yang berguna untuk:
performance.
4) Harus ada dukungan yang kuat dari top manajemen kepada internal audit
35
5) Internal audit departemen harus memiliki sumber daya yang profesional,
yang tinggi.
internal auditor sudah bisa bekerja secara efisien dan efektif dan bisa
bekerjasama dengan akuntan publik, maka audit fee yang harus dibayar
kepada KAP bisa ditekan menjadi lebih rendah karena hasil kerja
pekerjaan KAP.
cuti.
dianggap perlu agar jelas mana yang hadiah dan mana yang berupa
biasa-biasa saja.
36
13) Menyediakan saluran saluran untuk melaporkan telah terjadinya
yang benar.
C. Pendektesian Kecurangan
Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang seperti apa pendeteksian itu,
itu.
1. Pengertian Pendeteksian
37
kecurangan memiliki karakteristik tersendiri, sehingga untuk dapat
ataupun kecurigaan dari rekan sekerja. Pada awalnya, kecurangan ini akan
adanya kecurangan, namun red flag ini biasanya selalu muncul disetiap
2. Objek Pendeteksian
Melihat beberapa sumber dan refrensi yang dibaca, maka peneliti melihat
berikut:
38
a. Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement Fraud).
total hutang dari rata-rata 28% menjadi 52% dilain pihak adanya
pemeriksaan kecurangan.
39
b. Penyalahgunaan Aset (Asset Misappropriation).
intern yang baik dalam pos-pos tersebut akan sangat membantu dalam
1) Analytical Review
40
adalah perbandingan pembelian persediaan bahan baku dengan tahun
2) Statistical Sampling
metode deteksi ini akan efektif jika ada kecurigaan terhadap satu
4) Site Visi-Observation
41
c) adanya cara pembenaran perilaku tersebut yang sesuai dengan
Ada tiga elemen dalam struktur pengendalian intern yang perlu diperhatikan
Tabel 2.3.
Fraud Examination
c. Korupsi (Corruption)
Sebagian besar kecurangan ini dapat dideteksi melalui keluhan dari rekan
kerja yang jujur, laporan dari rekan, atau pemasok yang tidak puas dan
42
kecurangan ini kemudian dilakukan analisis terhadap tersangka atau
mendukung.
7) Pernyataan yang salah dan palsu dalam laporan keuangan dari segi
pembayaran.
43
suka berbicara. Pencuri dan penggelap uang lebih berhati-hati. Mereka
lebih keras bila tertangkap. Pencuri dan penggelap uang tidak mau maju
C. Audit Investigatif
44
dokumentasi keuangan untuk tujuan tertentu yang mungkin saja berhubungan
R. Davia- Fraud:101)
karyawannya.
45
d. Menemukan dan mengamankan dokumen yang relevan untuk
penjualan aset.
perbuatannya.
mungkin.
diambil.
46
m. Mendalami tuduhan (baik oleh dalam atau luar perusahaan, baik lisan
maupun tertulis, baik dengan nama terang atau dalam bentuk surat
niatnya.
nama baik.
Banyak auditor yang sudah berpengalaman pun, merasa ragu untuk terjun
47
Audit adalah cara-cara yang dipakai dalam mengaudit kewajaran
bukti audit. Jadi teknik audit yang akan dilakukan ada tujuh, yaitu:
perhitungan uang tunai (baik dalam mata uang rupiah atau mata uang
dalam investigatif hal itu perlu dilakukan apakah sebagainya kita tidak
48
Permintaan informasi sangat penting, dan juga memerlukan prosedur
c. Memeriksa Dokumen
elektronis/digital.
d. Riview Analitikal
Dellote Haskins dan Sells (disingkat DHS, cikal bakal dari Deloitte
49
Kuasai gambaran besarnya lebih dahulu. (menurut Stringer dan
50
2) Hubungan antara Satu Data dengan Data Keuangan Lainnya.
pertama.
51
e. Menghitung Kembali
yang sangat lazim dalam audit. Biasanya tugas ini diberikan kepada
berpengalaman.
4. Prinsip-Prinsip Investigatif
audit investigatif.
52
Investigatif adalah tindakan mencari kebenaran dengan memperhatikan
berlaku.
sebagaimana manusia.
53
petugas investigatif harus dipertimbangkan auditor yang mempunyai
auditan.
d) Kapan dilakukan.
54
Investigatif adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh
terlebih dahulu.
sebenarnya.
diaudit dan dapat dijadikan sebagai alat bukti. Alat bukti menurut
1) Keterangan saksi
3) Bukti petunjuk
4) Keterangan/pengakuan terdakwa.
55
Keterangan/pengakuan terdakwa saja tidak cukup untuk pembuktian
melainkan harus disertai dengan alat bukti yang lainnya. Bukti dalam
audit adalah (1) klarifikasi (2) hasil pengujian fisik (3) dokumentasi (4)
berkepentingan. Sampai saat ini belum ada standar yang khusus untuk
laporan audit investigatif atau audit khusus. Standar umum bahwa laporan
pengadilan).
56
melakukan penelusuran berbagai peraturan perundang-undangan, termasuk
D. Kerangka Pemikiran
Gambar dibawah ini menujukan kerangka pemikiran yang dibuat dalam model
keuangan.
57
Gambar 2.4
Kerangka Pemikiran
Y
X2
(Amrizal, 2004) (Taufik, 2008; Ramaraya, 2008; Ferdian, 2006)
X3
(Theodorus M, 2007)
Sumber: Diolah dari berbagai
sumber
X2: Pendeteksian
58
E. Pengembangan Hipotesis
keuangan.
59
Tabel 2.5.
Tinjauan Penelitian Terdahulu
60
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
2002:26)
keuangan.
Data yang digunakan dala penelitian ini adalah data primer yaitu sumber
data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui
61
media perantara) data primer dikumpulkan melalui metode survey dengan
D. Metode Analisis
penilaian yang sesuai untuk digunakan. Kegiatan analisi dan pengolahan data
masing variabel.
dengan satu atau lebih variabel independen (bebas) dengan tujuan untuk
dan dan nilai estimasi variabel dependen yang ada. Dalam penelitian ini
62
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
X1 : Tindakan pencegahan
X2 : Pendeteksian
X3 : Audit Investigatif
a : Konstan
Peneliti melakukan uji instrument penelitian dari data-data yang akan diolah
sebagai berikut:
1. Uji Validitas
Uji validalitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
korelasi antara skor butir pertanyaaan dengan total skor konstruk atau
variabel
2. Uji Reabilitas
63
Dimana suatu instrumen dapat dikatakan reliabel bila memiliki koefisien
keandalan atau alpha sebesar ; (a) <0,6 tidak reliabel, (b) 0,6-0,7
F. Uji Hipotesis
ekstensi dari modal regresi dalam analisis bivariate yang umumnya digunakan
untuk menguji pengaruh dua variable atau lebih variabel independen terhadap
variabel dependen dengan skala interval atau rasio dalam suatu pengukuran
linear.
membuat janji terlebih dahulu. Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti sendiri
dengan objek penelitian dalam hal ini auditor eksternal yang bekerja di Kantor
Dalam melakukan uji asumsi klasik ini, peneliti melakukan dua uji, yaitu
sebagai berikut:
64
a. Uji Multikolonieritas
b. Uji Heterokedastisitas
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik dimana sumbu
Dasar pengembalian keputusan antara lain sebagai berikut: (a) jika ada
pola tertentu, seperti titik yang membentuk pola tertentu yang teratur
(b) jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar di atas dan
65
dilakukan dengan cara meregresikan variabel independen residual. Jika
heterokedastisitas.
c. Uji Normalitas
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data
lain: (1) jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti
serta (2) jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak
2. Pengujian Hipotesis
66
a. Uji Koefisien Determinasi
variabel dependen, diukur dengan kolerasi (R), jika R diatas 0,5 maka
(Santoso, 2002:167)
dependen.
Apabila sig t lebih besar dari 0,05, maka Ha ditolak. Demikian pula
sebaliknya jika sig t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima, bila Ha
67
diterima ini berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel
dan audit investigatif. Dalam penelitian ini, skala pengukuran yang digunakan
adalah skala Likert yang dikembangkan oleh Rensis Likert. Skala Likert
umumnya menggunakan lima angka penelitian, yaitu: (1) sangat setuju, (2)
setuju, (3) tidak pasti atau netral, (4) tidak setuju, (5) sangat tidak setuju.
1. Tindakan Pencegahan
68
prosedur yang membantu meyakinkan bahwa tindakan yang diperlukan
2. Pendeteksian Kecurangan
indikasi adanya kecurangan, namun red flag ini biasanya selalu muncul
3. Audit Investigatif
69
4. Berpengaruh Terhadap Upaya Meminimalisasi Kecurangan Dalam
Laporan Keuangan
70
Tindakan Pencegahan 1. Pengaruh 1. Kesadaran tentang adanya kecurangan I
Tindakan Pemecatan dapat menimbulkan efek jera
(X1) Pencegahan (deter).
(Amin Widjaya, 2009) 2. Sanksi (punishment) dan penghargaan
(reward) dapat mencegah kecurangan.
71
I
72
6. Dengan memeriksa dokumen, telaah data
ekstern, dan wawancara.
7. Review analitik yang dilakukan oleh auditor
secara keseluruhan.
8. Mencocokan faktur pembelian perusahaan
dengan faktur penjualan perusahaan
penyuplai.
I
73
Tabel 2 (Lanjutan)
I
n
74
t
e
r
v
a
l
I
n
t
e
r
v
a
l
I
n
t
e
r
v
a
l
Apabila tingkat kecurangan dapat ditekan, otomatis biaya-biaya tak terduga yang
2004:4-16).
75
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
76
BAB IV
Badan Layanan Umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan kriteria yang
mempunyai jabatan dari junior auditor sampai manajer. Pada dasarnya peneliti
Jakarta untuk menjadi sasaran penyebaran kuesioner. Dalam hal ini peneliti
dan Komisi Pemberantasan Korupsi serta Badan Layanan Umum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Tabel 4.1.
Nama Instansi dan Wilayah
2010. Kuesioner yang disebar sebanyak 65 buah dan dari jumlah tersebut yang
74
kembali sebanyak 50 buah kuesioner dan dapat diolah seluruhnya. Hal ini
Tabel. 4.2.
Sampel dan Tingkat Pengembalian Kuesioner
Dari data di atas dapat dilihat bahwa dari 65 kuesioner yang disebarkan
yang diperoleh adalah sebesar 76,92% dari total kuesioner. Kuesioner yang
75
pembulatan tanpa koma) posisi, jenis kelamin, pendidikan, dan lamanya
Tabel 4.3.
Jabatan Responden
Supervisor 5 10%
Manager 3 6%
Senior Auditor 24 48 %
Junior Auditor 15 30 %
Jumlah 50 100 %
Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010
Pada tabel 4.3. dapat dilihat bahwa jabatan yang dimiliki oleh
responden pada data yang telah diolah. Responden yang menjabat sebagai
dengan persentase 48% atau 24 orang ,dan Junior Auditor 15 orang dengan
persentase 30%.
Tabel 4.4.
Jenis Kelamin Responden
76
Pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan
Tabel 4.5.
Pendidikan Responden
terakhir dengan kategori Diploma tiga (D3) sebanyak 7 orang atau sebesar
14%. Selanjutnya Strata Satu (S1) sebanyak 26 orang atau sebesar 52%
dan Strata dua (S2) 17 orang atau dengan persentase 34% serta tidak ada
persentase 0% .
77
Tabel 4.6.
Lama Berprofesi Sebagai Auditor
lama berprofesi sebagai auditor adalah kurang dari 3 tahun yaitu sebanyak
a. Uji Validitas
78
kuesioner tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel.
positif dengan total skor konstruk dan Ha: skor butir pertanyaan tidak
sehingga diperoleh nilai (df) = 50-2 atau nilai df dari 48 adalah 0,235.
Tabel 4.7.
Hasil Uji Validitas Variabel Tindakan Pencegahan
79
Tabel 4.7. ( Lanjutan)
meminimalisasi kecurangan.
Tabel 4.8.
Hasil Uji Validitas Variabel Pendeteksian
80
Tabel 4.8. menunjukan variabel pendeteksian dari masing-masing 8
Tabel 4.9.
Hasil Uji Validitas Variabel Audit Investigatif
Pertanyaan Variabel r hitung r table Keterangan
81
Tabel 4.10.
Hasil Uji Validitas Variabel Meminimalisasi Kecurangan
butir pertanyaan mempunyai kriteria valid karena semua nilai r semua butir
b. Uji Reliabilitas
82
reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen penelitian yang
jika nilai Cronbach Alpha dari suatu variabel lebih besar dari 0,6 maka butir
reliabilitas yang memadai. Sebaliknya, jika nilai Cronbach Alpha dari suatu
variabel lebih kecil dari 0,6 maka butir pertanyaan tersebut tidak realibel.
Tabel 4.11.
Hasil Uji Reliabilitas
83
Berdasarkan tabel 4.11. menunjukkan bahwa instrumen untuk setiap
variabel penelitian adalah reliabel, karena α hitung > 0,6. pada variabel
a. Uji Multikolinearitas
ideal adalah tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (nilai VIF
memiliki nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol
84
Tabel 4.12.
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients(a)
Tolerance VIF
1 (Constant)
Tindakan Pencegahan .575 1,738
Pendeteksian .967 1,034
Audit Investigatif .563 1,777
a Dependent Variable: Meminimalisasi Kecurangan
Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010
Pada tabel 4.12. terlihat nilai tolerance untuk tiap variabel, variabel
pendeteksian nilai tolerance sebesar 0,967 dengan nilai VIF 1,038 dan
tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10 maka terlihat bahwa tidak terjadi
b. Uji Heteroskedastisitas
model regresi terdapat persamaan atau perbedaan varian yang dapat dilihat
85
Jika plot membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar, kemudian
plot tidak membentuk pola tertentu, seperti titik-titik menyebar di atas dan
(Ghozali, 2001:105)
Gambar 4.13.
Hasil Uji Heteroskedastisitas
86
heteroskedastisitas atau disebut homokedastisitas. Hal ini dibuktikan
dengan grafik plot diatas yang tidak membentuk pola tertentu yang teratur
c. Uji Normalitas
Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau paling tidak
bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar
maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Untuk
sumbu diagonal dari grafik. Jika data (titik) menyebar disekitar garis
asumsi normalitas. Jika data (titik) menyebar menjauh dari diagonal atau
87
normalitas mengatakan bahwa jika persebaran data (titk) mengikuti atau
penelitian ini. Melihat hal tersebut maka dapat disimpulkan penelitian ini
Gambar 4.14.
Hasil Uji Normalitas
88
Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010
4. Uji Hipotesis
berikut :
89
Tabel 4.15.
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary(b)
diatas 0,5. Standar Error of Estimate (SEE) sebesar 2,968. Makin kecil
b. Hasil Uji t
90
terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
sebesar 0,05. jika p-value lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan
Tabel 4.16.
Hasil Uji t
Coefficients(a)
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 7.583 6.812 1.113 .271
Tindakan Pencegahan .205 .116 .183 1.768 .084
Pendeteksian .350 .142 .198 2.471 .017
Audit Investigatif 1.001 .144 .727 6.942 .000
a Dependent Variable: Meminimalisasi Kecurangan
signifikansi 0,084 sehingga nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Dengan
91
terhadap kecurangan, sedangkan peneliti menyimpulkan tidak siginifikan
0,017 sehingga nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian
0,00 sehingga nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian
Theodorus M (2007)
Dari hasil uji regresi yang dilakukan, juga ditemukan bahwa variabel
c. Hasil Uji F
92
regresi mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama
Tabel 4.17.
Hasil Uji F
ANOVA(b)
nilai signifikansi sebesar 0,000 atau lebih kecil dari nilai probabilitas (p-
value) 0,05 (0,000 < 0,5). Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa
audit investigatif dan lain-lain. Sehingga perlu dibuat satu sistem yang
93
94
B A B V
A. Kesimpulan
mendukung Richard J. Bolton (2002) dan David J. Hand (2002) dan audit
Sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
merninimalisasi kecurangan.
2. Bagi Pernerintah
3. Bagi Perusahaan.
4. Bagi Investor
5. Bagi Pernerintah
Hamid, Abdul dkk. ”Pedoman Penulisan Skripsi“. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta. 2007.
Morton, Sanford. “Strategic Auditing for Fraud”. The Accounting Riview Journal.
Vol 68, No 4, pp 825-839 dari http: // www.jstor.org (diakses pada 20-
04-2010)
94
Sunarso, Siswanto. “Peran Serta Masyarakat dalam Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi. Artikel. September 2007. dari http: // beritaindonesia.com.
(diakses pada 20-04-2010)
Wahyana, Mettoe. ”Kenapa Orang Melakukan Fraud“. Artikel. Oktober 2008. dari
http : // www.oggix.com (diakses pada 05-04-2010)
Santoso, Singgih. “Buku Latihan SPPS: Statistik Parametik“. PT. Elex Media
Komputindo. Jakarta. 2007.
95
Jawaban Responden (Tindakan Pendeteksian)
Responden Total
TPn1 TPn2 TPn3 TPn4 TPn5
1 4 4 4 4 4 20
2 3 4 4 3 4 18
3 3 3 4 4 4 18
4 4 3 4 3 4 18
5 4 3 4 3 4 18
6 4 4 4 4 4 20
7 3 4 5 4 5 21
8 4 4 3 4 3 18
9 4 4 4 2 4 18
10 3 4 4 3 5 19
11 4 4 3 4 5 20
12 3 3 2 3 2 13
13 3 3 2 3 3 14
14 3 4 4 3 3 17
15 3 3 4 3 4 17
16 4 3 4 4 3 18
17 3 4 4 4 4 19
18 4 4 4 5 4 21
19 4 4 4 4 5 21
20 2 4 4 4 3 17
21 5 4 4 4 4 21
22 4 4 4 4 3 19
23 5 4 4 4 5 22
24 5 4 4 4 5 22
25 4 4 4 4 4 20
26 4 4 4 4 4 20
27 4 5 4 5 4 22
28 4 3 5 3 3 18
29 3 3 4 3 5 18
30 4 5 5 4 5 23
31 5 5 4 4 4 22
32 4 3 4 4 3 18
33 4 4 4 4 4 20
34 2 4 4 4 4 18
35 2 4 4 4 4 18
36 2 4 4 4 4 18
37 2 4 4 4 4 18
38 2 4 4 4 4 18
39 2 4 4 4 4 18
40 3 4 4 4 4 19
41 5 5 5 5 4 24
42 5 4 4 4 4 21
43 4 4 5 4 5 22
44 4 4 5 4 5 22
45 5 4 5 4 4 22
46 3 4 3 4 4 18
47 4 4 4 3 4 19
48 5 4 4 4 5 22
49 4 4 4 4 4 20
50 4 4 4 4 4 20
Uji Validitas dan Reliabilitas Tindakan Pencegahan
N %
Cases Valid 50 100.0
Excluded(a) 0 .0
Total 50 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.913 .920 10
Item Statistics
TPc1 TPc2 TPc3 TPc4 TPc5 TPc6 TPc7 TPc8 TPc9 TPc10
TPc1 1.000 .204 .146 .424 .364 .444 .532 .272 .253 .204
TPc2 .204 1.000 .716 .629 .541 .695 .571 .272 .618 1.000
TPc3 .146 .716 1.000 .674 .606 .722 .648 .376 .685 .716
TPc4 .424 .629 .674 1.000 .686 .800 .709 .271 .668 .629
TPc5 .364 .541 .606 .686 1.000 .623 .690 .276 .548 .541
TPc6 .444 .695 .722 .800 .623 1.000 .708 .450 .699 .695
TPc7 .532 .571 .648 .709 .690 .708 1.000 .482 .575 .571
TPc8 .272 .272 .376 .271 .276 .450 .482 1.000 .234 .272
TPc9 .253 .618 .685 .668 .548 .699 .575 .234 1.000 .618
TPc10 .204 1.000 .716 .629 .541 .695 .571 .272 .618 1.000
Item-Total Statistics
N %
Cases Valid 50 100.0
Excluded(
0 .0
a)
Total 50 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.615 .637 8
Item Statistics
N %
Cases Valid 50 100.0
Excluded(
0 .0
a)
Total 50 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.840 .842 10
Item Statistics
Item Statistics
Model Summary(b)
ANOVA(b)
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1020.129 3 340.043 38.613 .000(a)
Residual 405.091 46 8.806
Total 1425.220 49
a Predictors: (Constant), VAR00031, VAR00020, VAR00011
b Dependent Variable: VAR00045
Coefficients(a)
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
Collinearity Diagnostics(a)
Condition
Eigenvalue Index Variance Proportions
Residuals Statistics(a)