3. Bagaimana upaya yang selama ini saudara lakukan dalam menyelesaikan konflik
tersebut.
Jawaban :
Upaya yang harus dilakukan yang pertama, yaitu intropeksi diri, setelah itu mencari
tau lebih dalam dari konflik tersebut dan mencari cara penyelesaian, setelah
itu diselesaikan dengan kepala dingin. Karena penyelesaian konflik adalah usaha-
usaha yang dilakukan untuk menyelesaikan atau menghilangkan konflik dengan cara
mencari kesepakatan antara pihak-pihak yang terlibat dalam konflik. Penyelesaian
konflik diperlukan untuk mencegah :
semakin mendalamnya konflik, yang berarti semakin tajamnya perbedaan
antara pihak-pihak yang berkonflik.
semakin meluasnya konflik, yang berarti semakin banyaknya jumlah peserta
masing-masing pihak yang berkonflik yang berakibat konflik semakin
mendalam dan meluas, bahkan menimbulkan disintergrasi masyarakat yang
dapat menghasilkan dua kelompok masyarakat yang terpisah dan bermusuhan.
Ada dua cara penyelesaian konflik yaitu :
1) Secara persuasif, yaitu menggunakan perundingan dan musyawarah
untuk mecari titik temu antara pihak-pihak yang berkonflik. Pihak-
pihak yang berkonflik melakukan perundingan, baik antara mereka
saja maupun manggunakan pihak ketiga yang bertindak sebagai
mediator atau juru damai.
2) Secara koersif, yaitu menggunakan kekerasan fisik atau ancaman
kekerasan fisik untuk menghilangkan perbedaan pendapat antara
pihak-pihak yang terlibat konflik.
4. Apa dampak buruk konflik yang pernah saudara alami tersebut.
Jawaban :
Merusak benda-benda / fasilitas
Hilangnya silaturahmi
Mengurangi produktivitas
Menimbulkan dominasi dari kelompok yang menang atas kelompok yang
kalah.
Perubahan kepribadian/sikap dari individual
5. Apabila dalam kehidupan dikampus atau dikeluarga, saudara melihat ada konflik dan
saudara berusaha menjadi penengah. Upaya apa yang akan saudara lakukan untuk
mengelola konflik tersebut.
Jawaban :
Yang pertama bersikap netral kepada kedua belah pihak yang berseteru, yaitu dengan
cara kita harus memiliki tingkat kesabaran yang tinggi. Selanjutnya, bersikap
dewasa, kita harus pintar menganalisis karena dengan begitu kita tidak akan menuduh
sembarangan tanpa adanya bukti dan mencoba mencari tahu terlebih dahulu akar dari
konflik yang sedang terjadi, setelah itu mencoba membuka pembicaraan dengan
pihak-pihak yang sedang memiliki konflik. Lalu saya akan memikirkan solusi dari
konflik tersebut, setelah itu saya akan mencoba mendiskusikannya dengan pihak yang
sedang berkonflik dan menyelesaikannya dengan cara kekeluargaan dan berkepala
dingin dan tetap harus tenang tanpa memihak siapapun.
Dengan konflik, hidup akan lebih hidup, sebagai tanda kita hidup, tidak mati.
Maksundya adalah Konflik akan terjadi apabila ada perbedaan pemahaman antara dua
orang atau lebih terhadap berbagai perselisihan, ketegangan, kesulitan-kesulitan
diantara para pihak yang tidak sepaham. Konflik juga bisa memicu adanya sikap
berseberangan (oposisi) antara kedua belah pihak dimana masingmasing pihak
memandang satu sama lainnya sebagai lawan/penghalang dan diyakini akan
mengganggu upaya tercapainya tujuan dan tercukupinya kebutuhan masing-masing.
Terlepas dari banyaknya penyebab terjadinya konflik, perbedaan latar belakang kedua
belah pihak hingga terjadi konflik, perbedaan kepentingan diantara individu dalam
kelompok/ masyarakat yang kesemuanya saling terkait dalam realita sosial yang
kompleks. Konflik bukanlah sesuatu yang haru dihindari, dianggap momok yang
menakutkan dalam kehidupan berorganisasi melalakukan kaus, dipandang sebagai
dinamisator dalam setiap aktifitas organisasi itu sendiri, tanpa konflik organisasi akan
mati dan dengan adanya konflik organisasi akan hidup dan berkembang