Anda di halaman 1dari 4

1.

Dinamika kelompok merupakan kelompok yang terdiri dari dua/lebih individu yang
mempunyai hubungan psikologis dengan jelas antara anggota satu dengan lainnya serta
berlangsung dalam situasi yang dialami. Dinamika Kelompok terdiri dari kata dinamika
dan kelompok. Kata dinamika berasal dari kata dinamis yang artinya bergerak dan kata
kelompok yang berarti sekumpulan orang yang berkumpul dan berinteraksi serta
mempunyai tujuan bersama.

Fungsi dari dinamika kelompok itu antara lain:


 Membuat kelompok kerjasama saling menguntungkan dalam hal mengatasi
persoalan hidup.
 Memudahkan pekerjaan.
 Memecahkan masalah pekerjaan yang membutuhkan solusi masalah serta
mengurangi beban pekerjaan yang terlampau besar hingga selesai lebih cepat,
efisien dan efektif. Salah satunya dengan membagi pekerjaan yang besar
menyesuaikan bagian kelompoknya pada masing-masing (sesuai keahlian).
 Menciptakan iklim yang demokratis didalam kehidupan bermasyarakat dengan
memungkinkan setiap individu memberikan masukan, berinteraksi, serta
mempunyai peran yang sma di dalam masyarakat.

Kelompok bisa dinamakan kelompok sisoal, jika mempunyai ciri-ciri sepeti


bibawah ini:
 Mempunyai motif yang sama antara individu satu dengan lainnya. (menyebabkan
intraksi/kerjasama sebagai pencapaian tujuan yang sama)
 Ada akibat-akibat iteraksi yang berlainan antara individu satu dengan yang lain
(akibat yang ditimbulkan tergantung rasa serta kecakapan individu yang
terlambat)
 Adanya pembentukan struktur atau organisasi kelompok dan penugasan yang
jelas dsan teradiri dari peran serta kedudukan pada masing-masing.Adanya
peneguhan norma pedoman tingkag laku anggota kelompok yang mengatur
interaksi pada suatu kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
 Kelebihan Kelompok
o Adanya keterbukaan antar anggota kelompok untuk menerima dan memberi
informasi serta pendapat anggota yang lainnya.
o Kemauan anggota kelompok untuk mendahulukan kepentingan kelompoknya
dengan menekan kepentingan pribadi

o Mempunyai kemampuan anggota kelompok untuk mendahulukan


kepentingan kelompok dengan melakukan tekanan
o Kemampuan secara emosional dalam mengungkapkan kaidah dan telah
disepakati kelompok.
Kekurangan Kelompok

 Kekurangan Kelompok Kelemahan pada kelompok bisa disebabkan karena waktu


penugasan, tempat atau jarak anggota kelompok yang berjauhan yang dapat
memengaruhi kualitas dan kuantitas pertemuan

2. kata konflik berasal dari Bahasa Latin yaitu “con” dan “figere”. Dimana kata “con”
mempunyai arti bersama, sedangkan “figere” mempunyai arti memukul. Di dalam
KBBI, entri “konflik” diartikan sebagai percekcokan, perselisihan, dan pertentangan.
Sehingga bisa kota simpulkan bahwa konflik merupakan suatu kondisi ketika ada dua
ataupun lebih pandangan, kepercayaan, keinginan, kepentingan, kebutuhan yang
berbeda, nilai, tidak selaras, berseberangan, dan tidak sejalan.Di dalam materi
Sosiologi yang membahas mengenai konflik, kata tersebut lebih diartikan sebagai
suatu proses sosial yang terjadi di antara dua orang ataupun kelompok yang berupaya
saling menyingkirkan satu sama lain dengan membuat seseorang atau kelompok lain
tidak berdaya atau bahkan dengan cara menghancurkan orang atau kelompok
lain.Umumnya, konflik akan timbul dari adanya perbedaan yang ada di dalam
kehidupan sehari-hari seperti halnya perbedaan budaya, fisik, kepentingan, nilai,
kebutuhan, emosi, dan pola-pola perilaku antar individu maupun kelompok yang ada
di dalam masyarakat. Perbedaan-perbedaan tersebut bisa memuncak menjadi sebuah
konflik sosial ketika sistem sosial masyarakatnya tidak bisa mengakomodasi
perbedaan yang ada di dalam masyarakat itu sendiri.

Faktor Penyebab Konflik


Perbedaan Individu
Perbedaaan individu yang dimaksud yaitu meliputi perbedaan perasaan dan
pendirian. Dimana setiap manusia adalah individu yang unik. Ini artinya, setiap orang
mempunyai pendirian dan perasaan yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya.
Perbedaan pendirian dan perasaan tersebut tetaplah menjadi suatu hal ataupun
kawasan yang nyata itu meraih menjadi salah satu faktor penyebab konflik sosial.
Sebab, dalam menjalani suatu hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan
kelompoknya. Misalnya saja, saat berlangsung pentas musik di lingkungan
pemukiman, tentu saja perasaan setiap orang akan berbeda-beda. Terdapat yang
merasa terganggu karena berisik, tapi juga ada yang merasa terhibur.

Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan Sehingga Menciptakan Pribadi yang


Berbeda
Beberapa orang mungkin akan terpengaruh dengan pola pemikiran dan pendirian
kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda-beda itu pada akhirnya dapat
memicu konflik.
Perbedaan Kepentingan Antara Individu dan Kelompok
Setiap orang pasti memiliki perasaan, pendirian atau latar belakang kebudayaan yang
berbeda-beda. Oleh karena itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang
atau kelompok mempunyai kepentingan yang berbeda-beda. Terkadang, orang-orang
melakukan hal yang serupa, namun memiliki tujuan yang berbeda-beda.

Cara Mengatasi Konflik dalam Organisasi

Sebagai seorang pemimpin tentunya Anda harus dapat menjadi role model bagi


seluruh karyawan Anda. Sikap Anda dalam mengambil keputusan harus
diperhitungkan agar dapat menguntungkan semua yang terlibat dan tidak
menjatuhkan satu belah pihak. Khususnya dalam mengatasi konflik, Anda harus
menjadi seorang pemimpin yang adil dan membuat siapapun yang bekerja di bawah
Anda merasa aman dan nyaman. Lalu, jika sebuah konflik terjadi di perusahaan
Anda, berikut ini hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi konflik tersebut:

1. Hindari Menyudutkan Satu Belah Pihak

Menjadi seorang pemimpin dalam sebuah organisasi haruslah adil dan tidak
memihak siapapun. Meskipun seorang karyawan yang terlibat konflik ini menempati
posisi yang tinggi seperti manajer sekalipun, Anda tidak boleh langsung beranggapan
bahwa manajer Anda yang paling benar dan orang yang terlibat konflik di bawahnya
yang salah.

2. Menjadi Mediator yang Bijaksana

Dalam mengatasi sebuah masalah, sebagai pemimpin Anda akan ditempatkan


sebagai seorang mediator yang dapat menengahi konflik yang terjadi di antara
karyawan Anda. Tugas seorang mediator adalah mendengarkan permasalahan yang
terjadi dari dua belah pihak, lalu memproses informasi tersebut dan menyimpulkan
secara objektif. Secara objektif artinya, Anda harus dapat memproses permasalahan
yang terjadi sesuai fakta dan bukan opini yang dapat merugikan sebelah pihak.

3. Mengambil Keputusan Bersama

Setelah Anda mengetahui akar permasalahan yang terjadi, maka ini saatnya untuk
Anda duduk bersama-sama dengan karyawan-karyawan yang terlibat di dalam
konflik. Guna dari mengumpulkan semuanya di dalam sebuah ruangan adalah untuk
mencegah terjadinya miskomunikasi dan juga mengambil jalan keluar yang tepat
bersama-sama. Dengan cara ini, maka diharapkan karyawan yang terlibat di dalam
konflik dapat menepati janji yang dibuat dalam pengambilan keputusan jalan keluar
yang diambil tersebut.
4. Melakukan Evaluasi

Langkah terakhir yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi konflik dalam organisasi
adalah melakukan evaluasi. Buatlah sebuah rencana untuk mencegah konflik yang
serupa terjadi di masa depan. Dengan demikian, perusahaan yang dibangun dapat
berkembang dengan baik dan stabil, serta karyawan-karyawan akan merasa aman dan
nyaman ketika bekerja di bawah seorang pemimpin yang adil dan bijaksana seperti
Anda.

Jadilah Pemimpin yang Peka dan Dapat Memahami Karyawannya

Menjadi seorang pemimpin tidak hanya selalu memikirkan tentang pemasukan dan
pengeluaran saja. Perusahaan-perusahaan yang dapat berkembang dan maju biasanya
mempunyai pemimpin yang peka akan kebutuhan karyawannya serta dapat
memahami seluruh permasalahan yang terjadi. Anda harus menjadi pemimpin yang
peka serta adil dan bijaksana demi mencapai target perusahaan yang Anda harapkan

Anda mungkin juga menyukai