Anda di halaman 1dari 57

RESOLUSI KONFLIK

Narasumber
Tjhin Wiguna
KONFLIK
• Adalah suatu kondisi bila ada ketidak
serasian antara perasaan, niat atau
perbuatan yang terjadi pada saat yg
bersamaan.
• Dapat terjadi
– Dalam diri seseorang (konflik internal),
– Antara seorang dg lingkungan sekitarnya
(konflik eksternal)
KONFLIK

• Juga dapat ditampilkan dalam bentuk


kata-kata yg merendahkan, menuduh,
mengancam, atau melalui kekerasan fisik
thd orang atau barang miliknya
• Dapat juga tidak diekspresikan, misalnya
dalam bentuk perilaku menghindar atau
menyangkal.
KONFLIK
RESOLUSI KONFLIK:
• Adalah proses untuk menyelesaikan
semua hal yg bersifat antagonis dlm usaha
untuk meraih kesepakatan dg berbagai
pihak yg dilakukan melalui cara negosiasi
RESOLUSI KONFLIK
Hal-hal dasar untuk meningkatkan kemampuan
meresolusi konflik adalah:
• Menerima diri sendiri dan orang lain apa adanya
• Kemauan untuk mendengarkan orang lain
• Kemampuan untuk mengekspresikan pikiran
dan perasaan dengan jelas
• Kemampuan untuk merespons perasaan dan
pendapat orang lain
RESOLUSI KONFLIK
• Konflik-konflik yang tidak terselesaikan akibat
kurangnya komunikasi akan menimbulkan
berbagai dampak buruk, spt perasaan rendah
diri, isolasi diri, kurang motivasi dan menarik diri
dari berbagai aktivitas
• Remaja dengan masalah di atas merupakan
remaja yang berisiko tinggi untuk mengalami
berbagai problem perilaku dan emosi
• Keterampilan resolusi konflik merupakan strategi
penting dlm mempromosikan kesehatan jiwa yg
baik
KONFLIK
• Negosiasi adalah suatu cara untuk
mengatasi konflik. Negosiator dapat
membantu dalam memfasilitasi
komunikasi dan mempercepat
penyelesaian suatu konflik. Jika
penyelesaian suatu konflik tergantung
padamu, maka hal yang terbaik dilakukan
adalah:
KONFLIK
• Biarkan pikiranmu menjadi santai dan biarkan
berbagai solusi datang kepadamu sementara
kamu melakukan hal lain.
• Terimalah energi-energi kreatif yang ada di
sekelilingmu yg mungkin tidak dpt kamu terima
jika kamu sedang mengalami tekanan (stres)
dan fokuskanlah dirimu secara intensif pada
masalah tersebut.
• Berbagai aktivitas mungkin dapat membantu
datangnya solusi secara alamiah dalam
pikiranmu, seperti bermain tenis, yoga atau
mengikuti berbagai aktivitas kesenian.
MENGHADAPI KONFLIK
• Kita akan lebih kreatif pd saat kita santai,
dan berfikir secara kreatif adl satu-satunya
cara utk mengakhiri konflik. Cobalah utk
melihat konflik dari sudut pandang baru
• Ketika tak ada jalan lain yg dpt dilakukan
selain mengatasi konflik, gunakan
berbagai jenis strategi ‘coping’ dalam
usaha untuk mengatasi emosi dan
fikiranmu. Pelajari teknik relaksasi, teknik
mengendalikan kemarahan
MEREDAKAN AGRESIVITAS
• Jika kamu mulai merasakan frustasi dan
marah 🡪 analisa penyebabnya.
• Saat kamu mengajukan pertanyaan,
tetaplah bersikap netral (tidak memihak)
• Jangan gunakan sindiran-sindiran atau
ejekan.
• Pertahankan argumentasimu dan fokuskan
pada subjek pembicaraan
CARA KONFRONTASI
• Ingatlah bahwa kamu punya hak
• Berdiri tegak dan pertahankan kontak
mata
• Tetap tenang
• Ekspresikan kebutuhanmu tanpa
menyerang orang lain
• Tunjukkan rasa hormat kepada orang lain
dan harapkan orang tsb juga melakukan
hal yg sama terhadapmu
STRUKTUR KEGIATAN
Modul ini terdiri dari 2 bagian:
Bagian I: perbedaan antara konflik internal
dan eksternal, dan tehnik utk berhadapan
dg konflik internal. Bgn ini memakan wkt
kurang lb 1 jam.
 
Bagian II: remaja akan memfokuskan diri utk
belajar berdasarkan pengalaman mereka
sendiri dg jalan mempraktikan berbagai
cara dlm mengatasi konflik.
KEGIATAN 1
MEMBANGUN ‘RAPPORT’ DG REMAJA

TUJUAN KEGIATAN:
• Tercapainya kemampuan untuk saling
berinteraksi dan berbaur antara para
remaja dan guru sebelum kegiatan dimulai.
Mereka akan merasa lebih santai sebelum
berhadapan dengan masalah-masalah yang
sensitif
KEGIATAN 1
MEMBANGUN ‘RAPPORT’ DG REMAJA

INFORMASI
• Jika kesamaan minat telah tercapai, maka
sesi-sesi akan lebih mudah dilaksanakan.
Oleh karena itu perlu cukup waktu untuk
saling berinteraksi, baik di antara para
remaja maupun para guru. Agar supaya
para remaja merasa lebih santai, maka
remaja diharapkan dpt mengekspresikan
perasaan mereka dengan terus terang.
KEGIATAN 1
MEMBANGUN ‘RAPPORT’ DG REMAJA

LANGKAH-LANGKAH
• Segera setelah memasuki kelas, siswa
semua berdiri membentuk sebuah
lingkaran
• Coba pikirkan dan tuliskan di papan tulis
bagaimana suasana perasaan kamu saat
ini, misalnya perasaan kamu ketika
memasuki ruang kelas saat ini.
KEGIATAN 2
PENGALAMAN BERARGUMENTASI
TUJUAN KEGIATAN:
• Para remaja mampu untuk berinteraksi
secara lebih baik di dalam kelompok dg
menceritakan pengalaman berargumentasi
yg pernah mereka alami misalnya dg
anggota keluarga, teman atau guru. Siswa
akan mendiskusikan bagaimana mereka
bereaksi dan menghadapi berbagai situasi
sulit dalam kehidupan mereka.
KEGIATAN 2
PENGALAMAN BERARGUMENTASI
INFORMASI
• Penting bagi remaja untuk merasa santai
sblm diskusi dimulai. Mereka harus merasa
nyaman utk berbagi dan berinteraksi
secara pribadi satu dg lain.
• Semua remaja akan mengalami suasana
hati yg naik dan turun, hal ini disebut
perubahan suasana hati. Mereka akan
merasa bosan, antusias atau menarik diri
untuk sementara dan tidak mau
berkomunikasi
KEGIATAN 2
PENGALAMAN BERARGUMENTASI
LANGKAH-LANGKAH:
• Semua berdiri membentuk lingkaran
• Pikirkan nama seseorang yg baru-baru ini
berargumentasi dg kamu
• Tulis argumentasi yg baru saja terjadi dg
teman, saudara kandung atau orangtua pd
sebuah karton dan tempelkanlah di dinding
• Secara sukarela bicarakan pengalamanmu
dan dampak dari argumentasi itu.
KEGIATAN 2
PENGALAMAN BERARGUMENTASI
LANGKAH-LANGKAH:
• Sekarang kamu duduk berpasangan
• Bicarakan satu sama lain ttg situasi sulit
yang telah kamu tuliskan
• Diskusikan bgmn reaksi kamu thd konflik
yg pernah kamu alami dengan orang tua,
saudara kandung, guru, teman atau yg
lainnya
• Dengarkan satu sama lain, tanpa
mengomentarinya atau bertanya
KEGIATAN 2
PENGALAMAN BERARGUMENTASI
LANGKAH-LANGKAH:
• Sekarang bagi dalam dua kelompok
• Tiap kelompok menetukan dua situasi
konflik dan membicarakan jalan keluarnya
• Presentasikannya dalam kelompok besar.
AKTIVITAS 3:
KONFLIK INTERNAL DAN EKSTERNAL

TUJUAN KEGIATAN:
• Siswa belajar membedakan konflik internal
dan eksternal.
INFORMASI:
• Remaja menghadapi konflik internal
(konflik dlm diri sendiri, mis: kesulitan dlm
memutuskan sesuatu utk diri sendiri) dan
konflik eksternal (konflik antar sesama atau
dg lingkungan) dlm kehidupan sehari-hari.
AKTIVITAS 3:
KONFLIK INTERNAL DAN EKSTERNAL

• kita semua pernah mengalami konflik


internal misalnya, apakah kita akan
mengatakan yg sebenarnya kepada orang-
tua atau berbohong.
• Konflik eksternal adalah konflik dengan
seseorang atau dengan lingkungan kita,
misalnya berargumentasi dg orangtua
AKTIVITAS 3:
KONFLIK INTERNAL DAN EKSTERNAL

LANGKAH-LANGKAH:
• Pikirkan dan tulis di papan tulis sebuah
contoh konflik internal dan eksternal yang
pernah kamu alami dlm kehidupanmu.
AKTIVITAS 4: GUNAKAN K3A UNTUK
MENYELESAIKAN KONFLIK INTERNAL

TUJUAN KEGIATAN:
• Siswa akan belajar menggunakan analisis
K3A (Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan
dan Ancaman) untuk menyelesaikan konflik
internal secara sistimatis dan meningkatkan
proses pengambilan keputusan.
AKTIVITAS 4: GUNAKAN K3A UNTUK
MENYELESAIKAN KONFLIK INTERNAL
INFORMASI:
• Kamu akan belajar ttg suatu cara
menyelesaikan konflik internal yg disebut
analisis K3A (Kekuatan, Kelemahan,
Kesempatan dan Ancaman). Analisis K3A
adalah suatu cara utk melihat ke empat
aspek di atas dari setiap konflik internal.
• Kamu harus mencoba berpikir ttg
Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan, dan
Ancaman di masa mendatang untuk
mengambil keputusan yg lebih baik.
AKTIVITAS 4: GUNAKAN K3A UNTUK
MENYELESAIKAN KONFLIK INTERNAL

LANGKAH-LANGKAH
• Berikan suatu contoh konflik internal di
papan tulis. Gunakan analisis K3A untuk
menganalisa permasalahan yg ada dalam
konflik tersebut
AKTIVITAS 4: GUNAKAN K3A UNTUK
MENYELESAIKAN KONFLIK INTERNAL
Kemungkinan reaksi:
1.Masalah: Pergi ke luar dengan teman ketika
saya ada pelajaran di sekolah.
a. Kekuatan (Strength):
- Teman saya senang akan sikap saya.
- Persahabatan saya akan menjadi
lebih baik.
- Kita akan mempunyai saat bersama yang
menyenangkan.
AKTIVITAS 4: GUNAKAN K3A UNTUK
MENYELESAIKAN KONFLIK INTERNAL

Kemungkinan reaksi:
1.Masalah: Pergi ke luar dg teman ketika
saya ada pelajaran di sekolah.
b. Kelemahan (Weakness):
- Saya sulit menolak ajakan teman
- Saya takut kehilangan teman
- Saya takut dijauhi teman
- Saya sulit berkata ‘tidak’
AKTIVITAS 4: GUNAKAN K3A UNTUK
MENYELESAIKAN KONFLIK INTERNAL
Kemungkinan reaksi:
1. Masalah: Pergi ke luar dg teman ketika
saya ada pelajaran di sekolah.
c. Kesempatan (Opportunity):
- Saya mungkin mengembangkan persaha-
batan yg baik dg teman-teman saya
- Saya mungkin menikmati saat ini
- Saya yakin saya akan mendengar
komentar yg menyenangkan dari dia.
AKTIVITAS 4: GUNAKAN K3A UNTUK
MENYELESAIKAN KONFLIK INTERNAL
Kemungkinan reaksi:
d. Ancaman (Threaten):
- Jika guru saya tahu, dia mungkin berpikir hal
yg jelek ttg saya
- Jika o.t atau saudara saya melihat atau tahu
bhw saya tak ada di sekolah dan pergi dg
teman, maka akan jadi sumber ketegangan
- Jika tetangga melihat saya ke luar, kmd dia
melaporkan, maka akan menjadi masalah
- Bgmn jika teman menggoda saya? Atau
berlaku tak pantas kepada saya?
AKTIVITAS 5: MEMBEDAKAN PERILAKU
PASIF, AGRESIF DAN ASERTIF

TUJUAN KEGIATAN:
Siswa akan mempelajari arti kata pasif,
agresif, dan asertif dalam persiapan untuk
menggunakan pendekatan ini untuk
menyelesaikan suatu konflik.
AKTIVITAS 5: MEMBEDAKAN PERILAKU
PASIF, AGRESIF DAN ASERTIF
INFORMASI
• Sbgn orang bersifat terbuka – mereka dapat dg
mudah mengungkapkan perasaannya thd sesuatu
atau seseorang
• Sbgn yg lain ada yg menyembunyikan perasaan-
nya. Misalnya karena tidak mau mengatakan bhw
ia kecewa, mereka berpura-pura seakan-akan
segalanya baik.
Menyembunyikan perasaan kita, dpt menimbulkan
masalah 🡪 baik untuk kita maupun orang lain.
AKTIVITAS 5: MEMBEDAKAN PERILAKU
PASIF, AGRESIF DAN ASERTIF
INFORMASI
• Orang yg pasif srg tak mengekspresikan bgmn
perasaan, keinginan dan juga keyakinan mereka.
Mereka lemah dan mudah menyerah. Mereka
tampaknya tenang dan setuju dg pikiran atau sikap
orang di sekitarnya. Mereka berharap ada orang
lain yg mampu membaca segala sesuatu yg ada
dlm pikiran mereka dan membuatkan keputusan
bagi mereka. Mereka jarang berkata ‘tidak’ dan lb
srg menomorsatukan kepentingan orang lain
daripada kepentingan diri sendiri. Mereka juga
sering mengirimkan pesan-pesan yg bersifat
konfliktual kepada orang lain.
AKTIVITAS 5: MEMBEDAKAN PERILAKU
PASIF, AGRESIF DAN ASERTIF
INFORMASI
• Orang yg agresif tampaknya lb srg memutuskan
segala sesuatu berdasarkan keinginan dirinya.
Mereka mengabaikan bgmn kepentingan dan
perasaan orang lain. Mereka seringkali tak
bertanggung jawab atas perbuatan mereka.
Mereka juga srg tak mempunyai rencana-rencana
atas segala sesuatunya, dan selalu bersifat reaktif
atas perilaku orang lain. Seringkali mereka juga
bersifat agresif secara fisik dan juga kata-kata.
AKTIVITAS 5: MEMBEDAKAN PERILAKU
PASIF, AGRESIF DAN ASERTIF
INFORMASI
• Kita lb baik bersifat asertif 🡪 jelas, terbuka, dan
jujur ttg apa yg kita butuhkan dan bgmn perasaan
kita. Ketika kita bertindak asertif, kita tak hanya
menunjukkan bhw kita menghargai orang lain dan
diri kita sendiri, tetapi kita dpt mempertahankan
kebutuhan kita sendiri dan membuat relasi positif
dg baik. Bertindak asertif adl sehat dan positif.
Ikuti petunjuk berikut ketika berinteraksi dg orang
lain untuk membantu mereka tetap menggunakan
pola pendekatan yg asertif.
AKTIVITAS 5: MEMBEDAKAN PERILAKU
PASIF, AGRESIF DAN ASERTIF

LANGKAH-LANGKAH
• Tulis di papan tulis kata-kata pasif, agresif,
dan asertif
• Bagaimana kamu menggambarkan sifat yg
pasif, agresif, dan asertif dlm istilah yg
umum
• (Bimbing siswa untuk mengenali ciri-ciri
pasif, agresif, dan asertif)
AKHIR BAGIAN I
• Kamu telah menyelesaikan kegiatan Bgn I.
Kamu telah memahami arti dan jenis-jenis
konflik internal dan eksternal, serta cara
menanganinya. Disamping itu kamu juga
telah mampu mengidentifikasi berbagai
sifat atau reaksi dari perilaku pasif, agresif
dan asertif.
• Kita akan lanjut ke bagian II
Aktivitas 6: DEMONSTRASI RESPONS PASIF,
AGRESIF DAN ASERTIF THD SITUASI TTT

TUJUAN KEGIATAN:
• Siswa akan belajar bagaimana reaksi asertif
berbeda dan lebih superior jika dibandingkan
dengan reaksi agresif atau pasif dengan cara
mengamati partisipasi siswa dalam kegiatan
bermain peran.
Aktivitas 6: DEMONSTRASI RESPONS PASIF,
AGRESIF DAN ASERTIF THD SITUASI TTT

INFORMASI:
• Dg mengamati kegiatan bermain-peran,
seseorang dpt dg mudah mengenali berbagai
reaksi dan respons thd situasi yg terjadi dlm
kehidupan. Mereka juga dpt belajar ttg
keunggulan reaksi asertif dlm menghadapi
konflik daripada reaksi agresif atau pasif. Dg
dmk diharapkan bhw mereka akan lb senang
bertindak secara asertif untuk menghadapi
konflik.
Aktivitas 6: DEMONSTRASI RESPONS PASIF,
AGRESIF DAN ASERTIF THD SITUASI TTT
LANGKAH-LANGKA
• Bagikan petunjuk (lampiran) kpd siswa.
• Anggap seolah salah satu dari kamu membuang
buku di lantai dg maksud ttt
• Salah satu siswa lainnya mendemonstrasikan bgmn
reaksi seorang yg pasif menghadapi hal tsb
• (Tanyakan kepada siswa yang menjatuhkan buku)
bagaimana sikap dan perasaanmu thd teman yg
bereaksi secara pasif tsb. Stl selesai, minta
kelompok untuk mendiskusikan permainan peran tsb
LAMPIRAN
PETUNJUK UNTUK BERPERILAKU SECARA
ASERTIF
1. Lakukan kontak mata, berdiri tegak, dan ramah
2. Gunakan bahasa tubuh yang tepat:
- Tatap muka orang tsb
- Angkat kepala anda
- Berdiri atau duduk di samping orang tersebut
3. Gunakan bahasa tubuh yg tak mengancam orang lain
4. Gunakan ekspresi wajah yang cocok dengan kata-katamu
5. Gunakan nada bicara dan volume suara yang tegas
6. Pilihlah waktu yang tepat untuk berbagi perasaanmu
7. Gunakan campuran pernyataan "saya" & "kamu". Katakan
perasaanmu & terima tanggung jawab pernyataan tsb
8. Tegas tapi penuh pengertian, terus terang dan penuh
penghargaan
Aktivitas 6: DEMONSTRASI RESPONS PASIF,
AGRESIF DAN ASERTIF THD SITUASI TTT
LANGKAH-LANGKA
• Ulangi kegiatan di atas dg meminta seorang siswa di
dlm kelas untuk berpura-pura membuang buku
siswa lain. Mintalah siswa lainnya untuk mendemon-
strasikan bagaimana reaksi seorang yg agresif
• (Tanyakan kpd siswa yg membuang buku)
Bgmn sikap dan perasaanmu thd reaksi agresif yg
diperlihatkan temannya. Jika masih ada siswa yg
ingin mendemonstrasikan bgmn reaksi dari yg
membuang buku, maka bermain peran dpt diulangi
lagi. Setelah selesai, diskusikan reaksi tersebut.
Aktivitas 6: DEMONSTRASI RESPONS PASIF,
AGRESIF DAN ASERTIF THD SITUASI TTT

LANGKAH-LANGKAH
• Ulangi kegiatan di atas, tetapi kali ini minta
seorang siswa lain untuk mendemonstrasikan
bgmn seorang yg asertif dan percaya diri
mungkin akan bereaksi. Setelah selesai,
diskusikan reaksi tersebut. Tanyakan kepada
siswa yang membuang buku bagaimana sikap
dan perasaannya terhadap reaksi asertif yang
diberikan temannya
Aktivitas 6: DEMONSTRASI RESPONS PASIF,
AGRESIF DAN ASERTIF THD SITUASI TTT

LANGKAH-LANGKAH
• Reaksi mana yg paling efektif dan matang.
• Dari ketiga gaya tsb yg mana yg paling sering
kalian gunakan untuk bereaksi thd konflik.
Kegiatan 7: MENGANALISA DAN
MENGUBAH PERILAKU
TUJUAN KEGIATAN:
• Siswa akan memainkan reaksi asertif thd
salah satu dari konflik-konflik yg pernah
mereka alami dan menimba pengalaman
untuk menjadi lebih asertif.
Kegiatan 7: MENGANALISA DAN
MENGUBAH PERILAKU
INFORMASI:
• Dengan belajar dari konflik yg pernah
dialami dan memikirkan kembali reaksi
mereka pada saat itu, siswa akan belajar
bagaimana mereka dapat mengubah
reaksi pasif atau agresif menjadi reaksi
asertif untuk mencapai tujuannya.
Kegiatan 7: MENGANALISA DAN
MENGUBAH PERILAKU
LANGKAH-LANGKAH
• Pikirkan kapan kamu terakhir kali marah dlm
menghadapi konflik dg orang lain dan tuliskan
apa yg kamu lakukan pd saat itu (bukan apa yg
seharusnya kamu lakukan, tetapi apa yg sudah
kamu lakukan)
• Apakah reaksi kamu saat itu merupakan reaksi
agresif, pasif, atau asertif
• Tuliskan apa yg akan kamu lakukan untuk
menjadi asertif, jika pada saat itu kamu blm
bersikap asertif.
KEGIATAN 8: METODE MENYELESAIKAN
SUATU KONFLIK
TUJUAN KEGIATAN:
• Para siswa akan belajar ttg teknik penyelesaian
konflik yg optimal
 
INFORMASI:
• Kamu menghadapi banyak konflik dlm hidup,
baik itu konflik internal maupun konflik eksternal.
Kamu harus menyadari bhw resistensi dlm dirimu
akan membuat kamu merasa menderita dan tidak
nyaman. Berikan kesempatan untuk mendemon-
strasikan bhw menghilangkan perilaku resistensi
akan mendatangkan keuntungan.
KEGIATAN 8: METODE
MENYELESAIKAN SUATU KONFLIK
• Siswa hrs mengerti perbedaan antara
reaksi naluriah dan reaksi yang timbul
setelah melalui proses pemikiran tajam.
Siswa sering terbiasa memberikan reaksi
secara langsung thd apa yg dikatakan kpd
mereka, dg dmk siswa hrs dilatih dlm
memberikan reaksi dg cara melakukan
analisa singkat terhadap apa yg telah
dikatakan seseorang dan kemudian
mempertimbangkan dampak dari
reaksinya.
KEGIATAN 8: METODE
MENYELESAIKAN SUATU KONFLIK
• Salah satu strategi untuk mengatasi suatu
konflik adl menggunakan cara “pesan
saya” daripada “pesan kamu". Dlm “pesan
saya" reaksi terutama ditujukan pada diri
sendiri. Sedangkan didalam “pesan kamu",
reaksi lebih ditujukan kepada orang lain.
Teknik ini membutuhkan banyak latihan.
KEGIATAN 8: METODE MENYELESAIKAN
SUATU KONFLIK
“PESAN KAMU" “PESAN SAYA"

Kamu selalu mengkritik Saya merasa tersing-


gung ketika saya dikritik
Kamu seorang anak Saya merasa sakit hati
perempuan yg cerewet bila dicereweti
Kamu keterlaluan selalu Saya merasa kesal
berlaku kasar ketika dipermalukan
Tulisan tanganmu Saya mengerti bhw saya
sangat buruk harus mampu membaca
tulisan tangan ini
KEGIATAN 8: METODE
MENYELESAIKAN SUATU KONFLIK
• Sangat penting bagi siswa utk mampu mende-
ngarkan orang lain secara sabar dan disertai dg
gerakan isyarat spt mengangguk, kontak mata,
ekspresi wajah dan lain-lain. Sikap ini dpt
membuat orang lain merasa nyaman dan
mendukung penyelesaian suatu konflik secara
adekuat. Mempraktekkan sikap ini secara nyata
akan memudahkan siswa untuk lebih dekat dg
permasalahan dan belajar dalam menyelesaikan
suatu permasalahan.
KEGIATAN 8: METODE
MENYELESAIKAN SUATU KONFLIK
LANGKAH-LANGKAH:
• Coba ceritakan suatu kejadian konflik dg orang
lain dlm kehidupanmu dan bgmn cara kamu
bereaksi pada saat itu
• Mintalah salah satu dari siswa menuliskan di
papan atau di flip chart mengenai situasi konflik
dan metode yg dikatakan oleh siswa sbg
metode penyelesaian konflik
• Setelah selesai, coba mempraktekkan cara
menyelesaikan konflik dg cara “pesan saya" dan
"pesan kamu"
KEGIATAN 8: METODE
MENYELESAIKAN SUATU KONFLIK
LANGKAH-LANGKAH:
PERTAMA
• Minta peserta untuk mencari pasangan
masing-masing dan praktekkanlah metode
“pesan saya" dan “pesan kamu" selama 10
menit
• Diskusikan bagaimana metode ini akan
menolong kamu dan diharapkan agar
kamu akan mampu mempraktekkannya dg
orang lain yg srg terlibat konflik dg kamu
KEGIATAN 8: METODE
MENYELESAIKAN SUATU KONFLIK
LANGKAH-LANGKAH:
KEDUA
• Cari pasangan masing-masing dan saling
berhadapan sambil berlutut
• Berilah nama mereka sebagai "A" dan "B“
• Tempelkan telapak tangan masing-masing
secara berlawanan dan tekanlah dg kuat
• Katakan kepada A untuk menghentikan tekanan
sewaktu-waktu tanpa mengatakannya terlebih
dahulu kepada B
• Lakukan secara bergantian dan ulangi kegiatan
tadi.
KEGIATAN 8: METODE
MENYELESAIKAN SUATU KONFLIK
Stl menyelesaikan kegiatan di atas, diskusi-
kan beberapa pertanyaan berikut ini:
• Bagaimana perasaan B ketika A
(pasangannya) menghentikan tekanan
telapak tangannya
• Bagaimana perasaan B ketika A terus
melanjutkan tekanan pada telapak
tanganmu?
• Dapatkah anda memikirkan beberapa
contoh reaksi dalam kehidupan sehari-hari
pada saat berargumentasi.
KEGIATAN 8: METODE
MENYELESAIKAN SUATU KONFLIK
KESIMPULAN:
• Diskusikan secara terbuka mengenai
berbagai cara penyelesaian konflik dan
jawablah setiap pertanyaan yang muncul,
ini merupakan kesimpulan akhir.

Anda mungkin juga menyukai