Anda di halaman 1dari 9

KOMUNIKASI

Komunikasi merupakan hal yang penting dalam kehidupan, termasuk dalam interaksi
pembelajaran antara guru dan siswa. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari
pemberi pesan (komunikator) kepada pihak penerima pesan (komunikan). Komunikasi
antarpribadi dapat berjalan secara efektif jika pihak-pihak yang berkomunikasi menguasai
cara-cara berkomunikasi yang baik. 
Ada 3 jenis komunikasi yaitu :
1. Agresif
Perilaku agresif adalah perilaku yang self-centered (hanya mengutamakan hak,
kepentingan, pendapat, kebutuhan, dan perasaan sendiri), mengabaikan hak
orang lain. Orang-orang yang agresif berasumsi bahwa hanya dirinyalah yang
benar, sehingga perilakunya berisi permusuhan dan kesombongan. Mereka
sering menggunakan kemarahan dan bahasa tubuh yang agresif serta perilaku
mengancam lain untuk menggertak, menaklukkan, dan mendominasi orang lain.
Ciri – cirinya :

 Jujur, terbuka namun cara mengungkapkan perasaan tidak tepat,


 cenderung memaksakan kehendak,
 diliputi rasa marah, menyalahkan,
 ingin menjatuhkan orang lain,
 menimbulkan ketegangan, rasa sakit, cemas, salah.
Agresif perilaku yang:

 Mengutamakan kebutuhan, perasaan diri sendiri


 Mengabaikan hak dan perasaan orang lain
 Menggunakan segala cara, verbal dan non verbal, misal:  sinisme, kekerasan
Isi pikiran yang:

 Hanya perduli dengan tercapainya tujuan diri


 Disertai tanda verbal seperti: suara keras, nada kasar, mata melotot, jari tegang
Contoh seseorang dengan perilaku agresif dalam mengeluarkan pendapat:

 Kerjakan saja sendiri!


 Bodoh!
 Pasti kamu tidak percaya!

2. Submisif
Submisif adalah tipe perilaku yang berkecenderungan menerima dan bahkan
menyerah pada semua hal yang terjadi, sekalipun yang dihadapi itu buruk adanya.
Yang menonjol dari perilaku ini adalah tidak mampu mengatakan “Tidak” pada
kondisi dimana ia harus menyatakan “Tidak”. 
Ciri - cirinya:

 Menghindari konflik,
 mengalahkan kebutuhan diri,
 terhambat dl mengungkapkan diri,
 dikuasai rasa takut, bersalah, tertekan,
 cenderung bereaksi dibelakang
Submisif perilaku yang:

 Menyerah pada permintaan orang lain


 Menomor duakan kebutuhan , perasaan diri pribadi
 Menganggap diri lebih rendah dari orang lain
Isi pikiran:

 Menghindari menyakiti atau membuat marah orang lain


 Berusaha memperoleh persetujuan orang lain
Tanda non verbal:

 Ragu ragu, suara pelan


 Kontak mata sedikit
 Gerakan ‘nervous’
 Tangan mencari pegangan
 Bahu turun, lengan melintang untuk melindungi diri
Contoh seseorang dengan perilaku submisif dalam mengeluarkan pendapat Contoh:

 ‘Ini hanya pendapat saya, tapi…’


 ‘Maaf mengganggu waktu anda, tapi…’
 ‘Bila anda berpendapat demikian, kita akan…’

3. Asertif
Sikap Asertif Menurut Suterlinah Sukaji adalah perilaku seseorang dalam
hubungan antar pribadi yang menyangkut ekspresi emosi yang tepat, jujur,
relative terus terang, dan tanpa perasaan cemas terhadap orang lain.
Bahasa tubuhnya bisa dilihat seperti suara sedang, namun tegas, menatap
langsung, tidak mendominir ekspresi wajah dan postur relax.

Perilaku asertif adalah perilaku yang merupakan ekspresi/pernyataan dari minat,


kebutuhan, pendapat, pikiran, dan perasaan, yang dilakukan secara bijaksana, adil,
dan efektif, sehingga hak-hak kita bisa dipertahankan dengan tetap memperhatikan
penghargaan atas kesetaraan dan hak orang lain. Perilaku asertif membuat
seseorang menjadi lebih percaya diri dan merasa berharga, memiliki konsep diri yang
tepat, meningkatkan pengendalian diri (self-control) dalam kehidupan sehari-hari,
serta memperoleh hubungan yang adil dengan orang lain.

Ciri - cirinya:

 Berani mengungkapkan pikiran, perasaan, kebutuhan, hak pribadi, dengan


 memperhatikan pikiran, perasaan orang lain
Asertif perilaku yang:

 Memperhatikan kebutuhan dan perasaan diri sendiri, namun juga


 Menghargai hak orang lain
Isi pikirannya:

 Percaya, menghormati diri dan orang lain


 menekankan penyelesaian masalah secara efektif
Tanda non verbal:

 Suara sedang, namun tegas


 menatap langsung,
 tidak mendominir ekspresi wajah dan postur relax
Contoh seseorang dengan perilaku asertive dalam mengeluarkan pendapat:

 ‘Saya berpendapat … bagaimana pendapat anda?


 ‘Masalah ini akan saya hadapi dengan cara ini. Bagaimana efeknya terhadap
anda?’
Aktivitas 1 :
Nama : “Pinguin dance”
Waktu : 10 menit
Trainer :
Tujuan : Untuk membuat peserta lebih santai dalam kegiatan dan saling
mengenal.
Prosedur :
1. Peserta diminta untuk memperhatikan setiap instruksi yang diberikan trainer
2. Peserta diminta untuk mengikuti gerakan yang dikatakan oleh trainer
3. Peserta memperagakan apa yang sudah dicontohkan oleh trainer secara
bersama-sama
Instruksi :
1. Rekan-rekan semua silahkan berdiri dari tempat duduknya sejenak.
2. Selanjutnya rekan-rekan diminta untuk memperhatikan para trainer di depan,
perhatikan gerakan yang akan dilakukan oleh trainer.
3. Dari sini apakah ada yang masih ingin ditanyakan atau bingung?
4. Baiklah jika semua sudah paham, rekan-rekan diminta untuk menirukan
gerakan dari yang sudah di contohkan oleh trainer secara bersama-sama dan
menunggu aba-aba dari trainer.
5. Setelah selesai, rekan-rekan diminta untuk duduk kembali dengan tenang.
Feedback :Dalam permainan ini diharapkan peserta dapat mencairkan suasana
agar tidak terlalu tegang.

Aktivitas ke 2
Nama : “Seberapa Efektif Komunikasi Anda?”
Tujuan :Memberikan pengetahuan dan pemahaman terkait dengan cara
berkomunikasi yang efektif.
Prosedur :
1. Trainer membuka sesi materi
2. Trainer menjelaskan materi terkait dengan komuikasi efektif
Instruksi :
1. Trainer membuka kegiatan materi dengan Selamat siang. Masih semangat?
2. Langsung saja disini trainer akan memberikan kartu yang telah
disediakan kepada rekan-rekan.
a. Faktual VS Imajinatif
”Bapak/Ibu Guru buatlah pertanyaan dari gambar diatas”
Secara berkelompok golongkan pertanyaannya berdasarkan fakta atau
imajinatif.
Contoh fakta :
Apa yang dinaiki?
Berapa mobil?
Apa warna baju?
Contoh Imajinatif
Apa yang dikatakan orang yang membawa helm?
Feedback :Peserta diharapkan mampu memahami tips untuk meningkatkan
komitmen.

Aktivitas ke 3
Nama : “Studi Kasus”
Waktu : 15 Menit
Tujuan :Mengetahui kemampuan berkomunikasi guru dengan diberikannya suatu
kasus yang akan dipecahkan oleh guru.
Prosedur :
1. Trainer memberikan instruksi
2. Peserta diminta mengemukakan pendapatnya
Instruksi :
1. Rekan-rekan akan dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 5
kelompok dan hanya 1 orang yang sendiri tanpa kelompok. Silahkan bentuk
kelompok yang terdiri dari 5 orang dan hanya 1 kelompok yang beranggotan 4
orang.
2. Disini rekan-rekan diberikan nama-nama grup serta diberikan benda semacam
bendera ketikanantinya setiap kelompok ingin berbicara dengan mengangkat
bendera tersebut dengan tangan.
3. Selanjutnya rekan-rekan akan diberikan suatu kasus yang akan disampaikan
secara verbal oleh trainer. Adapun kasusnya adalah .........
4. Trainer melihat kelompok mana yang berkompeten dalam menyelesaikan
kasus tersebut.
5. Peserta dapat mengemukakan aspirasi dan pendapatnya selama permainan
dengan cara meyakinkan trainer yang akan bertindak sebagai manajer atau
direktur dalam kasus tersebut.
Feedback :Diharapkan peserta dapat menyelesaikan permasalahan komunikasi
dalam kasus tersebut dengan menerapkan aspek-aspek dan tips berkomunikasi
yang efektif seperti yang telah disampaikan oleh trainer.
Nama :
Guru Bidang Studi:

Anda diminta untuk mengisikan strength (kekuatan) yang ada di dalam diri Anda.
Tuliskan 3 atau lebih kekuatan yang anda rasa paling mendominasi karakter dalam diri
anda
Anda diminta untuk memilih salah satu strength (kekuatan) yang paling sesuai atau
yang paling
Anda dimintamenonjol dalam diri Anda,
untuk menjelaskan kemudian
pengalaman dari
yang kekuatan
paling tersebut
menarik tuliskan
selama anda
pengalaman
bekerja yang ada
di Sekolah kaitannya dengan kekuatan yang anda pilih
Sutomo

Anda diminta untuk menuliskan siapa tokoh (seseorang) yang berpengaruh dalam
kehidupan bekerja yang mendorong anda untuk lebih giat bekerja dan menampilkan
yang terbaik bagi sekolah sutomo, tuliskan dan jelaskan alasannya
1.Tepuk Tangan
Teknik bertepuk tangan ini sangat efektif untuk mengkonsentrasikan para audien
(peserta belajar) sebelum memulai kegiatan belajar, mengkondisikan para audien
(peserta belajar) agar kembali segar (focus) di pertengahan kegiatan belajar,
maupun untuk memberi perasaan senang ketika mengakhiri kegiatan belajar.
Teknik bertepuk tangan ini juga cukup mudah dan dapat langsung diterapkan
tanpa memerlukan persiapan yang panjang. Salah satunya seperti tepuk tangan
di bawah ini ;
TEPUK WARNA
Aturan:
·Jika disebutkan “Merah”, dijawab tepuk 1x
·Jika disebutkan “Hijau”, dijawab tepuk 2x
·Jika disebutkan “Biru”, dijawab tepuk 3x
·Jika disebutkan “Putih”, dijawab “Allaahu Akbar”
Nb :Bisa menggunakan warna lain
TEPUK GRAFIK
Gunakan bolpoin atau benda yang agak panjang
Aturan
Jika bolpoin digerakkan mendatar, dijawab tepuk secara perlahan-lahan hingga
bolpoin berhenti.
Jika bolpoin digerakkan semakin ke atas, dijawab tepuk yang semakin cepat
hingga bolpoin berhenti.
Jika bolpoin digerakkan semakin ke bawah, dijawab tepuk yang semakin pelan
hingga bolpoin berhenti.
Nb: Urutannya bisa dibolak-balik !
2.Menyanyi
Menyanyi sebagai ice breaker, jarang sekali digunakan oleh para trainer
atau guru, kecuali guru seni suara. Padahal menyanyi adalah kegiatan yang
paling mudah dan banyak disukai. Menyanyi bisa dilakukan oleh anak-anak,
remaja maupun orang dewasa. Sekalipun yang dinyanyikan mungkin tidak sesuai
dengan usianya. Tetapi kalau dikemas dengan baik akan membuat suasana
kelas menjadi ceria kembali.
Kadang-kadang kita perlu berkreasi dengan mengganti syairnya, dengan syair
yang bersifat memotivasi, tanpa mengganti nadanya. Apalagi jika yang kita pakai
adalah lagu yang sedang “in” di kalangan siswa saat itu. Hal ini akan memberi
kesan positif dari siswa kepada guru tersebut. Tentunya dengan pengemasan
yang bersifat mendidik.
Nah, beberapa lagu yang ditampilkan pada halaman berikut ini, sebagian besar
adalah lagu-lagu yang sudah dikenal. Meski ada beberapa lagu yang agak asing
bagi sebagian orang, karena berkaitan dengan bahasanya. tetapi tetaplah
kegiatan menyanyi ini dapat dilakukan. Seperti contoh di bawah ini ;
SEDANG APA
Sedang apa, sedang apa sedang apa sekarang
Sekarang sedang apa sedang apa sekarang
Sedang blajar, sedang blajar sedang blajar sekarang
Sekarang sedang blajar sedang blajar sekarang
Nb:Bisa diganti dengan yang lain atau di buat bergantian
SUWE ORA JAMU
Suwe ora jamu jamu godhong turi
Suywe ora ketemu
Ketemu pisan ning Biologi
Suwe ora jamu jamu godhong pala
Suwe ora ketemu ketemu pisan matematika
3.Senam
Senamuntuk ice breaker di sini adalah gerakan-gerakan sederhana yang mudah
dilakukan, tidak terlalu menguras tenaga atau memeras keringat serta
mengandung unsur kegembiraan dan keceriaan. Salah satu sebagai berikut ;
SENAM TONJI-TONJI
Cara :
§Tangan kiri ditekuk ke depan, telapak tangan terbuka ke arah tangan kanan.
§Tangan kanan ditekuk ke depan, telapak tangan ditekuk ke arah tangan kiri.
§Ujung jari tangan kanan disentuhkan pada telapak tangan kiri sebanyak 2 kali
sambil berseru : TONJI…TONJI.
§Lalu dijawab dengan tepuk tangan 2 kali sambil berkata : CHA…CHA
§Kedua tangan ditekuk, sehingga telapak tangan masing-masing di depan ketiak
(seperti sayap burung),digerakkan sebanyak 2 kali (seperti akan terbang) sambil
berseru : WING…WING
§Lalu dijawab dengan tepuk tangan 2 kali sambil berkata : CHA…CHA
§Kedua tangan memegang pinggang, kepala ditolehkan ke kanan dan ke kiri
sambil berseru : GELANG…GELENG
Lalu dijawab dengan tepuk tangan 2 kali sambil berkata :CHA…CHA

Anda mungkin juga menyukai