Anda di halaman 1dari 6

Praktukum 1:

Pengendalian Diri Dalam Pengembangan Diri

Sebelum mempraktekkan cara pengendalian diri dalam pengembangan kepribadian, diketahui


bahwa proses pengembangan kepribadian artinya merupakan kemauan diri sendiri untuk
menata aspek sikap batin, dan aspek perilaku eksternal diri, yaitu berupa cara manusia
menampilkan diri atau tampak sisi luar diri di persepsi orang lain. Untuk itu, setiap individu
manusia harus mampu mengendalikan diri, bersikap proaktif untuk meningkatkan kesadaran
diri, pengetahuan diri, kecerdasan diri, identitas diri, bakat dan potensi diri. Selain itu, juga
untuk mencapai kualitas diri, serta memenuhi mimpi dan tujuan hidup dengan visi yang
jelas. Suatu contoh seorang pribadi hendaknya memiliki keperibadian yang unggul untuk
mengambil tanggung jawab atas kesehatan diri, karir, keuangan, hubungan, emosi, kebiasaan,
dan keyakinan terhadap nilai-nilai kehidupan yang diperjuangkan. Setiap proses
pengembangan kepribadian membutuhkan kerja keras, waktu, konsistensi, dan kesabaran.
Artinya, bukanlah jalan instan untuk merancang diri menuju pertumbuhan pribadi yang
unggul. Setiap kegagalan dan kemunduran harus disikapi dengan penuh kesadaran untuk
bangkit kembali dan menata kembali kepribadian yang lebih hebat untuk menghadapi
kehidupan dan pekerjaan sesuai realitas.

1. Uraian Materi

Pengendalian diri merupakan upaya manusia dari dalam diri, yang dimaksudkan untuk
menetralisir ketidakseimabangan alam perasaan manusia, yang jika dibiarkan biasanya akan
muncul sebagai bentuk emosi manusia. Emosi manusia terlihat ditampakkan sebagai
perwujudan dari energi dalam diri manusia, sehingga perlu dikendalikan supaya tercapai
ketenangan. Setiap individu manusia sebaiknya selalu mengasah dan belajar mengendalikan
diri, untuk mendukung terbentuknya kepribadian yang seimbang Beberapa wawasan
dibawah ini sebagai dasar bagian yang dapat mendukung latihan pengendalian diri dalam
pengembangan kepribadian manusia yaitu:
1. Belajar tentang bicara, meningkatkan rasa percaya diri dan berhenti menjadi rendah diri
ketika dihadapkan dengan situasi yang baru.
2. Belajar tentang cara berperilaku saat berinteraksi dengan orang lain dan peran bahasa
tubuh yang ideal untuk memproyeksikan kehadiran dalam interaksi.
3. Belajar tentang cara menampilkan kepribadian luar yang diinginkan dan yang
mengesankan orang lain dengan karisma diri yang luar biasa.
4. Belajar tentang cara meningkatkan keterampilan mendengarkan, cara menggunakan kata
yang tepat dan cara mengontrol nada suara untuk hasil terbaik.
5. Belajar tentang cara meningkatkan kualitas penampilan diri dan komunikasi yang lebih
efektif untuk membangun hubungan baik dengan setiap orang.
6. Belajar tentang cara memiliki kecerdasan emosional dan ketahanan emosional untuk
menghadapi kehidupan yang penuh dengan tantangan.

Penjelasan istilah kepribadian


Dalam kehidupan sehari-hari, kata kepribadian digunakan untuk menggambarkan (1)
identitas diri, jati diri seseorang, seperti: “Saya seorang yang pandai bergaul dengan siapa
saja”, atau “Saya seorang pendiam”, (2) kesan seseorang tentang diri anda atau orang lain,
seperti “Dia agresif”, atau “Dia jujur”, dan (3) fungsi-fungsi kepribadian yang sehat atau
bermasalah, seperti: “Dia baik”, atau “Dia pendendam”.Beberapa istilah dalam teori
psikologi kepribadian diberi makna yabg berbeda-beda. Istilah yang berdekatan maknanya
antara lain:
1. Personality (kepribadian): penggambaran tingkah laku secara deskriptif tanpa memberi
nilai (devaluative).
2. Character (karakter): penggambaran tingkah laku dengan menonjolkan nilai (benarsalah,
baik-buruk) baik secara eksplisit maupun implisit.
3. Dispotition (watak): karakter yang telah lama dimiliki dan sampai sekarang belum
berubah
4. Temperamen (temperamen): kepribadian yang berkaitan erat dengan determinanbiologik
atau fisiologik, disposisi hereditas.
5. Traits (sifat): respon yang senada (sama) terhadap sekelompok stimuli yang mirip,
berlangsung dalam kurun waktu yang (relatif) lama.
6. Type–attribute (ciri): mirip dengan sifat, namun dalam kelompok stimuli yang lebih
terbatas.
7. Habit: kebiasaan respon yang sama cenderung berulang untuk stimulus yang sama pula.

2. Urutan Kegiatan Praktikum


Topik : Latihan Pegendalian diri .
Deskripsi :
Pada kegiatan latihan pengendalian diri ini, mahasiswa diharapkan mampu mencoba
membuat latihan pengendalian diri dengan cara refleksi diri berdasarkan kenyataan keadaan
yang terjadi sehari-hari pada diri seseorang (perawat), sebagai akibat hubungannya dengan
orang lain (pasien) yang ada disekitarnya/lingkungan kerjannya. Setelah berlatih secara
mandiri/berkelompok mahasiswa mampu merealisasikan bentuk pengendalian diri sesuai
dengan kejadian yang dialami sehari-hari baik rutinitas kerja atau yang lain.

Persiapan
Buatlah ringkasan cerita dan pengalaman-2 minimal 5 pengalaman tentang upaya-upaya yang
telah anda lakukan sebagai bentuk pengendalian diri anda dalam kehidupan/dan pekrjaan
rutin anda sehari-hari. Anda boleh mengisi dengan menggunakan format-format dibawah ini
sebagai panduan berpikir anda.

Format 1 : Daftar Latihan Upaya Pengendalian Diri Selama 1 Minggu (6 Hari Kerja)
Contoh Pengisian Format Dan Pembuatan Situasi Sbb.

No Uraian Kegiatan Harian Bentuk Pengendalian Pembahasan


Diri
1 Contoh: hari ini saya Contoh: Contoh: dengan kejadian
tidak Upaya pengendalian diri: tersebut saya mendapat
puas denngan kebijakan saya berusaha pelajaran berharga, karena
pimpinan yang menurut mempertimbangkan semakin ingin tahu
saya sangat merugikan, dengan mencari teman kelebihan dan kekurangan
saya akan mengajukan berdiskusi, dan dari atas kebijakan
protes langsung ke diskusi tersebut ternyata pimpinanyang bermanfaat
pimpinan atas membuat bagi para stafnya.
ketidakpuasan saya saya mengurungkan niat
protes saya ke pimpinan.
2 Lanjutkan seperti contoh
3 Lanjutkan seperti contoh
4 Lanjutkan seperti contoh

Latihan

Pelaksanaan
1. Mahasiswa menemukan kasus dari pengalaman hidup sehari-2 dan menyusunnya
menjadi sebuah situasi dengan diarahkan oleh pembimbing.
2. Mahasiswa bekerja menyusun tulisan dalam bentuk situasi-2 dengan waktu belajar yang
tertentu.
3. Mahasiswa membuat sebuah karya sebagai hasil belajar dalam bentuk situasi kasus yang
sesuai dengan topik yang akan menjadi bahan praktikum
4. Mahasiswa menganalisa situasi kasus yang telah dibuat dan mendiskusikan bersama
anggota yang lain dan melakukan pembahasan dengan berpedoman pada konsep
teori/bahan bacaan sampai dengan hasil isian lembar kerja mahasiswa .
5. Mahasiswa menyusun pembahasan dan mengisi lembar kerja mahasiswa.

Lembar Kerja Mahasiswa


Setelah anda membuat situasi dan telah mengisi format diatas serta telah mencoba
menyelesaikan permaslahan yang sudah anda tuangkan dalam situasi kasus, maka isilah
lembar kerja dalam bentuk pertanyaan dibawah ini:

a) Apakah anda bisa rumuskan pengertian dari Pengendalian diri dalam pengembangan
kepribadian ... (tdp petunjuk menjawab latihan)
......................................................................................................................
......................................................................................................................
b) Apakah anda telah menemukan bagaimanakah cara mengendalikan diri , ceritakanlah
dibawah ini:
......................................................................................................................
......................................................................................................................

c) Setelah anda praktekkan situasi diatas, apakah manfaat pengendalian diri, jelaskan
keuntungan dan kerugiannya.
......................................................................................................................
......................................................................................................................

d) Buatlah kesimpulan atas pribadi anda, apakah anda sudah termasuk mampu dalam
pengendalian diri, ceritakanlah pengalaman anda.
......................................................................................................................
......................................................................................................................
e) Apakah hambatan-hambatan yang anda temukan selama anda berpraktek tentang proses
pengendalian diri .
......................................................................................................................
......................................................................................................................

Pelaporan
Setelah melakukan praktikum setiap kelompok akan menyusun laporan kegiatan dan
mendapatkan penilaian berdasarkan hasil observasi dengan pedoman
observasi/penilaiansebagai berikut :
1) Hasil kegiatan tentang latihan pengendalian diri berdasarkan data dari tempat kerja
masing-masing.
2) Menyusun jawaban atas semua pertanyaan dalam lembar kerja yang telah diselesaikan
mahasiswa
3) Pembahasan hasil praktek tentang topik pengendalian diri dan permasalahannya, hambatan
dan solusinya yang telah dibahas bersama kelompok
4) Laporan disusun mengikuti pedoman penulisan yang ada.
5) Penilaian di lakukan berdasarkan pedoman sebagai berikut :

Pedoman Evaluasi (Penilaian) Praktikum

No Komponen Yg Dinilai Bobot Score Yang


Didapat
1 Kesiapan mahasiswa mengikuti praktikum : 15
- Mahasiswa hadir saat pertemuan
- Mahasiswa telah mempunyai bahan kajian diskusi
2 Ketersediaan bahan praktikum 20
- Alat bahan (jika ada)
- Buku sumber/materi diskusi
3 Keaktifan selama proses pelaksanaan praktikum : 25
- Mahasiswa antusias mencoba dan mempraktekkan
sesuai petunjuk praktikum
- Mahasiswa mengerjakan lembar kerja yang tersedia
4 Kemampuan mengisi lembar kerja mahasiswa : 25
- Isian sesuai dengan teori yang ada
- Narasi terisi lengkap sesuai buku sumber
- Terdapat ide kreatifitas dalam narasi
5 Sikap selama praktikum : 15
- Sopan
- Hadir tepat waktu
- Aktif dalam kegiatan
- Tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas dan
laporan tepat waktu
Total score 100

Ringkasan
Kegiatan Praktikum Latihan pengendalian diri dapat mendukung ketercapaian
pengembangan Kepribadian mahsiswa keperawatan yang ditunjukkan dengan beberapa hal
dibawah ini:
1. > 75 % Mahasiswa telah mampu menerapkan sistem pengendalian diri dalam kelompok
dan lingkungan kerja.
2. Mahasiswa telah mampu menyusun dan menuangkan pengalaman hidup sebagai fasilitas
melatih sistem pengendalian diri dan emosi.
3. Menyelesaikan hasil pembahasan bersama kelompok tentang kasus pengalaman hidup
yang telah disusun.
4. Mendiskusikan bersama kelompok tentang kasus yang telah dirumuskan bersama
kelompok sesuai dengan pengalaman hidup dari masing-masing anggota kelompok
5. Mahasiswa menyusun kesimpulan hasil diskusi sesuai dengan topik praktikum.
Latihan 1

1) Manakah dari pernyataan dibawah ini yang benar tentang pengendalian diri :
a) Ketrampilan menkan amarah
b) Kemampuan dalam mengelola emosi dalam diri
c) Upaya membuang energi dalam diri
d) Upaya mengalihkan perhatian

2) Faktor apakah yang dapat mendukung terjadinya proses pengendalian diri


a) Suasana hati
b) Kecerdasan
c) Status kesehatan
d) Status sosial

3) Faktor apakah yang menghambat terjadinya proses pengendalian diri


a) Keadaan emosi
b) Kecemasan
c) Lingkungan
d) Usia perkembangan

4) Apakah manfaat dari pengendalian diri bagi perkembangan kepribadian


a) Mengurangi kecemasan
b) Mengatur respon emosi
c) Menambah rasa percaya diri
d) Meningkatkan kecerdasan diri

5) Bagaimanakah akibatnya jika seseorang tidak bisa mengendalikan diri :


a) Adanya rasa cemas yang berlebihan
b) Seseorang akan cenderung menguasai
c) Muncul respon emosi
d) Seseorang menjadi permisif

Anda mungkin juga menyukai