PENDAHULUAN
kontiunitas pada mandibula,hal ini dapat berakibat fatal tidak ditangani dengan
menempelnya gigi geligi. Faktor etiologi utama terjadinya fraktur mandibula bervariasi
paling umum. Tinggi kejadian kecelakaan lalulintas setara dengan neningkatnya angka
kejadian fraktur tulang wajah. Wajah merupakan bagian tubuh yang tidak terlindung secara
Fraktur tulang wajah merupakan salah satu penyebab utama kecacatan dan kematian
di dunia (Schwarz, 2010). Data yang dikeluarkan PBB (perserikatan bangsa- bangsa)
menyebutkan bahwa setiap tahun sekitar 1,3 juta orang atau setiap hari sekitar 3.000 orang
salah satu negara berkembang juga memiliki permasalahan dengan tingginya kejadian
kecelakaan lalulintas khususnya kecelakaan sepeda motor sebesar 52,2% (Polisi Masyarakat
Indonesia).
Beberapa penyebab lain berupa kelainan patoligis seperti keganasan pada mandibula,
Kecelakaan saat kerja dan kecelakaan akibat olahraga (Vike D. 2012). Penonjolan bentuk
anatomis dan posisi mandibula yang terbuka menyebabkan lebih sering mengalami trauma
dibandingkan dengan tulang wajah lainnya walaupun mandibula merupakan tulang wajah
yang terpadat dan terkuat. Dari seluruh fraktur di daerah wajah sekitar dua pertiga adalah
fraktur mandibular atau setara dengan 61% kasus dibandingkan dengan fraktur pipi 27% dan
Hasil penelitian menunjukkan insidensi fraktur lebih banyak terjadi pada laki-laki
sebanyak 52 kasus (74,%) dan perempuan sebanyak 19 kasus (25,9%) dengan resiko sebesar
3:1. Berdasarkan usia,fraktur mandibular paling banyak terjadi pada lokasi fraktur simpisis
orang (78,4%). Perawatan yang di lakukan terhadap pasien fraktur mandibula open reduction
(ORIF elektif) sebanyak (18,8%) di karenakan kendala biaya pasien sangat cemas dan
ketakutan atau tidak siap operasi sehingga mereka menolak atau menunda dan meminta
al,2007). Hilangnya kontiunitas pada rahang bawah (Mandibula), dapat berakibat fatal bila
Mandibula adalah tulang tulang rahang bawah pada manusia dan berfungsi sebagi
mandibula ini adalah kecelakaan lalulintas. Kecelakaan lalulintas merupakan salah satu
116/Menkes/SK/VIII/2003.
Kecelakaan lalulintas menempati urutan ke -9, pada DALY (Disability Adjusted Life
Year). dan diperkirakan akan menjadi peringkat ke-3 di tahun 2019, sedangkan di negara
berkembang menempati urutan ke-2 (Fauzy M,2010). Gejala pada fraktur mandibula
korpus mndibula, akan terlihat gerakan yang abnormal pada tempat fraktur sehingga gerakan
mandibul menjadi terbatas dan susunan gigi menjadi tidak teratur. Sebagian besar fraktur
mandibula terjadi tampa terbuka dan tampa kerusakakan jaringan keras atau lunak. Dari hasil
data penelitian Muclis Fauzi di RS.H.Adam Malik Medan tahun 2008 sampai 2010,
menunjukan bahwa trauma mandibula yang terjadi lebih banyak di jumpai pada laki-laki
dibanding perempuan dengan perbandingan 4:1 dan kejadian sering terjadi pada usia
Dari latar belakang diatas penulis merasa tertarik sehingga penulis menulus judul karya tulis
ilmiah (Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem musculoskletal Post Operasi ORIF (Orif
1. Tujuan umum
musculoskletal : post operasi ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) dengan indikasi
2. Tujuan Kasus
musculuskletas post operasi ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) dengan indikasi
klien dengan Gangguan sistem musculoskletal : post operasi ORIF dengan indikasi
musculoskletal : post operasi ORIF dengan indikasi fraktur mandibula “RS Avent Medan
musculoskletal post operasi ORIF dengan indikasi fraktur mandibula RS Advent Medan,
sistem musculoskletal post operasi ORIF dengsn indikasi fraktur mandibula RS Avent
Medan.
e. Mampu melakukan evaluasi tindakan yang telah di capai berdasarkan tujuan dan
tindakan yang telah di tetapkan pada Asuhan Keperawatan sistem musculoskletal post
Dalam penulisan laporan kasus ini, penulis hanya melaporkan 1 kasus, yaitu
Dalam penulisan laporan kasus ini, penulis melakukan metode deskriptif yang
a. Teknik studi literatur dengan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan judul
b. Teknik wawancara dengan tanya jawab kepada ibu pasien dan pada pasien sendiri.
e. Teknik study dokumentasi yaitu mempelajari dokumen yang berhubungan dengan pasien