Anda di halaman 1dari 22

By: Septi Ratna DA, S.Pd.

 Aspek pembentuk diri seseorang:


1. Aspek Fisik adalah tubuh dengan segala
kualitasnya dan proses-proses yang terkait
dengannya.
2. Diri secara proses adalah proses alur pikiran,
emosi/perasaan dan tingkah laku.
3. Diri secara sosial adalah pikiran dan perilaku
hasil interaksi dengan orang lain dan
masyarakat.
4. Konsep Diri adalah keseluruhan pandangan
tentang diri sendiri
5. Cita-cita adalah angan-angan tentang apa-apa
yang diinginkan terhadap dirinya sendiri.
 Pengetahuan Tentang Diri Sendiri
Misalnya: Nama saya Nurul, periang, suka warna
merah, senang Matematika, dan lain-lain .
 Penghargaan Terhadap Diri Sendiri (Diri Ideal)
Disebut juga dengan Diri Ideal Misalnya : saya
ingin menjadi pengacara yang takwa, dan lain-
lain .
 Penilaian Terhadap Diri Sendiri
Contoh : Saya pintar pelajaran Matematika,
tetapi saya lemah dalam pelajaran bahasa. Hasil
penilaian, antara harapan yang dibentangkan
dengan fakta yang ada di dalam diri akan
menghasilkan rasa harga diri.
 Konsep diri positif dan negatif
 Konsep diri fisik dan sosial
 Konsep diri emosional dan akademis
 Konsep diri riil dan ideal
 Pola asuh/keluarga
 Kegagalan
 Depresi
 Kritik Internal
 Bersikap objektif
 Menghargai diri sendiri
 Tidak memusuhi diri sendiri
 Berpikir positif dan rasional
Jawablah dengan jujur!
1. Seperti apakah saya?
2. Selama ini menurut orang lain siapakah saya?
3. Seperti apakah saya di waktu yang akan
datang?
4. Langkah awal menuju kesuksesan adalah
dengan mengenali diri sendiri. Menurut saya
kesuksesan itu adalah................
 Percaya = yakin
 Kepercayaan diri = yakin terhadap diri
sendiri dan menerima diri tanpa ada
keraguan.
1. Kondisi fisik atau jasmani secara lahiriah
2. Kecakapan atau kemampuan diri
3. Ketidakmampuan menjalin komunikasi
secara verbal (lisan) dengan orang lain
4. Munculnya perasaan takut salah
5. Gangguan psikis atau gangguan kejiwaan
6. Kondisi lingkungan sekitar
1. Memiliki keyakinan, bahwa manusia
memiliki kelebihan sekaligus kekurangan
2. Menjaga penampilan diri
3. Berusaha memperhatikan kelebihan diri dan
mengabaikan kelemahan
4. Mengembangkan kemampuan diri
5. Memiliki sikap sportif
6. Tidak henti – hentinya menimba ilmu
pengetahuan dan teknilogi
 Membentuk kedewasaan diri
 Membentuk kewibawaan
 Membentuk sikap tegas
 Membentuk sifat keterbukaan
 Membentuk kepribadian yang terpuji
1. Faktor apakah yang sering membuat anda
ragu-ragu jika harus tampil ke depan
banyak orang?
2. Kemukakan pendapat Anda mengenai cara-
cara yang bisa meningkatkan kepercayaan
diri yang telah Anda praktikan
3. Kegiatan ekstrakulikuler apakah yang kini
Anda pilih? Apa alasan memilih jenis
kegiatan ekstrakuriler tersebut?
4. Menurut Anda apakah Anda sekarang ini
cukup percaya diri?
Manajemen = pengaturan

7an
Keutamaan manajemen diri:
 Mayoritas berhasil secara memuaskan
 Dapat mengurangi sikap ketergantungan dan
 Mampu mengendalikan lingkungannya
 Visi ( cita-cita )
 Misi ( langkah-langkah konkret untuk meraih cita-
cita itu )
 Mengenali potensi-potensi diri ( self
understanding )
 Mengarahkan diri pada kegiatan pengembangan
diri, bakat, minat ( self directing )
 Bekerja keras dalam belajar dan menekuni
kegiatan pengembangan diri ( self development )
 Mengukur pencapaian hasil tahap demi tahap
 Menata ulang untuk keberhasilan
 Kepribadian sehat adalah yang mampu
mandiri, mengendalikan setiap gerak, dan
bertangung jawab atas semua tindakan
dirinya
 Pantau Diri (Self Monitoring) adalah suatu
tahap awal dalam proses pengubahan diri
 Ganjar Diri (Self Rewads) adalah langkah
memberi penguatan atau ganjaran kepada
diri sendiri ketika seseorang telah selesai
berusaha atau berhasil mengamalkan tingkah
laku positif yang telah direncanakan (harus
diperankan)
1. Visi saya....................
2. Misi saya.......................
3. Pelatihan untuk mencapai cita-
cita...........
4. Kemampuan yang dimiliki......................
5. Program kegiatan pengembangan.............
Definisi Konflik :
 Menurut Nardjana (1994) Konflik adalah
akibat situasi dimana keinginan atau kehendak
yang berbeda atau berlawanan antara satu
dengan yang lain, sehingga salah satu atau
keduanya saling terganggu.
 Menurut Killman dan Thomas (1978), konflik
merupakan kondisi terjadinya ketidakcocokan
antar nilai atau tujuan-tujuan yang ingin
dicapai, baik yang ada dalam diri individu
maupun dalam hubungannya dengan orang lain.
Ciri-Ciri Konflik :
1. Ada dua pihak maupun kelompok yang saling
bertentangan
2. Timbul pertentangan antara dua pihak maupun
kelompok dalam mencapai tujuan, adanya nilai-nilai
atau norma yang saling berlawanan
3. Munculnya interaksi yang ditandai oleh gejala
perilaku yang direncanakan untuk saling meniadakan,
mengurangi, dan menekan terhadap pihak lain agar
dapat memperoleh keuntungan
4. Munculnya tindakan yang saling berhadap-hadapan
sebagai akibat pertentangan yang berlarut-larut.
5. Munculnya ketidakseimbangan akibat dari usaha
masing-masing pihak yang terkait dengan kedudukan,
status sosial, pangkat, golongan, kewibawaan,
kekuasaan, harga diri, prestise dan sebagainya.
Tahapan-Tahapan Terjadinya Konflik:
1. Konflik masih tersembunyi (laten)
Kondisi emosional yang dirasakan sebagai hal yang
biasa dan tidak dipersoalkan
2. Konflik yang mendahului (antecedent condition)
Perubahan dari apa yang dirasakan secara tersembunyi
yang belum mengganggu secara keseluruhan, seperti
timbulnya tujuan dan nilai yang berbeda
3. Konflik yang dapat diamati (perceived conflicts) dan
konflik yang dapat dirasakan (felt conflict)
4. Konflik terlihat secara terwujud dalam perilaku
(manifest behavior)
Upaya untuk mengantisipasi timbulnya konflik
5. Penyelesaian atau tekanan konflik
6. Akibat penyelesaian konflik
Sumber-Sumber Konflik :
1. Konflik dalam diri individu (Intraindividual
Conflict)
2. Konflik yang berkaitan dengan peran dan
ambigius
Strategi Mengatasi Konflik Dalam Diri
 Menciptakan kontak dan membina hubungan
 Menumbuhkan rasa percaya dan menerima
 Menumbuhkan kemampuan/kekuatan diri
 Menentukan tujuan
 Mencari beberapa alternatif
 Merencanakan pelaksanaan jalan keluar

Strategi Mengatasi Konflik Antar Pribadi


 Lose-Lose Strategy
 Win-Lose Strategy
 Win-Win Strategy

Strategi Mengatasi Konflik Organisasi

Anda mungkin juga menyukai