Anda di halaman 1dari 28

ASKEP PSIKOSOSIAL

KONSEP DIRI

Ns.Siti Nurlaelah, M.Kep


Konsep Diri…..

Semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui


individu tentang dirinya dan memengaruhi hubungannya dengan
orang lain (Stuart & Sundeen, 1998)

Self Concept is physical, social, and psychological perceptions of


our selves that we have derived from experiences and our
interactions with other (Willian D. Brook dalam Rahmat.J, 2015)
Konsep Diri…..

Konsep diri merupaKan bayangan cermin ditentukan sebagian besar


oleh peran dan hubungan dengan orang lain dan reaksi orang lain
terhadapnya (Hurlock, 2006)

Cara individu dalam melihat pibadinya secara utuh, menyangkut


fisik, emosi, intelektual sosial dan spiritual termasuk persepsi
mengenai potensi yang ada pada dirinya (Sunaryo, 2004)
Aspek Konsep Diri…..

 Aspek - Aspek Konsep diri


 Aspek Fisik: karakter fisik dan kesan yang ditampilkan pada orang lain
dapat memprediksi konsep diri seseorang

 Aspek Psikologis
 Kognitif (Kecerdasan, bakat, minat, kreatifitas, kemampuan
konsentrasi).
 Kecerdasan adalah kemampuan berfikir secara abstrak dan mudah
beradaptasi dengan lingkungannya.Berorientasi pada kemampuan
berfikir, penyelesaian masalah dengan beberapa ide/ gagasan
sampai evaluasi.
Aspek Konsep Diri…..

 Bakat bisa dilatih: bakat intelektual umum dan bakat


khusus/ talent. dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor
eksternal
 kreatif: memiliki pemikiran yang futuristik, out of the box,
imaginasi tinggi, inisiatif tinggi, confident, keingintahuan
tinggi
 Aspek Psikologis
 Afeksi: berkaitan dengan sikap dan tata nilai (ketahanan,
ketekunan, keuletan, motivasi berprestasi, toleransi stress),
mncakup perilaku sperti perasaan, minat, sikap emosi dan nilai
Konsep Diri…..
Aspek2 Konsep Diri…..

Konasi: Kecepatan, ketelitian kerja, stres koping konstruktif dan


resiliensi. Konasi = hasrat, kehendak, kemauan.
Kehendak merupakan kekuatan dari dalam, yang tampak dari
luar sebagai gerak gerik.
Hasrat adalah suatu keingian tertentu yang dapat diulang ulang
Kemauan merupakan suatu usaha aktif dalam melaksanakan
mencapai suatu tujuan. Kemauan mrp salah satu fungsi hidup
kejiwaan manusia
Konsep Diri…..

 Aspek Psiko-Sosiologis
 Konsep diri terbentuk karena ada interaksi secara sosial
dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya
 Aspek Spiritual
 spiritual, nilai-nilai keyakinan akan Tuhan merupakan faktor
eksternal yang mempengaruhi konsep diri seseorang
Jenis-Jenis Konsep Diri…..

Konsep Diri Positif


 Lebih mudah beradaptasi dengan banyak situasi.
 Memandang hal-hal buruk memiliki hikmah dan bukan sebagai akhir dari segalanya.
 Percaya diri, optimis dan selalu berpikir selalu ada solusi

Ciri-ciri individu yang memiliki konsep diri positif adalah:


 Menganggap orang lain sama dengan dirinya
 Punya keyakinan mampu mengatasi bermacam masalah
 Bisa menerima pujian tanpa merasa malu
 Punya kesadaran bahwa orang lain punya perasaan, keinginan, dan perilaku yang
belum tentu diterima semua anggota masyarakat
 Keinginan dan kemampuan dalam memperbaiki diri sendiri
Jenis-Jenis Konsep Diri…..

Konsep Diri Negatif


 Cenderung lebih pesimistik dan sulit melihat kesempatan dalam kesulitan.
 Merasa kalah sebelum mencoba.
 Bila gagal, orang-orang seperti ini akan menyalahkan keadaan, orang lain atau diri
sendiri.

 Ciri-ciri individu yang memiliki konsep diri negatif adalah:

 Merasa pesimis setiap kali menghadapi persaingan


 Sangat sensitif terhadap kritikan
 Responsi terhadap pujian
 Cenderung bersikap hiperkritis
 Punya perasaan tidak disenangi oleh orang lain
Faktor2 Terjadinya
Konsep Diri…..

 Kegagalan
Disadari atau tidak, kegagalan yang terjadi secara terus menerus akan
memberikan pertanyaan besar pada kemampuan diri sendiri yang berujung
pada anggapan lemah dan tidak berguna.
 Depresi
Ketika seseorang dilanda depresi, ia akan cenderung memikirkan hal yang
negatif. perlakuan kekerasan, bullying menimbulkan seseorang
terintimidasi, depresi dan tidak percaya diri
Faktor2 Terjadinya
Konsep Diri Negatif

 Overthinking
Bersikap overthinking sangatlah tidak baik karena bisa mengarah ke pikiran
yang buruk, terlebih pada penilaian diri sendiri. Seseorang cenderung
menilai diri sendiri ke arah yang negatif sehingga berpikir terlalu
berlebihan. Hal ini harus segera dihentikan.
Komponen Konsep Diri…..

Gambaran Diri (Body Image)


 sikap individu terhadap dirinya baik secara sadar atau tidak
menyadarinya, meliputi: performance, potensi tubuh, fungsi tubuh,
serta persepsi dan perasaan tentang ukuran dan bentuk tubuh.
 Cara pandang terhadap dirinya akan mempengaruhi secara psikologis
 Gambaran yang realistik dalam menerima dan menyukai tubuhnya
memberi rasa aman dan menghindari kecemasan
 Cara pandang yang realistik, stabil dan konsisten terhadap gambaran
dirinya dapat mendorong sukses dalam kehidupannya
Komponen Konsep Diri…..

Ideal Diri (Self Ideal)


 Ideal diri merupakan persepsi individu tentang bagaimana ia
seharusnya berperilaku berdasarkan standar pribadi dan terkait
dengan cita-cita, harapan, keinginan dan nilai2 yg ingin dicapai.
Pembentukan ideal diri mulai terjadi sejak masa anak-anak dan
dipengaruhi oleh orang-orang yang dekat dengan dirinya.
Komponen Konsep Diri…..

Identitas Diri (Self Identity)


 Identitas diri adalah kesadaran tentang diri sendiri yang dimiliki
oleh seseorang dari hasil observasi dan penilaian dirinya,
menyadari bahwa dirinya berbeda dengan orang lain. Komponen
konsep diri ini mulai terbentuk dan berkembang sejak masa kanak-
kanak.
Komponen Konsep Diri…..

Harga Diri (Self Esteem)


 Harga diri merupakan persepsi individu terhadap hasil yang dicapai
dengan menganalisis seberapa banyak kesesuaian tingkah laku dengan
ideal dirinya. Komponen konsep diri mulai terbentuk sejak kecil dari
dalam diri dan karena adanya penerimaan, perhatian dari sekitarnya.
 Aspek utamanya adalah disayangi, dicintai, dikasihi dan mendapat
apresiasi dari orang lain
Komponen Konsep Diri…..

Peran Diri (Self Role)


 Peran diri adalah serangkaian pola sikap perilaku, nilai dan tujuan
yang diharapkan kelompok sosial terkait dengan fungsi seseorang
di dalam masyarakat.
ASKEP KONSEP DIRI

1. Pengkajian
• Identitas pasien, sebagai sumber informasi utama
• Identifikasi data: keluhan utama seringkali tidak serta merta dirasakan
pasien
1) Status kesehatan klien masa lalu. teknik identifikasi dan komunikasi
harus maksimal mengingat pasien tdk menyadari keluhannya
2) Status kesehatan klien saat ini, penyakit fisik pengaruhi psikologis
3) Status biologis-psikologis-sosial-spiritual.
4) Respon terhadap terapi: kooperatif, manipulatif
5) Harapan terhadap tingkat kesehatan yang optimal
6) Resiko-resiko tinggi masalah.
Pengkajian

Data Psikologis:
1) Status emosi: cara mengatasi masalah, identifikasi tahapan berduka
2) Konsep diri: pendapat diri thd sakitnya
3) Cara komunikasi: kooperatif, tdk kontak mata
4) Pola interaksi: hub dg perawat, dg pasien lain, bgm interaksinya
Data Sosial
5) Pendidikan dan pekerjaan
6) Hubungan social: hub di lingk tmpat tinggal
Data sosiokultural: perbedaan suku, perbedaan kultur
Pola Hidup: merokok, minum2an keras, cara mengatasi masalah
Keluarga: support system..hub baik antar anggota kelg
Pengkajian

• Faktor predisposisi: masa kecil, kegagalan, hub dlm keluarga, perlakuan


di lingkungan
• Faktor presipitasi: penyakit kronik dapat memicu munculnya konsep diri
menjadi negatif
• Penilaian stressor: bagaimana cara mengatasi masalah sebelumnya
• Sumber koping: keluarga, pengetahuan agama
• Mekanisme koping :
a. mekanisme jangka pendek: menangis, marah
b. mekanisme jangka panjang: distres, sedih berkepanjangan
c. Mekanisme pertahanan ego
• Perilaku
Perilaku yang ditampilkan (Wijayaningsih, 2015)

Perilaku yang berhubungan dengan gangguan konsep diri


antara lain (Wijayaningsih, 2015):
a. Mengkritik diri sendiri atau orang lain
b. Perasaan dirinya sangat penting yang berlebih-lebihan (over confident)
c. Perasaan tidak mampu
d. Rasa bersalah
e. Sikap negatif pada diri sendiri
f. Sikap pesimis pada kehidupan
g. Keluhan sakit fisik
h. Pandangan hidup yang terpolarisasi
i. Menilai kemampuan diri sendiri
Perilaku yang ditampilkan

j. Pengurangan diri/mengejek diri sendiri


k. Perasaan cemas dan takut
l. Merasionalisasi penolakan atau menjauh dari umpan balik positif
m. Ketidakmampuan menentukan tujuan (Wijayaningsih, 2015)
Diagnosa Keperawatan

a. Kecemasan. g. Gangguan identitas.


b. Gangguan gambaran diri. h. Gangguan penampilan peran.
c. Gangguan komunikasi verbal. i. Gangguan perawatan diri.
d. Koping tidak efektif. j. Gangguan harga diri.
e. Disfungsi proses berhubungan. k. Gangguan persepsi
f. Putus asa l. Isolasi.
m. Gangguan pola seksual.
3. Rencana Keperawatan

Perencanaan terdiri dari penetapan prioritas masalah, tujuan dan rencana


tindakan keperawatan
a. Bekerjasama dengan klien dalam menyusun rencana tindakan keperawatan
b. Perencanaan bersifat individual sesuai dengan kondisi atau kebutuhan klien
c. Perencanaan terdiri dari penetapan prioritas masalah, tujuan dan rencana
tindakan keperawatan
d. Mendokumentasikan rencana keperawatan.
a) Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
terutama dalam personal hygiene.
b) Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
c) Pasien dapat menetapkan/memilih kegiatan yang sesuai
d) Pasien dapat melatih kegiatan yang sudah dipilih, sesuai kemampuan.
e) Pasien dapat merencanakan kegiatan yang sudah dilatih
Rencana Keperawatan

a. Bekerjasama dengan klien dalam menyusun rencana tindakan


keperawatan
b. Perencanaan bersifat individual sesuai dengan kondisi atau kebutuhan
klien
d. Mendokumentasi rencana keperawatan.
a) Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki terutama dalam personal hygiene.
b) Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
c) Pasien dapat menetapkan/memilih kegiatan yang sesuai

d) Pasien dapat melatih kegiatan yang sudah dipilih, sesuai kemampuan.


e) Pasien dapat merencanakan kegiatan yang sudah dilatih
4. Tindakan Keperawatan/ Implementasi

Perawat mengimplementasikan tindakan yang telah diidentifikasi dalam


rencana asuhan keperawatan. Kriteria proses, meliputi :
a. Bekerjasama dengan klien dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
b. Kolaborasi dengan tim kesehatan yang lain jika sangat diperlukan
c. Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi kesehatan klien
d. Memberikan pendidikan pada klien dan keluarga.
e. Mengkaji ulang dan merevisi pelaksanaan tindakan keperawatan
berdasarkan respon klien
5. Evaluasi Keperawatan

Perawat mengevaluasi kemajuan terhadap tindakan keperawatan dalam


pencapaian tujuan dan merevisi data dasar dan perencanaan.
Adapun prosesnya sebagai berikut:
a. Menyusun perencanaan evaluasi hasil dari intervensi secara komprehensif,
tepat waktu dan terus menerus.
b. Menggunakan data dasar dan respon klien dalam mengukur perkembangan
kearah pencapaian tujuan
c. Memvalidasi dan menganalisis data baru
d. Bekerjasama dengan klien keluarga untuk memodifikasi rencana asuhan
keperawatan.
e. Mendokumentasi hasil evaluasi dan memodifikasi perencanaan.

Anda mungkin juga menyukai