OLEH :
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang diketahui
individu tentang dimana dirinya mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan
orang lain, termasuk persepsi individu akan sifat dan kemampuannya, interaksi
dengan orang lain dan lingkunganya, nilai-nilai yang berkaitan dengan agama dan
objek, tujuan serta keinginan, cara individu memandang dirinya secara utuh fisik,
emosional, social dan spiritual (Bech, Wiliam dan Rawlin, 2006). Konsep diri adalah
ide, pikiran, perasaan, kepercayaan, dan pendirian yang diketahui individu dalam
berhubungan dengan orang lain. Konsep diri berkembang secara bertahap mulai dari
bayi dapat mengenali dan membedakan orang lain (Suliswati, 2009).
2. Komponen Konsep Diri
Terdapat empat komponen konsep diri, yaitu :
1) Gambaran Citra Diri
Konsep tubuh seseorang merupakan pusat konsep diri Citra diri adalah jumlah
dari sikap sadar seseorang terhadap tubuh sendiri Hal ini termasuk persepsi
sekarang dan pesepsi masa lalu serta perasaan tentang ukuran, fumgsi,
bentuk/penampilan dan potensi. Kumpulan sikap individu yang disadarai dan
tidak disadari terhadap tubuhnya. Termasuk persepsi serta perasaan masa lalu
dan sekarang tentang ukuran, fungsi, penampilan, dan potensi.Citra tubuh
dimodifikasi secara berkesinambungan dengan persepsi dan pengalaman baru.
2) Harga diri
Harga diri adalah penilaian harga diri pribadi seseorang berdasarkan beberapa
baik prilakunya cocok dengan ideal diri. Penilaian individu tentang nilai
personal yang diproleh dengan menganalisis seberapa sesuai perilaku dirinya
dengan ideal diri. Harga diri yang tinggi adalah perasaan yang berasal dari
penerimaan diri sendiri tanpa syarat, walaupun melakukan kesalahan,
kekalahan, dan kegagalan, tetap merasa sebagai seorang yang penting dan
berharga.
3) Peran
Peran adalah sekumpulan pola prilaku yang di harapkan secara sosial
berhubungan dengan fungsi seseorang dalam kelompok sosial yang berbeda.
Sedangkan pola perilaku yang diharapkan oleh lingkungan social berhubungan
dengan fungsi individu diberbagai kelompok social. Peran yang ditetapkan
adalah peran yang dijalani dan seseorang tidak mempunyai pilihan. Peran di
ambil adalah peran yang terpilih atau dipilih oleh individu.
4) Identitas diri
Identitas adalah kesadaran diri yang didasarkan pada observasi dan penilaian
diri. Hal ini terkait dengan satu prestasi, aktivitas, karakteristik atau peran.
Identitas berbeda dari konsep diri yaitu perasaan berbeda dari orang lain.
Prinsip pengorganisasian kepribadian yang bertanggung jawab terhadap
kesatuan, kesinambungan, konsistensi, dan keunikan individu. Prinsip tersebut
sama artinya dengan otonomi dan mencakup persepsi seksualitas seseorang.
Pembentukan identitas dimulai pada masa bayi dan terus berlangsung
sepanjang kehidupan, tetapi merupakan tugas utama pada masa remaja.
B. Etiologi
a. Faktor predisposisi
Berbagai factor penunjang terjadinya perubahan dalam konsep diri seseorang.
Faktor ini dapat dibagi sebagai berikut :
1. Faktor yang mempengaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua,
harapan orang tua yang tidak realistis, kegagalan yang berulang, kurang
mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain, dan
ideal diri yang tidak realistis.
2. Faktor yang mempengaruhi peforma peran adalah stereotip peran gender,
tuntunan peran kerja dan harapan peran budaya.
3. Faktor yang mempengaruhi identitas pribadi meliputi ketidakpercayaan
orang tua, tekanan dari kelompok sebaya, dan perubahan struktur social.
b. Faktor presipitasi
Faktor presipitasi terjadinya harga diri rendah adalah hilangnya sebagian
anggota tubuh, adanya perubahan dalam penampilan atau bentuk tubuh.,
mengalami kegagalan serta menurunnya produktifitas.
Gangguan konsep diri adalah harga diri redah dapat terjadi secara situasional
maupun kronik.
Baik dari faktor predisposisi dan presipitasi bila telah mempengaruhi seseorang dalam
proses berfikir, dan bersikap maka telah di anggap mempengaruhi koping individu
sehingga menjadi perubahan tidak efektif (mekanisme koping individu tidak efektif)
bila kondisi klien dibiarkan tidak ada intervensi lebih lanjut maka akan menyebabkan
kondisi klien tidak memilik kemauan untuk bergaul atau tidak memilik teman dengan
orang lain (isolasi sosial). Klien yang mengalami isolasi social dapat membuat dunia
dan pikirannya sendiri (risiko halusinasi). Harga diri rendah adalah perasaan tidak
bahagia, tidak berarti dan rendah diri yang berkepamjangan akibat evaluasi negative
terhadap diri sendiri dan kemampuan diri sendiri (Budi Anna Keliat, 2011)
Proses terjadinya masalah (malhi, 2008). Berdasarkan hasil riset (malhi, 2008), bahwa
harga diri rendah di akibatkan oleh rendahnya cita-cita seseorang. Hal ini
mengakibatkan berkurangnya tantangan dalam mencapai tujuan. Tantangan yang
rendah mengakibatkan upaya yang rendah. Selanjutnya, hal ini menyebabkan
penampilan seseorang yang tidakoptimal. Dalam tinjauan teori penyebab terjadinya
harga diri rendah adalah pada masa kecil yang sering disalahkan, yang tidak diberi
pujian atas keberhasilannya. Saat individu mencapai masa remaja keberadaannya
kurang dihargai, tidak diberi kesempatan dan tidak diterima, tidak diberi support dan
perhaian. Menjelang masa awal sering gagal sekolah, pekerjaan atau pergaulan.
Harga diri rendah muncul saat lingkungan cenderung mengucilkan dan mnuntut lebih
dari kemampuannya.
Komplikasi
Harga diri rendah dapat berisiko terjadinya isolasi sosial : menarik diri merupakan
percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan
dengan orang lain (Rawlins 1993)
C. Rentang Respon
Menurut (keliat 1999) sbb:
Adaptif
Mal adaptif
Aktualisasi Depersonalisasi/
Konsep Kekacauan
diri Gangguan
diri identitas tidak personal
Harga diri
diri
Keteranagan:
Respon individu terhadap konsep dirinya sepanjang rentang respon konsep diri yaitu
adaptif dan maladaptif (stuart dan sundeen. 1998) sebagai berikut:
1. Respon adatif adalah respon yang dihadapi klien baik klien menghadapi suatu
masalah dapat menyelesaikan masalahh dengan baik:
a. Aktualisasi diri adalah ketetapan seseorang didalam menempatkan dirinya
sesuai dengan kemampuan yang ada didalam dirinya.
b. Konsep diri (positif) adalah pengalaman positif yang mengarah kekompetensi
yang dirasakan dan diterima orang lain.
2. Respon mal-adatif (Gangguan konsep diri) adalah respon individu dalam
menghadapi masalah dimana individu tidak mampu memecahkan masalah
tersebut.
a. Gngguan harga diri adalah individu cenderung untuk menilai dirinya negatif
dan merasa lebih rendah dari orang lain
b. Kekacauan identitas adalah Identitas diri kacau dan tidak jelas sehingga tidak
memberikan kehidupan dalam mencapai tujuan
c. Depersonalisasi adalah tidak mengenal dirinya sendiri
H. Pohon Masalah
I. Diagnosa Keperawatan
J. Intervensi Keperawatan
No Diagnose Tujuan / Kriteria Intervensi Rasional
Keperawatan Hasil
1 Gangguan Konsep Tujuan : Observasi : Observasi :
Diri : Gangguan Setelah diberikan 1. Mengidentifikasi 1. Agar mengetahui
Citra Tubuh tindakan harapan citra tubuh harapan citra tubuh
keperawatan selama berdasarkan tahap berdasarkan perkembangan.
menit diharapkan perkembangan. 2. Agar mengetahui
pasien 2.Mengidentifikasi perubahan citra tubuh yang
perubahan citra tubuh mengakibatkan isolasi
yang mengakibatkan social
isolasi social 3. Agar mengetahui bagian
3. Memonitor apakah tubuh yang mana
pasien bisa melihat mengalami perubahan.
bagian tubuh yang Terapeutik :
berubah. 1. Agar mengetahui
Terapeutik : perubahan dari fungsinya.
1.Mendiskusikan 2. Agar mengetahui
perubahan fungsinya perbedaan penampilan fisik
2.Mendiskusikan terhadap harga diri.
Perbedaan penampilan Edukasi :
fisik terhadap harga diri. 1. Agar keluarga bisa
Edukasi : memberikan perawatan
1. Jelaskan kepada mengenai perubahan citra
keluarga tubuh.
tentangperawatan
perubahan citra tubuh
DAFTAR PUSTAKA