Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDUAL

MATA KULIAH PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA


RESUME MATERI 7

DOSEN PENGAMPU :

Lucie Endang Hartati, SKp., MN.

DISUSUN OLEH :

Faradila Zahro Ananto

P1337420620035

Kelas : 2A3 Reguler

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG


2021
KONSEP DIRI

A. Pendahuluan

Setiap individu memiliki latar belakang yang berbeda dalam proses


kehidupannya, mulai dari lahir hingga mencapai titik kedewasaannya. Sehingga di
dalam diri setiap individu terdapat berbagai macam cara identifikasi serta perubahan
melalui proses yang berbeda pula dan diharapkan menuju arah yang lebih baik. Di
dalamnya terdapat hubungan timbal balik antara satu individu dengan individu
lainnya dan dari identifikasi tersebut didapatkan pola tingkah laku dari hasil
pemikiran yang panjang.
Konsep diri memberikan kita kerangka acuan yang mempengaruhi
manajemen kita terhadap situasi dan hubungan kita dengan orang lain. Kita mulai
membentuk konsep diri saat usia muda. Masa remaja adalah waktu yang kritis ketika
banyak hal secara kontinu mempengaruhi konsep diri.
Konsep diri adalah citra subyektif dari diri dan pencampuran yang kompleks
dari perasaan, sikap dan persepsi bawah sadar maupun sadar. Konsep diri
dikembangkan melalui proses yang sangat kompleks yang melibatkan banyak
variable. Keempat komponen konsep diri adalah identitas, citra tubuh, harga diri dan
peran.
Konsep diri seseorang dinyatakan melalui sikap dirinya yang merupakan
aktualisasi orang tersebut. Manusia sebagai organisme yang memiliki dorongan
untuk berkembang yang pada akhirnya menyebabkan ia sadar akan keberadaan
dirinya. Perkembangan yang berlangsung tersebut kemudian membantu
pembentukan konsep diri individu yang bersangkutan.
Konsep diri dan persepsi tentang kesehatan sangat berkaitan erat satu sama
lain. Klien yang mempunyai keyakinan tentang kesehatan yang baik akan dapat
meningkatka konsep diri. Tetapi sebaliknya, klien yang memiliki persepsi diri yang
negatif akan menimbulkan keputusasaan.
Maka disini kami akan memaparkan tentang konsep diri dalam keperawatan
yang didalamnya terkandung komponen-komponen konsep diri, faktor pengaruh
konsep diri, dan proses keperawatan dalam konsep diri.
B. Isi

Konsep diri primer adalah konsep diri yang terbentuk atas dasar pengalaman
anak di lingkungan rumahnya sendiri, berhubungan dengan anggota keluarga
dirumah seperti orang tua, nenek, paman, ataupun saudara-saudara sekandung
yang lainnya. Konsep diri sekunder adalah konsep diri yang terbentuk atas dasar
pengalaman anak di lingkungan luar rumah, seperti teman sebaya atau teman
bermain.

Factor yang mempengaruhi konsep diri yaitu orang sekitar anda, keberhasilan,
kegagalan, reaksi orang lain, keadaan fisik, dan tuntunan orang tua, serta factor lain.
Faktor resiko yang menyebabkan gangguan Konsep Diri (Tarwoto& Wartonah, 2003)
Gangguan Identitas Diri : perubahan perkembangan, trauma, jenis kelamin dan
budaya. Gangguan Citra Tubuh (body image) hilangnya bagian tubuh, perubahan
perkembangan dan kecacatan. Gangguan Harga Diri : hubungan
interpersonal yang tidak harmonis, kegagalan perkembangan, kegagalan
mencapai tujuan hidup dan kegagalan dalam mengikuti aturan moral. Gangguan
Peran : kehilangan peran, peran ganda dan ketidakmampuan dalam mengikuti
aturan moral. Gangguan Ideal Diri : kehilangan harapan, keinginan dan cita-cita.

Perilaku yang Mengindikasikan Gangguan Konsep Diri


1) Faktor Resiko Gangguan Konsep Diri
Faktor resiko yang menyebabkan gangguan Konsep Diri (Tarwoto& Wartonah,
2003)
a) Gangguan Identitas Diri : perubahan perkembangan, trauma, jenis
kelamin dan budaya.
b) Gangguan Citra Tubuh (body image) hilangnya bagian tubuh, perubahan
perkembangan dan kecacatan.
c) Gangguan Harga Diri : hubungan interpersonal yang tidak harmonis,
kegagalan perkembangan, kegagalan mencapai tujuan hidup dan
kegagalan dalam mengikuti aturan moral.
d) Gangguan Peran : kehilangan peran, peran ganda dan ketidakmampuan
dalam mengikuti aturan moral.
e) Gangguan Ideal Diri : kehilangan harapan, keinginan dan cita-cita.
2) Depresi

Pengertian Depresi

Hawari (2001) mengungkapkan bahwa depresi adalah salah satu bentuk


gangguan kejiwaan pada alam perasaan (affective / mood disorder), yang
ditandai dengan kemurungan, kelesuan, ketiadaan gairah hidup, perasaan tidak
berguna dan putus asa. Santrock (2002) mengungkapkan bahwa depresi dapat
terjadi secara tunggal dalam bentuk mayor depresi atau dalam bentuk gangguan
tipe bipolar. Depresi mayor adalah suatu gangguan suasana hati atau mood
yang membuat seseorang merasakan ketidakbahagiaan yang mendalam,
kehilangan semangat, kehilangan nafsu makan, tidak bergairah, selalu
mengasihani dirinya sendiri, dan selalu merasa bosan.

Tindakan terhadap perubahankonsep diri Meluaskan kesadaran diri, Eksplorasi


diri, Evaluasi diri, Perencanaan yang realistic, dan Komitmen terhadap tindakan.

A. Tingkat 1 :
1) Bina hubungan terbuka, saling percaya
2) Bekerja dengan pasien bagaimanapun kekuatan egonya
3) Maksimalkan peran serta pasien dalam hubungan terapeutik.

B. Tingkat 2 :
1) Bantu pasien untuk menerima perasaan –perasaan dan pikiran-pikirannya.
2) Bantu pasien mengklarifikasi konsep diri dan hubungan dengan orang lain
melalui pengungkapan diri.
3) Waspada dan kendalikan perasaan anda sendiri
4) Berespon empatik, bukan simpatik, tekankan bahwa kekuatan untuk berubah
berada pada pasien.

C. Tingkat 3 :
1) Bantu pasien untuk menjabarkan masalah secara jelas.
2) Gali respon adaptif dan maladaptive pasien terhadap masalah.

D. Tingkat 4 :
1) Bantu pasien mengdentifikasi solusi alternatif.
2) Bantu pasien mengkonsepsualisai tujuan yang realistic.
E. Tahap 5 :

1) Bantu pasien melakukan tindakan yang di perlukan untuk mengubah respons


koping maladaptive dan mempertahankan respons dengan yang lebih adaptif.

C. Penutup
Dari penjelasan di atas dapa disimpulkan bahwa konsep diri adalah persepsi
atau gambaran mental seseorang terhadap dirinya sendiri terkait dengan
karakteristik, perilaku, dan kemampuannya. Terkadang ketika seseorang sudah
terbentuk memiliki self-concept yang negatif, akan sangat sulit untuk beranjak dari
pikiran ini. Selain keinginan keras dari orang yang bersangkutan, dukungan dari
orang sekitar juga sangat berpengaruh dengan penilaian terhadap dirinya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai