Anda di halaman 1dari 2

Self Knowledge dalam Psikologi Sosial

Self Knowledge dalam Psikologi Sosial adalah pemahaman diri sendiri yang mencakup berbagai
aspek seperti emosi, kepribadian, hubungan, perilaku, pendapat, keyakinan, nilai, tujuan, preferensi
dan identitas sosial. Pengetahuan ini diperoleh melalui proses sosial dan refleksi diri dan
berkembang seiring waktu.

Ada beberapa sumber yang berkontribusi dalam pembentukan Self Knowledge, antara lain:
1. Dunia Fisik: Informasi tentang diri sendiri seperti tinggi badan, warna mata dan berat
badan.
2. Perbandingan Sosial: Membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
3. Penilaian Refleksi: Mengetahui diri sendiri melalui penilaian orang lain.
4. Introspeksi: Pengamatan batin terhadap perasaan, pikiran, motif dan keinginan.
5. Persepsi diri: Belajar tentang diri sendiri melalui pengamatan dan pemeriksaan perilaku
sendiri.
6. Pendekatan ala CBT: Analisis rasional terhadap proses berpikir negatif kita.
7. Teknik perhatian: Teknik berbasis kesadaran untuk menilai dan meningkatkan
kecerdasan emosional serta membangun pengetahuan diri.

Self Knowledge sangatlah penting dalam Psikologi Sosial karena membantu kita memahami diri
sendiri lebih baik dan membuat keputusan yang realistis. Kurangnya Self Knowledge dapat
menyebabkan penilaian berlebihan dan berdampak negatif pada kepuasan hidup dan kinerja
akademik.

Menurut Schaffner (2020), Self Knowledge penting untuk pertumbuhan psikologis karena:
1. Memuaskan keinginan untuk belajar dan memahami pengalaman.
2. Mencegah perselisihan antara persepsi diri dan persepsi orang lain.
3. Membebaskan kita dari keinginan irasional.
4. Memfasilitasi respons proaktif daripada reaktivitas.
5. Menjadi langkah pertama untuk perubahan positif.

Self Knowledge juga dapat menghasilkan Self-Mastery atau penguasaan diri. Dengan pengetahuan
diri yang jujur dan informasi yang diperoleh, kita dapat membuat perubahan positif dan menguasai
aspek kehidupan kita. Manfaat lainnya termasuk berkurangnya rasa frustrasi, rasa tidak aman, iri
hati, dan stres, serta peningkatan empati dan kasih sayang.

Berikut adalah ringkasan dari enam teori tentang Self Knowledge:


1. Model Observasi Tanpa Mediasi: Teori ini, yang diasosiasikan dengan Descartes,
berpendapat bahwa pengetahuan diri diperoleh melalui pemikiran kita sendiri yang tidak
dimediasi oleh sumber luar.
2. Model Transparansi: Teori ini melibatkan pengambilan keputusan dan refleksi rasional
untuk mencapai kesimpulan tentang keadaan dunia, termasuk keyakinan dan sikap kita.
3. Konstruksionisme Sosial: Teori ini berpendapat bahwa kita memahami diri kita dan dunia
kita melalui penggunaan bahasa untuk menciptakan realitas bersama.
4. Diri yang Tampak Seperti Kaca: Teori ini, yang dikemukakan oleh Charles Horton
Cooley, menegaskan bahwa kesadaran diri kita dikembangkan melalui interaksi dengan
orang lain dan refleksi dari penilaian mereka terhadap kita.
5. Narasi Diri: Teori ini melibatkan penalaran introspektif dan rekonstruksi memori
otobiografi untuk menciptakan penjelasan yang koheren tentang identitas kita.
6. Teori Persepsi Diri: Teori yang dikemukakan oleh Daryl Bem ini menyatakan bahwa kita
belajar tentang diri kita sendiri dengan mengamati perilaku kita dan membuat kesimpulan
berdasarkan observasi tersebut.

Konsep diri adalah bagian penting dari diri-sosial yang mencakup konsep diri, harga diri, kesadaran
diri, presentasi diri dan pengungkapan diri. Ini adalah pembentukan identitas diri dan bagaimana
kita berpikir tentang diri kita sendiri dalam konteks sosial.

Secara umum, Self Knowledge adalah pemahaman mendalam tentang diri sendiri yang diperoleh
melalui berbagai sumber dan proses refleksi. Maka dengan adanya Self Knowledge dapat
membantu individu dalam mengenali dan memahami diri mereka sendiri secara lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai