Anda di halaman 1dari 4

Tugas 2

1. Apa saja yang dipelajari oleh psikologi?

Selain mempelajari tentang perilaku manusia, psikologi juga mempelajari segala hal yang
berhubungan dengan manusia.

Pada dasarnya, segala macam kegiatan atau aktivitas yang melibatkan manusia di dalamnya
adalah ruang lingkup dari ilmu psikologi. Karena itulah hingga saat ini muncul berbagai
disiplin ilmu terapan dari psikologi. Seperti misalnya :

 Psikologi forensik
 Psikologi kriminal
 Psikologi sosial
 Psikologi agama/spiritual
 Parapsikologi
 Dan lain sebagainya.

2. Fungsi dari psikologi

3. Manfaat mempelajari psikologi


1. Memahami penyebab dari perilaku yang muncul pada diri sendiri ataupun orang
lain

Dengan mempelajari psikologi, kita bisa memahami mengapa seseorang bisa


menunjukkan perilaku tertentu. Psikologi memaparkan banyak sekali teori psikologi.
Teori yang menjelaskan mengapa seseorang bisa memunculkan perilaku tertentu.

2. Pengertian Psikologi dengan Memahami diri sendiri

Hal penting lainnya yang bisa didapat dengan mempelajari psikologi adalah memahami
diri sendiri. Tentu saja hal ini bisa anda rasakan setelah anda mempelajari psikologi.
Anda bisa menjadi lebih paham mengenai kepribadian anda dan watak anda. Mungkin
juga memahami masalah psikologis apa yang kira-kira muncul pada diri anda.

3. Dapat membantu orang lain

Dengan mempelajari psikologi, meskipun tidak menjadi seorang psikolog pun anda tetap
bisa membantu orang lain. Minimal ketika anda mengetahui sedikit teori-teori psikologi.
Kita bisa melihat permasalahan orang lain dari sudut pandang yang berbeda. Hal itu akan
membantu mereka menghadapi masalah tersebut.
4. Bagaimana kita sampai pada pemahaman yang memadai mengenai diri sendiri?
Metode apa yang digunakan?

1. Me Time

Masalah yang belum selesai pada sebagian orang umumnya berkaitan dengan kehadiran orang
lain. Me time ini berguna untuk membuat setiap orang memikirkan dirinya sendiri terlebih
dahulu. Bagaimanapun orang lain memperlakukannya, diri kita masih bisa memilih untuk
bahagia.

Saat seseorang terlalu sibuk memikirkan orang lain, terkadang ia lupa memikirkan diri sendiri.
Meluangkan waktu untuk diri sendiri benar-benar akan membuat kita merasa lebih bermakna.

Membuat kita merasa bahwa pusat dari segala kehidupan ini adalah diri sendiri. Orang lain
hanyalah pelengkap kebahagiaan.

2. Berdialog dengan Diri Sendiri

Bicaralah pada diri sendiri tentang apa yang sebenarnya diinginkan. Jujur pada diri sendiri lebih
baik ketimbang melampiaskan segala perasaan buruk kita pada sesuatu. Satu-satunya orang yang
mampu berbicara dengan lubuk hati terdalam adalah diri sendiri. Saatnya mulai memahami diri
sendiri untuk bisa bersyukur atas apa yang hidup ini berikan.

3. Berdamai dengan Keadaan

Mengingat kembali peristiwa-peristiwa buruk yang masih membekas di hati memang tak
terhindarkan. Setiap orang berhak marah atas hal itu. Orang yang hatinya terluka sangat dalam
tidak akan dengan mudah melupakannya. Namun, apakah dengan menyalahkan keadaan atas atas
semua peristiwa buruk itu bisa dibenarkan? Apakah dengan mengutuk keadaan bisa membuat
batin kita tenang? Tidak. Alangkah lebih bijaknya kita jika mencoba berdamai dengan keadaan.
Menerima setiap keadaan yang menimpa kita ini sebagai guru kehidupan yang menempa pribadi
kita lebih baik lagi

4. Mindfullness

Mindfulness adalah berpikir dengan kesadaran yang penuh. Mengelola pikiran, perasaan, dan
lingkungan untuk menghubungkan titik-titik yang ada dalam pikiran kita. Memaknai setiap
peristiwa dan kejadian yang pernah kita alami dengan lebih sehat. Mindfulness dapat
meningkatkan self-compassion dan kebermaknaan hidup.

Mindfulness bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan mencari tempat yang
sekiranya tenang, kemudian memejamkan mata. Fokus terhadap diri sendiri dan segala pikiran
yang kita miliki. Dengan penuh kesadaran, cobalah untuk memahami setiap pergulatan emosi
yang ada di dalam diri. Mindfulness ini akan lebih baik jika kita melakukannya secara rutin.
Misal, satu sebelum berangkat ke kantor, kampus, sekolah, dan sebagainya.
5. Meningkatkan self-compassion

Self-Compassion adalah kemampuan untuk memahami keadaan emosi diri sendiri dan juga
respon emosi atas penderitaan yang dialami dengnan disertai keinginan untuk menolong diri
sendiri. Melalui self-compassion, seseorang dapat memahami dirinya sendiri.

Self-compassion mampu membuat orang memaknai pengalaman yang tidak nyaman dengan
emosi yang berbeda. Artinya, ketidaknyamanan yang dimiliki seseorang dapat dimaknai secara
positif jika meningkatkan self-compassion. Meningkatkan kepedulian terhadap diri sendiri,
merespon peristiwa buruk dengan perasaan lapang dada, dan selalu berupaya membebaskan diri
dari duka yg berlarut.

6. Jadikan penyesalan sebagai kekuatan

Sebagian orang pernah mengalami hal yang memalukan dalam hidupnya. Sebagian lain juga
pernah berbuat kesalahan yang sudah disesalinya. Namun, tidak sedikit pula mereka yang
menyesal tak ada habisnya, hingga menimbulkan perasaan yang tidak nyaman. Gelisah, cemas
dan terus memikirkan hal tersebut membuat hati seseorang lelah.

Tidak bisa dipungkiri bahwa kita sebagai manusia terkadang bisa menekan perasaan gelisah dan
sesal itu. Kita bisa saja mengabaikan pikiran-pikiran yang mengganggu itu dengan menyibukkan
diri. Namun, dengan mengabaikan perasaan itu justru akan membuat emosi kita makin lelah.
Sebab, perasaan itu bisa muncul kapanpun

Baca: Berdamai dengan Kerapuhan Diri di sini

Oleh karena itu, jadikanlah sebuah penyesalan terberat sekalipun di dalam hidup kita ini sebagai
pelajaran. Boleh sesekali mengingat kejadian itu, tapi gunakanlah sudut pandang yang berbeda.
Bicaralah pada diri sendiri bahwa melakukan kesalahan itu wajar. Yang perlu dilakukan
hanyalah belajar untuk tidak mengulanginya.

7. Tempatkan Masa Lalu pada Tempatnya

Setiap orang punya kisah masa lalunya masing-masing. Tidak sedikit mereka memiliki masa lalu
yang kelam hingga membuat masa kininya tidak tenang. Namun, kita tidak bisa mengubah
peristiwa yang telah terjadi. Sebagai manusia, yang bisa dilakukan hanyalah mengubah respon
kita terhadap masa lalu itu. Untuk itu, jadikanlah masa lalu sebagai guru yang mendewasakan.

Masa lalu hadir di masa kini bukan untuk terus disesali, tapi untuk dimaknai. Memaknai kembali
pengalaman masa lalu dengan respon yang positif sangat membantu penyembuhan hati kita.

8. Menulis ekspresif

Menulis punya kekuatan untuk menyembuhkan diri kita dari dalam. Menulis ekspresif adalah
menulis untuk mengutarakan segala perasaan yang dialami. Tidak perlu memperhatikan aturan
seperti tanda baca, ejaan, dan sebagainya. Intinya, menulis ekspresif adalah sebuah upaya untuk
mengungkapkan segala emosi yang dirasakan saat stress datang. Dengan menuliskan segala
kekesalan itu dapat membantu kita untuk melihat masalah dari sudut pandang yang lain.

Setiap orang adalah penyembuh terbaik bagi dirinya sendiri. Setiap luka batin, masa lalu yang
kelam, pengalaman pahit, kegagalan hidup hanyalah sebuah peristiwa. Setiap peristiwa bisa
disikapi dengan bijaksana dan setiap luka yang membekas bisa disembuhkan. Setiap hal buruk di
dunia ini akan terus terjadi, maka maknailah semua luka itu sebagai ujian perjalanan hidup.

5. 3 bentuk kesalahan persepsi diri

1. kesalahan atribusi

Atribusi merupakan proses internal yang terjadi dalam diri individu dalam memahami sesuatu
atau perilaku orang lain. Dalam usaha tersebut, maka seseorang akan memakai beberapa sumber
informasi yang bisa didapat. Kesalahan atribusi ini bisa terjadi saat seseorang melakukan
kesalahan dalam menafsirkan sebuah pesan atau perilaku sehingga dianggap internal meskipun
hal tersebut sebenarnya merupakan faktor eksternal atau bisa terjadi sebaliknya.

Inividu akan berpikir jika seseorang akan digerakkan oleh faktor eksternal, namun sebenarnya,
faktor internal yang menyebabkan perilaku tersebut. kesalahan dalam atribusi lainnya adalah
pesan yang kemudian dipersepsikan secara tidak utuh dan tidak lengkao sehingga membuat
seseorang menafsirkan pesan dengan cara menafsirkan kekurangannya.

2. Efek halo
Kesalahan persepsi berikutnya adalah efek halo yakni fakta jika saat seseorang
membentuk sebuah kesan secara menyeluruh mengenai sebuah benda atau seseorang.
Kesan yang secara menyeluruh ini akan menimbulkan efek kuat dari penilaian individu
atas sifat yang lebih spesifik.
Efek halo ini memang sudah umum terjadi dan akan berpengaruh secara kuat pada diri
pribadi untuk menilai benda atau seseorang. Dalam kehidupan sehari hari, mungkin
seseorang akan menemukan sifat positif yang lebih terlihat dari diri seseorang seperti
contohnya orang tersebut penggembira, selalu berkatan jujur, baik dan lain sebagainya.

3. Tidak ada ketersediaan informasi


tidak adanya informasi saat seseorang menerima sebuah stimulus yang masih terbilang
baru nantinya bisa menyebabkan kekacauan dan kesalahan dalam persepsi. Untuk itulah
sebagai contoh dalam bidang pendidikan, sebuah materi pelajaran harus terlebih daulu
disampaikan sebelum selanjutnya akan diteruskan dengan materi berikutnya.
Sebagai contoh lainnya, seseorang yang datang pada pertengahan diskusi kemungkinan
bisa menangkap hal yang kurang tepat sebab orang tersebut tidak memiliki informasi
cukup yang sama dengan beberapa orang lain dalam diskusi tersebut sebab informasi juga
bisa dijadikan cues atau petunjuk untuk mempersepsikan sesuatu.
6. Hubungan antara konsep diri dan harga diri

Tugas 1
1. Kekuatan anda atau apa saja yang anda suka mengenai diri sendiri

Anda mungkin juga menyukai