Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS STUDY KASUS

Permasalahan Pada Diri Sendiri


A. Identifikasi Masalah
1. Identitas Diri :
Nama : Muhammad Sholeh
NIM : 1911010076
Kelas : B6KIR
TTL : Pati, 4 Juni 1998
Umur : 24 Tahun
Alamat : RT : 08 RW: 03 Ds. Pecangaan Kec. Winong Kab. Pati Jawa Tengah
2. Gejala yang muncul

Saya adalah seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi islam, saya
merupakan seorang pribadi yang tidak terlalu terbuka bagi untuk orang-orang yang tidak
terlalu dekat dengan saya. Dalam hal ini saya memiliki suatu permaslahan dalam suatu
hubungan dengan seseorang, perasaan cemas dan overthinking selalu menghantui dalam
pikiran saya. Saya selalu mengkhawatirkan sesuatu hal yang belum terjadi dan selalu
mencemaskan segala hal yang terjadi yang tidak sesuai dengan harapan saya.
Overthinking merupakan suatu perilaku dimana saya selalu melakukan hal itu berulang
kali. Pada akhirnya berubah menjadi suatu kebiasaan yang terekam di alam bawah sadar
saya. Tentu hal ini bisa jadi kebiasaan yang buruk bagi saya, makanya dari itu saya harus
bisa mengatasi overthinking dan rasa cemas tersebut.

B. Analisis
Orang yang overthinking biasanya mikirin sesuatu yang telah terjadi dan akan
terjadi. Hal tersebut mungkin dikarenakan adanya perasaan sakit hati, bersalah, malu,
marah, sampai cemas sama hal yang akan datang. Hal ini terjadi karena mungkin orang
tersebut terobsesi akan suatu hal dan mengkhawatirkannya. Yang pada akhirnya bisa
mengganggu kualitas hidup mereka.
C. Diagnosis

Overthinking adalah menggunakan terlalu banyak waktu untuk memikirkan suatu


hal dengan cara yang merugikan serta overthinking dapat berupa ruminasi dan khawatir.
Overthinking artinya adalah sebuah kebiasaan dimana seseorang memikirkan
sesuatu terus menerus seolah tidak ada ujungnya. Padahal, dia sendiri tidak memilih buat
ngelakuin hal tersebut.
Jadi sebenarnya apa aja sih bahaya dari overthinking ini:
1) Saat menghadapi masalah, tidak fokus untuk mencari solusinya.
2) Sering merenungkan hal yang sama berulang-ulang.
3) Rasa cemas buat Anda susah tidur nyenyak.
4) Anda sering kali kesulitan membuat keputusan.
5) Dampaknya pada gangguan mental.
6) Sulit menyelesaikan masalah.
7) Kualitas tidur lo terganggu
D. Prognosis

Untuk mengubah kebiasaan overthinking perlu kemauan dan tekad yang kuat.
Namun, untuk mengurangi kebiasaan overthinking bisa dimulai dari menyadari apa yang
sedang dipikirkan kemudian kita bisa mengarahkan pikiran ke arah yang lebih rasional.
Kekhawatiran dimulai dari respons kita terhadap suatu hal yang berlebih. Sebenarnya
pikiran negatif belum tentu salah, namun yang terpenting bagi kita adalah menyadari
bahwa kita memiliki kendali atas pikiran tersebut. Pikiran, perasaan, dan perilaku
merupakan hal yang berkaitan sehingga ketika kita mampu untuk berpikiran positif maka
akan muncul perilaku yang positif. Untuk dapat berpikiran positif kita harus menilai
suatu kejadian atau hal itu dimulai dari respons yang positif dahulu.

Cara Mengatasi Overthinking adalah sebagai berikut:

1) Evaluasi apa yang sebenarnya terjadi.


2) Cerita ke orang yang kamu percaya.
3) Curahkan pikiran kamu lewat tulisan.
4) Fokus dengan hal yang bisa dikontrol.

Setelah berhasil melewati tahapan di atas, ini saatnya kita butuh sebuah aksi.
Lakukanlah sekiranya yang bisa kerjain dan kendalikan saat ini. Fokus serta kejarlah apa
yang impikan kedepannya. Jangan sampai kita menyesel karena tidak berani untuk
mencoba. Ingat bahwa tidak selalu jadi urusan kamu untuk menjawab semua pertanyaan
yang ada dipikiran kamu. Berpikirlah sewajarnya dan lakukan apa yang bisa kamu
kontrol. Ada kalanya hanya perlu berusaha sebaik mungkin. Sisanya, biarkan waktu
menjawab segala kegundahan kamu.

E. Teknik Konseling

Teknik konseling cognitive behaviourpada penanganan kasus ruminasi yang


tergolong gangguan kecemasan.pendekatan yang tepat adalah dengan menggunakan
teknik konseling cognitive behavioral. Adapun teori cognitive behavioural adalah:
perkembangan manusia didasarkan pada pengalaman belajar yang berbeda pada
masing-masing individu, pengalaman unik yang diberikan oleh lingkungan dan
pemahaman pribadi tentang dunia. menjelaskan bahwa sifat dasar dari manusia fokus
pada kognisi. Dalam hal ini penjelasan selanjutnya adalah:

1) komunikasi internal personal dapat diakses melalui introspeksi,


2) keyakinan personal memiliki arti yang sangat personal.
3) penjelasan tersebut hanya dapat dilakukan oleh individu itu sendiri.
Ditemukan, tetapi tidak ditemukan oleh orang lain/konselor.

Teknik konseling cognitive behaviour dapat menjadi rujukan yang


representatif layanan bimbingan konseling untuk membantu klien yang bermasalah
ruminasi. Jenis layanan BK yang digunakan dalam penerapan teknik cognitive
behaviour tersebut adalah layanan konseling individu. Adanya keterbatasan
penggunaan teknik cognitive behaviour yang relatif lama dan terkadang hanya
berlaku di saat itu saja, maka hendaknya peneliti atau konselor nantinya
mengkombinasikannya dengan teknik lain agar lebih efektif dalam mereduksi tingkat
Over Thingking (ruminasi).

Anda mungkin juga menyukai