Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN HASIL OBSERVASI PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN

KONSELING MA NU ASSALAM KUDUS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar-Dasar BK

Dosen Pengampu : Khilman Rofi Azmi M.Pd

Disusun oleh:

Maulida Rizqiyyatul Chusna (1911010055)


Rofiqotus Sani Prastyoningrum (1911010059)
Dini Amanda Putri (1911010063)
Ana Mahmudah Lu’luiyah (1911010069)
Muhammad Sholeh (1911010076)
Moh Rifqi Alfian Mubarok (1911010058)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM (BKPI)


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN 2019

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur terhadap Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, hidayah, serta rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini yang berjudul
“Pelaksanaan Layanan Bimbingan Dan Konseling MA NU Assalam Kudus”. Laporan ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Dasar-dsasar BK”
Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan Nabi Agung Muhammad
SAW beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Semoga kita mendapatkan syafa’atul
udzma-nya kelak di yaumul qiyamah, aamiin

Dengan segala daya dan kemampuan kelompok kami telah semaksimal mungkin dapat
menyelesaikan makalah dengan sebaik-baiknya. Akan tetapi, penyusun menyadari bahwa tugas
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan
dan kemampuan serta pengalaman yang dimiliki oleh penyusun. Oleh karena itu kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca sangat penyusun harapkan.

Selanjutnya tugas makalah ini tidak akan terselesaikan sedemikian rupa tanpa
pertolongan Allah SWT dan juga bimbingan dan kerja sama, serta dorongan yang sangat besar
dari berbagai pihak.

Kudus, 10 Desember 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………….. 2
Daftar Isi…………………………………………………………………… 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………...4
B. Landasan Teori……………………………………………...……4
C. Rumusan Masalah……………………………………………......6
D. Tujuan Penelitian…..…………………………………………….6
E. Manfaat Penelitian………………………………………………..6
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian…………………………………………………. 7

B. Alat Pengumpulan Data………………………………………….8

C. Lokasi……………………..……………………………………..8

D. Profil Sokolah…….……………………………………………..9

E. Narasumber…..………………………………………………….9

BAB III
HASIL PENELITIAN
A. Wawancara dengan guru BK di MA NU Assalam Kudus……….9
B. Wawancara dengan siswa MA NU Assalam Kudus………….....11
C. Pembahasan……………………………………………………...12

PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………..............13
B. Saran………………………………………………….……...14

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai bagian dari proses pendidikan, bimbingan dan konseling memiliki fungsi
dan peranan yang strategis. Dalam layanan bimbingan dan konseling para siswa dan
diswi di sekolah diharapkan mampu mengenali dirinya sendiri dan lingkungan sehingga
mampu merencanakan masa depannya. Namun, keberhasilan layanan bimbingan dan
konseling ini sangatlah ditentukan oleh kerjasama yang harmonis diantara komponen
management dan super visi serta pengajar dan para siswa. Dan layanan ini juga perlu
pengelolaan yang baik.

Pengelolaan layanan bimbingan dan konseling di tiap sekolah pastilah berbeda


karena para konselor juga menghadapi para siswa yang berbeda karena pada dasarnya
kondisi sosial tiap siswa berbeda. Jadi, hal ini mempengaruhi proses layanan bimbingan
dan konseling. Maka dari itu kami membuat laporan ini untuk melihat apakah
pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling saat ini sudah berjalan secara efektif dan
efisien.

B. Landasan Teori

a. Teori Bimbingan dan Konseling


Bimbingan dan Konseling adalah proses interaksi antara konselor dengan konseli
baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka untuk membantu konseli agar
dapat mengembangkan potensi dirinya atau pun memecahkan permasalahan yang
dialaminya. Bimbingan dan Konseling juga dapat didefinisikan sebagai upaya sistematis,

4
objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor untuk
memfasilitasi perkembangan konseli untuk mencapai kemandirian dalam kehidupannya.

b. Asas Bimbingan dan Konseling


Dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling, layanan yang diberikan
oleh konselor terhadap konseli harus didasari oleh asas-asas sebagai berikut:

a) Asas Kerahasiaan
b) Asas Kesukarelaan
c) Asas Keterbukaan
d) Asas Kegiatan
e) Asas Kemandirian
f) Asas Kekinian
g) Asas Kedinamisan
h) Asas Keterpaduan
i) Asas Kenormatifan
j) Asas Keahlian
k) Asas Alih Tangan Kasus
l) Asas Tut Wuri Handayani

c. Komponen Layanan

Layanan bimbingan dan konseling memiliki beberapa komponen yang terbagi


dalam jenis layanan, kegiatan pendukung, dan format layanan, yaitu:

a) Layanan Orientasi
b) Layanan Informasi
c) Layanan Penempatan dan Penyaluran
d) Layanan Penguasaan Konten
e) Layanan Penguasaan Perseorangan
f) Layanan Bimbingan Kelompok
g) Layanan Konseling Kelompok

5
h) Layanan Konsultasi
i) Layanan Mediasi
j) Layanan Advokasi

C. Rumusan Masalah

Didasarkan pada rumusan masalah diatas, dapat dirumuskan beberapa rumusan


masalah berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di MA NU Assalam
Kudus?
2. Bagaimana pelaksanaan komponen layanan bimbingan dan konseling di MA NU
Assalam Kudus?
3. Masalah apa saja yang sering dialami oleh para siswa di MA NU Assalam Kudus?
4. Bagaimana peran konselor dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling
di MA NU Assalam Kudus?
5. Apakah semua guru di MA NU Assalam Kudus melaksanakan perannya sebagai
partner konselor disekolah?

D. Tujuan penelitian
Laporan observasi di MA NU Assalam Kudus ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah dan apakah
komponen-komponen layanan bimbingan dan konseling saat ini sudah berlangsung dan
masalah apa saja yang sering dialami oleh para siswa dan bagimana peran konselor serta
para guru disekolah saat ini.

E. Manfaat Penelitian

Laporan ini diharapkan dapat membantu untuk menambah waawsan dan


pengetahuan bagi para pembacanya bagaimana pelaksanaan layanan bimbingan dan

6
konseling di sekolah saat ini dan bagaimana layanan bimbingan dan konseling yang
seharusnya dilaksanakan. Dan para pembaca diharapkan mengetahui dan paham
bagaimana peran konselor serta para guru yang menjadi partner konselor di sekolah.

BAB 2

METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Dalam jenis penelitian yang digunakan dalam observasi dan wawancara di MA


ASSALAM UNDAAN pada:

Hari : Selasa

Tanggal : 3 Desember 2019

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan


cara diskusi dengan guru BK yang ada di MA ASSALAM UNDAAN. Lalu penulis
menggunakan metode penelitian studi kasus pada dasarnya mempelajari secara intensif
seseorang individu atau kelompok yang dipandang mengalami kasus tertentu. Dalam
penelitian yang penulis lakukan,penulis mempelajari secara khusus pelaksanaan BK di
sekolah. Teknik memperoleh data sangat komprehensif seperti observasi dan wawancara.
Setiap informasi yang diberikan dicatat secara cermat dan direkam dengan baik,kemudian
dikaji, dihubungkan satu sama lain. Studi kasus mengisyaratkan pada penelitian
kualitatif. Kami juga melakukan sesi wawancara pada guru BK-nya saat jam mengajar
atau jam pengawasannya selesai. Karena pada saat itu sedang melaksanakan UAS di MA
ASSALAM UNDAAN. Sesi tanya jawab yang dilakukan antara guru BK dan kami para
pewawancara berjalan dengan baik dan lancar. BK disana non sarjana dan mengajar lain
selain ke-BK an tapi guru BK disana memiliki sertifikasi BK. Tidak ada progam-program
BK yang dibuat,karena sistem kerja guru BK disana hanya bekerja saat ada masalah.
Layanan individu juga ada disana dan adapun 3 hal yang ditangani guru BK kepada
siswanya disana:

1. Kedisiplinan

7
2. kenakalan

3. Semangat belajar

Guru BK disana juga menerapkan sistem poin pada siswa yang rekapannya diberikan saat
semesteran. Adapun poin pelanggaran yang diberikan:

1. Peringatan

2. Pemanggilan

3. Pengeluran(drop out)

Seperti ada kasus kemarin lalu guru BK menindak lanjutinya dengan


memusyawarahkan dengan pihak kepala dan penguru yayasan juga guru baru mengambil
keputusan. Guru BK disana dirasa belum maksimal karena hanya 1 dan tidak diberi jam
mengajar tentang ke-BK an. Disana juga menggunakan Print absen tetapi itu masih belum
bisa bekerja maksimal,masih banyak kendala dalam belajar.

B. ALAT PENGUMPULAN DATA

Alat pengumpulan data dalam penyusunan laporan ini menggunakan observasi


langsung kelapangan dan wawancara kepada pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan
bimbingan dan konseling di MA ASSALAM UNDAAN. Banyak pihak yang ikut membantu
seperti guru TU dan para guru lainnya juga tak lupa para siswa-siswi yang menyempatkan
waktunya setelah melaksanakan kegiatan UAS disana.

C. LOKASI
Lokasi observasi kelompok kami bertempat di MA NU ASSALAM yang beralamat
di Jalan Kudus-Purwodadi km05 Tanjung Karang, Jati, Kudus Jawa Tengah.

D. PROFIL SEKOLAH

8
1) Nama Madrasah : MA NU ASSALAM
2) Alamat : Tanjung Karang, Jati, Kudus
3) Status Sekolah: Swasta
4) Telepon : (0291)429720
5) Visi : Menuju peserta didik berakhlak mulia, arif, kreatif, inovatif,
serta berwawasan imtaq dan iptek
6) Misi : Menyelenggarakan pendidikan untuk menumbuhkan
semangat belajar,berfikir ilmiah, berdasarkan syariah, berwawasan
Ahlussunnah Waljamaah.

E. NARASUMBER

a. Nama : Mukhowin S.Pd.I


b. Alamat : Undaan Kidul Undaan Kudus
c. Jabatan : Guru BK sekaligus guru mata pelajaran Nahwu, Shorof dan Ilmu Hadis

BAB 3

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang kami lakukan selama 1 hari yang bertempat di MA NU Assalam
Kudus, dengan cara observasi dan wawancara langsung kepada guru BK dan kepada beberapa

9
siswa, mengenai perannya guru BK dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah
antara lain:

a. Wawancara dengan guru BK di MA NU Assalam Kudus

a. Apakah ada jam mata pelajaran BK yang diberikan di dalam kelas?

Tidak ada, tapi biasanya pada saat kelas kosong atau jam kosong dan bahkan
mengosongkan kelas saya mengisinya dengan menjelaskan tentang kenakalan remaja,
kedisiplinan dan menerapkan akhlak yang bermoral dan lain-lain.

b. Materi apa saja yang bapak berikan saat proses BK di kelas?

Seperti yang saya jelaskan di atas tadi, saat ada jam kosong saya memberikan materi
tentang kedisiplinan agar siswa bisa mentaati peraturan yang sudah diterapkan.

c. Masalah apa saja yang sering bapak tangani?

Yang lebih sering saya tangani yaitu keterlambatan siswa, setiap ada siswa yang
terlambat, saya memasukkan tindakan mereka ke dalam buku catatan kedisiplinan siswa,
begitu juga dengan siswa yang melakukan bolos ataupun siswa yang membuat keributan
di sekolah yang membuat ketidaknyamanan suasana seperti ada perkelahian antar siswa,
maka tindakan mereka juga saya masukkan ke dalam buku catatan kedisiplinan siswa.

d. Bagaimana upaya untuk menangani siswa yang bermasalah?

Untuk masalah yang kategori ringan dapat dilakukan dengan memberikan peringatan
seperti siswa yang terlambat atau bolos. Tapi untuk siswa yang bolos saya akan bertindak
tegas agar mereka tidak mengulangi lagi, namun jika mereka masih melakukannya
berulang kali, saya akan bekerja sama dengan kesiswaan dengan bertanya apa alasan
mereka membolos dan kami akan memberikan mereka tindakan agar jera. Jika hal
tersebut sudah tidak lagi mempan pilihan kami cuma satu mengambil tindakan lanjutan
yakni memanggil orang tua/wali siswa tersebut dan berembuk bersama untuk penangan
kasus ini.

e. Apakah ada sistem poin yang diberikan kepada siswa yang bermasalah?

10
Ada, jika masalah ringan saya akan memberikannya peringatan dan arahan seperti
terlambatnya siswa agar tidak diulangi lagi, untuk masalah yang sedang saya bertindak
tegas untuk mengambil tindakan dengan memanggil orang tua dari siswa tersebut seperti
halnya yang sudah saya jelaskan tadi, dan untuk masalah yang berat maka saya dan dari
pihak-pihak sekolah melakukan rapat keputusan buat siswa tersebut untuk diskors atau
dikeluarkan.

f. Apakah guru di sini juga membantu peran BK jika ada siswa yang bermasalah?

Ya, terkadang guru lain juga ikut menegur siswa yang kurang disiplin seperti seragam
yang keluar, tidur saat jam pelajaran dan lainnya. Yang umumnya dilakukan oleh anak
pelajar.

g. Apakah sistem BK di sini sudah berjalan dengan baik?

Saya rasa kurang optimal karena saya sendiri tidak lulusan dari Bimbingan dan
Konnseling, jadi mungkin saya masih kurang memberikan layanan seperti yang sudah
diterapkan oleh teori-teori tentang Bimbingan dan Konseling, walaupun saya sudah
mempelajari sedikit teori-teori tentang Bimbingan dan Konseling, namun bagi saya teori
itu tidak sesuai dengan lapangan, karena yang paling penting saya bisa menerapkan
kedisiplinan, kepercayaan dan menanamkan akhlak moral kepada diri siswa.

b. Wawancara dengan siswa MA NU Assalam Kudus

a. Apa pandangan kamu tentang guru BK di sekolah?

Guru BK di sini bersikap tegas bila ada siswa yang tidak mentaati peraturan, seperti bila
ada siswa yang terlambat masuk sekolah.

b. Apa saja pelayanan Bimbingan dan Konseling yang di berikan guru BK?

Pelayanan yang diberikan oleh guru BK adalah pemecahan masalah, seperti jika ada
siswa yang tawuran maka guru BK disini akan memberikan siswa tersebut arahan agar

11
siswa tersebut bisa menyelesaikan masalah dengan temannya tersebut dengan cara
dibicarakan dengan baik-baik tanpa ada tawuran yang menggangu suasana kenyamanan
sekolah.

c. Apakah guru BK di sekolah diperlukan? Dalam hal apa saja?

Ya, guru BK di sekolah sangat diperlukan dalam berbagai urusan, seperti memberikan
arahan dan saran kepada siswa yang sering terlambat agar tidak mengulangi lagi dan juga
mengatasi siswa-siswa yang bermasalah lainnya.

d. Menurut pandangan kamu, apakah pelayanan guru BK disini sudah berjalan dengan baik?

Menurut saya pelayanan guru BK disini kurang baik, karena guru BK disini dianggap
sebagai polisi sekolah saja, yang mengatasi siswa-siswa bermasalah seperti siswa yang
suka terlambat, tawuran, tidak mentaati tata tertib dan lainnya. Dan guru BK disini belum
bisa memberikan kami layanan yang sudah tertera dalam teori-teori tentang Bimbingan
dan Konseling, seperti kurangnya memberikan kami informasi tentang SNMPTN,
SBMPTN dan UM bagi siswa-siswa yang ingin meneruskan kejenjang berikutnya dan
kurangnya memberikan kami pelayanan secara individu atau perorangan. Namun guru
BK disini sudah menjalankan tugasnya untuk mengatasi siswa-siswa bermasalah,
walaupun guru BK disini tidak seperti sekolah-sekolah lainnya yang sudah menerapkan
teori tentang Bimbingan dan Konseling.

B. Pembahasan
Pelaksanaan BK di MA NU Assalam Kudus belum berjalan dengan baik. Belum
ada layanan yang diterapkan dengan sempurna, bahkan bisa dikatakan tidak ada
penerapan layanan-layanan BK di sekolah. Baik layanan informasi, layanan orientasi dll.
Mengenai jenis masalah yang sering ditemui di MA NU Assalam Kudus yaitu masalah
yang dikategorikan ringan misalnya keterlambatan siswa, ketidakhadiran siswa dan
ketidakdisiplinan siswa. Sementara masalah yang dikategorikan berat jarang ditemui di
MA NU Assalam Kudus. Upaya untuk mengatasi masalah yang ringan yaitu guru BK

12
memarahi siswa dan memberikan sanksi berupa poin kepada siswa yang selanjutnya akan
berujung pada pemanggilan orang tua siswa. Di MA NU Assalam Kudus tidak terdapat
jam pelajaran untuk mata pelajaran khusus BK. Guru BK mengisi dikelas hanya ketika
kelas dalam kondisi jam kosong, untuk mengisi kekosongan kelas.

Masih banyak fungsi-fungsi dan asas-asas BK yang masih belum berjalan sesuai
dengan Peraturan Pemerintah tentang Bimbingan dan konseling. Pelayanan Bimbingan
dan konseling yang ada di MA NU Assalam Kudus masih cenderung mengatasi siswa
yang bermasalah saja, dan belum bisa mencapai keseluruhan siswa. Mungkin hal ini
belum bisa berjalan karena tenaga pekerjanya hanya 1 orang saja. Untuk melaksanakan
program maksimal juga memerlukan tenaga yang banyak. Program Bimbingan dan
Konseling agar bisa berjalan maksimal maka diperlukan tenaga yang cukup untuk
memberikan layanannya. 1 guru BK memberikan layanan kepada untuk setidaknya 150
siswa. Perbandingan jumlah guru BK dengan jumlah siswa masih kurang, tetapi hal
tersebut bisa ditangani dengan terbentuknya kerjasama antara guru BK dengan perangkat
sekolah lainnya bahkan mengikut sertakan peran orang tua.

BAB 4

PENUTUP

A. Kesimpulan

Program Bimbingan dan Konseling sangat diperlukan sekali dalam dunia pendidikan
karena sebagai sumber/acuan untuk melakukan kegiatan belajar siswa yang tertata dan efektif
bagi siswa tersebut. Program Bimbingan dan Konseling dibuat agar dapat mencegah masalah-
masalah yang akan terjadi kepada siswa dan supaya siswa di berikan Bimbingan dan Konseling
sesuai dengan perkembangan usianya. Pada jenjang pendidikan Menegah Atas, layanan
bimbingan di sekolah bertujuan untuk membantu siswa agar dapat mencapai tugas – tugas

13
perkembangan yang meliputi aspek pribadi sosial, pendidikan dan karier sesuai dengan tuntutan
lingkungan. Sehingga Bimbingan dan Konseling ini dapat diterima secara efektif oleh siswa.

Masalah belajar timbul karena ada sesuatu hal yang melatarbelakanginya dan banyak
sekali faktor yang menjadi penyebab timbulnya masalah-masalah belajar pada anak. Untuk
mengatasi masalah-masalh yang ada, diperlukan program Bimbingan dan Konseling.Namun
pada dasarnya Bimbingan dan Konseling di sekolah ini belum terlalu efektif dan efisien dalam
melakukan tugasnya dikarnakan tuntutan guru BK yang hanya formalitas bukan Prioritas, guru
BK di sekolah hanya menagani siswa yang bermasalah saja dan belum menerapkan asas-asas dan
Konsep Bimbingan dan Konseling, Dan dikarnakan guru BK sendiri bukan berbasis
diprofesimya menyebabkan pelaksanaan bimbingan dan koseling di sekolah belum berjalan dan
kurangnya guru BK di sekolah juga merupakan kendala bagi guru tersebut, Perbandingan jumlah
guru BK dengan jumlah siswa masih kurang, tetapi hal tersebut bisa ditangani dengan
terbentuknya kerjasama antara guru BK dengan perangkat sekolah lainnya bahkan mengikut
sertakan peran orang tua.

Dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di MA NU Assalam ini masih banyak


sekali mengalami kendala-kendala, Terutama sistem bimbingan itu sendiri yang samasekali
belum berjalan dan yang kedua sarana dan prasarananya dikarenakan belum ada ruangan khusus
untuk BK jadi jika ada siswa yang ingin menghadap untuk melakukan bimbingan merasa kurang
nyaman karena masih berada di ruang guru. Dan kurangnya perhatian dari sekolah/yayasan
dalam hal Bimbingan dan Konseling membuat guru BK itu sendiri tidak dapat mengerjakan
tugasnya secara maksimal.

B. Saran

Setelah kita melakuka observasi di sekolah MA NU Assalam dan membandingan dengan


teori-teori yang ada dalam Ilmu Bimbingan dan Konseling kita menyarankna supaya pihak
sekolah dan guru BK itu sendiri untuk :

14
1. Sebaiknya Guru BK tidak seharusnya hanya mengurus siswa yang bermasalah
saja, tetapi seluruh siswa berhak mendapatkan layanan bimbingan dan konseling.

2. Sebaiknya guru BK menerapkan asas dan konsep bimbingan dan koseling supaya
siswa dapat melakuna kegiatan Pendidikannya secara optimal.

3. Sebaiknya pihak sekolah menerapkan sistem dan tugas guru BK yang sebenarnya
supaya berjalannya sistem bimbinagn dan konseling di Sekolah tersebut.

4. Sebaiknya Untuk lebih memaksimalkan daya dukungnya maka BK perlu untuk


segera melaksanakan standar yang sudah ada yakni 1 Guru BK menangani 150
siswa.

5. BK tidak hanya dijadikan sebagai tempat pemecahan masalah, tetapi juga sebagai
tempat pengembangan potensi yang dimiliki oleh siswa.

Program Bimbingan konseling sangat penting sekali. Untuk itu pihak-pihak yang terkait
didalam dunia pendidikan harus saling mendukung terhadap adanya program ini. Di sini, menurt
kita dinas pendidikan alangkah baiknya memberikan acuan program bimbingan konseling
kepada setiap sekolah sebagai sumber untuk menjalakan Bimbingan dan Konseling di
sekolahnya masin-masing. Memang seharusnya guru lah yang membuat program Bimbingan dan
Konseling tetapi nyatanya di lapangan guru sering mengabaikan tentang program bimbingan dan
Konseling ini. Ketika siswa mendapatkan masalah baru Bimbingan dan Konseling berjalan,
padahal Bimbingan dan Konseling ini di peruntukan bukan hanya pada siswa yang mempunyai
masalah, tetapi juga murid yang mempunyai kecerdasan atau bahkan yang mempunyai bakat dan
potensi yang menonjol untuk membangun potensi siswa tersebut dalam berkarier dan menunjang
masa depan siswa tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Bimbingan_dan_Konseling_(BK)

Prayitno.2009.Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling edisi 2.Jakarta: Rineka Cipta

Santoso,Djoko Budi.2009.Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Malang: tanpa penerbit

15
Dr. Tohirin, M.Pd. 2012.Bimbingan dan koseling.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

LAMPIRAN

A. DOKUMENTASI

16
Gerbang masuk MA NU ASSALAM
Denah Sekolah MTs MA NU ASSALAM

Gedung Kelas MA NU ASSALAM

Ruang Kepala Sekolah, Guru dan TU

17
Guru BK ikut mengawasi Ujian Akhir Semester

Suasana Ujian Akhir Semester

Suasana Ujian Akhir Semester

18
Diskusi dan Wanwancara langsung kepada Guru BK

19
Diskusi dan Wawancara langsung kepada Guru BK

20
Foto Bersama Guru BK MA NU ASSALAM

Wawancara Siswi MA NU ASSALAM tentang BK

21
22
Wawancara Siswi MA NU ASSALAM tentang BK

Wawancara Siswa MA NU ASSALAM tentang BK

23
Tim Observasi BK di MA NU ASSALAM

24
Masjid MTs MA NU ASSALAM

Absensi Siswa menggunakan Fingerprint

Ponpes ASSALAM Putra

25
26

Anda mungkin juga menyukai