Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad afham fikri

NIM : 1911010061

Kelas : B6KIR

Mata Kuliah : Praktik BK Kejuruan di MAK/SMK

TUGAS : Analisis kasus 1 anak SMK.

1. Identitas siswa :

Nama : Muhammad thoriqul ulya

TTL : Pati, 5 september 2004

Umur : 17 th

Anak : pertama

Alamat : Tunjungrejo, margoyoso, pati

Jenis kelamin : laki-laki

Sekolah :MA AL-Hikmah Kajen

Kelas : XII

Pengalaman organisasi :

1. Ketua osis

2. ketua PR. IPNU Tunjungrejo

3. anggota CBP Kec. Margoyoso

2. Permasalahan :

Bingung antara melanjutkan kuliah atau mondok dan ingin meringankan beban orang tua
jika dia mondok atau kuliah.

3. Kesimpulan dari pernyataan siswa


Siswa T ini bingung antara lanjut kuliah atau mondok karena siswa T ini mendapatkan
saran dari gurunya untuk kuliah dan orang tuanya sendiri menginginkan untuk mondok
no 1 dan kuliah no 2, dan disisi ini siswa T ini merasa bingung memilih mondok atau
kuliah karena semuanya itu hal yang positif, membandingkan antara perekonomian yang
sedang dihadapi oleh keluarganya tergolong mampu, akan tetapi siswa T ini ingin tidak
merepotkan orang tuanya. Di sinilah siswa T ini ingin mencari bantuan kepada saya
untuk memcari solusi yang terbaik itu yang bagaimana

4. Solusi yang saya beri

Saya mencoba menggunakan sebuah teknik yang ada di bk yaitu Teknik client centered
yang dimana menekankan pada kecakapan konseli menentukan isu penting bagi dirinya
dan pemecahan masalah pada dirinya.

Setelah itu saya memberikan sedikit cerita tentang perkuliahan itu bagaimana dan dunia
pondok itu bagaimana. Setelah memberikan sedikit cerita tadi, saya menyuruh konseli
untuk menjelaskan dampak positif dan negatif dari segi ekonomi, restu orang tua dan dari
segi kemampuan untuk kuliah, dan mondok. konseli mencoba untuk memikirkan dampak
negative dan positifnya. Setelah konseli sudah memahami dampak positif dan negative
dari masalah tersebut konselor memberikan pertanyaan bagaimana setelah mengetahui
dampak negative dan positif dari kuliah? Apakah sudah dapat menilai diri sendiri?

Setelah konseli tersebut sudah memahami atau menilai dirinya sendiri. Konselor sendiri
memberikan sebuah pilihan yang pertama kuliah, kedua mondok atau yang ketiga
memilih keduanya. Kenapa kok saya memberikan pilihan keduanya, karena kedua hal
tersebut hal yang baik (positif) dan dapat dilakukan bersamaan.

Setelah itu siswa T memilih pilihan yang ke tiga, Dan saya memberikan tekanan kepada
konseli tersebut untuk bertanggug jawab apa yang dia pilih dan konselor memberikan
semangat agar konseli lebih percaya diri bahwa pilihan yang dia pilih adalah hal yang
terbaik.

Setelah itu, saya memberi sedikit solusi agar keinginan siswa tersebut meringankan beban
orang tua tercapai, yaitu menyarankan untuk mengikuti beasiswa” yang ada dikampus,
seperti KIP dll.
5. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai