Anda di halaman 1dari 2

Artikel

Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1

oleh :
Rahmat Edhy Purnomo, S.Pd.
SMPN 6 Yogyakarta

Salam Guru Penggerak!


Perkenalkan saya Rahmat Edhy Purnomo, S.Pd salah satu Calon Guru Penggerak Angkatan
9 tahun 2023/2024 yang berasal dari sekolah SMPN 6 Yk mengampu mata pelajaran Seni Budaya.
Pada kesempatan ini saya akan membuat artikel sebagai pemenuhan tugas saya dalam Program
PGP (Pendidikan Guru Penggerak) di Modul 1.1a.8.Koneksi Antar Materi_Kesimpulan dan
Refleksi Modul 1.1. Modul 1.1. ini membahas mengenai Pemahaman Filosofi Pendidikan dari
Pemikiran KI Hajar Dewantar
Mendengar atau membaca pemikiran Bapak Pendidikan Indonesia yaitu Ki Hajar
Dewantara tentunya untuk saya pribadi akan terlintas 3 pemikiran atau semboyan beliau yang
sangat menarik sekali terkait dengan Pendidikan yaitu, Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya
Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Adapun makna dari ketiga semboyan tersebut ialah Yang
artinya di depan memberi tauladan, di tengah menyemangati dan yang di belakang memberi
dorongan. Kita sebagai Pendidik hanya memfasilitasi murid dan menuntun murid ke arah yang
lebih baik, memberi tauladan baik dalam perkataan maupun perbuatan. Tentu saja ketiga hal ini
hanya tersirat dipemikiran saya namun belum saya dalami dan terapkan lebih.
Saya menulis artikel ini mengacu pada 3 pertanyaan pemantik yang ada di LMS sebagai
pertanyaan pemantik dalam membuat kesimpulan dan refleksi terhadap pemikiran-pemikiran Ki
Hadjar Dewantara:
1. Apa yang Anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum
Anda mempelajari modul 1.1?
Sebelum saya mempelajari modul ini, saya sangat meyakini posisi saya di dalam
kelas ialah sebagai penyampai materi pembelajaran saja, tanpa melihat kondisi kelas dan
yang paling penting kondisi setiap anak dalm kelas tersebut. Dalam pembelajaran materi
Seni Musik Saya meyakini keadaan kelas satu denga kelas yang lainya memiliki keadaan
yang sama dan potensi/kemampuan anak yang tidak jauh berbeda. Saya hanya mengejar
target tujuan pembelajaran pada pertemuan itu dengan memberikan standar penilaian yang
sama. Apabila siswa dapat mendapatkan nilai yang bagus menjadi indikasi saya bahwa
siswa tersebut pintar namun sebaliknya bagi siswa yang memiliki nilai kurang dalam

1|Page
penilaian pembelajaran tersebut akan mendapat predikat siswa yang “kurang pintar” tanpa
ada tindakan selanjutnya.

2. Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari modul ini?
Setelah saya mempelajari modul ini saya sangat menyadari bahwa pembelajaran
yang saya lakukan masih kurang tepat. Sebelum saya memberikan materi dalam kelas
alangkah baiknya pertama yang saya lakukan ialah membuat kondisi kelas dengan anak-
anak yang menarik bisa dengan motivasi, ice breaking, atau memulai dengan pertanyaan
pemantik dan lagu-lagu yang menyinggung materi yang akan dibahas. Dan dalam metode
pembelajaran saya akan saya pusatkan pada anak, sehingga para siswa dapat mengadaptasi
materi yang disapampaikan dapat diterima dengan kemampuan dan potensi anak masing-
masing. Sehingga saya dapat memetakan kemampuan siswa dalam kelas tersebut untuk
selanjutnya melakukan penilaian berdasarkan beberapa aspek penilaian baik psikomotorik,
spiritual, afektif dan sosial budaya. Dan yang paling penting dari saya ialah saya harus
meningkatkan memberikan Pendidikan dan pengajaran kepada anak-anak dengan lebih
sungguh-sungguh, ikhlas, dan penuh tanggung jawab.

3. Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda mencerminkan pemikiran
KHD?
Terapan yang akan saya lakukan tentunya dengan merancang Rancangan
Pembelajaran yang inovatif dan menyengangkan serta interaktif komunikatif berpusat pada
anak. Menerapkan pembelajaran abad 21 yaitu berfikir kritis, komunikatif , kreatif dan
kolabaoratif supaya anak anak mendapatkan kemerdekaan belajar, sesuai dengan Filosofi
Pendidikan KI Hajar Dewantara Bahwa pendidikan itu Menuntun bukan Menuntut.

Demikian artikel ini dapat saya susun, semoga bermanfaat.


Terima kasih

2|Page

Anda mungkin juga menyukai