Anda di halaman 1dari 6

A.

TOPIK KURIKULUM MERDEKA

Cerita Reflektif 1.1.1:

Jika dibandingkan saat Ibu dan Bapak Guru menjadi murid dahulu dan murid-murid
sekarang, hal apa saja yang berbeda?
Menurut saya, setidaknya terdapat 2 (dua) hal signifikan yang menjadi pembeda antara
proses KBM ketika saya dulu menjadi murid dengan proses KBM bagi murid-murid generasi
sekarang, di antaranya :
1. Pendekatan Pembelajaran
Dulu ketika saya menjadi murid, guru memegang kendali KBM seutuhnya atau dengan kata
lain mendominasi proses pembelajaran dengan metode drill dan ceramah yang sangat
monoton dalam menyampaikan materi. Murid-murid hanya sebatas objek pembelajaran yang
siap menerima ilmu dan pengetahuan apa adanya dari guru tanpa memperhatikan kualitas
proses pembelajaran. Berbeda sekali dengan KBM bagi murid-murid sekarang, Pendekatan
yang digunakan pada kurikulum saat ini adalah Student Centered Learning atau pembelajaran
yang berpusat pada siswa yaitu pendekatan pembelajaran yang memposisikan siswa sebagai
subjek pembelajaran sehingga siswa dituntut untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar,
sementara guru sebatas berperan sebagai fasilitator yang menyediakan berbagai sumber daya
dan dukungan yang dibutuhkan oleh siswa.
2. Sumber belajar.
Sumber belajar yang saya gunakan ketika dulu menjadi murid yaitu hanya sebatas buku
pelajaran dan ilmu pengetahuan serta pengalaman dari guru saja. Berbeda sekali dengan
murid-murid sekarang, mereka memiliki akses tanpa batas untuk mencari sumber belajar
sebanyak-banyaknya dengan dukungan resources yang memadai terutama sumber belajar
online yang dapat menunjang pembelajaran di samping juga buku pelajaran yang disediakan
oleh sekolah serta pengetahuan dari guru yang kompeten dan berkualitas.

Cerita Reflektif 1.1.2

Setelah mempelajari materi ini, hal apa yang paling semangat ingin Ibu dan Bapak Guru
coba?
Setelah mempelajari materi ini, sebagai prioritas rencana jangka pendek, saya sangat antusias
untuk mempersiapkan rencana pembelajaran yang terbaik dengan mencoba menyusun modul
ajar dan media ajar yang benar-benar efektif, interaktif, sesuai dengan kebutuhan peserta
didik, serta mampu mengakomodiasi berbagai macam gaya belajar dari peserta didik yang
berbeda-beda. Selain itu, saya juga akan mencoba mendiskusikan dengan siswa, orangtua
siswa, dan kepala sekolah dalam menentukan bentuk Project Penguatan Profil Pelajar
Pancasila (P5) yang tepat sesuai dengan karakteristik siswa dan lingkungan sekolah.
Cerita Reflektif 1.2.1

Ibu dan Bapak Guru, ceritakan yuk tentang waktu favorit bersama murid, ketika sedang
melakukan apa?
Menurut saya, waktu favorit yang saya rasakan bersama murid adalah ketika melakukan
refleksi pembelajaran. Dengan bersama-sama merefleksi pembelajaran, seolah-olah saya
sedang berdialog dari hati ke hati dengan murid. Mereka berkesempatan untuk
mengekspresikan dan memberitahukan kompetensi apa saja yang mampu mereka kuasai
setelah pembelajaran. Selain itu, melalui refleksi pembelajaran, murid-murid dapat
mengutarakan keluh kesah akan kesulitan yang mereka rasakan selama kegiatan
pembelajaran. Dengan merefleksikan pembelajaran, kita selaku guru menjadi tahu capaian
keberhasilan pembelajaran yang sudah dilakukan serta mencari solusi untuk mengatasi
kesulitan murid dalam mencapai kompetensi yang belum bisa dikuasai sebagai perbaikan
pada pembelajaran berikutnya.

Cerita Reflektif 1.2.2

Perubahan apa yang Ibu/Bapak rasa akan paling signifikan di kelas dengan implementasi
Kurikulum Merdeka?
Perubahan signifikan yang saya rasakan setelah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka
di kelas adalah Pembelajaran Berdifenesiasi, yaitu selaku guru harus mengelompokkan siswa
sesuai dengan gaya belajar dan tingkat kemampuan awal masing-masing siswa sebagai hasil
dari asesmen diagnostik. Guru harus merancang dan mengeksekusi modul ajar yang dapat
mengakomodir semua siswa tanpa kecuali, dengan level pemahaman yang berbeda dan gaya
belajar yang bervariasi yaitu kelompok siswa dengan gaya belajar Visual, Auditori, dan
Kinestetis.

Cerita Reflektif 1.2.3

Setelah mengenal perubahan utama pembelajaran pada kurikulum merdeka, hal apa yang
paling membuat Ibu dan Bapak Guru bersemangat? Mengapa?

Yang membuat saya sangat bersemangat dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka


adalah pelaksanaan pembelajaran berbasis projek. Karena melalui pembelajaran berbasis
projek ini, Guru, Siswa, beserta orangtua siswa bisa berkolaborasi dalam upaya mewujudkan
penguatan profil pelajar Pancasila melalui tema-tema yang bisa dipilih, diantaranya :
1. Gaya hidup berkelanjutan
2. Kearifan lokal
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. Bangunlah jiwa dan raganya
5. Suara demokrasi
6. Merekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI
7. Kewirausahaan.
B. TOPIK MERDEKA BELAJAR

Cerita Reflektif 2.1.1


Peran apa yang paling dominan Anda lakukan kepada murid-murid Anda?
Perkembangan terbaru terhadap pandangan mengenai belajar mengajar, menuntut guru
untuk meningkatkan kompetensi dan perannya karena seyogyanya proses belajar mengajar
serta hasil belajar mengajar siswa sebagian besar ditentukan oleh seberapa besar peran dan
kompetensi seorang guru. Walaupun dunia terus mengalami perkembangan sehingga banyak
hal yang bisa digantikan oleh mesin ataupun robot dan Artificial Intelligence (AI), namun
peran guru tidak bisa digantikan oleh apapun.

Adapaun peran guru yang saya rasakan dominan ada pada diri saya ketika mengajar adalah
sebagai Motivator, fasilitator dan Pengelola kelas. Sebagai motivator, saya harus bisa menjadi
pendorong utama bagi para peserta didiknya untuk lebih semangat dan lebih aktif belajar.
Sebagai fasilitator, saya harus mampu berperan dalam memberikan fasilitas-fasilitas ataupun
kemudahan untuk proses belajar mengajar. Sedangkan sebagai pengelola kelas, saya dituntut
untuk bisa mengelola kelas dan lingkungan sekolah agar kegiatan belajar mengajar bisa lebih
terfokus ke tujuan-tujuan pendidikan. Lingkungan belajar yang baik adalah lingkungan belajar
yang bisa merangsang dan menantang para peserta didik untuk lebih giat belajar sekaligus
mampu memberikan rasa aman selama proses belajar mengajar.

Cerita Reflektif 2.1.2


Menurut Anda, guru seperti apa Anda di mata murid-murid Anda?
Guru yang penyayang, berdedikasi tinggi, serta humoris

Cerita Reflektif 2.1.3


Jika Anda bisa kembali ke masa di mana Anda menjadi murid di bangku sekolah, siapa guru
yang ingin Anda belajar dengannya?
Jika saya berkesempatan kembali ke masa di mana saya menjadi murid di bangku sekolah,
saya ingin kembali belajar dengan guru SD saya di kelas 1 dan kelas 6 yang bernama Ibu Cucu.
Beliau adalah sosok guru inspiratif, sabar dalam menghadapi siswa dengan karakter yang
berbeda-beda, kompeten dalam menyampaikan materi kepada siswa hingga semua siswa
mampu menguasai kompetensi yang diajarkan. selain itu, beliau juga sosok guru yang lemah
lembut, halus tutur katanya dan yang terpenting saya rasakan sebagai seorang pelajar,
sebagian besar materi pelajaran yang beliau ajarkan dapat saya serap dengan relatif mudah.

Cerita Reflektif 2.2.1


Ceritakan sosok guru yang menumbuhkan kekuatan dan potensi Anda sewaktu menjadi
murid dulu?
Sosok guru yang telah menumbuhkan kekuatan dan potensi saya sewaktu menjadi murid dulu
adalah guru SD saya di kelas 1 dan kelas 6 yang bernama Ibu Cucu. Beliau adalah sosok guru
inspiratif, sabar dalam menghadapi siswa dengan karakter yang berbeda-beda, kompeten
dalam menyampaikan materi kepada siswa hingga semua siswa mampu menguasai
kompetensi yang diajarkan. selain itu, beliau juga sosok guru yang lemah lembut, halus tutur
katanya dan yang terpenting saya rasakan sebagai seorang pelajar, sebagian besar materi
pelajaran yang beliau ajarkan dapat saya serap dengan relatif mudah.

Cerita Reflektif 2.2.2


Praktik pendidikan kolonial apa yang pernah Anda lakukan selama menjadi guru?
Saya pernah memberikan sanksi berupa membersihkan ruangan kelas dan sekitar lingkungan
sekolah bagi siswa-siswa yang tidak mengerjakan tugas pekerjaan rumah tanpa mencari tahu
akar permasalahan mengapa siswa tersebut tidak mengerjakan PR. Tujuannya awalnya untuk
memberikan efek jera, tapi setelah saya evaluasi sanksi seperti ini relatif tidak tepat, karena
akan membekas secara psikis dan memberikan tekanan ketika dia mendapatkan kesulitan
dalam mengerjakan PR lainnya.

Cerita Reflektif 2.2.3


Jika kembali ke semester lalu dimana Anda merasa belum optimal mengasah nalar,
kemampuan berpikir, dan mengembangkan kebutuhan batin murid Anda, di materi apa
Anda mau mengajar kembali dan memperbaiki dengan cara apa?
Materi yang ingin saya ajarkan kembali jika kembali ke semester lalu, ketika saya merasa
belum optimal mengasah nalar, kemampuan berpikir dan mengembangkan kebutuhan batin
murid saya adalah materi Menghitung Debit pada Mata Pelajaran Matematika kelas 5. Materi
ini cukup kompleks dan memiliki tingkat kesulitan di atas rata-rata yang membuat siswa
sedikit kesulitan dan membutuhkan waktu yang agak lama dalam menguasainya.

Solusi untuk memperbaikinya adalah dengan mengajarkan materi tersebut menggunakan


metode demonstrasi. Guru memfasilitasi dan mendemonstrasikan cara menghitung debit air
dengan alat dan bahan yang tersedia seperti, beberapa botol minuman berisi air dengan
kapasitas (daya tampung) yang tutupnya diberikan lobang dengan diameter yang berbeda-
beda, stop watch, ember untuk menampung air. Siswa secara berkelompok menirukan cara
menghitung debit seperti yang telah didemonstrasikan oleh guru.

Cerita Reflektif 2.3.1


Dengan kemajuan teknologi saat ini, media apa yang akan Anda gunakan untuk mengasah
keterampilan abad ke-21 murid Anda?
Dengan kemajuan teknologi saat ini, media yang akan saya gunakan untuk mengasah
keterampilan abad ke-21 murid saya adalah : Canva For Education, Quizizz, Google Classroom,
dan Kahoot.
Cerita Reflektif 2.3.2
Proses pembelajaran seperti apa yang ingin Anda perbaiki dengan menggunakan asas
Trikon?
Proses pembelajaran yang ingin saya perbaiki dengan menggunakan asas Trikon adalah
pembelaaran berdiffensiasi. Dengan asas kontinuitas, saya akan mengupayakan
pengembangan pembelajaran secara terus menerus dan berkesinambungan yang dapat
mengakomodir kebutuhan siswa. Selaku guru yang beperan sebagai fasilitator, saya
senantiasa memfasilitasi murid yang disesuaikan dengan kebutuhannya. Karena setiap murid
mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama.

Melalui asas Konvergensi, perbaikan pembelajaran harus dapat menciptakan lingkungan


belajar yang mampu mengundang murid untuk belajar. Selain itu, kurikulum yang
dikembangkan harus memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas, terdapat
penilaian berkelanjutan, guru menanggapi atau merespons kebutuhan belajar murid, dan
implementasi manajemen kelas efektif.

Cerita Reflektif 2.4.1


Bagaimana cara Anda menumbuhkan dan melatih budi pekerti murid selama ini?
Menumbuhkan dan melatih budi pekerti murid adalah tanggung jawab bersama antara
pendidik, sekolah, dan masyarakat. Selama ini, cara saya dalam menumbuhkan dan melatih
budi pekerti peserta didik di sekolah yaitu dengan cara ;
1. Memberikan contoh dan suri tauladan yang baik,
2. Memberikan umpan balik yang konstruktif, dan
3. Memberikan pendidikan budi pekerti secara intens.

Semoga dengan ke-tiga cara di atas, saya dapat membantu peserta didik menjadi individu
yang memiliki budi pekerti yang baik, siap menghadapi tantangan dalam kehidupan dan
berkontribusi positif bagi masyarakat.

Cerita Reflektif 2.5.1


Jika kembali ke semester yang lalu, materi dan pemahanan bermakna apa yang ingin Anda
sampaikan kepada murid-murid?
Jika kembali ke semester lalu, saya ingin menyampaikan kembali materi dengan model dan
metode pembelajaran yang lebih efektif dan menyenangkan bagi peserta didik dengan
memanfaatkan semaksimal mungkin media dan alat belajar yang interaktif dan berbasis IT.
Disamping itu, saya akan mengeksplor lebih dalam keterlibatan peserta didik dalam proses
pembelajaran. Hal ini penting dilakukan, harapannya yaitu proses pembelajaran akan lebih
bermakna dan materi pelajaran dapat lebih dipahami dengan baik.

Cerita Reflektif 2.5.2


Siapa saja yang sudah anda libatkan dalam pembelajaran saat ini? (dapat menyebutkan lebih
dari lebih dari 1)
Pihak-pihak yang sudah saya libatkan dalam pembelajaran saat ini, diantaranya ;
1. Kepala Sekolah, Dewan Guru dan Staf sekolah
2. Penjaga perpustakaan
3. Orang tua siswa dan tokoh masyarakat
4. Pihak-pihak yang dilibatkan dalam proses pembelajaran, seperti ; para pedagang sekitar sekolah
(narasumber dalam pengumpulan data dan wawancara oleh siswa).

Anda mungkin juga menyukai