Anda di halaman 1dari 4

Peserta CGP : Sumikah

Angkatan : 7/190A
Asal Kabupaten : Mojokerto
Propinsi : Jawa Timur
Fasilitator : M Khusnul Ma’arif
Pengajar Praktik : Lies Muhshonati

Assalammualaikum Wr. Wb.


Salam Guru Penggerak

Saya Sumikah, Calon Guru Penggerak, Angkatan 7 dari Kabupaten Mojokerto. Propinsi
Jawa Timur.

Tulisan ini adalah untuk tugas:

1.1.a.8. Koneksi Antar Materi-Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1


(Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara)

Pemikiran Ki Hadjar Dewantara sangat relevan digunakan atau diterapkan dalam


pembelajaran di sekolah atau di kelas pada saat ini ataupun di masa yang akan datang. Azas
pendidikan menurut ki Hadjar Dewantara, pendidikan menciptakan ruang bagi murid untuk
bertumbuh secara utuh agar mampu memuliakan dirinya dan orang lain (merdeka batin) dan
menjadi mandiri (merdeka lahir). Kekuatan diri (kodrat) yang dimiliki, menuntun murid
menjadi cakap mengatur hidupnya dengan tanpa terperintah oleh orang lain. Dengan
demikian Pendidikan berpusat pada anak, untuk mengembangkan potensi anak sesuaai
dengan kodrat alam dan zamannya agar anak mampu mencapai kebahagiaan lahir dan batin.
Tugas pendidik adalah menuntun anak untuk mencapainya
Dengan demikian sebagai pendidik selaras dengan Filosofi Ki Hdjar Dewantara ysng
sangat terkenal dan menjadi slogan Pendidikan hingga kini yaitu:
a. Ing Ngarsa Sung Tuladha
b. Ing Madya Mangun Karsa
c. Tutwuri Handayani
“Ing ngarsa sung Tuladha” artinya sebagai pendidik harus mampu menjadi
contoh/tauladan. baik sikap, perkataan dan pola pikir terhadap anak didik.

“ Ing Madya Mangun Karsa” artinya ketika berada ditengah, harus mampu memberi
semangat/motivasi agar anak didik selalu optimis dan bahagia

“Tutwuri Handayani” artinya ketika berada di belakang harus mampu memberi


dorongan agar anak mampu mencapai kebahagiaan lahir dan batin secara maksimal.

Selaras juga dengan Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan azas Trikon yaitu:
a. Kontinuitas
b. Konvergen
c. Konsentris

Kontinuitas : berkesinambungan

Dalam pengembangan Pendidikan harus diakukan secara


berkesinambungan, terus-menerus dengan perencanaan yang baik

Konvergen : Pengembangan Pendidikan yang dilakukan bisa mengambil dari


berbagai sumber

Konsentris : Pendidikan yang dilakukan tidak lepas dari kepribadian bangsa kita
sendiri

Setelah mempelajari modul 1.1 dijabarkan dengan menjawab pertanyaan sebagai


berikut:
1. Apa yang anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum anda
mempelajari modul 1.1?

Sebelum mempelajari modul 1.1 saya percaya bahwa setiap anak memiliki kelebihan
dan kekurangan masing-masing. Dalam pembelajaran di kelas saya berharap anak untuk
mencapai pembelajaran sesuai KKM secara Bersama-sama dan itu tidak dibenarkan. Tetapi
kadang hal itu saya lakukan. Saya selalu memberi motivasi kepada anak-anak untuk selalu
berprilaku baik sesuai norma masyarakat, maupun sesuai dengan kepribadian bangsa
Indonesia yang luhur. Pemikiran tersebut sesuai dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara,
tetapi belum sepenuhnya saya lakukan.
2. Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku anda setelah mempelajari
modul ini?

Setelah mempelajari modul 1.1 saya semakin yakin bahwa anak memiliki kelebihan
dan kekurangan masing-masing sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Dan dalam
pembelajaran sebagai pendidik menuntut anak untuk menyelesaikan pembelajaran dengan
mencapai KKM secara Bersama tidak sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Sebagai
pendidik adalah menuntun anak untuk mengembangkan anak sesuai kodrat alam dan kodrat
zaman tanpa ada paksaan karena menurut Ki Hadjar Dewantara Pendidikan dilakukan
dengan merdeka belajar atau Pendidikan berpusat pada anak.

3. Apa yang dapat segera anda terapkan lebih baik agar kelas anda
mencerminkan pemikiran KHD?
Setelah saya mempelajari modul 1.1 pemikiran Ki Hadjar dewantara bisa dicerminkan
pada pembelajaran di kelas, yaitu pembelajaran berpusat pada anak dengan penerapan metode
yang menyenangkan. Pembelajaran tidak lagi menuntut anak untuk menyelesaikan
pembelajaran dengan mencapai KKM secara bersama.

Proses pembelajaran dan suasana kelas yang mencerminkan pemikiran Ki Hadjar


Dewantara adalah sesuai dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara,. Pendidik mempunyai tugas
untuk menuntun anak mencapai kodrat alam dan kodrat zaman. Sesuai dengan pembelajaran
yang saya terapkan di kelas yaitu anak untuk memiliki sikap dan perilaku saya tuntun mereka
untuk mencerminkan sikap ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan kebudayaannya.
Sebelum pembelajaran jam pertama anak-anak dibiasakan untuk melakukan literasi
membaca. Saya juga merancang pembelajaran yang berpusat pada anak. Sesuai dengan
pemikiran Ki Hadjar dewantara bahwa Pendidikan itu berkesinambungan yang saya terapkan
dengan pembiasaan doa dengan dipimpin oleh ketua kelas atau secara bergantian sesuai
dengan kesepakatan kelas. Menyapa dengan menggunakan Bahasa Jawa sesuai dengan
pelajaran yang saya ampu dilakukan secara bergantian di depan kelas. Selain itu melatih anak
untuk berkerjasama, saling bertukar ide, berkolaborasi umtuk memecahkan masalah,
menemukan solusi dalam setiap hal yang dihadapi, saling menghargai dan belajar
bertanggung jawab dengan belajar secara kelompok. Membagi tugas masing-masing
berdasarkan kesepakatan kelompok masing-masing. Belajar dan bermain agar anak-anak
belajar dengan menyenangkan. Saya bertugas sebagai fasilitator, mendampingi, mengarahkan
dengan tidak memaksakan kehendak. Karena sesuai dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara
bahwa pendidik adalah pamong, yang menuntun anak agar mencapai kebahagiaannya dengan
merdeka belajar.

Kolaborasi dengan teman sejawat untuk menerapkan pemikiran Ki hadjar dewantara


dengan profil pelajar Pancasila diantaranya yaitu membiasakan anak untuk beribadah. Setiap
hari selasa sampai dengan jum’at, untuk membiasakan anak beribadah pada Tuhan Yang
Maha Esa, di sekolah anak melakukan sholat dhuha berjama’ah bagi yang beragama Islam
dan yang non islam melaksanakan setiap hari sabtu setelah pulang sekolah. Pembelajaran di
luar kelas juga dilaksanakan oleh rekan-rekan sejawat sebagai salah satu metode agar anak
tidak jenuh. Pendidikan nasionalisme dengan upacara bendera tiap hari senin dan peringatan
hari nasional dilaksanakan di sekolah kami. Berpakaian adat untuk menuntun jiwa
kebhinekaan. Pendidikan gotong royong dengan kerjabakti Bersama membersihkan sekolah
dan lingkungannya dan bekerkasama dengan masyarakat sekitar. Bazar dengan menampilkan
kreatifitas anak juga sebagai tuntunan untuk menumbuhkan jiwa entrepreneur.
Menumbuhkan dan menyalurkan bakat minat dengan mengadahkan dan mengikuti lomba
mengambar, puisi, kepramukaan, story teling, menari, olah raga, silat dan lain sebagainya

Demikian tugas yang saya paparkan, terima kasih.

Salam sehat dan Bahagia

Wassalammualaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai