Anda di halaman 1dari 8

Nama : Linda Nur Inayah

NIM : 200131601700

Presensi/Offering : 23/A3B

Mata Kuliah : Manajemen Peserta didik

A. DAFTAR SOAL DAN JAWABAN


Termin 1
Pertanyaan
1. Mutia Ratna Kusuma presensi 35 : Menurut kelompok 3 apakah efektif
pengelompokan dalam kelas yang menempatkan banyak peserta didik dalam satu
kelas seperti sekolah-sekolah pada umumnya di Indonesia saat ini?
2. Muhammad Miko Muhaimin presensi 33 : Dalam pengelompokan peserta didik ada
sekolah yang mengelompokkan siswanya saat kelas 10 pada awal masuk sekolah
dan ada juga sekolah yang mengelompokkan siswanya saat kelas 11, menurut
kelompok mana yang lebih efektif?
3. Hanna Alifia Maf'ulla presensi 07 : dalam makalah dikatakan bahwa kelompok
heterogen pembelajarannya akan lebih efektif. Menurut kelompok 3 apa yang
membuat kelompok heterogen bisa belajar lebih efektif daripada kelompok
homogen? terima kasih.
Jawaban
1. Heri Febrianti Maulida Presensi 08 : Menurut kelompok kami tidak efektif, karena
Salah satu hal yang umumnya jadi pertimbangan dan dibandingkan oleh orang tua
dalam memilih sekolah anak adalah jumlah siswa dalam setiap kelas. Perbandingan
ini, biasanya juga muncul saat hendak membandingkan SD negeri dan swasta.
Kapasitas kelas di SD negeri dan swasta bisa saja berbeda. Karena untuk SD negeri,
pemerintah telah menetapkan batasan jumlah siswa yang dianggap ideal dalam
setiap kelas. "Berdasarkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) per rombongan
belalajar 28 anak," Sesuai dengan Permendikbud Nomor 51 tahun 2018 yang
menjelaskan bahwa pemerintah dengan tegas menyatakan bahwa sekolah yang
diselenggarakan oleh pemerintah dilarang:
• Menambah jumlah rombongan belajar, jika rombongan belajar yang ada
telah memenuhi atau melebihi ketentuan rombongan belajar dalam standar
nasional pendidikan dan sekolah tidak memiliki lahan
• Menambah ruang kelas baru : Nah, kapasitas kelas di SD swasta bisa saja
tidak mengikuti batasan ini. Biasanya, siswa dalam satu kelas di SD swasta
hanya berjumlah belasan saja. Tapi bila hendak mendaftarkan anak di SD
negeri dan ternyata di sekolah tersebut jumlah siswa dalam setiap kelasnya
melebihi dari jumlah yang telah ditentukan ini, Anda dapat melaporkan
sekolah tersebut kepada panitia penerimaan peserta didik baru.
2. Ilmi Kurniawati presensi 09 : Menurut kelompok kami pengelompokkan peserta
didik yang efektif sebaiknya dilakukan ketika awal masuk sekolah atau ketika kelas
X, karena dalam pengelompokkan peserta didik ada pembagian bedasarkan kelas
yang bertujuan agar proses pembelajaran menjadi berjalan dengan baik dan efektif.
Peserta didik yang jumlahnya besar perlu dibagi-bagi menjadi kelompok-kelompok.
Banyaknya kelas disesuaikan dengan jumlah peserta didik yang baru diterima dan
untuk setiap tingkat serta peraturan sekolah berbeda-beda.
3. Ilmiya Tri Cahyani presensi 10 : Menurut kelompok kami, kelompok kelas
heterogen bisa belajar lebih efektif dibandingkan kelompok kelas homogen karena
di dalam kelas heterogen bercampur antara siswa yang memiliki kemampuan lebih,
siswa berkemampuan sedang, dan siswa berkemampuan rendah. Dengan demikian
apabila ada siswa yang mengalami kesulitan dalam proses belajar atau kurang
paham terhadap materi yang dijelaskan oleh gurunya, maka siswa yang
berkemampuan lebih dapat secara langsung membantu temannya yang mengalami
kesulitan belajar, siswa yang pandai tersebut dapat menjelaskan ulang materi yang
telah gurunya sampaikan dengan menggunakan bahasa yang lebih mudah dipahami
oleh temannya. Hal ini dapat membuat proses belajar mengajar di kelas menjadi
lebih efektif karena siswa berkemampuan lebih dapat membantu guru dalam rangka
memeratakan pendidikan terhadap peserta didik di kelas.

Termin 2

Pertanyaan

1. Indah Annisa Sena presensi 11 : Menurut kelompok 3 apakah tanpa pengelompokan


peserta didik dapat menghambat perkembangan peserta didik tersebut?
2. Ines Ramadhani presensi 14 : Pada realita banyak sekali kasus dimana anak
dipaksakan untung masuk ke pengelompokan sesuai dengan keinginan orang tua
siswa bukan disesuikan dengan minat dan kemampuan siswa. Contohnya seperti
orang tua meminta pihak sekolah untuk memasukkan anaknya ke jurusan ipa
padahal anak tersebut lebih berminat di ips dan hasil tes menunjukan bahwa dia
memiliki potensi di jurusan tersebut. Menurut kelompok kalian bagaimanakan
mengatasi permasalah seperti itu?
3. Farra Salsabiila presensi 04 : Hambatan atau kendala apa yang dihadapi pada
pengelompokan peserta didik?

Jawaban

1. Ilmi kurniawati presensi 09 : Pengelompokan dilakukan bedasarkan pandangan


bahwa peserta didik secara terus menerus mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Dalam hal ini, pertumbuhan dan perkembangan berbeda secara
individual, artinya siswa bertumbuh dan berkembang menurut kecepatannya
sendiri. Hal ini lah yang mengakibatkan individu itu menjadi unik. Dengan adanya
pengelompokkan tersebut keunikan yang ada pada peserta didik dapat terpenuhi dan
diperhatikan dengan baik. Perbedaan perkembangan peserta didik ini mengharuskan
adanya layanan pendidikan yang berbeda terhadap mereka agar perkembangan
peserta didik tidak terhambat
2. Ilmiya Tri Cahyani presensi 10 : Menurut kelompok kami, cara mengatasi orang tua
yang memaksa anaknya untuk memilih jurusan yang mereka inginkan sedangkan
anak tersebut memiliki minat pada jurusan lain yang sesuai dengan kemampuannya
yakni jika anak tersebut telah memutuskan untuk tetap mengikuti kata hatinya
karena melihat bahwa masa depan ada ditangannya sendiri dan dia yang harus
menentukan kedepannya, sebaiknya berdiskusi lebih dalam lagi dengan orang tua,
meskipun hal ini membutuhkan waktu cukup lama, alangkah baiknya tetap
melibatkan orangtua didalam mengambil keputusan. Dalam diskusi tersebut kita
dapat meyakinkan orang tua dengan cara sebagai berikut :
• Menjelaskan atau memberikan wawasan pada orang tua mengenai jurusan
yang ingin diambil tersebut disesuaikan dengan peluang karir yang ingin
dicapai. Misalnya jika mengambil jurusan ips maka profesi yang sesuai
adalah sebagai ekonom, manajer, sejarawan, dan lain-lain. Begitu pula
apabila ipa maka profesi yang sesuai adalah sebagai dokter, perawat, dll.
• Tunjukkan sifat kemandirian dan dapat dipercaya (raihlah kepercayaan
orang tua) dengan melakukan tanggung jawab atas apa yang diambil secara
mandiri.
• Untuk membuka diskusi tersebut gunakan bahasa yang sopan dan jangan
tergesa-gesa atau jangan terlihat memaksa, perhatikan apa yang menjadi
kekhawatiran atau hal yang diinginkan orangtua.
• Dengarkan apabila mendapat masukan dan pendapat darinya, karena orang
tua juga mengentahui potensi diri kita.
• Eksplorasi mengenai pilihan jurusan, tren karier, dan minat atau bakat
bersama orang tua karena orang tua senang apabila ikut terlibat dalam
prosesnya.
• Namun, jika sudah melakukan semua hal-hal tersebut dan orangtua tetap
tidak menyetujui dan memilihkan jurusan, kita dapat mengajak pihak lain
untuk menengahinya. Contohnya meminta bantuan kakak, paman atau bibi,
guru bimbingan konseling, atau psikolog di bidang pendidikan untuk
membantu memberi pengertian dan penjelasan pada orang tua kita bahwa
masa depan yang menentukan adalah kita sendiri bukan orang tua atau orang
lain.
3. Heri Febrianti Maulida Presensi 08 : Hambatan – hambatan dalam pengelompokan
peserta didik , Dalam pengelompokan peserta didik akan ditemui berbagai faktor
penghambat. Hambatan tersebut bisa datang dari guru sendiri, peserta didik,
lingkungan keluarga ataupun karena faktor fasilitas. Dan dari uraian diatas
tampaklah bahwa kewenangan penanganan masalah pengelolaan dapat
diklasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu:
a. Masalah yang ada dalam wewenang guru
b. Masalah yang ada dalam wewenang sekolah sebagai lembaga pendidikan.
c. Masalah yang ada di luar wewenang guru bidang studi dan sekolah.

Termin 3

Pertanyaan

1. Nabila Islamiati presensi 36 : Bagaimana kriteria pembagian kelompok kecil pada


setiap kelas dalam jenis pengelompokan peserta didik subgrouping with in the class?
2. Marsa Rafila Khoirunida presensi 27 : Teknik-teknik apa saja yang dapat digunakan
dalam pengelompokan peserta didik?
3. Indah Susanti presensi 13 : Menurut kelompok dari jenis-jenis pengelompokkan yang
berdasarkan spesialisasi pada SMK. Apakah akan sesuai dan efektif jika
pengelompokkan spesialisasi ini dipilih oleh diri peserta didik sendiri?

Jawaban

1. Ilmiya Tri Cahyani presensi 10 : Kriteria pembagian kelompok kecil pada setiap kelas
dalam jenis pengelompokan peserta didik subgrouping with in the class dibagi
menjadi 7 kriteria, yakni :
a. Pengelompokan berdasarkan minat (interest grouping)
b. Pengelompokan berdasarkan kebutuhan khusus (special need grouping)
c. Pengelompokan beregu (team grouping)
d. Pengelompokan tutorial (tutorial grouping)
e. Pengelompokan penelitian (research grouping)
f. Pengelompokan kelas utuh (full class grouping)
g. Pengelompokan kombinasi (combined class grouping).
2. Heri Febrianti Maulida Presensi 08 : Teknik-Teknik yang digunakan dalam
pengelompokan peserta didik ialah :
a. Pengelompokan dalam Kelas-kelas
Agar proses belajar mengajar bisa berjalan dengan baik, peserta didik yang berjumlah
besar perlu dibagi-bagi- menjadi kelompok-kelompok yang disebut kelas.
b. Pengelompokan Berdasarkan Bidang Studi
Pengelompokan berdasarkan bidang studi yang lazim disebut juga dengan istilah
penjurusan, ialah pengelompokan siswa yang disesuaikan dengan minat dan bakatnya.
c. Pengelompokkan Berdasarkan Spesialisasi
Pengelompokkan berdasarkan spesialisasi (pengkhususan) terdapat pada sekolah-
sekolah Menengah Kejuruan.
d. Pengelompokkan Berdasarkan Minat
Pengelompokkan berdasarkan minat banyak dilaksanakan dalam kegiatan
ekstrakurikuler.
3. Ilmi kurniawati presensi 09 : Menurut kelompok kami, pengelompokan spesialisasi
yang dipilih langsung oleh peserta didik akan lebih efektif dan sesuai karena pada
dasarnya penjurusannya dan pengelompokkannya bedasarkan bidang studi, tetapi
lebih menjurus kearah yang lebih khusus. Pengelompokan ini sudah diukur dari minat
dan kemampuan atau bakat yang dimiliki peserta didik. Pengelompokan spesialisasi
ini membekali keahlian dan kemampuan yang harus dimiliki oleh semua peserta didik
sesuat dengan penjurusan yang dipilihnya. Misalnya penjurusan di SMK seperti
jurusan kecantikan, tata boga, otomotif dll.

Termin 4

Pertanyaan

1. Lovina Kharisma Enjelica presensi 24 : Jelaskan, apakah perlu adanya


pengelompokkan siswa berdasarkan tingkat kepintaran akademiknya?
2. Marlina Indra Rahmawati presensi 26: Apa kelemahan dari pengelompokan yang
dilakukan dalam setting kelas?
3. Nadia Nur Azizah presensi 38 : Menurut kelompok 3, jelaskan apakah orang tua
mempunyai peranan penting terhadap pengelompokan peserta didik, yang hal tersebut
agar peserta didik mampu berkembang sesuai dengan kemampuan dan minatnya?

Jawaban

1. Heri Febrianti Maulida Presensi 08 : Menurut kelompok kami Pengelompokan siswa


perlu dilakukan karena dengan mempertimbangkan asumsi bahwa siswa akan
berkembang secara optimal jika diberi lingkungan yang sama kemampuan
akademiknya. Hal ini diperkuat dengan asumsi lain bahwa siswa yang berpotensi
tinggi akan saling bersaing. Persaingan ini positif untuk merangsang prestasi.
Demikian pula siswa yang akademiknya rendah akan berkembang sesuai dengan
potensinya. Pertimbangan lain adalah hak setiap siswa mendapatkan layanan terbaik
di sekolah. Pengelompakan menjadi cara memberi layanan terbaik bagi siswa.Di balik
asumsi tersebut terdapat pandangan bahwa heterogenitas kelas, siswa potensi
akademik tinggi bercampur dengan siswa potensi akademik rendah, menyebabkan
yang berpotensi akademik tinggi tidak bisa berkembang maksimal karena guru akan
memberi pelayanan yang juga bisa dipahami oleh siswa yang berpotensi rendah. Jelas
sekali dari pandangan ini sekolah yang menerapkan pengelompokan siswa
berdasarkan kemampuan akademik memberi kemudahan kepada guru untuk
melakukan pembelajaran yang sesuai dengan konteks siswa. Kepada para siswa
pintar, guru melakukan pembelajaran dengan lebih tinggi standarnya dan kepada kelas
yang lain guru akan melakukan dengan metode yang berbeda, yang sesuai dengan
karakteristik para siswanya.
2. Ilmi Kurniawati presensi 09: Kelemahan pengelompokan dalam setting kelas yakni
jika pengelompokkan tidak dikelola dengan baik dapat menurunkan prestasi siswa
pada kelompok bawah (faktor yang sudah terkonsep, minder, diejek teman, dan
merespons negatif). Pengelompokkan dilakukan bedasarkan pada persepsi dan sikap
guru terhadap peserta didiknya. Oleh karena itu, semua kelompok harus diperhatikan
agar tidak ada kelemahan dari pengelompokkan. Dalam hal ini perlu adanya
penyadaran kepada peserta didik dalam semua kelompok yakni kepada kelompok
tinggi, bukan karena untuk meningkatkan gengsi tetapi lebih memfasilitasi siswa
untuk maju agar tidak terhambat oleh siswa yang kurang mampu dan kepada
kelompok rendah, bakatnya perlu diasah serta dikembangkan agar lebih baik dan
berguna bagi siswa.
3. Ilmiya Tri Cahyani presensi 10 : Menurut kelompok kami, tentu orang tua memiliki
peranan penting dalam pengelompokan peserta didik, agar peserta didik dapat
berkembang sesuai dengan kemampuan dan minatnya tanpa paksaan dari siapapun.
Hal ini ditunjukan bahwa peran orang tua dalam hal tersebut yakni :
• Mengeksplorasi kebutuhan dan ketertarikan anak dalam pengelompokan di
kelasnya (mendorong anak untuk berani mengeksplor minat dan
ketertarikannya tanpa memberi paksaan pada anak tersebut).
• Memberi pendapat dan nasihat pada anak agar konsisten dalam
mengembangkan bakatnya di sekolah.
• Membebaskan dan memberi ruang pada anak untuk mencoba hal-hal baru
dengan tidak memaksakan kehendak anak untuk menuruti segala
keinginannya.
• Mengevaluasi anak terhadap apa yang ia sukai, kenapa bosan, dan apa yang
perlu dikembangkan pada diri anak sebagai peserta didik di sekolahnya.
• Memfasilitasi anak dengan cara membiayai proses pengembangan bakatnya
di sekolah.

B. TAMBAHAN DOSEN
• Untuk yang ada di daftar rujukan juga harus ada didalam isi makalah
• Jika menjawab pertanyaan yang ada daftar rujukanya maka daftar rujukanya harus
disebutkan
• Semua teknik pengelompokan yang dipilih memang ada plus dan minusnya

C. ANALISI DAN KOMENTAR


Pengelompokan peserta didik atau yang dikenal dengan istilah grouping
dilakukan sebagai kegiatan pengklasifikasikan peserta didik menurut indikator
tertentu. Peserta didik yang memiliki kesamaan-kesamaan baik dalam kemampuan
atau keterampilan ditempatkan pada kelompok yang sama. Sedangkan peserta didik
yang memiliki perbedaan-perbedaan dalam dirinya maka dikelompokkan dalam
kelompok yang berbeda. Pengelompokan peserta didik dilakukan setelah peserta didik
baru menyelesaikan daftar ulang (Imron, 2012).Peserta didik memiliki ciri-ciri yang
berbeda dengan peserta didik/siswa lainnya, dengan adanya pengelompokan peserta
didik diharapkan dapat meningkatkan potensi yang ada pada diri peserta didik
tersebut.
Pengelompokan peserta didik sangatlah penting dan bermanfaat karena dengan
adanya pengelompokan peserta didik berdasarkan karakteristik-karakteristiknya
tersebut, tujuan dari adanya pengelompokan atau grouping adalah untuk menjalankan
dan melaksanakan kegiatan-kegiatan di sekolah seperti kegiatan proses belajar-
mengajar dengan lancar dan tertib sehingga dapat mencapai tujuan-tujuan pendidikan

Anda mungkin juga menyukai