Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN DISKUSI PERKULIAHAN JARAK JAUH

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Prodi : Pendidikan Agama Islam

Kelas :5C

Mata Kuliah : Evaluasi Pembelajaran PAI

Hari, Tanggal : Senin, 30 November 2020

Pertemuan Ke- : 13

Waktu Perkuliahan : 13.30 WIB – 16.00 WIB

Judul Topik Diskusi : Penentuan Nilai Akhir

Platform Digital : Whastapp Grup, Google Class Room dan Google


Meet

Kelompok 11 yang beranggotakan:

1. Muzayanah (11150110000088)
2. Subbakhatul Mutthoharoh (11180110000009)
3. Istikomah (11180110000036)
4. Hanna Humaira (11180110000129)

PERTANYAAN.
1. Nama : Giri Slamet Santoso
NIM : 11180110000037
KELOMPOK :1
Saya ingin bertanya terkait dengan Rangking pada akhir penilaian di setiap semester.
Saya pribadi melihat rangking tersebut menjadi sebuah patokan utama siswa dalam
belajar. Karena banyak siswa yang ditanya, kenapa kamu rajin belajar? Jawabannya,
supaya dapet rangking. Seakan rangking menjadi goal utama mereka sekolah, banyak
juga siswa bagaimanapun juga supaya orang tuanya senang cara apapun diraih Demi
dapet rangking yang bagus itu sebabnya banyak siswa yang mencontek. Padahal
realitanya rangking tidak akan menentukan mereka sukses dalam belajar. Sebab
setelah lulus rangking mereka gak akan terpakai lagi. Dan saya melihat banyak
diskriminasi terhadap anak yang rangkingnya rendah baik dari orang tuanya, guru
maupun teman sebayanya. Saya sangat tidak setuju akan hal itu sebab tujuan belajar
itu untuk tidak paham menjadi paham, dari kurang baik menjadi lebih baik secara
kognitif, afektif dan spiritual. Saya berasalan yakni karena setiap anak memiliki
kecerdasan, bakat, minat yang berbeda-beda. Kita tidak bisa mengatakan siswa tidak
pintar karena nilai pelajaran di sekolah jelek. Padahal ia punya kecerdasan di luar
pelajaran sekolah yang bisa jadi temen kelasnya tidak bisa melakukan itu. Jadi
pertanyaan saya tujuan dibuatnya rangking itu apa? Untuk apa dibuat? Kalo memang
ada saya juga ingin tau dari mana sejarah atau asal usul rangking atau peringkat di
sekolah itu? Sebab pendidikan Islam di masa Islam klasik tak mengenal sistem
rangking namun murid-murid yang dihasilkan berkualitas tinggi. Sekian terimakasih
2. Nama : Shanaz Yulia
NIM : 11180110000058
Kelompok :2
izin bertanya kepada pemakalah. Menurut pemakalah, bagaimana cara yang efektif
untuk memperoleh nilai akhir sikap peserta didik dalam suatu kegiatan pembelajaran?
Tolong berikan contoh pengolahannya. Terimakasih
3. Nama : Firdha
NIM :11180110000088
Kelompok :4
Izin bertanya kepada pemakalah, Di dalam makalah dijelaskan mengenai faktor
pertimbangan dalam penilaian, dan terdapat 4 faktor yang harus dipertimbangkan.
Namun pertanyaannya, jika seorang guru tidak memperhatikan salah satu dari keempat
faktor tersebut dalam melakukan penilaian, apakah penilaian tersebut tetap valid?
Kemudian bagaimana jika guru banyak menggunakan subjektivitasnya dalam
mempertimbangkan keempat faktor tersebut?
4. Nama : Ike Aprilia Umar
NIM : 11180110000045
Kelompok :5
Izin bertanya kepada pemakalah Jika seorang peserta didik yang memiliki prestasi
yang luar biasa namun akhlaknya tidak baik, indisipliner, sering berbuat curang, atau
berbuat onar dan sebagainya perlu mendapat hukuman seimbang berupa pengurangan
nilai akhir. Bagaimana cara menentukan nilai pengurangan yang baik, sesuai dengan
fakta tanpa melibatkan emosional antar guru dan murid tersebut?
5. Nama : Eriska Razilhija
NIM :11180110000107
Kelompok :3
Izin bertanya kepada pemakalah hari ini, Dalam penentuan nilai akhir biasanya
digabungkan oleh nilai sikap yang dimiliki siswa, adapun nilai sikap tersebut
terkadang dinilai secara subjektif (khususnya pada pembelajaran kooperatif), sehingga
nilai dapat dikatakan tidak valid. Menurut pemakalah, adakah cara dan bagaimana
mengatasi penilaian sikap yang subjektif tersebut jika diterapkan dalam pembelajaran
kooperatif? Terimakasih.

JAWABAN
1. Nama : Istikomah
NIM : 11180110000036
Kelompok : 11
Sebelumnya terima kasih atas pertanyaannya Saya Akan mencoba menjawab
pertanyaan dari saudara Giri Slamet Santoso. Sebelumnya kita sama-sama
mengetahui yang sudah tertulis dalam makalah bahwa ranking adalah suatu tingkat
atau kedudukan yang diraih oleh siswa dalam suatu pencapaian hasil belajar
dikelasnya. Salah satu tujuannya ranking itu sendiri adalah untuk melaporkan atau
menyampaikan informasi, baik kepada atasan, maupun kepada wali murid,
mengenai dimanakah letak urutan kedudukan seseorang peserta didik jika
dibandingkan dengan peserta didik yang lainnya. Dengan disampaikan informasi
tersebut maka pihak-pihak yang bersangkutan akan dapat mengetahui, apakah
peserta didik itu berada pada urutan atas, atau berada diurutan bawah. Selain itu,
sebenarnya tujuan dari adanya ranking sendiri adalah agar peserta didik dapat
termotivasi dan mampu bersaing. Namun memang karakteristik, kecerdasan, dan
kemampuan anak tidaklah sama, oleh karena itu sejatinya kecerdasan peserta didik
"tidak bisa dituliskan hanya dengan angka". Namun dengan adanya sistem
peringkat atau ranking lebih memudahkan agar pihak-pihak yang membutuhkan
informasi tersebut (khususnya wali siswa) dapat mengetahui ada diposisi manakah
anaknya. Dengan begitu, guru berharap agar wali siswa saat di rumah lebih
mengawasi juga membantu siswa dalam belajar. maka dengan adanya sistem ini
semua elemen baik siswa, guru, maupun wali siswa dapat saling berkontribusi
membantu satu smaa lain dalam meningkatkan kemampuan siswa baik dalam ranah
afektif, kognitif, dan psikomotorik. Dari kasus yang realitanya banyak kita temukan
atau bahkan yang sama-sama kita alami bahwa dengan adanya sistem ranking ini
terjadi diskriminasi, maka ini adalah tugas kita agar kasus ini tidak terjadi lagi.
Apakah dengan mempertahankan sistem ini atau dengan menghapus sistem ranking
seperti negara-negara tetangga. Terkait dengan “mencontek”, juga kembali kepada
diri kita sendiri sebagai calon-calon guru. Bagaimana cara kita menanamkan
kejujuran kepada peserta didik. Dan inilah PR besar bagi kita semua. Jangan
sampai kita menghimbau, memrintah peserta diidk gar tidak menyontek. Namun
pada praktiknya saat dibangku pendidikan khususnya di perkuliahan kita malah
melakukan hal yang sama. Semoga kita dijauhkan dari perbuatan keji dan munkar.
untuk sejarah terkait, kami belum menemukan, mungkin nanti akan ada tambahan
2. Nama : Hanna Humaira
NIM : 11180110000129
Kelompok :11
akan menambahkan sedikit pertanyaan dari saudara Giri Slamat S. perihal ranking
sebenernya menurut saya tidak terlalu penting. itu hanya sebuah penghargaan saja
bagi anak yang berprestasi dan mengikuti pelajaran dengan baik dimana sudah ada
sejak dahulu.
3. Nama : Istikomah
NIM : 11180110000036
Kelompok : 11
izin menjawab pertanyaan dari kelompok 2. yang sama-sama kita telah ketahui
untuk penilaian sikap menggunakan instrumen non tes. diantaranya adalah dengan
observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, jurnal dan wawancara. menurut
kami, cara yang paling efektif untuk memperoleh nilai akhir peserta didik dalam
suatu kegiatan pembelajaran adalah gabungan antara peran guru dan peserta didik
itu sendiri. contohnya, lembaga pendidikan di wilayah jawa tengah tahun 2017
telah memberlakuka adanya jurnal kegiatan untuk literasi, tadarus, dan hafalan Al-
Qur'an yang harus diisi oleh peserta didik. dengan adanya instrumen non tes ini,
baik guru muapun peserta didik memiliki andil ataupun peran masing-masing.
sehingga guru memiliki keakuratan lebih tinggi dibandingkan dengan megamati
(observasi) sendiri. sedang untuk pengolahannya, di hasil akhir dapat dituliskan
dengan mendeskripsikan hasil pencapaian peserta didik (dalam bentuk kalimat,
bukan angka)
4. Nama : Muzayanah
NIM : 11150110000088
Kelompok : 11
Contoh pengolahan penilaian Afektif
Skala penilaian penampilan diskusi.
Kelas :
Jumlah Siswa :
Mata pelajaran :

No. Nama indikator Skor


Aktif Aktif Mengemukakan Menanggapi Menjalin
nanya menjawab ide ide komunikas
i
1 Andi 4 3 5 3 5 21
2. Budi 5 4 4 5 4 22
3. Dewi 5 5 4 4 5 23
Dst.
Pedoman penskoran:

5 = Sangat Baik 2 = Kurang

4 = Baik 1= Sangat Kurang

3 = Cukup

Penafsiran skor

a. Skor terendah
diperoleh dengan mengalikan skor terendah masing-masing indikator/aspek yang
dinilai lalu dikalikan dengan banyaknya indicator/aspek yang dinilai
contoh:
skor terendah = 1
aspek yang dinilai/indikator = 5
jadi skor terendah = 1 x 5 = 5
b. skor teritnggi
skor tertinggi = 5
jadi, skor tertinggi 5 x 5 = 25
c. menghitung selisih skor tertinggi & terendah
diperoleh dengan skor tertinggi dikurangi skor terendah
jadi, 25-5 = 20
d. menentukan jumlah kategori
dalam contoh ada 5 kategori (Sangat baik, baik, cukup, kurang dan kurang baik)
jadi jumlah kategori ada 5
e. menentukan rentang kategori
diperoleh dengan Skor teringgi dikurangi skor terendah dibagi banyak kategori
jadi, 25 - 5 : 5 = 4
f. menentapkan skor masing-masing kategori
Sangat Kurang = 5-8
kurang = 9-12
Cukup = 13-16
Baik = 17-20
Sangat baik = 21-25
g. Memberikan makna atau penfsiran
ex:
Skor Dewi adalah 23. Jika dicocokkan dengan poin 6 berada pada rentangan 21-
25. Berarti penampilan Dewi dikategorikan baik. Dst....

5. Nama : Istikomah
NIM : 11180110000036
Kelompok : 11
akan mencoba menjawab pertanyaan saudari Firdha dan Eriska (kelompok 3 dan 4).
Kita telah mempelajari instrumen penilaian berupa tes dan non tes. Dimana non tes
ini adalah cara guru dapam menilai dalam ranah sikap. Sebenarnya dalam
instrumen non tes ini bertujuan untuk memperkecil ruang penilaian subjektif.
Dalam pembelajaran kooperatif sendiri dirancang agar peserta didik mampu
bekerja sama dan siswa saling berinteraksi satu sama lain. Maka dengan strategi
yang dilakukan oleh guru tersebut maka guru harus menempatkan posisi "tidak
membeda-bedakan" antar peserta didik. Dengan menggunakan observasi, ataupun
instrumen non tes yang lain kami percaya bahwa guru mampu berlaku objektif
dengan standar yang telah ditentulan oleh guru, ataupun sekolah yang
bersangkutan.
6. Nama : Subbakhatul Mutthoharoh
NIM : 1118011000000
Kelompok : 11akan mencoba menambahkan pertanyaan dari kelompok 3.
Menurut saya dalam pembelajran kooperatif ini mengatasi penilaian yang bersifat
subjektif karena pada pembelajaran kooperatif ini guru akan menilai dengan
memberikan tes tulis untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap
materi yang sudah dipelajari dalam pembelajran kooperatif, agar tidak terjadi
penilaian yang tidak valid. Dalam penilaian ini sudah tidak diperkenankan untuk
bekerjasama. Dan ini dilakukan setiap kali mengakhiri pertemuan pembelajaran.
Dimana dalam setiap pertemuan diberikan soal atau masalah pada setiap KD,
dengan tingkat kesulitan soal berjenjang pada setiap pertemuan. Peng skoran
diberikan dengan mengikuti sistem penskoran. Yaitu skor perkembangan pada
setiap pertemuan dibandingkan dengan skor awal pada pertemuan sebelumnya.
Sehingga pengsekoran mencerminkan perkembangan pemahaman antara individu
dan kelompok yang sudah dilakukan.
7. Nama : Subbakhatul Mutthoharoh
NIM : 1118011000000
Kelompok : 11
Say akan menjawab pertanyaan dari saudari Ike dari kelompok 5. Kalau dilihat dari
pengalaman disekolah saya dulu, bahwasanya meskipun ada peserta didik yang
pintar namun akhlaknya yang tidak baik dengan guru maupun teman-teman pasti
tidak akan mendapatkan peringkat dikelas, karena ketika wali kelas memberikan
peringkat kepada peserta didik tidak hanya dilihat dari kepintarannya namun juga
dilihat dari perilakunya. Karena nilai akhir ini tidak hanya mencakup nilai-nilai
materi yang diajarkan guru saja namun juga mencakup bagaimana kedisiplinanya
dikelas, perilakunya diluar kelas dan di dalam kelas. Maka dri itu gunanya raport
adalah untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik dari mulai mata pelajaran
sampai kedisiplinan. Tentang bagaimana cara menentukan pengurangan nilai yang
baik tanpa melibatkan emosional antara guru dan siswa, menurut saya yah karena
semua disekolah itu sama-sama belajar pasti ada yang namanya anak yang
perilakunya baik dan anak yang perilakunya kurang baik maka dari itu ketika
pembagian raport kelas. Setiap wali murid wajib hadir untuk evaluasi belajar
anaknya dengan diberitahu bahwasanya peserta didik ini pintar namun perilakunya
kurang baik mungkin karena faktor lingkungan daru teman- teman pergaulannya.
Nah untuk itu agar orang tua juga mengawasi dirumah dan guru mengawasi
disekolahan agar tidak ada kesalah pahaman antara guru dan wali murid
8. Nama : Muzayanah
NIM : 11150110000088
Kelompok : 11
Terimakasih kelompok 5 sudah menyampikan pertanyaanya.
Saya Muzayanah, sebaagai pemakalah akan menjawab pertanyaan dari Kelompok 5
mengenai prestasi luar biasa tapi dari sikap/Afektifnya kurang. Kira-kira begitu
Baik, kami akan coba ulas sedikit mengenai penilaian autentik yang sudah pernah
dibahas. Dalam penilaian autentik, penilaian yang dilakukan itu dari semua ranah,
baik Afektif, Kognitif dan Psikomotorik siswa dengan penilaian yang objektif
(tanpa melibatkan unsur pribadi (emosi) pendidik/penilai). Jadi tiga ranah siswa
tersebut yang dapat menentukan prestasi belajar siswa/peserta didik. Apabila dalam
proses pembelajaran dan setelah dilakukan penilaian sikap(Afektif) peserta didik
masih dirasa belum sesuai dengan tujuan pembelajaran, maka pengurangan nilai itu
tidak dianjurkan. Dalam pembelajaran ada 'reward' dan 'punishment' (hukumuan).
Hukuman dapat dilakukan dengan berbagai macam yang sekiranya dapat membantu
peserta didik memahami juga menerapkan apa yang dipelajarinya. Dan pendidik
juga perlu terus melakukan refleksi dalam menjalankan tugasnya dalam proses
pembelajaran. kurang lebihnya mohon maaf.
9. Nama : Hanna Humaira
NIM : 11180110000129
Kelompok :11
akan menambahkan jawaban untuk saudari Ike Aprillia kelompok 5 . menurut saya,
sikap yang baik, disiplin dsb. bisa memberikan sumbangan nilai pada peserta
didiknya. dan sebalikanya apabila sikap yang dimiliki seorang peserta didik kurang
baik maka akan mengurangi nilai yang ada pada dirinya. saya rasa, semua guru atau
pendidik bisa memahami bagaimana cara dalam memberikan penilaian terhadap
siswanya terutama dalam ranah sikap ini. tentu, semua guru mempunyai
pegangangan tersendiri dalam menentukan penilaian sikap. misal dipresentase kan
berapa persen masing-masing dari penilaian tersebut. afwan, mohon maaf apabila
terdapat kekeliruan. mohon diluruskan. Terimakasih.
TAMBAHAN JAWABAN
1. Nama : Syahdah Haq
NIM : 11180110000137
Kelompok :9
Izin menambahkan jawaban untuk saudara Giri Kelompok 1 Setelah saya mencari
dari berbagai sumber, saya menarik kesimpulan bahwa sistem ranking sudah ada
sejak zaman penjajahan di Indonesia. Awalnya sistem ini bertujuan untuk memicu
semangat belajar dan sikap kompetitif. Sistem ini tidak menjadi masalah ketika itu
hingga akhirnya zaman berubah dan membuat tidak semua anak berkeinginan untuk
maju dalam pendidikannya. Adanya sikap seakan diskriminatif karena sistem ini
sebenarnya dikarenakan individu itu sendiri. Mereka hanya ingin menyaingi yang
lainnya tanpa usaha yang berjalan lurus. Sehingga siswa yang malas belajar
memilih mencontek dan mendapatkan nilai/peringkat yang baik di kelasnya.
Sebaiknya kita sebagai calon pendidik dapat meluruskan pandangan mengenai
pentingnya peringkat bukan hal utama dalam pendidikan. Namun pencapaian akhir
sebagai pemanfaatan ilmu tersebutlah yang menjadi lebih utama. Itu saja, mohon
maaf apabila terdapat kekurangan. Terimakasih.
2. Nama : Muhammad Farhan
NIM : 11180110000019
Kelompok :8
akan menjawab pertanyaan dari Shanaz Yulia Kelompok 2 Cara yang efektif dalam
penilaian sikap yaitu guru bisa menggunakan teknik observasi. Semua prilaku,
perubahan dan perkembangan sikap dicatat oleh guru dalam bentuk jurnal. Prilaku
yang baik dan prilaku yang kurang baik harus dicatat dengan teliti termasuk proses
perubahan prilaku siswa baik ke arah baik atau sangat baik maupun ke arah kurang
baik. Jurnal hasil observasi memuat catatan anekdot, catatan kejadian tertentu,
informasi valid dan relevan lainnya yang bersumber dari guru, BK dan wali kelas
serta sumber lainnya yang dapat dipercaya. Format lembar observasi yang
dilakukan oleh guru mata pelajaran, guru BK dan wali kelas harus memuat Nomor,
tanggal, kelas, nama siswa, catatan prilaku, dan butir sikap. apabila catatan
perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial dijadikan satu, perlu ditambahkan
satu kolom keterangan di bagian paling kanan untuk menuliskan apakah perilaku
tersebut sikap spiritual atau sikap sosial. Contoh catatan guru pada perkembangan
penilaian sikap “Tanggal 12/4/16 siswa atas nama sudarwin berbohong ketika
ditanya alasan masuk sekolah di ruang guru. Butir sikap kejujuran Jadi, penilaian
sikap yang efektif dilaksanakan melalui pengamatan atau observasi, pengamatan
dilakukan baik didalam kelas maupun diluar kelas yang dilaksanakan oleh guru
mata pelajaran, guru BK dan Wali kelas atau unsur lainnya.
3. Nama : Egi Wijaya
NIM : 11180110000040
Kelompok : 10
izin menambahkan jawaban untuk kelompok 4 Guru yang baik menjadikan prinsip
objektif dan adil sebagai landasan dalam menentukan sikap dan menilai kinerja
peserta didik. Apabila guru subjektif dalam menilai maka akan timbul
ketidakserasian antara nilai yang diberikan dengan realita keadaan bahkan dapat
timbul rasa kecewa, dikhianati dan kehilangan motivasi dalam benak peserta didik
karena tidak mendapatkan suatu keadilan dari gurunya bila seseorang yang rajin,
santun dan aktif yang menjadi korban egoisme penilaian guru seperti penilaian
yang bukan berdasarkan fakta dan data, seperti nilai kecil karena tidak dapat
membeli buku yang harus dibeli.
4. Nama : Saya Abdul Hakim
NIM : 11180110000016
Kelompok : 10
akan menambahkan jawaban terhadap kelompok 4... Jawaban : # Jika dihubungkan
dgn hal kevalidan, 4 faktor tersebut tentu menjadi satu kesatuan untuk bisa menjadi
pertimbangan yg valid, tapi jika satu diantara 4 faktor tersebut tidak ada, maka
menurut saya tetap valid, tapi tentu berbeda tingkat kevalidan nya, kemudian jika
guru menggunakan subjektivitas nya dalam mempertimbangkan 4 faktor tersebut,
maka tidak masalah, tapi alangkah baiknya dgn objektivitas terhadap pertimbangan
4 faktor tersebut Sekian dan demikian, 'afwan wa syukron jaziilan...
5. Nama : Raihan
NIM : 11180110000136
Kelompok :7
ingin menambahkan jawaban, yg di berikan oleh kelompok 5 sedikit mungkin
sudah d jelaskan oleh pemakalah dan sesuai yang saya alami selama belajar smpe
skrng rata2 siswa atau peserta didik yang baik dan berprestasi biasanya mempunyai
akhlaq yg baik dan kepribadian yang mandiri.
6. Nama : Nurhidayatullah.
NIM : 11180110000111
Klompok :6
Ingin jawaban pertanyaan klompok 3 Eriska razilhija Dalam memberikan penilaian
yang baik atas kinerja peserta didik dalam pembelajaran, guru tentu perlu
meninjaunya dari berbagai aspek, baik itu dalam ranah kognitif, afektif maupun
psikomotor peserta didik. Dalam memberikan penilaian juga, guru perlu memgang
prinsip objektif dan adil. Objektif berarti dalam memberikan penilaian guru melihat
dari fakta dan data di lapangan tanpa ada intervensi dari pihak manapun, serta tanpa
ada politik kepentingan didalamnya. Adil sendiri bermakna proposional yang
artinya bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya. Guru yang profesional
menjadikan prinsip objektif dan adil tadi sebagai landasan dalam menentukan sikap
dan menilai kinerja peserta didik. Independensi dan kebijaksanaan seorang guru
juga menjadi pondasi kokoh bagi guru yang ingin menjadikan objektif dan adil
sebagai prinsip penilaiannya. Sering kali kita melihat guru yang menilai tidak
secara objektif. Kecenderungan tersebut dapat hadir disebabkan beberapa faktor
yang bersifat subjektif, bukan tidak benar menilai secara subjektif, hanya saja
kebanyakan penilaian subjektif kerap kali dilandasi oleh hal yang tidak ada
kaitannya dengan kinerja peserta didik dalam proses pembelajaran. Dalam
penilaian sikap dapat digunakan observasi masing-masing siswa sehingga jawaban
bisa lebih objektif karena dijawab oleh peserta didik sesuai dengan keadaannya,
bukan hanya sekedar mengamati proses pembelajaran siswa yang terkesan subjektif
Lampiran Pembuatan Soal
1. Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Berikut contoh soal dari kelompok 1 yang beranggotakan:
• Giri Slamet Santoso (11180110000037)
• RyzkaAmelya Mahmudah (11180110000133)
• Intan Nuraini (11180110000146)
Materi Fiqih Kelas 9
Kisi-kisi
Kompetisi Inti: KI 3
- Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan procedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
Kompetisi Dasar: KD 3.9
– Memahami ketentuan ibadah haji dan umrah
Ranah : C1 - Pengetahuan
Indikator : peserta didik mampu menjelaskan syarat wajib haji dengan benar
Soal obyektif :
1. Salah satu syarat wajib haji adalah sebagai berikut, kecuali ?
a. Islam, baligh, berakal
b. Merdeka, mampu
c. Wukuf di Arafah
d. Berakal sehat

Jawaban : c. wukuf di Arafah

2. Assalamu’alaikum wr.wb.
Berikut contoh soal uraian dari kelompok 2 yang beranggotakan:
Shanaz Yulia (11180110000058)
M. Enur Ardiansyah (11180110000072)
Nabilah Nur Afifa (11180110000101)
Soal mata pelajaran Fikih kelas VII
KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan procedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
KD : 3.6 Menganalisis ketentuan shalat Jum’at Indikator : Menyebutkan sunnah-
sunnah di Shalat Jum’at
Ranah : C4
Soal:
Telah dijelaskan bahwa shalat Jum’at adalah fardhu/wajib atas laki-laki yang berakal
dan sudah baligh yang bukan musafir, serta tidak ada uzur/halangan yang
membolehkannya untuk meninggalkan Jum’atan. Shalat Jum’at dikerjakan untuk
mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wata’ala sehingga seseorang meraih
surga-Nya dan terhindar dari azab-Nya. Jika kamu akan pergi shalat Jum’at, apa saja
yang kamu lakukan agar mendapat pahala sebanyak-banyaknya?

Jawaban :
1. Mandi dengan niat untuk melaksanakan shalat Jum’at
2. Memoting kuku
3. Memakai wewangian
4. Memakai pakaian yang paling bagus
5. Shalat sunnah tahiyyat masjid
6. Diam dan focus

3. Assalamu'alaikum, Wr. Wb.


Berikut contoh soal uraian dari kelompok 3 yang beranggotakan:
Azkia El Insyira Averus (11180110000097)
Fauzan (11180110000055)
Eriska Razilhija (11180110000107)

Kompetensi Inti (KI): Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
Kompetensi Dasar (KD): Memahami salat sunah muakkad dan salat sunah gairu
muakkad Indikator: Menjelaskan jenis salat muakkad sunah
Contoh Soal:
Didalam Shalat Sunnah Rawatib ada yang disebut Shalat Sunnah Rawatib Ba’diyah.
Hal ini karena dilakukan ....
Jawaban: Sesudah shalat Fardhu

4. Assalamu'alaikum wr. wb.


Berikut contoh soal uraian yang telah kelompok kami buat.
Kelompok 4:
Gusti Andini Hafzah (11180110000049)
Muhammad Syauqi Fansyuri (11180110000075)
Firdha (11180110000088)
Soal mata pelajaran Fikih kelas 8.
KI : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KD : Memahami ketentuan sujud syukur. Indikator : Menjelaskan sebab-sebab sujud
syukur.
Soal:
Sebutkan sebab-sebab seseorang disunahkan melakukan sujud syukur!

Jawaban:
1. Ketika mendapatkan nikmat dan karunia dari Allah SWT.
2. Ketika mendapatkan berita yang menyenangkan.
3. Ketika terhindar dari bahaya (musibah) yang akan menimpanya.

5. Assalamualaikum wr.wb
Kelompok 5:
Nova sari siregar (039)
Ike aprilia Umar (045)
Vina meilani putri (046)
Aditya ramadhan (060)
Berikut contoh soal yang sudah kelompok kami buat.
Soal Mata pelajaran Fikih Kelas VII
Kd: Memahami ketentuan shalat
Indikator : Mampu menjelaskan pengertian shalat
Ranah : C1
Soal:
1.Sebutkan hal- hal yang membatalkan shalat!

Jawaban:
a. Berbicara dengan sengaja
b. Tertawa terbahak-bahak dalam shalat
c. Makan atau minum secara sengaja
d. Melakukana terlalu banyak gerakan
e. Tidak menghadap ke arah kiblat dengan sengaja
f. Batalnya wudhu
g. Mengingat shalat yang belum dikerjakan, seperti seseorang yang melakukan shalat
Ashar lalu ingat bahwa ia belum melakukan shalat Dzuhur. Dalam hal ini, ia harus
berhenti melakukan shalat Ashar dan mengerjakan shalat Dzuhur. Setelah itu baru
melakukan shalat Ashar.
h. Tidak tuma’ninah pada saat ruku, berdiri, sujud maupun duduk. Hal ini didasarkan
pada sabda Rasulullah kepada seorang Arab Badui yang tidak tuma’ninah dalam
shalatnya, di mana beliau memerintahkan untuk mengulangi shalatnya.

6. Assalamualaikum Wr. Wb.


kami dari kelompok 6 yang beranggotakan:
- Ikhsan Maulana (11160110000119)
- Muhammad Hafidz Maulana (11180110000082)
- Syafrina Raudha (11180110000108)
- Nurhidayatullah (11180110000111)
Bab 1 Hidup Terasa Indah Jika Bersyukur (Sujud Diluar Sholat) "Sujud Syukur"
KD : Memahami ketentuan sujud syukur
Indikator: Mengidentifikasi sebab-sebab sujud syukur
Contoh soal kelas VIII
Mata Pelajaran Fiqih
Yang tidak termasuk sebab-sebab melakukan sujud syukur adalah.....
a. Mendapatkan bantuan contekan dari teman
b. Karena ia mendapatkan nikmat dan karunia dari Allah Swt
c. Terhindar dari bahaya (musibah) yang akan menimpahnya
d. Mendapatkan berita yang menyenangka
Jawabannya : A. Mendapatkan bantuan contekan dari teman

7. Assallamualaikum wr.wb
Kami dari kelompok 7 yang beranggotakan:
Widya Belqis Humairoh (11180110000130)
Saidatul Fitri Rif'adina (11180110000029)
Siti Anisa (11180110000125)
Muhammad Raihan Alfiansyah (11180110000136)
Bab : 1 Sucikanlah Lahirmu dan Batinmu, Gapailah Cinta Tuhanmu
KD: 3.1 memahamj najis dan tata cara mensucikannya
Indikator : menyebutkan macam-macam najis dan contohnya
Contoh soal pada mata pelajaran fiqih kelas 7
Soal:
Jelaskan macam najis dan contohnya beserta cara mensucikannya!

Jawab:
Ada tiga macam najis, yaitu najis mukhafaffah, mutawasitah, dan najis mughalazah.
a. Najis mukhafaffah,yaitu najis yang ringan, seperti air seni bayi laki-laki yang
belum berumur dua tahun dan belum makan apapun kecuali air susu ibu. Cara
menyucikannya sangat mudah, cukup dengan memercikkan atau mengusapkan air
yang suci pada permukaan yang terkena najis
b. Najis mutawasithah,yaitu najis pertengahan atau sedang. Yang termasuk najis ini
ialah bangkai, darah, nanah, kotoran manusia atau binatang, khamar, dan sebagainya.
Cara menyucikannya adalah cukup dengan mengalirkan air pada benda yang terkena
najis (najis hukmiyah) membuang dan menggosoknya sampai bersih dan diyakini
sudah hilang zat, rasa, warna, dan baunya (najis ainiyah)
c. Najis mughalazah, yaitu najis yang berat. Najis ini bersumber dari anjing dan babi.
Cara menyucikannya melalui beberapa tahap, yaitu dengan membasuh air sebanyak
tujuh kali, salah satu di antaranya menggunakan air yang dicampur dengan
tanah/debu.

8. Assalamualaikum Wr. Wb
Berikut contoh soal dari kelompok 8
ANGGOTA KELOMPOK 8:
-Rifdah Khoirunnida: 11180110000014
-Muhammad Farhan: 11180110000019
-Dja'far Azzam: 11180110000027
-Putri Tsamrotur Rizqiah: 11180110000116
Kompetensi Inti (KI): Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan
cara mengamati, menanya dan  mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang   dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah dan tempat bermain.
Kompetensi Dasar (KD): Memahami Ketentuan Jual beli
Indikator: Mengklasifikasikan syarat dan rukun jual beli
Jual beli yang syarat dan rukunnya terpenuhi tetapi ada hal-hal yang menyebabkan
jual beli itu terlarang disebut....
a. Garar
b. Fasid
c. Batil
d. Sahih

Jawaban b. Fasid

9. Assalaamu'alaikum wrwb.
Yth Ibu Dr. Heny Narendrany Hidayati, M.Pd.
Berikut contoh soal objektif (PG) dari kelompok 9:
Qurrotul Aini (11180110000011)
Yogi Andrian (11180110000112)
Syahdah Haq (11180110000137)
Muhammad Ali cherid (11180110000140)
KD : 3.6 Memahami ketentuan waris
Indikator : 3.6.1 Menjelaskan hal hal yang berkaitan dengan harta warisan yang harus
dikeluarkan sebelum pembagian harta waris.
Ranah : C2 (Pemahaman)
Bentuk : Soal Pilihan Ganda (Objektif).
1. Hal berikut yang tidak termasuk kewajiban ahli waris terhadap harta peninggalan
yang harus diselesaikan adalah...
A. Melunasi Hutang
B. Membayar zakat
C. Melaksanakan wasiat
D. Mengumpulkan warisan

Jawabannya D. Mengumpulkan warisan

10. Assalamualaikum wr wb
Pertanyaan objektif dari kelompok 10:
Novia Ardiyanti 11180110000005
Fina Kamaliyah Wardani 11180110000008
Abdul Hakim 11180110000016
Egi Wijaya 11180110000040
KI : memahami ketentuan Islam tentang jinayah dan hikmahnya
KD : menjelaskan ketentuan hukum Islam tentang diyat dan kafarat beserta
hikmahnya
Indikator : jelaskan pengertian diyat dan kafarat secara mandiri.
Pertanyaan ;
1. Diyat mugholadzoh adalah denda yang harus dibayar dengan unta sebanyak 100
ekor dalam waktu ...
A. 3 tahun
B. 2 tahun
C. 1 tahun
D. 6 bulan
E. Kontan

Jawaban ; a. 3 tahun

Anda mungkin juga menyukai