Oleh :
Nama : Nadia Yusrini
NIM : A1E120023
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat, rahmat
dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan laporan ini dalam mata kuliah
Evaluasi dan Diagnosis Kesulitan Belajar ini dengan baik. Laporan ini merupakan
rangakian kegiatan Praktek Lapangan Magang Pendidikan Bimbingan dan
Konseling di SMP N 11 Kota Jambi.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam proses pendidikan mengartikan diagnosisi kesulitan belajar sebagai
upaya untuk mehamai dan menentukan jenis dan sifat dari kesulitan belajar.
Selain itu juga mempelajari fator-faktor penyebab dari kesulitan belajar
berdasarkan data dan informasi subyektif, serta dapat menentukan bagaimana
bagaimana mengatasi kesulitan belajar dari perspektif terapeutik
(Penyembuhan) dan profilaksis (pencegahan).
Mendiagnosis kesulitan belajar pada siswa merupakan kegiatan yang harus
dilakukan oleh setiap guru, ada beberapa alasan kegiatan mendiagnosis
kesulitan belajar harus dialkukan. Pertama, bahwasanya setiap siswa memilki
hak untuk diberikan kesempatan dan layanan agar mereka dapat tumbuh
dengan optimal. Kedua, setiap siswa memiliki bakat, minat, kemampuan atau
potensi, latar belakang lingkungan berbeda. Ketiga, sistem pendidikan sekolah
harus memberikan kesempatan kapada siswa agar berkembang menjadi lebih
baik dan maju sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Keempat, guru
pelajaran dan guru BK hendaknya lebih fokus pada manajemen siswa dengan
meningkatkan pengetahuan dan penyempurnaan keterampilan untuk dapat
mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dengan sikap terbuka untuk dapat
memmbantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
Belajar adalah tugas utama bagi siswa disisi lain tugas mereka sebagai
seorang individu pada umumnya. Tolak ukur dalam keberhasilan dalam belajar
tidak bisa hanya difokuskan kepada siswa itu sendiri tetapi orang tua, guru,
teman dan lingkungan sosial atau masyarkat juga berperan penting dalam
keberhasilan belajar. Untuk dapat berhasil secara optimal tentunya diperlukan
pendukung yang memadai yaitu psikologis, bilogis, material, dan lingkungan
sosial yang kondusif.
B. Pendekatan Penyelesaian
Untuk dapat membantu siswa dalam menyelesaikan permasalahan dalam
bidang kesulitan belajar sehingga siswa mendapatkan hasil belajar yang
optimal maka diperlukannya pertemuan secara individual dengan guru bk atau
melakukan sesi konseling secara individual dengan tekanik behavioral dan
media pembelajaran flash card.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa rumusan masalah
dalam penulisan ini adalah:
1. Apakah evalusi dan diagnosis kesulitan belajar
2. Bagaimana gejala kesulitan belajar
3. Apa latar belakang penyebab kesulitan belajar
4. Bagaimana upaya mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa
D. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini berdasarkan latar belakang permasalahan yang sudah
dipaparkan diatas, maka tujuan dari penulisan ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian evaluasi dan diganosis kesulitan belajar.
2. Untuk memahami gejala kesulitan belajar.
3. Untuk mengetahui latar belakang kesulitan belajar.
4. Untuk upaya dalam mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa.
E. Manfaat Penulisan
Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis untuk
menjelaskan kesulitan belajar yang dialami siswa di SMP N 11 Kota Jambi dan
sebagai sumber dan kiat dalam menjalankan tugas sebagai guru bimbingan dan
konseling.
BAB II
KAJIAN TEORI
Dari pengertian diagnosis yang dinyatakan oleh thorndike dan hagen ini
dapat disimpulkan bahwa proses diagnosis bukan hanya sekeder
mengidentifikasi jenis dan karakteristik dan latar belakang permasalahanya
melainkan juga mengiplementasikan upya untuk milihat kemungkinan dalam
pengamnilan upaya pemberian bantuan atau tindakan yang harus dilakukan.
Faktor kesulitan belajar yang berasal dalam diri siswa menurut (W.H
Burton dalam Mulyadi, 2018) adalah sebagai berikut:
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
2. Observasi
Observasi ini dilakukan untuk melihat siswa selama proses
pembelajarannya
3. Wawancara
Wawancara ini dilakukan dengan wali kelas dan selaku guru B.inggris
di kelas 8E. terdapat 10 item pertanyaan yang diajukan kepada guru untuk
melihat kesulitan belajar pada siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan
wali kelas, diketahui bahwa ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan
belajar.
Kesulitan belajar yang dialami siswa ini adalah dimana dia lamban
dalam mengerjakan tugas dan memahami materi yang disampaikan guru.
Jika mengerjakan tugas yang diberikan secara lansung, siswa akan
membutuhkan waktu lama dalam mengerjakannya tak jarang dia akan
diminta guru untuk mengerjakan tugasnya di rumah. Saat pelajaran tidak
bisa berifikir secara abstrak, anak ini akan mengalami kebingungan.
Sulitnya memahami pelajaran membuat anak ini kehilangan motivasi
dalam belajar, karena guru wali kelas mengatakan siswa ini bersemangat
dalam belajar tetapi ketika dia tidak bisa memahami materi yang
dijelaskan guru maka dia akan kehilangan semangat dan membuatnya
menjadi pasif dalam pembelajaran. Dalam lingkungan pertemana, anak ini
hanya berteman dengan teman dekatnya saja dia jarang bermain dengan
teman selain bermain dengan dekatnya. Anak ini sering tidak masuk
sekolah dengan jarang sakit, guru wali kelas tidak bisa memastikan hal ini
karena kendala dalam hubungan dengan orang tua. Ibu siswa ini masih
muda, dan dia sulit untuk dihubungi sedangkan ayah nya sedang dalam
penjara.
d. Melakukan wawancara
Melakukan wawancara dengan guru wali kelas dan pelajaran untuk
memberikan informasi mengenai siswa yang mengalami kesulitan
belajar.
2. Menganalis Data
Setelah melakukan tahap identifikasi, maka selanjutnya adalah menganalsis
data yang sudah di dapatkan. Berdasarkan hasil identifikasi siswa
mengalami kesulitan belajar yakni lamban dalam belajar atau slow
learning.
3. Menentukan Layanan
Berdasarkan permasalahan siswa maka, pelayanan yang dilakukan
adalah dengan melakukan konseling secara indivudual untuk membantu
siswa dalam mengatasi kesulitan belajar
4. Pengembangan media pembelajaran
Media yang digunakan untuk mentasi kesulitan belajar slow learners
penulis menggunakan media flash card. Media flash card adalah media
pembelajaran berupa kartu yang berisikan berupa gambar, kata, huruf, dan
sebagainya yang terdapat di satu sisi atau kedua sisinya. Tujuan dari
penggunaan flash card ini sebagai untuk meransang memoy recall yang jika
diataur akan meningkatkan perkembangan memori jangan pendek dan
memori jangan panjang. Jadi media flash card adalah media pembelajaran
untuk membantu siswa untuk mengingat dan memahami ulang pelajaran
seperti definis atau istilah, simbol-simbol, ejaan asing, rumus-rumus, dan
sebagainya (Sari dkk, 2021).
5. Proses Konseling
Proses konseling dilakukan dimulai pada hari senin, 17 oktober 2022 –
dengan senin, 21 november 2022. Berikut uraian hasil konseling dengan
media layanan flash card.
a. Konseling pertama, 17 Oktober 2022
Pada pertemuan pertama ini dilakukan dengan mengajarkan siswa
kembali materi yang telah diajarkan oleh guru dalam bidang
matematika yakni materi relasi dan fungsi. Pemberian bantuan bantuan
materi matematika ini dikarenakan berdasarkan hasil leger nilai
diamana siswa mengalami kesulitan dalam memahami pembelajaran
tersebut. Penulis menggunakan media flash card dimana di media flash
card tersebut sudah terdapat materi pembelajaran. Proses konseling
berlansung 45 menit dan 10 menit untuk siswa mengerjakan soal yang
berkaitan dengan materi yang telah diajarkan. Hasilnya siswa berhasil
menjawab soal yang diberikan walaupun siswa membutuhkan waktu
sedikit lama yakni dengan waktu tambahan 5 menit. Proses konseling
pertama ini, penulis dan klien membuat kontrak perilku dimana isi dari
kontrak perilaku tersebut adalah mengenai proses pembelajaran dikelas
dimana siswa harus memperhatikan guru saat menjelaskan materi, tidak
mengobrol, tidak mencontek dalam mengerjakan tugas dan bertanya
jika dia tidak mehami pembelajaran.
b. Konseling kedua, 26 oktober 2022
Konseling kedua ini dilakukan dengan menyakan kembali materi yang
telah diajarkan pada konseling pertama, dan hasilnya siswa masih
memhami materi pembelajaran dengan diuji coba dengan menjelaskan
kembali materi konseling pertama. Setelah itu konseling dilanjutkan
dengan mengajarkan kembali materi pembelajran B. Indonesia yang
berakitan definis materi pembelajaran yakni teks berita, iklan, dan teks
ekposisis. Proses konseling berlasnung selama 45 menit dan 15 menit
untuk siswa mengerjakan sola yang berkaitan dengan materi yang telah
diajarkan
c. Konseling ketiga, 8 november 2022
Konseling ketiga ini dimulai dengan menayakan kembali materi yang
telah diajarkan pada konseling kedua, dan hasilnya siswa memahami
materi pembelajaran. Kegiatan konseling dilanjutkan dengan
mengajarkan materi pembelajaran IPA dimana materi yang diajarkan
mengenai struktur dan fungsi tumbuhan. Proses konseling berlasung 45
menit dan 10 menit untuk siswa menjawab soal yang telah diberikan.
d. Konseling keempat, 17 November 2022
Proses konseling dimulai dengan menayakan kembali kepada siswa
mengenai materi yang telah diajarkan pada konseling keempat dan
memberikan pemahaman kembali kepada siswa mengenai materi
sebelumnya. Pada konseling keempat ini, kegiatan konseling
mengajarkan kepada siswa mengenai materi Teknik Infromatika (TIK)
materi yang penulis siapkan adalah mengenai sofware atau perangkat
lunak. Proses konseling berlasunung selama 30 menit dan melakukan
sesi tes secara lansung kepada siswa selama 15 menit.
e. Konseling kelima, 21 november 2022
Proses konseling kelima ini adalah mengulang kembali materi yang
telah diajarkan selama konseling sesi pertama sampai dengan sesi ke
empat. Setelah itu penulis meminta siswa untuk menjelaskan kembali
materi yang telah diajarkan. Hasilnya siswa dapat memahami dan
mengiat materi yang telah diajarkan oleh penulis. Konseling kelima ini
juga
6. Tindak Lanjut
Setelah siswa diberikan sesi konseling, siswa mulai memperbaiki proses
pembelajaran dan mengerkana tugas dengan baik hal ini sesuai dengan
kontrak perilaku yang telah disetuji siswa. Kemudian memberikan
penguatan positif kepada siswa terhdap hasil belajar yang dicapainya.
aaaaa
a
a
aa