NIM : K4219026
Kelas : B
Pendidikan merupakan sebuah usaha sadar yang digunakan untuk proses pengembangan
potensi diri. Untuk mengembangkan potensi pada diri, masing- masing siwa mempunyai potensi
dan kesulitan yang berbeda- beda. Beberapa dari siswa ada yang malas, tidak peduli, tidak
bersemangat bahkan menentang guru merupakan bagian dari permasalahan pada siswa.
Permasalahan yang ada pada siswa tidak dapat dipukul rata untk setiap penyelesaianya, karena
masing- masing dari siswa tentu saja memiliki karakteristik tersendiri.
Guru disekolah memiliki peran yang penting untuk membantu mencarikan solusi
mengenai apa yang menjadi permasalahan siswanya (Ismail : 2016). Kerja sama antara guru
mata pelajaran, guru BK bahkan guru kelas sangan diperlukan oleh siswa, maka diagnosis
dilakukan dalam rangka mengetahui bagaimana kesulitan yang sedang dihadapi siswanya untuk
kemudian dicari solusinya.
Diagnosis adalah Studi yang dilakukan secara seksama mengenai fakta tentang suatu hal
dalam rangka menemukan karakteristik atau kesalahan-kesalahan dan sebagainya yang dirasa
esensial (Alang:2015). Dalam konsep diagnosis tidak hanya melakukan identifikasi jenis dan
karakteristik serta latar belakang dari suatu kelemahan tertentu, namun juga
mengimplikasikannya sebagai suatu solusi untuk memprediksi kemungkinan yang terjadi dan
memecahkan masalahnya.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah pada tahun 2002 , kesulitan belajar adalah suatu kondisi
dimana peserta didik tidak dapat belajar secara wajar, disebabkan adanya ancaman,hambatan
atau gangguan dalam belajar. Jadi, siswa yang disuga mengalami kesulitan belajar apabila yang
bersangkutan menunjukkan gejala (failure) tertentu dalam mencapai tujuan-tujuan belajarnya.
Dengan melihat dari pengertian diatas, dapat dikatakan bahwa diagnosis kesulitan belajar
merupakan suatu usaha untuk memahami jenis dan karakteristik serta bagaimana latar belakang
kesulitan belajar dari peserta didik dengan menghimpun dan menggunakan berbagai infornmasi
sehingga dapat diambil simpulan sekaligus keputusan serta mencari alternatif terbaik untuk
pemecahan masalahnya.
Dalam mengatasi kesulitan belajar siswa, sebagai wali kelas perlu melakukan kerjasama
dengan guru bimbingan konseling. Dalam kegiatan kolaborasi antara wali dengan guru
bimbingan konseling dilakukan dengan saling tukar informasi mengenai kondisi siswa saat
kegiatan belajar mengajar dan wali kelas memberikan informasi bahwa adanya kesulitan belajar
yang dialami siswa. Guru bimbingan konseling dan wali kelas mempunyai tugas masing-masing
untuk mengatasi kesulitan belajar siswa. Tugas guru bimbingan konseling adalah memberikan
layanan bimbingan belajar, konsleing individu, dan juga memberikan nasihat-nasihat kepada
siswa. Sebagai wali kelas sudah seharusnya melakukan pembagian tugas dengan guru bimbingan
konseling untuk mengatasi kesulitan belajar.
Sebelum melakukan perbaikan belajar bagi peserta didik, guru bimbingna konseling dan
wali kelas terlebih dahulu perlu melakukan diagnosis kesulitan belajar, yaitu menentukan jenis
dan penyebab kesulitan serta alternatif untuk mengatasi kesulitan belajar. Banyak alternatif yang
diambil dalam mengatasi kesulitan belajar pada siswa. Akan tetapi sebelum pilihan tertentu
diambil, guru sangat diharapkan untuk terlebuh dahulu melakukan beberapa langkah penting
sebagai berikut:
Menganalisis hasil diagnosis, yakni menelaah bagian-bagian masalah dan hubungan antar
bagian tersebut untuk memperoleh pengertian yang benar mengenai kesulitan belajar
yang dihadapi siswa
Mengidentifikasi dan menentukan bidang kecakapan yang memerlukan perbaikan.
Menyusun program perbaikan, khsusnya program remedial teaching (perbaikan belajar).
Setelah langkah-langkah diatas selesai, barulah guru melaksanakan langkah ke empat
yakni melaksanakan program perbaikan.
Selain itu menurut Mulyono Abdurrahman, setidaknya ada tujuh prosedur yang harus dilalui
dalam melakukan diagnosis, yaitu: (1) identifikasi (2) menentukan prioritas (3) menentukan
potensi (4) penguasaan bidang studi yang perlu diremidiasi (5) menentukan gejala kesulitan (6)
analisis berbagai faktor yang terkait dan (7) menyusun rekomendasi untuk pengajaran remedial.
Berdasarkan uraian tersebut, dalam rangka mengatasi kesulitan belajar siswa maka guru
bimbingan konseling dan wali kelas harus bisa berkolaborasi dengan baik untuk melakukan
diagnosis dalam upaya pemecahan masalah dari peserta didik.
Daftar Pustaka