PENDAHULUAN
1
luar sekolah. Guru harus memahami dan mengetahui lebih dalam tentang
keadaan, tingkah laku, latar belakang dan kesulitan atau permasalahan yang
sedang dihadapi siswanya. Untuk permasalahan yang terakhir ini, guru harus
mampu untuk memberikan jalan keluar agar usaha siswa untuk
menyelesaikan studinya tidak terganggu.
Permasalahan yang dihadapi siswa merupakan masalah yang sangat
penting yang harus diketahui oleh guru yang sangat berpengaruh secara
langsung terhadap keberhasilan siswa dalam studinya. Siswa merupakan
sosok pribadi unik yang mempunyai masalah-masalah kompleks.
Permasalahan yang timbul dalam diri siswa ini harus diketahui benar oleh
guru. Hal ini dimaksudkan supaya guru mampu untuk memberikan bantuan
pemecahan masalah anak didiknya agar dapat mencapai prestasi belajar yang
optimal.
Seorang guru dalam memberikan bantuan kepada anak didiknya harus
memperhatikan aspek-aspek yang ada pada pribadi anak tersebut, antara lain
kematangan, bakat, kemampuan, lingkungan, dan sebagainya agar siswa yang
diberi bantuan tersebut dapat menyelesaikan masalah yang dialaminya secara
tepat.
2
kepada siswa atau individu yang dilakukan secara terus menerus
supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sendiri sehingga ia
sanggup mengarahkan dirinya dan bertindak wajar sesuai dengan
tuntutan dan keadaan sekolah, keluarga dan masyarakat. Dengan
demikian dia dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi
kehidupan masyarakat umumnya.
b. Menurut Prof. Drs. Piet A. Sahertian dan Frans Matahuru, Dipi. Ed.
AD. Dalam bukunya yang berjudul: Prinsip dan Teknik Supervisi
Pendidikan, studi kasus mempunyai pengertian sebagai berikut:
“Suatu cara untuk mempelajari seorang anak yang mempunyai
kelainan secara mendalam”.
c. Menurut Lester D. Crow dan Alce Crow (1960), sebagai berikut:
“Bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang yang
memiliki pribadi terpercaya dan pendidikan yang memadai, baik ia
pria atau wanita kepada seseorang individu berbagai tingkat usia agar
mereka dapat mengendalikan kegiatan-kegiatan hidupnya sendiri,
mengembangkan arah titik pandangnya sendiri, membuat keputusan-
keputusan sendiri dan memikul bebannya sendiri”.
d. Walgito dalam buku bimbingan dan penyuluhan di sekolah
mengemukakan bahwa: Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan
yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam
menghindari mengatasi kesulitan-kesulitan dalam kehidupannya agar
individu itu dapat mencapai kesejahteraan dalam hidupnya (1985: 10).
e. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa layanan
bimbingan merupakan usaha menetAdministrasi Perkantoranan siswa
yang bermasalah dan kemudian memberikan bantuan untuk mengatasi
permasalahan tersebut, dengan menggunakan teknik pengumpulan
data yang bersifat integratif dan komprehensif.
3
2. Tujuan Layanan Bimbingan Siswa
Tujuan kegiatan Layanan Bimbingan Siswa Adalah :
a. Untuk mengenal Keadaan (pribadi) siswa yang di anggap mempunyai
masalah tertentu.
b. Untuk memahami dan menetapkan jenis, sifat kesulitan belajar,
faktor-faktor penyebabnya serta cara menetapkan kemungkinan-
kemungkinan mengatasinya, baik secara kuratif (penyembuhan)
maupun secara prefentif (pencegahan) berdasarkan data dan informasi
yang seobyektif dan selengkap mungkin.
c. Dapat mengidentifikasi masalah pembelajaran yang muncul sebagai
bahan diskusi kelompok untuk ditetapkan sebagai masalah dalam
menyusun laporan.
C. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan, Meliputi: Latar Belakang Masalah, Pengertian dan
Tujuan Layanan Bimbingan Siswa Dan Sistematika Penulisan.
BAB II : Pembahasan, Meliputi : Identifikasi Kasus, Penentuan Kasus,
Diagnosa, Prognosa, pemberian Bantuan, Dan Tindak Lanjut.
BAB III : Penutup, Meliputi : Kesimpulan dan Saran.