Anda di halaman 1dari 5

Nama: Alwi ‘Ainurrofiq Kelas: PAI.

B NIM: 210316057 Tugas Ke-9

A. Pengertian Kesulitan belajar

Kesulitan belajar merupakan terjemahan dari istilah bahasa inggris


learning disability. Berikut merupakan pengertian kesulitan belajar menurut
para ahli yaitu, Irham dan Wiyani mengemukakan bahwa kesulitan belajar
merupakan kondisi saat siswa mengalami hambatan-hambatan tertentu untuk
mengikuti proses pembelajaran dan mencapai hasil belajar secara optimal.1

Dalyono mengatakan bahwa kesulitan belajar adalah suatu keadaan


yang menyebabkan siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya.2
Sedangkan menurut Alisuf Sabri kesulitan belajar yaitu kesukaran siswa dalam
menerima atau menyerap pelajaran di sekolah.3

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpilkan bawha kesulitan


belajar merupakan hambatan yang dialami oleh siswa dalam proses belajar yang
menyebabkan siswa mendapatkan hasil yang kurang optimal dalam proses
belajarnya.

B. Faktor-faktor yang penyebab kesulitan belajar

Irham dan Wiyani menjelaskan faktor-faktor penyebab kesulitan belajar


dapat digolongkan kedalam dua golongan yaitu berikut ini:

1. Faktor intern ( faktor dari dalam diri manusia itu sendiri ) yang meliputi :
a) Faktor fisiologi

Faktor fisiologis yang dapat menyebabkan munculnya kesulitan


belajar pada siswa seperti kondisi siswa yang sedang sakit, kurang sehat,
adanya kelemahan atau cacat tubuh dan sebagainya.

b) Faktor psikologi

1
Muhammad Irham, Novan Ardy Wiyani. Psikologi Pendidikan Teori dan
Aplikasi dalam Proses Pembelajaran, (Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2013), 254
2
M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2015), 229
3
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2016), 88
Faktor psikologi siswa yang dapat menyebabkan kesulitan belajar
meliputi tingkat intelegensi pada umumnya rendah, bakat terhadap mata
pelajaran rendah, minat belajar yang kurang, motivasi yang rendah, dan
kondisi kesehatan mental yang kurang baik.

2. Faktor ekstern ( faktor dari luar manusia ) meliputi :


a) Faktor non-sosial.

Faktor non sosial yang dapat menyebabkan kesulitan belajar pada


siswa dapat berupa peralatan belajar atau media belajar yang kurang baik
atau bahkan kurang lengkap, kondisi ruang belajar atau gedung yang kurang
layak, kurikulum yang sangat sulit dijabarkan oleh guru dan dikuasai oleh
siswa, waktu pelaksanaan proses pembelajaran yang kurang disiplin, dan
sebagainya.

b) Faktor-faktor sosial.

Faktor-faktor sosial yang juga dapat menyebabkan munculnya


permasalahan pada siswa seperti faktor keluarga, faktor sekolah, teman
bermain, dan lingkungan masyarakat yang lebih luas. Faktor sosial lainnya
yang dapat menyebabkan kesulitan belajar pada siswa adalah faktor guru. 4

C. Diagnosis kesulitan belajar

Diagnosis adalah keputusan atau penentu mengenai hasil dari


pengolahan data tentang siswa yang mengalami kesulitan belajar dan jenis
kesulitan yang dialami siswa.5 Sebelum menetakan alternatif pemecahan
masalah kesulitan belajar siswa, guru sangat dianjurkan untuk terlebih dahulu
melakukan identifikasi (upaya mengenali gejala dengan cermat) terhadap
fenomena yang menunjukkan kemungkinan adanya kesulitan belajar yang
melanda siswa tersebut. Upaya seperti ini disebut diagnosis yang bertujuan
menetapkan “jenis penyakit” yakni jenis kesulitan belajar siswa. Dalam

4
Muhammad Irham, Novan Ardy Wiyani. Psikologi Pendidikan Teori dan
Aplikasi dalam Proses Pembelajaran,. 264-265
5
Aunur Rahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2012), 197
melakukan diagnosis diperlukan adanya prosedur yang terdiri atas langkah-
langkah tertentu yang diorientasikan pada ditemukannya kesulitan belajar jenis
tertentu yang dialami siswa. Prosedur seperti ini dikenal sebagai “diagnostik”
kesulitan belajar.6

a) Langkah-langkah diagnosis kesulitan belajar

Banyak langkah-langkah diagnostik yang dapat ditempuh guru, antara lain:

1. Melakukan observasi kelas untuk melihat perilaku menyimpang siswa


ketika mengikuti pelajaran.
2. Memeriksa penglihatan dan pendengaran siswa khususnya yang diduga
mengalami kesulitan belajar.
3. Mewawancarai orangtua / wali siswa untuk mengetahui hal ihwal
keluarga yang mungkin menimbulkan kesulitan belajar.
4. Memberikan tes diagnostik bidang kecakapan tertentu untuk
mengetahui hakikat kesulitan belajar yang dialami siswa.
5. Memberikan tes kemampuan intelegensi (IQ) khususnya kepada siswa
yang diduga mengalami kesulitan belajar.7
b) Diagnosis ini dapat berupa hal-hal sebagai berikut:
1. Keputusan mengenai jenis kesulitan belajar siswa.
2. Keputusan mengenai faktor-faktor yang menjadi sumber sebab-sebab
kesulitan belajar.
3. Keputusan mengenai jenis mata pelajaran apa yang mengalami
kesulitan belajar.
D. Fungsi bimbingan dan konseling dalam mengatasi kesulitan belajar siswa

Beberapn fungsi bimbingan dan konseling diantaranya ialah:

1. Fungsi Pemahaman

6
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), 186
7
Ibid., 187
Yakni fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan
kepentingan sesuai dengan kepentingan pengembangan peserta didik.

2. Fungsi Pencegahan

Fungsi pencegahan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan


menghasilkan atau terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan
yane mungkin timbul yang dapat menganggu, menghambat, ataupun
menimbulkan kesulitan, serta kerugian-kerugian tertentu dalam proses
perkembangannya.

3. Fungsi Pengentasan

Fungsi ini merupakan pelayanan bimbingan dan konseling yang


akan menghasilkan terentaskannya atau teratasinya berbagai permasalahan
yang dialami oleh peserta didik.

4. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan

Yakni fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan


terpeliharanya dan terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi positif
peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara terarah, mantap,
dan berkelanjutan.

5. Fungsi Advokasi

Fungsi Advokasi merupakan fungsi bimbingan dan konseling yang


akan menghasilkan teradvokasi atau pembelaan terhadap peserta didik
dalam rangka upaya pengembangan potensi secara optimal.8

Dari beberapa fungsi-fungsi diatas tersebut, yaitu dengan perannya


bimbingan dan konseling tentu akan berdampak positif bagi peserta didik
(siswa) terutama dalam mengatasi kesulitan belajar. Bimbingan konseling akan
memberikan bimbingan-bimbingan yang tentu bisa menjadi bahan pemecah

8
Hallen. A., Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), 60-62
masalah belajar bagi siswa. Dari situlah tampak bahwa bimbingan konseling
sangat berperan dan sangat penting dan bermanfaat bagi peserta didik (siswa)
dalam mengatasi beberapa masalah terutama masalah kesulitan belajar.

Anda mungkin juga menyukai