Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN PELAKSANAAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR

DI SDN 06 PULAI ANAK AIA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Pada Mata Kuliah

Diagnosis Kesulitan Belajar

Disusun oleh:

ArmanSyah (2622130)

Febi Angreani (2622148)

BK 3 D

Dosen Pengampu:

Alfi Rahmi, M. Pd

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS TARBIAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SJECH M. DJAMIL DJAMBEK

BUKITTINGGI

TAHUN AKADEMIK 2023/2024


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
kegiatan penunjang ini. Shalawat dan salam kepada nabi Muhammad SAW yang telah
meninggalkan dua pedoman hidup menuju jalan yang diridhai Allah SWT.
Penulisan laporan ini, disusun dalam rangka memenuhi tugas akhir pada mata
kuliah Diagnosis Kesulitan Belajar. Dalam penulisan laporan ini penulis banyak
memperoleh bantuan dari berbagai pihak, sehingga laporan ini dapat selesai tepat pada
waktunya. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan baik moril dan materil
2. Ibu Alfi Rahmi, M. Pd yang telah membimbing di dalam mata kuliah Diagnosis
Kesulitan Belajar
3. Bapak Rahmat Firmansyah, S.Pd Kepala sekolah SDN 06 PULAI ANAK AIA.
Selaku pimpinan sekolah yang telah mengizinkan penulis untuk melaksanakan praktek
di sekolah tersebut.
4. Segenap jajaran guru SDN 06 PULAI ANAK AIA yang telah membantu penulis
dalam melakukan praktek sehingga penulis bisa menyusun laporan ini.
5. Siswa kelas IV yang telah berpatisipasi dan ikut membantu didalam pelaksanaan
kegitan layanan
6. Semua teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu yang telah
memberikan dukungan dan bantuan.
Atas segala bantuan yang telah diberikan, penulis mengucapkan terima kasih,
semoga Tuhan membalas apa yang telah dilakukan dan diberikan dengan pahala yang
setimpal. Amin.
Di samping ini penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
konstruktif demi ketercapaian karya tulis yang lebih baik dimasa yang akan datang. Akhir
kata, penulis mengharapkan semoga laporan ini dapat dimanfaatkan sebagaimana
mestinya. Aamiin
Bukittinggi desember 2023

Penulis
SURAT PENGANTAR DARI KAMPUS
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia dianggap sebagai hak yang setara bagi
setiap individu untuk menerima pembelajaran. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan berasal dari kata dasar "didik," yang
artinya memelihara dan memberi latihan mengenai ahlak dan kecerdasan
pikiran. Pendidikan memungkinkan pengembangan potensi diri seseorang.
Tujuan pendidikan, sebagaimana diatur dalam UU Nomor 20 Tahun 2003,
adalah untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi individu yang
beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Jika tujuan ini tercapai, potensi diri manusia semakin
berkembang, mendukung kemajuan dan pertumbuhan pendidikan di
Indonesia.Pendidikan sekolah dasar (SD) merupakan jenjang dasar bagi
peserta didik dalam menempuh pendidikan. Pendidikan di sekolah dasar
mempunyai kontribusi dalam membangun dasar pengetahuan siswa untuk
digunakan pada pendidikan selanjutnya, oleh karena itu pelaksanaan
pembelajaran di sekolah dasar harus berjalan optimal. Pembelajaran adalah
proses interaksi yang dilakukan oleh pendidik dengan peserta didik dalam
membantu individu untuk memperoleh ilmu pengetehuan, pembentukan
sikap, perilaku, membentuk pribadi individu yang mandiri (Kukuh Andri
Aka, 2016).
Dalam proses pembelajaran disekolah tidak semua siswa memiliki
kemampuan belajar yang baik, karena setiap siswa memiliki kapasitas
kemampuan akademik yang berbeda-beda. Bagi siswa yang memiliki
kemampuan akademik yang baik, kemungkinan tidak mengalami kesulita
dalam proses belajar, akan tetapi berbeda dengan siswa yang kemampuan
di bawah rata-rata tidak mampu belajar dengan baik seperti teman yang
lainya. Kesulitan belajar adalah suatu keadaan dimana individu merasakan
kesulitan dalam melakukan kegiatan pembelajaran dan siswa kurang
mampu menghadapi tuntutan yang harus dilakukan dalam proses belajar
sehingga proses dan hasil pembelajaran kurang memuaskan/ tidak optimal.
Maka dari itu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar perlu
diberikan bimbingan agar siswa tersebut mampu mengembangkan potensi
dirinya secara optimal sesuai dengan perkembangannya.
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Diagnosis Kesulitan Belajar

2. Apa tujuan dari Diagnosis Kesulitan Belajar Siswa

3. Apa saja Prosedur Pelaksanaan Diagnosis Kesulitan Belajar

4. Apa saja Upaya Bantuan dari Mendiagnosis Kesulitan Belajar


C. Tujuan Masalah
5. Untuk mengetahui pengertian dari Diagnosis Kesulitan Belajar
6. Untuk mengetahui tujuan dari Diagnosis Kesulitan Belajar Siswa
7. Untuk mengetahui Prosedur Pelaksanaan Diagnosis Kesulitan Belajar
8. Untuk mengetahui Upaya Bantuan dari Mendiagnosis Kesulitan
Belaj
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Diagnosis Kesulitan Belajar


Secara umum kesulitan belajar merupakan istilah yang diambil dari
bahasa inggris yaitu learning disability. Secara khusus kesulitan belajar
merupakan suatu gangguan atau lebih dari proses psikologis dasar yang
mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa atau tulisan. Gangguan
tersebut mungkin menampakkan diri dalam bentuk kesulitan mendengar,
berfikir, berbicara, membaca, menulis, mengeja, atau berhitung. Batasan
tersebut meliputi kondisi-kondisi seperti gangguan perseptual, luka pada
otak, disleksia, dan afasi perkembangan. Batasan tersebut tidak meliputi
peserta didik yang memiliki problema belajar yang penyebab utamanya
berasal dari adanya hambatan dalam penglihatan, pendengaran, atau
motorik, hambatan karena tunagrahita, karena gangguan emosional, atau
karena kemiskinan lingkungan, budaya, atau ekonomi (Mulyono
Abdurrahman, 1999)
Diagnosis adalah penentuan jenis masalah atau kelainan dengan
meneliti latar belakang penyebabnya atau dengan cara menganalisis
gejala-gejala yang tampak. Kesulitan dapat diartikan suatu kondisi tertentu
yang ditandai dengan adanya hambatan-hambatan dalam mencapai tujuan,
sehingga memerlukan usaha lebih giat lagi untuk dapat mengatasi. Belajar
didefinisikan sebagai tingkah laku yang diubah melalui latihan atau
pengalaman. Dengan kata lain tingkah laku yang mengalami perubahan
karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, fisik maupun
psikis, seperti perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah,
keterampilan, kecakapan, kebiasaan atau sikap (Ngalim Purwanto, 2002).
Kesulitan belajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi dalam proses
belajar yang ditandai adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai
hasil belajar.
Banyak buku psikologi mendefinisikan tentang belajar. Namun,
baik secara eksplisit maupun implicit terdapat kesamaan maknanya bahwa
definisi konsep belajar manapun itu menunjukkan kepada suatu proses
perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau
pengalaman tertentu (Abin Syamsuddin Makmun, 2007).
Dengan melihat pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
diagnosis kesulitan belajar adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh
guru untuk menemukan kesulitan belajar, menetapkan jenis kesulitan, sifat
kesulitan belajar, dan juga mempelajari faktor-faktor yang menyebabkan
kesulitan belajar serta cara menetapkan dan kemungkinan mengatasinya
baik secara kuratif (penyembuhan), maupun secara preventif (pencegahan)
berdasarkan data dan informasi yang ada.
B. Tujuan Diagnosis Kesulitan Belajar

Pendidik disekolah baik guru maupun konselor memegang peranan


yang strategis dalam membantu siswa dalam masalah belajar.
Sebagaimana dijelaskan oleh Ismail bahwa guru turut berperan membantu
memecahkan masalah yang dihadapi siswa, peram guru sangat diperlukan
oleh peserta didik, maka diagnosis bertujuan untuk mengetahui dimana
letak kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa serta untuk mencari
pemecahannya. Pada kenyataannya, para siswa sering kali tidak mampu
mencapai tujuan belajarnya atau tidak memperoleh perubahan tingkah laku
sebagaimana yang diharapkan, demikian ini dapat menunjukkan bahwa
ssiwa mengalami kesulitan belajar dan merupakan hambatan dalam
mencapai hasil belajar.
Pelaksaan kegiatan diagnosis kesulitan belajar melibatkan guru dan
siswa, maka tujuan yang ingin dicapai juga berbeda antara guru dan siswa
(Asmidir Ilyas, 2017).
1. Siswa

Tujuan yang hendak dicapai setelah pelaksanaan kegiatan diagnosis


kesulitan belajar ini bagi siswa adalah:
a. Siswa memahami dan mngetahui kekeliruannya

b. Siswa memperbaiki kesalahannya


c. Siswa dapat memilih cara atau metode untuk memperbaiki
kesalahannya
d. Siswa dapat menguasai pelajaran dengan baik

e. Siswa dapat meningkatkan prestasi belajar

2. Guru

Adapun tujuan pelaksanaan kegiatan diagnosis kesulitan belajar bagi


guru adalah:
a. Guru mengetahui kelemahan dalam proses belajar-mengajar.

b. Guru dapat memperbaiki kelemahannya tersebut

c. Guru dapat memberikan layanan yang optimal kepada siswa sesuai


dengan keadaan diri siswa, perkembangan siswa, dapat terlaksana
dengan baik.
Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan
pelaksanaan kegiatan diagnosis adalah agar guru, peserta didik dan
orangtua peserta didik dapat:
1) Mengetahui kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh
peserta didik
2) Membantu memperbaiki kelemahan-kelemahan yang
dimiliki oleh peserta didik dengan adanya kerja sama antara
pihak sekolah, peserta didik dan keluarga
3) Membantu peserta didik agar dapat menguasai pelajaran
yang sulit baginya, serta mempermudah guru dalam
menentukan layanan apa yang sesuai dengan kesulitan yang
dialami oleh peserta didik.
C. Prosedur Pelaksanaan Diagnosis Kesulitan Belajar
Diganosis kesulitan belajar merupakan suatu prosedur dalam
memecahkan kesulitan belajar. Sebagai prosedur maka diagnosis kesulitan
belajar terdiri dari langkah-langkah yang tersusun secara sistematis.
Menurut Rosss dan Stanley, tahapan-tahapan diagnosis kesulitan belajar
adalah jawaban terhadap pertanyaanpertanyaan sebagai berikut: (Ross,
C.
C. and Stanley, J. C, 1956).
1. Who are the pupils having trouble ? (Siapa siswa yang mengalami
gangguan ?)
2. Where are the errors located ? (Di manakah kelemahan-kelemahan
tersebut dapat dilokalisasikan ?)
3. Why are the errors occur ? (Mengapa kelemahan-kelemahan itu
terjadi ?)
4. What are remedies are suggested? (Penyembuhan apa saja yang
disarankan?)
5. How can errors be prevented ? (Bagaimana kelemahan-kelemahan itu
dapat dicegah ?)
Pendapat Roos dan Stanley tersebut dapat dioperasionalisasikan
dalam memecahkan masalah atau kesulitan belajar siswa dengan tahapan
kegiatan sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar

1) Menganalisis prestasi belajar

2) Menganalisis perilaku yang berhubungan dengan proses belajar.

3) Menganalisis hubungan sosial

b. Melokalisasi letak kesulitan belajar

1) Pada mata pelajaran apa yang bersangkutan mengalami kesulitan;

2) pada aspek tujuan pembelajaran yang mana kesulitan terjadi;

3) pada bagian (ruang lingkup) materi yang mana kesulitan terjadi;

4) pada segi-segi proses pembelajaran yang mana kesulitan terjadi.

c. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kesulitan belajar

Teknik pengungkapan faktor penyebab kesulitan belajar dapat


dilakukan dengan : 1) observasi; 2) wawancara; 3) kuesioner; 4) skala
sikap, 5) tes; dan 6) pemeriksaan secara medis.
d. Memperkirakan alternatif pertolongan

e. Menetapkan kemungkinan teknik mengatasi kesulitan belajar

f. Pelaksanaan pemberian pertolongan.


D. Upaya Bantuan dari Mendiagnosis Kesulitan Belaja

Pemberian bantuan merupakan upaya untuk melaksanakan


perbaikan atau penyembuhan masalah yang dihadapi siswa berdasarkan
keputusan yang diambil dari dalam langkah prognosa. Pemberian bantuan
adalah suatu langkah tingkat lanjut yang bertujuan untuk memberikan
alternatif jalan keluar terhadap siswa untuk mengatasi kesulitan atau
permasalahan yang dihadapi sehingga keberhasilan dalam belajar pun bisa
tercapai.

Adapun berbagai jenis bantuan yang penulis berikan kepada siswa


dengan sesuai kesulitan belajar yang dialami:

1. Bimbingan Belajar

Menurut Crow & Crow, bimbingan adalah upaya bantuan yang


diberikan oleh seseorang, yang memiliki kepribadian memadai dan
terlatih dengan baik kepada individu-indivicu setiap usia untuk
membantunya mengatur kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan
pandangan hidupnya sendiri, membuat keputusan sendiri, dan
menanggung bebannya sendiri (Prayitno, dkk. 2004).
Sedangkan bimbingan belajar menurut Kartadinata, merupakan
proses bantuan yang diberikan kepada siswa agar dapat mengatasi
masalah-masaah yang dihadapinya dalam belajar sehingga melalui
proses perubahan belajar, individu dapat mencapai prestasi sesuai
dengan kemampuannya (Sunaryo Kartadinata, dkk. 2002).
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan
belajar adalah suatu bentuk proses upaya bantuan yang diberikan
kepada individu atau sekumpulan individu dalam memecahkan
masalahnya, sehingga masing-masing individu akan mampu untuk
mengoptimalkan potensi dan keterampilan dalam mengatasi setiap
permasalahan, serta mencapai penyesuaian diri dalam kehidupannya.
Menurut Abu Ahmadi, pentingnya pelayanan bimbingan bagi
siswa adalah sebagai berikut (Abu Ahmadi, dkk. 2004):
1) Mencarikan cara-cara belajar yang efisien dan efektif bagi peserta
didik atau kelompok anak
2) Menunjukkan cara-cara mempelajari dan menggunakan buku
pelajaran
3) Memberikan informasi (saran dan petunjuk) bagi yang
memanfaatkan perpustakaan
4) Membuat tugas sekolah dan mempersiapkan diri dalam ulangan
dan ujian
5) Memilih suatu bidang studi sesuai dengan bakat, minat,
kecerdasan, cita-cita dan kondisi fisik atau kesehatannya
6) Menunjukkan cara-cara menghadapi kesulitan dalam bidang
tertentu.
7) Menentukan pembagian waktu dan perencanaan cara belajarnya

8) Memilih pelajaran tambahan baik yang berhubungan dengan


pelajaran disekolah maupun untuk pengembangan bakat dan
karirnya dimasa depan.
Dalam bimbingan belajar diharapkan siswa dapat melakukan
penyesuaian yang baik dalam situasi belajar seoptimal mungkin sesuai
potensi-potensi, bakat, dan kemampuan yang ada padanya.
Berdasarkan pada pendapat diatas, dapat diartikan bahwa pentingnya
pelayanan bimbingan belajar adalah untuk membantu siswa yang
mengalami masalah didalam memasuki proses belajar dan situasi
belajar yang dihadapinya. Jadi bimbingan belajar yang penulis berikan
yaitu sebagai berikut:
a. Keterampilan menulis

Menurut Muhammad Yunus, menulis dapat didefinisikan


sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan
menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Tulisan
merupakan sebuah simbol atau lambang bahasa yang dapat dilihat
dan disepakati pemakainya. Menurut Kaswan Darmadi,
kemampuan menulis merupakan kemampuan yang paling sulit
untuk dikuasai dibandingkan kemampuan bahasa yang lain
(Trismanto, 2017).
b. Keterampilan membaca

Membaca merupakan salah satu bagian dari perkembangan


bahasa yang dapat diartikan menerjemahkan simbol atau gambar
kedalam suara kemudian dikombinasikan dengan kata-kata yang
disusun agar seseorang dapat memahami bacaan tersebut.
Keterampilan membaca merupakan keharusan dalam kehidupan,
tidak hanya dari segi pendidikan, tetapi juga sangat penting dalam
kehidupan bermasyarakat (Suparlan, 2021). Dengan membaca
peserta didik akan lebih mengetahui segala sesuatu, peserta didik
juga akan memiliki pengetahuan dan wawasan yang lebih luas
lagi. Keterampilan membaca merupakan modal utama peserta
didik. Dengan kemampuan tersebut, peserta didik dapat
mempelajari ilmu lain, dapat mengkomunikasikan gagasannya
dan dapat mengekspresikan dirinya.
2. Pengajaran Remedial

Menurut Amin Syamsuddin pengajaran remedial adalah sebagai


upaya guru untuk menciptakan suatu situasi yang memungkinkan individu
atau kelompok tertentu lebih mampu meningkatkan prestasi seoptimal
mungkin sehingga dapat memenuhi kriteria keberhasilan minimal yang
diharapkan. Sedangkan menurut Abu Ahmadi dan Widodo pengajaran
remedial adalah suatu bentuk khusus pengajaran yang bersifat
menyembuhkan, membetulkan atau membuat menjadi baik (Wijaya, 2010)
Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
pengajaran remedial adalah suatu upaya bantuan yang diberikan kepada
peserta didik dengan pengajaran khusus untuk menciptakan situasi yang
meningkatkan prestasi peserta didik seoptimal mungkin dan bersifat
menyembukan serta membuat peserta didik menjadi lebih baik.

Pengajaran remedial dalam proses pembelajaran, banyak peserta


didik yang mengalami kesulitan dalam belajar misalnya, tidak mampu
menyerap bahan pelajaran dengan baik, tidak dapat berkonsentrasi dalam
belajar, tidak mampu mengerjakan tes dan sebagainya. Peserta didik yang
mengalami kesulitan belajar sehingga prestasi belajarnya rendah, maka
guru atau konselor harus memberikan layanan bimbingan dengan baik,
layanan tersebut lebih dikenal dengan pengajaran remedial. Remedial
merupakan bentuk pengajaran yang bersifat kuratif (penyembuhan) dan
Korektif (perbaikan) (Maria Waldetrudis Lidi, 2018).
Menurut Warkitri, Pengajaran remedial sangat diperlukan dalam
proses pembelajaran karena (Sugihartono, dkk. 2012):
1) Tidak semua peserta didik dapat mencapai hasil belajar sesuai
dengan kemampuannya
2) Adanya kesulitan belajar berarti belum dapat tercapai perubahan
tingkah laku siswa secara bulat sebagai hasil belajar.
3) Untuk mengatasi kesulitan belajar tersebut diperlukan suatu teknik
bimbingan belajar. Salah satu teknik bimbingan belajar adalah
pengajaran remedial.
BAB III
PELAKSANAAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR
KELAS IV SDN 06 PULAI ANAK AIR

LANGKAH 1 : IDENTIFIKASI KASUS

A. Menentukan angka nilai kualifikasi minimal yang dapat diterima (minimal


70) sebagai batas lulus.

no Mata Pelajaran Batas Lulus


1 PAI 79
2 PPkn 79
3 BAHASA INDONESIA 79
4 MTK 79
5 IPAS 79
6 SBDP 79
7 PJOK 79
8 PK-BAM 79
9 PUPB 79

B. Leger nilai UTS siswa kelas 4


C. Daftar nama-nama siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM pada setiap
mata pelajaran.
1. Nilai PAI (KKM 79)

PAI
N
O NAMA SISWA NILAI
1 Abie Muhammad Putra 55
2 Adzka Aldric 51
3 Andhika Pratama Adris 68
4 Angela Adiva Afra 57
5 Fajri Hayatul Luthfi 40
6 Ferdy Fernandha 53
7 Fery Kurniawan 43
8 Hafiz Hanafki 38
9 Hanifah Syahrifatul Azzahra 57
10 Ilham Satria Ali 62
11 Kartika Anabel Diaphenia 66
Muhammad Abizar Arsa
68
12 Umairy
13 Muhammad Asykar Fadillah 72
14 Muhammad Raflan Rahendra 47
15 Muhammad Rafli Rahendra 53
16 Nadifa Talitha Azka 72
17 Naufal Rahman 66
18 Nur Alisyah 49
18 Rafi Andika Putra 26
20 Raisa Azzahra 77
21 Syaqilla Meysa Helencya 47
22 Muhammad Irsyad Syukur 40

2. Nilai MATEMATIKA (KKM 79)

MTK
N
O NAMA SISWA NILAI
1 Abie Muhammad Putra 68
2 Fajri Hayatul Luthfi 78
3 Ferdy Fernandha 61
4 Fery Kurniawan 71
5 Hafiz Hanafki 66
6 Hanifah Syahrifatul Azzahra 65
Muhammad Abizar Arsa
7 Umairy 60
8 Muhammad Raflan Rahendra 63
9 Muhammad Rafli Rahendra 60
10 Nadifa Talitha Azka 53
11 Naufal Rahman 78
12 Rafi Andika Putra 29
13 Syaqilla Meysa Helencya 60
14 Muhammad Irsyad Syukur 57

3. Nilai PJOK (KKM 79)

PJOK
N
O NAMA SISWA NILAI
1 Abie Muhammad Putra 77
2 Angela Adiva Afra 72
3 Hafiz Hanafki 52
4 Ilham Satria Ali 77
Muhammad Abizar Arsa
5 Umairy 36
6 Muhammad Raflan Rahendra 67
7 Hafiz Hanafki 65
8 Nadifa Talitha Azka 57
9 Nur Alisyah 75
10 Rafi Andika Putra 36
11 Raisa Azzahra 75
12 Syaqilla Meysa Helencya 44
13 Muhammad Irsyad Syukur 72

4. Nilai PPKN (KKM 79)

NO NAMA (PPKN) NILAI


1 Abie Muhammad Putra 52
2 Angela Adiva Afra 71
3 Fajri Hayatul Luthfi 70
4 Ferdy Fernandha 70
5 Fery Kurniawan 67
6 Hafiz Hanafki 59
7 Ilham Satria Ali 78
Muhammad Abizar Arsa
8 Umairy 59
9 Muhammad Asykar Fadillah 66
10 Muhammad Raflan Rahendra 75
11 Muhammad Rafli Rahendra 67
12 Nadifa Talitha Azka 61
13 Petrus Julius Hia 58
14 Rafi Andika Putra 21
15 Syaqilla Meysa Helencya 51
16 Muhammad Irsyad Syukur 24
5. Nilai B.ARAB (KKM 79)

B.INDO
N
O NAMA SISWA NILAI
1 Abie Muhammad Putra 71
2 Fajri Hayatul Luthfi 74
3 Ferdy Fernandha 59
4 Fery Kurniawan 74
5 Muhammad Abizar Arsa Umairy 56
6 Muhammad Raflan Rahendra 74
7 Muhammad Rafli Rahendra 65
8 Nur Alisyah 62
9 Rafi Andika Putra 39
10 Syaqilla Meysa Helencya 68
11 Muhammad Irsyad Syukur 65

6. Nilai IPAS (KKM 79)

IPAS
NO NAMA SISWA NILAI
1 Abie Muhammad Putra 76
2 Adzka Aldric 78
3 Hafiz Hanafki 64
Muhammad Abizar Arsa
4 Umairy 63
5 Muhammad Asykar Fadillah 66
6 Muhammad Raflan Rahendra 52
7 Muhammad Rafli Rahendra 47
8 Nadifa Talitha Azka 66
9 Nur Alisyah 50
10 Petrus Julius Hia 74
11 Rafi Andika Putra 43
12 Syafa Rubia Azzahra 71
13 Syaqilla Meysa Helencya 55

7.Nilai SBDP (KKM 79)

SBDP
N
O NAMA SISWA NILAI
1 Ferdy Fernandha 69
2 Hafiz Hanafki 72
3 Hanifah Syahrifatul Azzahra 77
4 Ilham Satria Ali 74
5 Muhammad Abizar Arsa Umairy 52
6 Muhammad Asykar Fadillah 78
7 Muhammad Raflan Rahendra 73
8 Muhammad Rafli Rahendra 59
9 Nadifa Talitha Azka 77
10 Naufal Rahman 76
11 Rafi Andika Putra 43
12 Syaqilla Meysa Helencya 71
13 Muhammad Irsyad Syukur 45

8. Nilai PK-BAM (KKM 79)

PK-BAM
NO NAMA SISWA NILAI
1 Abie Muhammad Putra 73
2 Fajri Hayatul Luthfi 59
3 Ferdy Fernandha 69
4 Hafiz Hanafki 67
5 Muhammad Rafli Rahendra 63
6 Nadifa Talitha Azka 67
7 Rafi Andika Putra 37

9. Nilai PUPB

PUPB
N
O NAMA SISWA NILAI
1 Abie Muhammad Putra 56
2 Adzka Aldric 67
3 Andhika Pratama Adris 78
4 Angela Adiva Afra 70
5 Aulia Rahmi Putri 78
6 Fajri Hayatul Luthfi 56
7 Ferdy Fernandha 48
8 Fery Kurniawan 56
9 Hafiz Hanafki 70
10 Hanifah Syahrifatul Azzahra 59
11 Ilham Satria Ali 73
12 Kartika Anabel Diaphenia 59
13 Muhammad Abizar Arsa Umairy 56
14 Muhammad Raflan Rahendra 67
15 Muhammad Rafli Rahendra 50
16 Nadifa Talitha Azka 70
17 Naufal Rahman 78
18 Nur Alisyah 56
19 Petrus Julius Hia 0
20 Rafi Andika Putra 59
21 Raisa Azzahra 76
22 Salwa Queenaura Aluve 78
23 Syafa Rubia Azzahra 56
24 Syaqilla Meysa Helencya 48
25 Muhammad Irsyad Syukur 45

D. Rangking siswa yang mengalami kesulitan belajar berdasarkan jumlah mata


pelajaran yang tidak lulus KKM

JUMLAH MATA PELAJARAN YANG


NO NAMA SISWA MENGALAMI KESULITAN BELAJAR RANGKING
1 Rafi Andika Putra 9 1
2 Muhammad Rafli Rahendra 9 2
3 Syaqilla Meysa Helencya 8 3
Muhammad Abizar Arsa
4 Umairy 8 4
5 Hafiz Hanafki 8 5
6 Nadifa Talitha Azka 8 6
7 Muhammad Raflan Rahendra 8 7
8 Abie Muhammad Putra 8 8
9 Muhammad Irsyad Syukur 7 9
10 Ferdy Fernandha 7 10
11 Fajri Hayatul Luthfi 6 11
12 Nur Alisyah 5 12
13 Fery Kurniawan 5 13
14 Ilham Satria Ali 5 14
15 Hanifah Syahrifatul Azzahra 4 15
16 Angela Adiva Afra 4 16
17 Muhammad Asykar Fadillah 4 17
18 Naufal Rahman 4 18
19 Adzka Aldric 3 19
20 Raisa Azzahra 3 20
21 Petrus Julius Hia 3 21
22 Syafa Rubia Azzahra 2 22
23 Andhika Pratama Adris 2 23
24 Kartika Anabel Diaphenia 2 24
25 Salwa Queenaura Aluve 1 25
26 Aulia Rahmi Putri 1 26
27 Callista Jauzaa Humaira 0 27

Berdasarkan nama-nama diatas diproritaskan yaitu:Rafi Andika putra.


Dikarenakan Rafi Andika Putra merupakan siswa yang membutuhkan bimbingan
khusus berdasarkan rekomendasi dari wali kelasnya.
LANGKAH II

MELOKALISASI

NAMA: Muhammad Abizar Arsa Umairy


KELAS: 4
SDN 06 Pulai Anak Aia
MAPEL NILAI
PAI 68
PPKN 59
B.INDO 56
MTK 60
IPAS 63
SBDP 52
PJOK 36
PUPB 59
80

70

60

50

40

30

20

10

0
PAI PPKN B.INDO MTK IPAS SBDP PJOK PUPB
NAMA: Syaqilla Meysa Helencya
KELAS: 4

MAPEL NILAI
PAI 47
PPKN 51
B.INDO 68
MTK 60
IPAS 55
SBDP 71
PJOK 44
PUPB 48

80

70

60

50

40

30

20

10

0
PAI PPKN B.IMDO MTK IPAS SBDP PJOK PUPB
LANGKAH ANALISIS DARI INSTRUMEN SOSIOMETRI

1. Lembar respon sossiometri


2. SOSIOMETRI

a. Tabulasi teman belajar


b. Tabulasi Teman bermain

c. Analisis Sosiometri

Tindak
No Nama Hubungan Sosial Interpretasi
Lanjut

1 AMP 1. Dalam belajar tidak dipilih AMP dalam belajar tidak ada yg Konseling
memilihnya dia terisolir sedangkan Individual
2. Dalam bermain dipilih 2
dalam bermain bukan merupakan
orang
bintang dan juga bukan terisolir.

2 AA 1. Dalam belajar dipilih 1 orang AA dalam belajar bukan merupakan Konseling


bintang dan juga bukan terisolir Individual
2. Dalam bermain dipilih 2
sedangkan dalam bermain merupakan
orang
bintang dan tidak terisolir juga.

3 APA 1. Dalam belajar dipilih 3 orang APA dalam belajar memiliki banyak Konseling
teman, sedangkan dalam bermain dia Individu
2. Dalam bermain tidak dipilih
terisolir.

4 AAA 1. Dalam belajar dipilih 2 orang AAA dalam belajar bukan merupakan Konseling
bintang dan juga bukan terisolir Individual
2. Dalam bermain dipilih 3
sedangkan dalam bermain dia memiliki
orang
banyak teman.

5 ARP 1. Dalam belajar dipilih 3 orang ARP dalam belajar memiliki banyak Konseling
teman,dan dalam bermainnya dia juga Individual
2. Dalam bermain dipilih 3
memiliki banyak teman.
orang

6 CJH 1. Dalam belajar dipilih 1 orang CJH dalam belajar bukan merupakan Konseling
bintang dan juga bukan terisolir Individual
2. Dalam bermain dipilih 2
sedangkan dalam bermain dia bukan
Bintang dan juga terisolir juga.
orang

7 FHL 1. Dalam belajar dipilih 3 orang FHL belajar memiliki banyak teman, Konseling
sedangkan dalam bermain dia bukan Individual
2. Dalam bermain dipilih 2
Bintang dan juga terisolir juga
orang

8 FF 1. Dalam belajar dipilih 1 orang FF dalam belajar bukan Bintang atau Konseling
terisolir, sedangkan dalam Individual
2. Dalam bermain dipilih 2
bermainnyabukan juga Bintang dan
orang
terisolir merupakan juga.

9 FK 1. Dalam belajar dipilih 3 orang FK dalam belajar memiliki banyak Konseling


teman sedangkan dalam bermain bukan Individual
2. Dalam bermain dipilih 2
bintang dan tidak terisolir.
orang
10 HH 1. Dalam belajar dipilih 2 orang HH dalam belajar bukan merupakan Konseling
bintang dan juga bukan terisolir Individu
2. Dalam bermain dipilih 2
sedangkan dalam bermain JS bukan
0rang
merupakan bintang atau terisolir.

11 HSA 1. Dalam belajar dipilih 1 orang HSA dalam belajar bukan merupakan Konseling
bintang dan juga bukan terisolir tetapi Individual
2. Dalam bermain dipilih 3
memiliki sedikit teman dalam
orang
belajarnya sedangkan dalam bermain
memiliki banyak teman.

12 ISA 1. Dalam belajar tidak dipilih ISA dalam belajar tidak ada yang Konseling
memilihnya dia terisolir sedangkan Individual
2. Dalam bermain dipilih 1
dalam bermain bukan merupakan
orang
Bintang dan bukan terisolir juga.

13 KAD 1. Dalam belajar tidak dipilih KAD dalam belajar dia terisolir Konseling
sedangkan dalam bermain dia tak Individual
2. Dalam bermain tidak dipilih
memiliki teman dan juga terisolir.

14 MAAU 1. Dalam belajar dipilih 3 orang MAAU dalam belajar bukan merupakan Konseling
bintang dan juga bukan terisolir tetapi Individual
2. Dalam bermain dipilih 3
memiliki banyak teman sedangkan
orang
dalam bermain tdia juga memiliki
banyak teman tetapi bukan Bintang.

15 MAF 1. Dalam belajar dipilih 1 oramg MAF dalam belajar merupakan bintang Konseling
dan juga bukan terisolir sedangkan Individual
2. Dalam bermain dipilih 3
dalam bermain bukan merupakan
orang
bintang atau terisolir juga lebih disukai
oleh temannya dalam belajar.

16 MRNR 1. Dalam belajar dipilih 2 orang MRNR dalam belajar bukan merupakan Konseling
bintang dan juga bukan terisolir Individual
2. Dalam bermain dipilih 1
sedangkan dalam bermain bukan
orang merupakan bintang dan tidak terisolir
juga.

17 MRIR 1. Dalam belajar dipilih 2 orang MRIR dalam belajar bukan merupakan Konseling
bintang dan juga bukan terisolir Individu
2. Dalam bermain dipilih 1
sedangkan dalam bermain JS bukan
orang
merupakan bintang atau terisolir juga
namun memiliki sedikit teman.

18 NTA 1. Dalam belajar dipilih 4 orang NTA dalam belajar merupakan bintang Konseling
sedangkan dalam bermain dia bukan Individual
2. Dalam bermain dipilih 3
Bintang dan bukan terisolir tapi
orang
memiliki banyak teman.

19 NR 1. Dalam belajar dipilih 3 orang NR dalam belajar dan bermain disukai Konseling
dan memiliki banyak teman namun Individual
2. Dalam bermain dipilih 3
bukan Bintang dan bukan terisolir juga.
orang
20 NA 1. Dalam belajar dipilih 1 orang NA dalam belajar bukan merupakan Konseling
bintang dan juga bukan terisolir Individual
2. Dalam bermain dipilih 2
sedangkan dalam bermain bukan
orang
merupakan Bintang dan bukan terisolir.

21 PJH 1. Dalam belajar dipilih 6 orang PJH dalam belajar merupakan bintang Konseling
sedangkan dalam bermain nukan Individual
2. Dalam bermain dipilih 1
meruoakan Bintang dan bukan terisolir.
orang
22 RAP 1. Dalam belajar tidak dipilih RAP dalam belajar merupakan bintang Konseling
dan juga bukan terisolir sedangkan Individual
2. Dalam bermain tidak dipilih
dalam bermain bukan merupakan
bintang atau terisolir juga lebih disukai
oleh temannya dalam belajar.

23 RA 1. Dalam belajar dipilih 4 orang RA dalam belajar bukan merupakan Konseling


bintang dan juga bukan terisolir Individual
2. Dalam bermain dipilih 4
sedangkan dalam bermain merupakan
orang
bintang dan tidak terisolir.

24 SQA 1. Dalam belajar dipilih 2 orang SQA dalam belajar bukan merupakan Konseling
bintang dan juga bukan terisolir Individu
2. Dalam bermain dipilih 1
sedangkan dalam bermain JS bukan
orang
merupakan bintang atau terisolir banyak
temannya dalam bermain.

25 SRA 1. Dalam belajar dipilih 3 orang SRA dalam belajar bukan merupakan Konseling
bintang dan juga bukan terisolir Individual
2. Dalam bermain dipilih 1
sedangkan dalam bermain bukan
orang
merupakan bintang atau terisolir juga.

26 SMH 1. Dalam belajar dipilih 1 orang SMH dalam belajar tidak ada yang Konseling
memilihnya dia terisolir sedangkan Individual
dalam bermain banyak temannya yang
2. Dalam bermain dipilih 1
orang suka dia tidak terisolir.

27 MIS 1. Dalam belajar tidak dipilih MIS dalam belajar bukan merupakan Konseling
bintang dan juga bukan terisolir Individual
2. Dalam bermain dipilih 1
sedangkan dalam bermain terisolir.
orang

d. Sosiogram Teman Belajar Dan Bermain


SOSIOGRAM TEMAN BELAJAR

9
2

7 8

19

11
10

14

12
18
3
15

27 13
22
21

17

23
16
4

21
24

26
25 20

SOSIOGRAM TEMAN BERMAIN


1

9
2

7
8
6

19

11
10

14

12

22
3

18

16
15
27

17
4

21

23 26

13 24

20
25
e. Analisis Sosiogram :
1) Dalam belajar
a) Siswa terpopuler
Siswa terpopuler yaitu pada nomor: 7
Yang memilih pada nomor: 4,6,10,20
b) Siswa yang saling memilih dalam belajar
(1) Siswa no 1 dengan no 19
(2) Siswa no 3 dengan no 11
(3) Siswa no 3 dengan no 14
(4) Siswa no 6 dengan no 10
(5) Siswa no 6 dengan no 7
(6) Siswa no 7 dengan no 20
(7) Siswa no 8 dengan no 5
(8) Siswa no 9 dengan no 16
(9) Siswa no 11 dengan no 14
(10) Siswa no 1 dengan no 18
(11) Siswa no 2 dengan no 13
(12) Siswa no 12 dengan no 18
(13) Siswa no 12 dengan no 19
c) Siswa terisolir
(1) Siswa no 4
(2) Siswa no 15
2) Dalam bermain
a) Siswa terpopuler
(1) Siswa terpopuler yaitu pada nomor: 7
Yang memilih pada nomor: 4,6,10,20
(2) Siswa terpopuler yaitu pada nomor: 9
Yang memilih: 8,15,5,16
(3) Siswa terpopuler yaitu pada nomor: 14
Yang memilih: 3,13,2,11
b) Siswa yang saling memilih dalam belajar
(1) Siswa no 1 dengan no 19
(2) Siswa no 14 dengan no 11
(3) Siswa no 6 dengan no 7
(4) Siswa no 20 dengan no 7
(5) Siswa no 3 dengan no 11
(6) Siswa no 6 dengan no 10
(7) Siswa no 3 dengan no 14
c) Siswa terisolir
(1) Siswa no 2
(2) Siswa no 4
(3) Siswa no 5
(4) Siswa no 13
(5) Siswa no 18
f. Kesimpulan
Dari data dan interpretasi sosiometri diatas dapat disimpulkan
bahwa aswa sahira yang berkode pada nomor 6 hanya memilik teman
dekat 2 orang saja, yaitu Cinta Khanza Kirana yang berkode pada nomor 7
dan Hana Khairunisa Candra yang berkode pada nomor 10, karena mereka
saling memilih dalam teman belajar dan teman bermain. Azwa sahira tidak
menjadi siswa yang terpopuler dan siswa yang terisolir.
Dapat disimpulkan bahwa faktor sosial dalam pertemanan juga
mempengaruhi azwa sahira dalam kesulitan belajar karena azwa sahira
hanya mempunyai 2 teman dekat saja dalam bermain dan belajar.

A. ANALISIS FKPMP

Nama : Muhammad Abizar Arsa Humairy


Kelas : 4 (Empat)
Mata Faktor
No. Interpretasi Tindak Lanjut
Pelajaran Kesulitan
1. PJOK Eksternal MAAH mengalami kesulitan pada mata Bimbingan Klasikal
dan pelajaran PJOK tentang Bola Voli karena
Internal kondisi kelas yang ribut sehingga membuat ia
tidak mengerti saat belajar.
2. Matematika Internal MAAH mengalami kesulitan pada mata Bimbingan Klasikal
dan pelajaran Matematika tentang materi
Eksternal Pembagian karena guru menjelaskan terlalu
cepat sehingga membuat ia tidak mengerti
saat pembelajaran.
3. IPAS Eksternal MAAH mengalami kesulitan pada mata Bimbingan Klasikal
dan pelajaran IPAS tentang materi Panca Indera
Internal karena kondisi kelas yang ribut sehingga ia
tidak mengerti saat pembelajaran.

Nama : Syaqilla Meysa Helencya


Kelas : 4 (Empat)
Mata Faktor Tindak
No. Interpretasi
Pelajaran Kesulitan Lanjut
1. PAI Eksternal SMH mengalami kesulitan pada Bimbing
mata pelajaran PAI tentang an
Tajwid karena kondisi kelas Klasikal
yang ribut sehingga membuat ia
mengantuk saat pembelajaran.
2. Matematika Eksternal SMH mengalami kesulitan pada Bimbing
mata pelajaran Matematika an
tentang materi Pembagian Klasikal
karena kondisi kelas yang rebut
sehingga membuat ia terganggu
saat pembelajaran.
3. IPAS Eksternal SMH mengalami kesulitan pada Bimbing
dan mata pelajaran IPAS tentang an
Internal materi Organ Tubuh karena Klasikal
kondisi kelas yang panas dan
guru yang terlalu cepat
menjelaskan sehingga ia malas
saat pembelajaran.
4. Bahasa Eksternal SMH mengalami kesulitan pada Bimbing
Indonesia mata pelajaran Bahasa Indonesia an
tentang Fobia karena komdisi Klasikal
kelas yang dingun.
B. ANALISIS MELALUI OBSERVASI
1. Dokumentasi

2. Kesimpulan
Dari hasil observasi didalam kelas, tampak abizar sedang bermain
dengan teman sebangkunya saat kami menjelaskan didepan , dan dia
merupakan murid yang sangat mudah bersosialisasi dengan temannya, lalu
yang kami observasi selanjutnya ialah syaqilla , dia terlihat sangat pendiam
dan pemalu, saat kami menyuruh ia untuk memperkenalkan diri , dia hanya
diam dan tertunduk malu sambil memperkenalkan dirinya.
C. ANALISIS DARI WAWANCARA

FORMAT WAWANCARA PESERTA DIDIK

1. Wawancara Ke : Muhammad Abizar Arsa Umairy


Waktu Wawancara : Tanggal 28 Oktober 2023 Jam : 13:30
Tempat Wawancara : SDN 06 Pulai Anak Air

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah kendalamu sehingga sulit menerima Pelajaran? Sulit untuk memahami


pelajaran
2 Pelajaran apa yang kamu anggap sulit? PAI

3 Mengapa kamu beranggapan, bahwa Pelajaran tersebut Karena kurang paham tentang
sulit? sifat wajib dan asmaul husna
4 Apakah ada waktu untuk belajar dirumah? Ada

5 Dapatkah kamu konsentrasi/ memahami jika belajar Kurang


mandiri?
6 Siapakah teman belajarmu? rafi

7 Sulit manakah antara Pelajaran teori dengan praktek? Praktek

8 Apakah penyebab kesulitan belajarmu? Tidak mengerti yg dijelaskan


guru
9 Sudah berlangsung berapa lamakah, problem yang kamu Sudah lama
hadapi ini?
10 Bagaimana caramu untuk memahami Pelajaran Belajar dirumah
tertentu,dimana Pelajaran tersebut kamu anggap sulit
sampai saat ini?
2. Wawancara Ke : Syaqilla Meysa Helencya
Waktu Wawancara : Tanggal 28 Oktober 2023 Jam : 13:30
Tempat Wawancara : SDN 06 Pulai Anak Air

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah kendalamu sehingga sulit menerima Pelajaran? Sulit mengerti materi karena
kelas yg ribut
2 Pelajaran apa yang kamu anggap sulit? PAI dan mtk

3 Mengapa kamu beranggapan, bahwa Pelajaran tersebut Karena tidak mengerti


sulit?
4 Apakah ada waktu untuk belajar dirumah? Ada

5 Dapatkah kamu konsentrasi/ memahami jika belajar Kurang


mandiri?
6 Siapakah teman belajarmu? angela

7 Sulit manakah antara Pelajaran teori dengan praktek? Praktek

8 Apakah penyebab kesulitan belajarmu? Tidak mengerti yg dijelaskan


guru
9 Sudah berlangsung berapa lamakah, problem yang kamu Sudah lama
hadapi ini?
10 Bagaimana caramu untuk memahami Pelajaran Belajar dengan teman
tertentu,dimana Pelajaran tersebut kamu anggap sulit
sampai saat ini?
Format Wawancara Guru

No Pertanyaan jawaban
Kurikulum apa yang digunakan di SDN Kurikulum merdeka
1
?
2 Di kelas berapa bapak mengajar? 4 sd
Apa saja pendekatan, model, atau Menggunakan media visual seperti infokus dll.
3 metode yang pernah ibu terpakan
dalam proses pembelajaran?
Bagaimana sikap siswa terhadap Belajar kelompok
4 metode atau model pembelajaran
yang digunakan ?
Apa kesulitan yang dialami oleh siswa Kelas ribut saat pembelajaran berlangsung
5 saat pembelajaran berlangsung?

Bagaimana ibu dalam membantu Membagi kelompok dan menanyakan materi apa yg
6
kesulitan belajar siswa? kurang dipahami
Mata pelajaran apa yang biasanya Matematika dan agama
7
siswa mengalami kesulitan?
Upaya apa yang bapa lakukan dalam Melakukan pembelajaran menggunakan media
8 meningkatkan semangat belajar
siswa?
Ketika ibu sedang mengajar apakah sering
9 sering menemukan anak yang susah
diatur?
Apa yang ibu lakukan Ketika Menegur secara baik-baik.
10
menanggapi masalah seperti itu?
HASIL WAWANCARA DENGAN ORANG TUA

1. Wawancara dengan orang tua Muhammad Abizar Arsa Umairy

No Aspek yang ditanya Hasil wawancara


1. Apakah anak Bapak/Ibu memiliki masalah khusus dalam Ada
mata pekajaran tertentu?
2. Apakah Bapak/Ibu sering memperhatikan atau mebimbing Setiap malam Ketika sedang
anak dalam mengerjakan tugas rumah? mengerjakan pr

3. Bagaimana perkembangan akademik anak Bapak/Ibuk Ada


selama setahun terakhir dan apakah ada peningkatan?
4. Apakah Bapak/Ibuk memiliki ekspetasi tertentu terkait Ada
prestasi akademik/ hasil belajar anak?
5. Menurut Bapak/Ibu apakah fasilitas belajar dirumah sudah Masih kurang
terpenuhi dan tercukupi?
6. Apakah Bapak/Ibu pernah memperhatikan perubahan Ada
dalam perilaku anak yg mungkin terkait dengan kesulitan
belajar?
7. Apakah Bapak/Ibuk pernah memberikan sanksi kepada Tidak pernah memberikan
anak jika nilai anak tersebut rendah dan memberikan sanksi , tetapi memberikan
reward jika nilai anak tersebut ada peningkatan? reward jika masuk ranking 10
besar.
8. Bagaimana cara Bapak/Ibu mengatur jadwal belajar dan Belajar sesuai dengan
jadwal bermain anak dirumah? keinginan anak
9. Apakah Bapak/Ibuk membantu anak mengulang kembali Ada
pelajaran yang telah dipelajari anak tersebut disekolah?

10. Apakah Bapak/Ibuk pernah menanyakan bagaimana Ada, anaknya suka bermain
hubungan social anak dengan teman sekelasnya?
2. Wawancara dengan orang tua Syaqilla Meysa Helencya

No Aspek yang ditanya Hasil wawancara


1. Apakah anak Bapak/Ibu memiliki masalah khusus dalam Ada
mata pekajaran tertentu?
2. Apakah Bapak/Ibu sering memperhatikan atau mebimbing Sering
anak dalam mengerjakan tugas rumah?

3. Bagaimana perkembangan akademik anak Bapak/Ibuk Ada


selama setahun terakhir dan apakah ada peningkatan?
4. Apakah Bapak/Ibuk memiliki ekspetasi tertentu terkait Ada
prestasi akademik/ hasil belajar anak?
5. Menurut Bapak/Ibu apakah fasilitas belajar dirumah sudah terpenuhi
terpenuhi dan tercukupi?
6. Apakah Bapak/Ibu pernah memperhatikan perubahan Ada
dalam perilaku anak yg mungkin terkait dengan kesulitan
belajar?
7. Apakah Bapak/Ibuk pernah memberikan sanksi kepada Tidak pernah memberikan
anak jika nilai anak tersebut rendah dan memberikan sanksi
reward jika nilai anak tersebut ada peningkatan?

8. Bagaimana cara Bapak/Ibu mengatur jadwal belajar dan Setiap malam belar, dan
jadwal bermain anak dirumah? menanyakan apakah ada pr yg
diberikan oleh guru disekolah.
9. Apakah Bapak/Ibuk membantu anak mengulang kembali Ada
pelajaran yang telah dipelajari anak tersebut disekolah?

10. Apakah Bapak/Ibuk pernah menanyakan bagaimana Ada, orangnya pendiam dan
hubungan social anak dengan teman sekelasnya? pemalu
OBSERVASI KEBIASAAN BELAJAR DI SEKOLAH

Nama :
Hari/tanggal observasi :02 Desember 2023

Kelas yang diobservasi: 3


No Aspek Indikator pengamatan Ya Tdk Keterangan
pengamatan
1. Kondisi siswa Siswa dalam keadaan ✓
sebelum tertib sebelum
pelajaran pembelajaran dimulai
dimulai

2. Kondisi siswa Siswa keluar masuk ✓


saat pada saat pembelajaran
pelajaran berlangsung
dimulai Siswa bosan saat ✓
pembelajaran
berlangsung
Siswa keluar masuk ✓
saat pembelajaran
berlangsung Siswa
antusias dalam
mengikuti
pembelajaran

3. Buku catatan Siswa mencatat materi ✓


siswa selama pembelajaran
berlangsung

4. Perhatian siswa Siswa fokus ✓


pada mata memperhatikan materi
pelajaran yang disampaikan oleh
guru

Siswa membawa buku ✓


pelajaran
Siswa menjawab ✓
pertanyaan yang
diberikan oleh guru
Siswa bertanya kepada ✓
guru apabila ada yang
belum ia pahami

5. Kondisi fisisk Kelas dalam keadaan ✓


kelas bersih
6. Pengaruh Bermain-main saat ✓
teman pada pembelajaran
saat berlangsung
pembelajaran Mengobrol saat ✓
pelajaran berlangsung

KEGIATAN REMEDIAL

1. soal ujian
2. Analisis Butir Soal

3. Bimbngan Belajar
A. Laporan Bimbingan Belajar

NAMA KEGIATAN : BIMBINGAN BELAJAR BAGI SISWA KELAS 2 SD NEGERI 06 PULAI


ANAK AIA TAHUN 2023
LATAR BELAKANG Laporan kegiatan bimbingan belajar ini menjadi instrumen kunci
untuk mengevaluasi keberhasilan program pembelajaran.
Dengan memanfaatkan hasil pengukuran kemampuan siswa,
laporan tersebut memberikan dasar untuk perbaikan
pembelajaran di masa mendatang. Ujian Semester tahun
pelajaran 2023/2024 berperan penting sebagai sarana pemetaan
mata pelajaran dan menilai sejauh mana siswa menguasai
materi. Laporan ini bukan hanya membantu siswa yang kesulitan
belajar, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan dan
peningkatan nilai akademik secara keseluruhan. Pemantauan
laporan dari pelaksanaan hingga pelaporan akhir memastikan
kesesuaian dengan kondisi sebenarnya dan menentukan
keberhasilan suatu program belajar mengajar.
TUJUAN : 1. Melatih siswa dalam memahami karakter soal ujian.
2. Melatih siswa dalam menemukan gaya belajar.
3. Melatih siswa untuk mendapatkan nilai tertinggi untuk
tiket masuk ke SMP Negeri yang diinginkan
4. Menambah motivasi belajar siswa
5. Mendisiplinkan siswa dalam belajar

HASIL YANG DI : 1. Siswa mampu memahami karakter soal.


HARAPKAN 2. Siswa Kelas mampu menemukan gaya belajar.
3. Siswa mampu mendapatkan nilai maksimal
4. Siswa mampu belajar secara efektif

SASARAN : SDN 06 Pulai Anak Aia diberikan pada 1 orang siswa ada kelas 4
TEMPAT : Perpustakaan SDN 06 Pulai Anak Aia

JADWAL : selasa, 28 November 2023 pada jam 10.30-12.00 WIB


JADWAL
BIMBINGAN BELAJAR BAGI SISWA KELAS 2 SD NEGERI 06 BALAI BANYAK PARIT
ANTANG

Mata Pelajaran: Matematika


Tanggal Jam Pelajaran Lampiran materi

28 November 10.30-12.00 Pendidikan Agama -Memahami/ memahami Arti Surat


2023 WIB Islam -Menghafal/Memahami Asmaul
- Husna
-mengenal Hukum Bacaan Al-
Qur’an

NAMA KEGIATAN : BIMBINGAN BELAJAR BAGI SISWA KELAS 4 SD NEGERI 06 PULAI


ANAK AIA TAHUN 2023
LATAR BELAKANG Laporan kegiatan bimbingan belajar ini menjadi landasan penting
untuk mengevaluasi efektivitas program pembelajaran. Dengan
fokus pada hasil pengukuran kemampuan siswa, laporan ini
menjadi tolak ukur keberhasilan pembelajaran dan program
pendidikan secara keseluruhan. Melalui penilaian dan evaluasi
sesuai standar pendidikan nasional, Ujian Semester tahun
pelajaran 2023/2024 menjadi sarana kritis untuk memetakan
penguasaan siswa dalam setiap mata pelajaran. Upaya ini tidak
hanya membantu siswa yang kesulitan belajar tetapi juga
berkontribusi pada pengembangan dan peningkatan nilai
akademik secara menyeluruh. Pentingnya melaporkan kegiatan
bimbingan belajar hingga pada pelaporan yang sesuai dengan
kondisi sebenarnya memastikan evaluasi yang akurat terhadap
keberhasilan program belajar mengajar.
TUJUAN : 6. Melatih siswa dalam memahami karakter soal ujian.
7. Melatih siswa dalam menemukan gaya belajar.
8. Melatih siswa untuk mendapatkan nilai tertinggi untuk
tiket masuk ke SMP Negeri yang diinginkan
9. Menambah motivasi belajar siswa
10. Mendisiplinkan siswa dalam belajar
HASIL YANG DI : 1. Siswa mampu memahami karakter soal.
HARAPKAN 2. Siswa Kelas mampu menemukan gaya belajar.
3. Siswa mampu mendapatkan nilai maksimal
4. Siswa mampu belajar secara efektif

SASARAN : SDN 06 Pulai Anak Aia diberikan pada 1 orang siswa ada kelas 4
TEMPAT : Perpustakaan SDN 06 Pulai Anak Aia

JADWAL : Selasa, 28 November 2023 pada jam 10.30-12.00 WIB


JADWAL
BIMBINGAN BELAJAR BAGI SISWA KELAS 4 SD NEGERI 06 PULAI ANAK AIA

Mata Pelajaran: Matematika


Tanggal Jam Pelajaran Lampiran materi

28 November 10.30-12.00 Pendidikan Agama -Memahami/ memahami Arti Surat


2023 WIB Islam -Menghafal/Memahami Asmaul
Husna
-mengenal Hukum Bacaan Al-
Qur’an

4. Kegiatan Remedial

Nama Pelaksana : ArmanSyah


Jadwal Remedial : Kamis, 30 November 2023
Nama Siswa : Syaqilla Meysa H
Mata Pelajar : Pendidikan Agama Islam
Materi Pelajar : Asmaul Husna
Bukti Kegiatan dan Keterangan :
1. Memberikan Pengayaan berupa penjelasan materi pelajaran yang tidak dipahami siswa.
2. Memberikan penjelasan berupa cara mengerjakan soal yang benar disertai contoh.
3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba mengerjakan salah satu soal
berdasarkan penjelasan sebelumnya.
4. Memberikan remedial kepada siswa untuk menguji kemampuan siswa dalam
menjawab soal .

Nama Pelaksana : Febi Angraeni


Jadwal Remedial : Kamis, 30 November 2023
Nama Siswa : Muhammad Abizar Arsya U
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi Pelajaran : Asmaul Husna
Bukti Kegiatan dan Keterangan :
1. Memberikan Pengayaan berupa penjelasan materi pelajaran yang tidak dipahami siswa.
2. Memberikan penjelasan berupa cara mengerjakan soal yang benar disertai contoh.
3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba mengerjakan salah satu soal
berdasarkan penjelasan sebelumnya.
4. Memberikan remedial kepada siswa untuk menguji kemampuan siswa dalam
menjawab soal .
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Diagnosis adalah penentuan jenis masalah atau kelainan dengan meneliti


latar belakang penyebabnya atau dengan cara menganalisis gejala-gejala yang
tampak. Kesulitan dapat diartikan suatu kondisi tertentu yang ditandai dengan
adanya hambatan-hambatan dalam mencapai tujuan, sehingga memerlukan usaha
lebih giat lagi untuk dapat mengatasi. Belajar didefinisikan sebagai tingkah laku
yang diubah melalui latihan atau pengalaman.
Pendidik disekolah baik guru maupun konselor memegang peranan yang
strategis dalam membantu siswa dalam masalah belajar. Sebagaimana dijelaskan
oleh Ismail bahwa guru turut berperan membantu memecahkan masalah yang
dihadapi siswa, peram guru sangat diperlukan oleh peserta didik, maka diagnosis
bertujuan untuk mengetahui dimana letak kesulitan belajar yang dihadapi oleh
siswa serta untuk mencari pemecahannya.

Pada kenyataannya, para siswa sering kali tidak mampu mencapai tujuan
belajarnya atau tidak memperoleh perubahan tingkah laku sebagaimana yang
diharapkan, demikian ini dapat menunjukkan bahwa ssiwa mengalami kesulitan
belajar dan merupakan hambatan dalam mencapai hasil belajar.

B. Saran
Demikianlah yang penulis tulis tentang laporan diagnosis kesulitan belajar.
Tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan dan referensi yang ada hubungannya dengan
laporan . Penulis berharap para pembaca memberi kritik dan saran kepada penulis
demi sempurnanya laporan ini.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman Mulyono. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.

Jakarta: PT. Rineka Cipta

Purwanto Ngalim. 2002. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya


Abin Syamsuddin Makmun. 2007. Psikologi Kependidikan Perangkat Pengajaran

Modul. Bandung: Remaja Rosdakarya


Ilyas Asmidir. 2017. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pembelajaran Remedial.
Semarang: Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang

Nisrina Haifa, dkk. 2020. Pengenalan Anak Pengidap Disleksia. Pedadikdaktika:

Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Vol. 7, No. 2 (2020) 21-32

Andri Aka Kukuh. 2016. Model Quantum Teaching Dengan Pendekatan


Cooperative Learning Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pkn.
Jurnal Pedagogia, Vol. 5, No. 1, Februari 2016

Pratiyno dkk. 2004. Dasar Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka
Cipta

Kartadinata Sunaryo dkk. 2002. Bimbingan di Sekolah Dasar. Bandung: CV


Maulana

Abu Ahmadi dkk. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Trismanto. 2017. Keterampilan Menulis dan Permasalahannya. Bangun


Rekaprima, Vol. 03, No. 1 April 2017

Suparlan. 2021. Keterampilan Membaca Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Di


SD/ MI. Fondatia: Jurnal Pendidikan Dasar, Vol. 5, No. 1, Maret 2021; 1-
12

Wijaya. 2010. Pendidikan Remedial. Bandung: Remaja Kosdakarya

Waldertudis Lidi Maria. 2018. Pembelajaran Remedial Sebagai Upaya Dalam


Mengatasi Kesulitan Belajar. Fondasia, Vol. IX, No. 1, September

Anda mungkin juga menyukai