Anda di halaman 1dari 5

Judul : Mengelola Proses Belajar Mengajar di SMKN 1 Pagerwojo Tulungagung

Nama : Kintan Desinta

NIM :160513609616

A. Observasi (Pengamatan dan Wawancara) dengan tema Mengelola Proses


Belajar Mengajar

1. Nama dan Tempat


Kegiatan observasi (pengamatan dan wawancara) mengenai tema Mengelola Proses
Belajar Mengajar dilaksanakan di :
Nama Sekolah : SMKN 1 Pagerwojo Tulungagung
Alamat : Jl Raya Pagerwojo Ds Mulyosari Pagerwojo Tulungagung
Telp 08283323395 Website : www.smksuper.sch.id
Email : smknpagerwojo@gmail.com
2. Waktu
Kegiatan observasi dilaksanakan pada hari Jum’at, tanggal 3 Maret 2017 selama
kurang lebih 45 menit di ruang jurusan TKR dan 45 menit mengamati/melihat siswa
siswa yang sedang mengamati proses pembelajaran (praktik)

3. Narasumber
Identitas narasumber
Nama Guru : Siswanto S.Pd (Ketua Jurusan TKR)
NIP : 19680712 200801 1 019
Tempat Tanggal Lahir : Tulungagung, 12 Juli 1968
Guru Bidang Studi : Teknik Kendaraan Ringan

4. Hasil Observasi

Pada tanggal 3 Maret 2017 saya melakukan observasi untuk mata kuliah Belajar dan
Pembelajaran di SMKN 1 Pagerwojo Tulungagung. Wawancara saya lakukan dengan
mewawancarai guru produktif jurusan teknik kendaraan ringan di SMK tersebut.
Beliau bernama Siswanto S.Pd. Didalam mengelola dan melakukan pembelajaran
mungkin SMK sangatlah berbeda dengan SMA dimana di SMA porsi pelajaran lebih ke
teori sedangkan di SMK lebih ke dalam praktik. Dengan perbandingan 30% teori dan
70% praktik (SMK). Karena pada dasarnya siswa SMK dimaksudkan agar siap kerja
pada saat lulus sekolah nanti sesuai dengan bidang yang akan mereka geluti.
Dijelaskan bahwa SMK sehari-hari lebih banyak mengadopsi alat-alat kerja yang sesuai
dengan perusahaan yang akan ia masuki.

Observasi yang saya lakukan yaitu untuk mendapat ilmu dan informasi mengenai
bagaimana seorang guru dalam mengelola proses belajar mengajar, yang juga nanti
informasi tersebut dapat menjadi ilmu yang berguna untuk saya sendiri yang kelak
juga akan menjadi seorang guru. Di dalam observasi ini saya mengajukan beberapa
pertanyaan tentang bagaimana seorang guru mengelola proses belajar mengajar
dikelas. Pertanyaan yang saya ajukan tersebut saya ambil dari sumber kutipan yang
saya muat dalam artikel saya sebelumnya dan kutipan tersebut berasal dari beberapa
jurnal. Nantinya pertanyaan tersebut akan menjawab tentang sudah atau belum
tercapainya cara mengelola sumber-sumber tersebut di sekolah ini. Berikut hasil
observasi saya di SMKN 1 Pagerwojo.

Pertanyaan pertama adalah terkait tentang bagaimana cara guru dalam melakukan
proses pembelajaran. Menurut beliau guru mempunyai sebuah RPP atau silabus
dimana dalam silabus tersebut terdapat materi pelajaran yang akan di bahas pada
saat pembelajaran. Di SMK ini mempunyai tradisi yang mana menurut saya sebuah
tradisi ini mempunyai sebuah makna dan tujuan yang sangat berguna untuk generasi
sekarang, dimana sudah lunturnya nilai nasionalisme dan kesopanan anak muda
sekarang. Di pos satpam begitu datang siswa melepas atribut selain seragam sekolah
(jaket atau sejenisnya) lalu mesin sepeda harus dimatikan dan siswa mendorong
sepeda tersebut. Setelah itu siswa berjabat tangan dengan guru piket dan guru yang
mengajar jam pertama. Pada pukul 07.00 tepat diputar lagu kebangsaan Indonesia
Raya dan dinyanyikan bersama-sama. Para siswa dan semua yang ada di lingkungan
sekolah berdiri. Lalu masuk ke kelas masing-masing dengan diawali doa bersama
untuk menerima pelajaran. Tidak lupa dalam proses pembelajaran nanti seorang guru
memberikan nasihat-nasihat dan motivasi agar murid termotivasi dan merasa
terbangun oleh motivasi tersebut. Menurut saya jawaban dari pertanyaan saya
tersebut sesuai atau mewakili pernyataan Listriyani (2009:3) yaitu “Pendidikan yang
baik harus menggarap tiga ranah kemanusiaan, yakni ranah kognitif (intelektual),
ranah afektif (emosional), dan ranah intelektual”.
Pertanyaan yang kedua yakni terkait dengan peran guru dalam dunia belajar mengajar
yaitu menurut beliau guru sebagai pendidik yang artinya guru harus mampu
membantu mendewasakan murid secara psikologis, sosial dan moral agar siswa nya
kelak mampu bertanggung jawab tentang apa yang telah diperbuatnya dan mampu
mendidik siswanya agar mempunyai pikiran yang luas tentang apa saja ynag ingin di
capai. Guru juga harus mampu membantu perkembangan intelektual, afektif, dan
psikomotorik melalui penyampaian pengetahuan dan mungkin melalui praktik-praktik.
Lalu guru sebagai pembimbing yang artinya mampu membimbing siswanya agar
mempunyai wawasan yang luas dan mempunyai prestasi yang membanggakan.
Namun guru juga perlu memiliki pemahaman tentang para siswanya, baik itu tentang
segala potensi dan kelemahannya, masalah dan kesulitan-kesulitannya. Guru juga
sebagai motivator siswa yaitu guru harus tetap memotivasi siswa karena dengan
motivasi seorang guru secara tidak langsung siswa merasa termotivasi dan juga siswa
merasa terbangun untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Dimana
jika potensi ini dikembangkan akan membuat siswa mencapai prestasi yang
membanggakan. Selain menjadi pendidik, pembimbing, dan motivator menurut
beliau guru juga berperan sebagai fasilitator yaitu seorang guru menjembatani antara
siswa dengan ilmu. Dimaksudkan seorang guru mampu memberikan ilmu yang akan
sangat berguna bagi siswa nya kelak. Dengan memberikan buku-buku ataupun
referensi dari internet. Karena pada zaman sekarang mungkin guru bukan satu-
satunya sumber ilmu, karena dengan perkembangan IPTEK sekarang banyak berbagai
informasi yang terdapat didalamnya. Namun begitu guru tetap pendidik dan
pembimbing utama. Menurut beliau kendala dalam mengajar di sekolah ini adalah
siswa diberi tugas untuk mencari informasi tentang otomotif di internet namun siswa
tersebut mengumpulkan tugas tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan
disepakati. Karena siswa banyak kebanyakan dari daerah pegunungan yang mana
belum terlalu paham IPTEK. Dan itu membuat para guru di SMK ini merasa perlu lai
untuk membangun dan mengembangkan kesadaran siswa tentang IPTEK.

Pertanyaan ketiga yakni bagaimana cara guru mengelola kelas untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Beliau mengatakan bahwa untuk pengelolaan kelas seorang guru harus
mampu menciptakan kondisi dimana seorang guru perlu berinteraksi dengan siswa
secara langsung, yaitu mendekati siswa tersebut, membina hubungan yang lebih
dekat dan akrab, serta berdialog secara langsung dengan siswanya.
Pada proses pembelajaran guru menggunakan bahasa formal, namun kadang untuk
mempererat keakraban antara guru dengan murid seorang guru bisa menggunakan
bahasa informal agar lebih santai dan mungkin lebih rileks.
Salah satu hal yang mungkin mempengaruhi seorang guru dalam keberhasilan
mengelola kelas yaitu dalam mencegah timbulnya tingkah laku siswa yang
mengganggu siswa lainnya pada saat belajar mengajar berlangsung. Ulah siswa
tersebut membuat kelas tidak kondusif dan ramai. Disitu guru harus mampu
menciptakan suasana kelas menjadi kondusif lagi agar siswa lainnya juga bisa
konsentrasi dalam proses belajar. Mungkin jika siswa tersebut tetap membuat kelas
tidak kondusif guru bisa memberikan hukuman agar siswa tersebut tidak akan
mengulanginya lagi namun hukuman itu tidak bersifat fisik. Hukuman itu dapat
berupa pemberian tugas rumah, membuat rangkuman, ataupun menghapalkan
sebuah rumus dll.
Pernyataan diatas mewakili pernyataan Ruri Sandra Dewi (2012:2) yakni “Kegiatan
guru di dalam kelas meliputi dua hal pokok, yaitu mengajar dan mengelola kelas.
Kegiatan mengajar dimaksudkan secara langsung menggiatkan siswa mencapai
tujuan-tujuan pembelajaran, sedangkan kegiatan mengelola kelas dimaksudkan untuk
menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas agar kegiatan mengajar itu dapat
berlangsung secara efektif dan efisien”.
Dan juga pernyataan tersebut mewakili pernyataan dari Supardan (2003:10-16) yakni
“Pengelolaan kelas yang efektif merupakan syarat mutlak bagi terjadiny proses belajar
mengajar yang efektif”.

Pertanyaan keempat yakni terkait dengan tujuan guru dalam mengelola proses belajar
mengajar di kelas. Beliau mengatakan bahwa tujuan dalam mengelola proses belajar
mengajar adalah memanfaatkan semua fasilitas yang ada agar fasilitas tersebut
digunakan semaksimal mungkin dalam kegiatan belajar yang berfungsi untuk
membantu siswa belajar dan juga memudahkan guru dalam mengajar.
Setiap guru mempunyai trik yang berbeda untuk melakukan proses pembelajaran.
Biasanya trik yang digunakan dapat berupa satu kelas dibuat beberapa kelompok.
Dimana di kelompok tersebut anak yang mempunyai prestasi baik dimasukan ke
kelompok yang rata-rata prestasinya rendah. Hal ini dimaksudkan bahwa siswa yag
prestasi belajar nya baik dapat membantu temannya yang mempunyai prestasi
rendah agar dapat mengimbanginya. Dan secara tidak langsung trik itu bisa
meningkatkan jiwa sosialis pada siswa. Hal tersebut juga memberikan keuntungan
kepada guru itu sendiri.
Dari pernyataan tersebut mungkin masih kurang tujuan pengelolaan kelas yang
dilakukan oleh guru.

Pertanyaan terakhir terkait dengan manajemen kelas dalam mengelola proses belajar
mengajar. Beliau mengatakan bahwa manajemen kelas juga sangat penting dalam
proses belajar mengajar. Fasilitas-fasilitas yang membuat siswa bisa melaksanakan
bahkan meningkatkan prestasi belajar dengan baik juga berpengaruh. Faktor yang
mendukung manajemen kelas bisa berupa fasilitas-fasilitas yang ada, kebersihan
kelas, penerangan cahaya yang mencukupi sehingga siswa tersebut sedikit nyaman.
Keaktifan siswa juga membuat kelas menjadi lebih hidup.
Fungsi manajerial itu sendiri yaitu merencanakan, mengorganisasikan, memimpin,
mengendalikan, dan mengevaluasi. Penghambat manajemen kelas sendiri sebenarnya
dari siswa tidak ingin atau kurang ingin mengetahui mengenai pembelajaran pelajaran
yang sedang diterangkan oleh guru sehingga tidak terciptanya kelas yang hidup
artinya siswa tidak aktif bertanya.
Pernyataan tersebut mewakili pernyataan dari Sitis Wuriana (2013:15),” Dengan
manajemen kelas yang baik maka guru akan mendapatkan kemudahan ketika
menghadapi permasalahan yang dapat menguangi keefektifan pembelajaran”.

5. Daftar Pertanyaan
Beberapa pertanyaan sudah saya ajukan didalam proses wawancara dan observasi
yang telah saya lakukan sebagai berikut:
a. Bagaimana cara guru dalam melakukan proses pembelajaran?
b. Apa peran guru dalam belajar mengajar?
c. Bagaimana cara guru mengelola kelas untuk mencapai tujuan pembelajaran?
d. Apa saja tujuan guru dalam mengelola proses belajar mengajar?
e. Apa pentingnya manajemen kelas dalam proses belajar mengajar?

Anda mungkin juga menyukai