Anda di halaman 1dari 7

1. Apa yang memotivasi anda menjadi guru ?

apa yang anda lakukan untuk


mewujudkan motivasi tersebut?

Guru merupakan profesi yang mulia yang dapat mencerdaskan anak bangsa. Profesi-
profesi lain seperti dokter, polisi, tentara, pengacara dan banyak profesi lainnya hadir
berkat guru. Guru mengajari seorang anak yang awalnya tidak bisa apa-apa menjadi
dapat mencapai cita-citanya. Pepatah mengatakan “orang yang hebat adalah orang
yang dapat menghebatkan orang lain”, dan itu ada pada guru. Jadi Saya termotivasi
menjadi guru karena guru sangat berperan penting bagi masa depan banyak orang
untuk meraih kesuksesan.

Yang saya lakukan untuk mewujudkan motivasi tersebut adalah dengan kuliah di
jurusan keguruan, lebih spesifiknya jurusan kimia Universitas Negeri Padang (UNP).
Selama kuliah saya berusaha belajar untuk mendapatkan hasil yang terbaik, sehingga
akhirnya bisa lulus dengan predikat cumlaude IPK 3.73. Selain itu dalam masa
perkuliahan tepatnya dimulai dari semester lima, Saya mengambil pekerjaan part time
dengan mengajar di suatu bimbingan belajar. Hal ini Saya lakukan agar ilmu yang
Saya dapatkan dapat langsung tersalurkan kepada anak didik Saya dengan tujuan agar
mereka mengalami peningkatan hasil belajar.

2. Tantangan apa yang anda hadapi dalam mewujudkan motivasi tersebut? Bagaimana
anda mengatasinya?

Saat ini teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berkembang pesat. Hal ini ditandai
dengan digitalisasi di berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan. Tantangan yang
Saya hadapi untuk mewujudkan motivasi menjadi guru adalah bagaimana agar peserta
didik mahir dalam penggunaan teknologi digital sehingga mereka mampu
menyeseuaikan dengan perubahan zaman dan lebih siap menghadapi masa depannya.
Oleh karena itu sebagai guru Saya harus mampu menjadi guru yang berkualitas,
kreatif dan inovatif dalam pembelajaran. Hal lain yang tak kalah penting, Saya harus
bisa membimbing peserta didik agar memiliki karakter yang baik sesuai dengan nilai-
nilai Pancasila.

Cara Saya mengatasi tantangan tersebut yaitu dengan banyak belajar dari internet.
Agar peserta didik familiar dengan teknologi digital maka peserta didik harus
dibiasakan dengan penggunan perangkat elektronik tentunya untuk hal-hal yang
positif. Salah satu yang saya lakukan yaitu membuat media pembelajaran dan bahan
ajar digital, seperti power point, e-modul, e-LKPD sehingga peserta didik dapat
terlatih untuk belajar dengan media elektronik. Jadi disamping mempelajari materi,
secara tidak langsung peserta didik juga mahir dalam menggunakan teknologi. Untuk
dapat membentuk karakter peserta didik, Saya akan berusaha memberikan contoh
perbuatan yang baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila agar dapat menjadi diteladani
oleh peserta didik.

3. Apa kelebihan yang mendukung peran anda sebagai guru? Jelaskan alasannya dan
berikan contohnya!

Salah satu kelebihan yang Saya miliki adalah Saya dapat bersikap terbuka dan mau
belajar. Dalam kehidupan Saya, Saya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap
berbagai hal. Jika saya ingin tahu mengenai sesuatu, maka Saya akan mempelajari
sampai tuntas, baik itu dengan bertanya kepada orang yang profesional maupun
belajar secara otodidak dengan media yang ada. Dengan bersikap terbuka dan mau
belajar, Saya merasakan banyak manfaat diantaranya menambah wawasan dan
melatih keterampilan yang baru.

Contohnya bimbingan belajar “RUMAH BELAJAR” tempat saya bekerja saat ini
merupakan bimbingan belajar tingkat pra sekolah, SD, SMP dan SMA. Dengan latar
belakang saya yang berkuliah di jurusan kimia, secara spesifik Saya hanya bisa
mengajar pada tingkat SMA sederajat. Namun karena sikap terbuka dan mau belajar
yang saya miliki, atasan Saya memberikan amanah kepada Saya untuk mengajar pada
semua tingkatan, baik itu pra sekolah, SD, SMP (mata pelajaran IPA) dan SMA
(kimia). Menurut saya untuk mengajari peserta didik pra sekolah dan sekolah dasar
tidak sama dengan mengajari siswa pada tingkat sekolah menengah. Selain usia dan
materi pembelajaran yang jelas berbeda juga terdapat perbedaan-perbedaan lain yang
Saya temukan, diantaranya kemauan belajar, gaya belajar, dan sistem pembelajaran.
Saya sangat terbuka dengan perbedaan-perbedaan tersebut. Saya berusaha belajar dan
menjadi tertantang untuk bisa mengajar dengan baik dan maksimal. Sebagai upaya,
Saya banyak belajar dari berbagai sumber dan bertanya kepada profesional mengenai
ilmu untuk mengajar peserta didik pra sekolah dan sekolah dasar.

4. Bagaimana hasilnya
Hasilnya alhamdulillah baik dan memuaskan. Hal ini terbukti dengan atasan Saya
memberikan kepercayaan penuh kepada Saya untuk mengajar di berbagai tingkatan
yang sudah berjalan kurang lebih 2 tahun. Selain itu wali murid anak didik saya juga
sangat mengapresiasi akan hasil kerja Saya, karena banyak dari anak didik saya yang
mengalami peningkatan hasil belajar, terutama pra sekolah dan sekolah dasar.

5. Ceritakan pengalaman ketika anda perlu mempelajari hal-hal baru untuk


meningkatkan performa. Hal-hal baru apa yang anda pelajari?

Pengalaman Saya dalam mempelajari hal-hal baru yaitu saat mengajari anak-anak pra
sekolah dan sekolah dasar (SD). Latar belakang saya yang berkuliah di pendidikan
kimia maka pembelajaran saya saat kuliah lebih spesifik ke pembelajaran kimia
tingkat SMA/MA. Sementara itu, bimbingan belajar “RUMAH BELAJAR” tempat
Saya bekerja menuntut untuk bisa mengajar di semua tingkatan mulai dari pra
sekolah, SD, SMP dan SMA. Jadi disini Saya perlu mempelajari bagaimana metode
dan strategi belajar yang diterapkan pada anak pra sekolah dan sekolah dasar yang
dalam penerapannya sangat berbeda dengan sekolah menengah. Saya banyak
mempelajari hal-hal baru melalui berbagai media, terutama melalui internet dan
dengan terjun langsung mengajari peserta didik tersebut. Saya banyak belajar dengan
membaca buku maupun jurnal PG PAUD, PGTK dan PGSD. Saya juga belajar
melalui video-video pada youtube. Ilmu yang saya peroleh dari buku dan internet
langsung Saya terapkan ketika Saya mengajar peserta didik tersebut. Diantara ilmu
yang saya pelajari adalah metode mengajar, strategi mengajar, media pembelajaran,
dan bimbingan konseling untuk anak usia dini dan sekolah dasar. Dengan
mempelajari ilmu-ilmu baru tersebut, Saya dapat lebih maksimal dalam mengajar dan
mendidik peserta didik terutama untuk pra sekolah dan sekolah dasar.

6. Terkadang kita diminta untuk melakukan sesuatu yang menurut kita tidak sesuai
dengan nilai, etika, pedoman kerja, ataupun aturan yang berlaku
C.1. Ceritakan satu pengalaman Anda terkait situasi tersebut. Jelaskan secara detail!

Saya pernah diminta oleh atasan Saya untuk mengerjakan tugas sekolah seorang
siswa SMA yang mengikuti tambahan belajar di bimbingan belajar tempat Saya
bekerja. Siswa tersebut memilki hasil belajar yang kurang baik di sekolah karena latar
belakang keluarga yang kurang mengenakan. Hal tersebut berdampak pada kondisi
psikologis siswa sehingga membuatnya pesismis dan malas untuk belajar. Siswa
tersebut malas untuk mengikuti pelajaran di sekolah dan tugas yang diberikan
gurupun tidak Ia kerjakan. Karena mengikuti bimbingan belajar di tempat Saya
bekerja, atasan Saya meminta Saya untuk mengerjakan semua tugas siswa tersebut.
Tentu saja hal ini sangat bertentangan dengan nilai, etika dan pedoman kerja yang
berlaku. Tugas yang diberikan oleh guru di sekolah seharusnya dikerjakan oleh siswa
yang bersangkutan, bukan dikerjakan oleh orang lain, meskipun guru tempat siswa
tersebut mengikuti bimbingan belajar. Hal ini sudah sangat sering terjadi, tidak hanya
memerintahkan kepada Saya, atasan Saya juga meminta kepada rekan kerja yang lain
untuk mengerjakan tugas peserta didik yang bermasalah lainnya.

C.2. Tindakan apa yang Anda lakukan dan mengapa hal tersebut Anda lakukan?
Tindakan yang saya lakukan adalah mengonfirmasi kembali kepada atasan saya,
kemudian menjelaskan dengan bahasa yang sopan bahwa perbuatan tersebut jika
dilakukan tidak sesuai dengan nilai, etika, pedoman kerja ataupun aturan yang
berlaku. Karena semestinya tugas sekolah harus dikerjakan oleh siswa yang
bersangkutan yang tujuannya juga untuk kebaikan bagi siswaa tersebut. Saya
melakukan hal ini agar setiap pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan aturan yang
berlaku dan juga untuk menjaga sikap antara sesama rekan kerja agar terjadi kerjama
yang sinergis. Selain itu, Saya juga memberikan pemahaman kepada siswa yang
bersangkutan terkait tugas sekolah, dimana fungsinya adalah untuk meningkatkan
pemahaman terhadap materi yang dipelajari serta melatih rasa tanggung jawab pada
diri siswa. Saya juga memberikan saran dan masukan kepada orang tua siswa yang
bersangkutan agar mendampingi anaknya dengan lebih baik dalam belajar di rumah
serta melakukan konsultasi dengan guru di sekolah mengenai cara belajar siswa
tersebut.

C.3. Bagaimana hasilnya ?


Hasilnya alhamdulillah memuaskan. Siswa tersebut mengalami peningkatan hasil
belajar dan naik ke kelas yang lebih tinggi.
7. Ceritakan secara spesifik situasi pengalaman Anda saat bekerjasama dengan orang
lain yang memiliki beragam perbedaan, seperti budaya, cara pandang, latar belakang,
pendidikan, cara berpikir, dll
8. Ceritakan salah satu pengalaman anda saat mengembangkan kemampuan dan
keterampilan dari orang lain. Contoh anak didik, rekan sejawat, anggota komunitas /
organisasi
9. Ceritakanlah salah satu keputusan penting dalam suatu kegiatan baik di pekerjaan/
organisasi/ komunitas/ perkuliahan yang pernah Anda ambil
Salah satu keputusan penting yang saya ambil dalam
10. Ceritakanlah secara spesifik saat Anda dihadapkan dengan beberapa tugas dalam
waktu yang bersamaan.
Ketika saya dihadapkan kepada beberapa tugas dalam waktu yang bersamaan maka
saya akan mendahulukan tugas yang paling penting dan mendesak. Saya akan
berusaha semaksimal mungkin untuk mengerjakan tugas tersebut.
Guru merupakan profesi yang mulia yang dapat mencerdaskan anak bangsa. Profesi-
profesi lain seperti dokter, apoteker, polisi, tentara, pengacara dan banyak profesi
lainnya hadir berkat guru. Guru mengajari seorang anak yang awalnya tidak bisa apa-
apa menjadi dapat mencapai cita-citanya. Pepatah mengatakan “orang yang hebat
adalah orang yang dapat menghebatkan orang lain”, dan itu ada pada guru. Jadi Saya
termotivasi menjadi guru karena guru sangat berperan penting bagi masa depan
banyak orang untuk meraih kesuksesan.

Yang saya lakukan untuk mewujudkan motivasi tersebut adalah dengan kuliah di
jurusan keguruan, lebih spesifiknya jurusan kimia Universitas Negeri Padang (UNP).
Selama kuliah saya berusaha belajar untuk mendapatkan hasil yang terbaik, sehingga
akhirnya bisa lulus dengan predikat cumlaude IPK 3.73. Selain itu dalam masa
perkuliahan tepatnya dimulai dari semester lima, Saya mengambil pekerjaan part time
dengan mengajar di suatu bimbingan belajar. Hal ini Saya lakukan agar ilmu yang
Saya dapatkan dapat langsung tersalurkan kepada anak didik Saya dengan tujuan agar
mereka mengalami peningkatan hasil belajar.

Saat ini teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berkembang pesat. Hal ini ditandai
dengan digitalisasi di berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan. Tantangan yang
Saya hadapi untuk mewujudkan motivasi menjadi guru adalah bagaimana agar peserta
didik mahir dalam penggunaan teknologi digital sehingga mereka mampu
menyeseuaikan dengan perubahan zaman dan lebih siap menghadapi masa depannya.
Oleh karena itu sebagai guru Saya harus mampu menjadi guru yang berkualitas,
kreatif dan inovatif dalam pembelajaran. Hal lain yang tak kalah penting, Saya harus
bisa membimbing peserta didik agar memiliki karakter yang baik yang tercermin
dalam dengan nilai-nilai Pancasila. Sesuai dengan Profil Pelajar Pencasila dalam
Kurikulum Merdeka dimana setiap peserta didik terbangun oleh enam dimensi
pembentuknya, diantaranya yaitu 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa; 2) Mandiri; 3) Bergotong royong; 4) Berkebinekaan global; 5) Bernalar kritis;
dan 6) Kreatif.

Cara Saya menghadapi tantangan tersebut yaitu dengan banyak belajar dari berbagai
sumber terutama internet. Agar peserta didik familiar dengan teknologi digital maka
peserta didik harus dibiasakan dengan penggunan perangkat elektronik tentunya untuk
hal-hal yang positif. Salah satu yang Saya lakukan yaitu membuat media
pembelajaran dan bahan ajar digital, seperti power point, e-modul, e-LKPD sehingga
peserta didik dapat terlatih untuk belajar dengan media elektronik. Jadi disamping
mempelajari materi, secara tidak langsung peserta didik juga mahir dalam
menggunakan teknologi. Kemahiran peserta didik dalam menggunakan teknologi
tentunya harus dibimbing untuk kegiatan yang positif misalnya untuk belajar.
Kemudian, untuk dapat membentuk karakter peserta didik sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka, Saya akan berusaha memberikan contoh
perbuatan yang baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila agar dapat menjadi teladan
bagi peserta didik. Keenam dimensi Profil Pelajar Pancasila harus diimplementasikan
pada setiap proses pembelajaran agar menghasilkan generasi Indonesia yang cerdas
dan berkarakter.

Salah satu kelebihan yang Saya miliki adalah Saya dapat bersikap terbuka dan mau
belajar. Dalam kehidupan Saya, Saya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap
berbagai hal. Jika saya ingin tahu mengenai sesuatu, maka Saya akan mempelajari
sampai tuntas, baik itu dengan bertanya kepada orang yang profesional maupun
belajar secara otodidak dengan media yang ada. Dengan bersikap terbuka dan mau
belajar, Saya merasakan banyak manfaat diantaranya menambah wawasan dan
melatih keterampilan yang baru. Apalagi di zaman yang serba digital saat ini,
kesempatan untuk belajar semakin terbuka karena luasnya sumber belajar di internet.
Melalui internet Saya banyak belajar beberapa hal yang dapat mendukung tugas dan
peran Saya sebagai guru di era modern saat ini, seperti pembuatan bahan ajar
elektronik, strategi untuk mengajar secara online, serta metode mengajar di berbagai
tingkatan mulai dari pra sekolah, SD, SMP dan SMA.

Contohnya bimbingan belajar “RUMAH BELAJAR” tempat Saya bekerja saat ini
merupakan bimbingan belajar tingkat pra sekolah, SD, SMP dan SMA. Dengan latar
belakang Saya yang berkuliah di jurusan kimia, secara linearitas Saya hanya bisa
mengajar pada tingkat SMA sederajat. Namun karena sikap terbuka dan mau belajar
yang Saya miliki, atasan Saya memberikan amanah kepada Saya untuk mengajar pada
semua tingkatan, baik itu pra sekolah, SD, SMP (mata pelajaran IPA) dan SMA
(kimia). Menurut saya untuk mengajari peserta didik pra sekolah dan sekolah dasar
tidak sama dengan mengajari peserta didik tingkat sekolah menengah. Selain usia dan
materi pembelajaran yang jelas berbeda juga terdapat perbedaan-perbedaan lain yang
Saya temukan, diantaranya kemauan belajar, gaya belajar, dan sistem pembelajaran.
Saya sangat terbuka dengan perbedaan-perbedaan tersebut. Saya berusaha belajar dan
menjadi tertantang untuk bisa mengajar dengan baik dan maksimal. Sebagai upaya,
Saya banyak belajar dari berbagai sumber dan bertanya kepada profesional mengenai
ilmu untuk mengajar peserta didik pra sekolah dan sekolah dasar. Beberapa trik yang
Saya lakukan saat mengajar kelas pra sekolah yaitu dengan memperkenalkan video
pembelajaran yang berkaitan dengan materi belajar melalui Youtube. Hal ini agar
peserta didik pra sekolah tertarik untuk belajar, tidak mononton hanya dengan metode
ceramah dan penugasan. Secara tidak langsung upaya ini sudah memperkenalkan
manfaat teknologi digital untuk belajar, bukan hanya digunakan untuk bermain game
yang tentunya jika berlebihan akan sangat tidak baik untuk masa depan peserta didik.
Dalam proses belajar, mulai dari penjelasan materi sampai ke penugasan harus
terkandung keenam dimensi Profil Pelajar Pancasila.

Dengan menerapkan kombinasi metode pembelajaran ceramah, diskusi, penugasan


serta mengaplikasian teknologi digital dalam proses pembelajaran hasilnya
alhamdulillah baik dan memuaskan. Hal ini terbukti dengan atasan Saya memberikan
kepercayaan penuh kepada Saya untuk mengajar di berbagai tingkatan yang sudah
berjalan kurang lebih 2 tahun. Selain itu wali murid anak didik saya juga sangat
mengapresiasi akan hasil kerja Saya, karena banyak dari anak didik saya yang
mengalami peningkatan hasil belajar, terutama pra sekolah dan sekolah dasar.
Dengan sikap terbuka dan mau belajar Saya mendapatkan wawasan dan keterampilan
baru. Dengan menjadi guru di bimbingan belajar tempat Saya bekerja saat ini, Saya
merasa sangat senang karena dapat membantu orang lain untuk berubah menjadi lebih
baik. Misalnya peserta didik yang awalnya memiliki motivasi rendah untuk belajar,
sekarang alhamdulillah sudah bersemangat untuk belajar karena pemilihan metoda
yang tepat. Kemudian, peserta didik yang hasil belajarnya belum memuaskan,
alhamdulillah sudah mengalami peningkatan hasil belajar. Kemudian, dimensi Profil
Pelajar Pancasila perlahan -lahan juga sampai kepada peserta, seperti melatih mereka
untuk mandiri, bergotong royong, bernalar kritis dan kreatif.
Bagaimana cara Anda mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan/dikembangkan?
Mengapa Anda merasa perlu meningkatkan/mengembangkan area tersebut?

Cara Saya mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan/dikembangkan adalah


dengan introspeksi diri. Saya mengingat dan merenungkan hal apa saja yang sudah
dan belum dilakukan. Kemudian juga memikirkan dampak perbuatan yang Saya
lakukan terhadap diri Saya dan orang lain, apakah perbuatan yang Saya lakukan
bermanfaat atau merugikan bagi orang lain. Selain introspeksi diri, Saya juga
meminta pendapat orang terdekat Saya seperti orang tua, keluarga, dan teman-teman
Saya terhadap baik buruk perbuatan yang Saya lakukan. Mereka memberikan kritik
dan saran terhadap perbuatan Saya. Setelah mengidentifikasi dengan cara tersebut
didapatkan bahwa area yang perlu Saya tingkatkan/kembangkan adalah kemampuan
bersosialisasi.

Kemampuan bersosialisasi Saya perlu ditingkatkan untuk menunjang karir Saya


sebagai guru, mengingat profesi guru menjalankan tugas berhadapan dengan orang
banyak. Guru bertugas untuk mengajar dan mendidik peserta didik sehingga sangat
diperlukan kemampuan sosialisasi yang baik dalam pelaksanaannya. Seorang guru
harus dapat menjadi contoh dan teladan bagi peserta didiknya agar peserta didik juga
memiliki kemampuan sosial yang baik yang berguna untuk masa depannya.
Kemampuan bersosialisasi yang baik dari seorang guru secara tidak langsung ikut
memajukan pendidikan nasional karena dengan kemampuan sosial yang baik guru
dapat membentuk komunitas-komunitas yang menjadi wadah untuk meningkatkan
mutu pendidikan.

Tindakan yang Saya lakukan untuk mengembangkan diri Saya adalah dengan
bergabung pada beberapa organisasi, baik di lingkungan pendidikan maupun di
masyarakat. Beberapa organisasi yang pernah Saya ikuti semasa sekolah adalah OSIS
dan Pramuka. Sewaktu kuliah Saya juga aktif dalam organisasi jurusan Saya yaitu
Himpunan Mahasiswa Jurusan Kimia (HMJ Kimia). Saya menjabat sebagai staff ahli
departemen Penalaran & Keilmuan HMJ Kimia UNP. Diluar pendidikan formal, Saya
juga bergabung dengan organisasi kemasyarakatan seperti remaja masjid dan karang
taruna yang aktif di kelurahan tempat Saya tinggal. Saya bergabung dengan banyak
organisasi bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bersosialisasi. Dengan
bergabung pada beberapa organisasi Saya banyak merasakan manfaat, diantaranya
dapat melatih sikap percaya diri, mengeluarkan pendapat, menghormati orang lain
yang berbeda latar belakang, bernegosiasi, bekerjasama, rela berkorban dan pantang
menyerah. Manfaat lain yang Saya rasakan ketika bersosialisasi dalam organisasi
adalah jaringan, wawasan dan keterampilan Saya menjadi bertambahdan hal ini
sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Cara berbeda yang Saya lakukan dalam proses pengembangan diri adalah punya rasa
humor. Obrolan yang serius dan formal menjadikan suasana menjadi tegang dan
monoton, oleh karena itu menurut Saya agar suasana lebih cair sebaiknya diselingi
dengan rasa humor, misalnya bercanda dengan rekan kerja atau teman dalam
komunitas. Rasa humor ini dilakukan sekedarnya saja, tidak berlebihan dan juga
jangan sampai menyingggung perasaan orang lain. Menurut Saya dengan adanya rasa
humor bersosialisasi dapat dilakukan dengan lebih mudah.

Salah satu contoh humor yang pernah Saya lakukan adalah dengan menceritakan
cerita lucu kepada peserta didik Saya di bimbingan belajar tempat Saya bekerja. Hal
ini Saya lakukan agar lebih mudah bersosialisasi dengan peserta didik. Selain itu
cerita lucu yang mengandung humor dapat membangkitkan rasa ceria peserta didik
dalam belajar. Dengan diselingi humor peserta didik akan merasa senang dan tidak
mudah bosan dalam belajar.

Salah satu tantangan atau kesulitan yang Saya hadapi dalam pengembangan diri
adalah ketika bersosialisasi dan bekerjasama dengan orang banyak dari berbagai latar
belakang yang berbeda, baik itu suku, daerah asal, pendidikan, pengalaman dan
sebagainya. Dengan adanya perbedaan tersebut, Saya menjadi tertantang untuk
mencari cara bagaimana membangun komunikasi serta kerjasama yang baik dengan
banyak orang. Saya merasakan hal ini tidaklah mudah, karena setiap orang memiliki
pandangan dan cara tersendiri dalam menyikapi setiap persoalan. Oleh karena itu
kemampuan sosialisasi sangat diperlukan.

Cara Saya mengatasi tantangan atau kesulitan di atas adalah dengan mengajak
berdiskusi untuk mencapai kata mufakat. Dengan berdiskusi setiap orang berhak
menyampaikan pendapatnya. Setiap orang juga berhak menyatakan setuju atau tidak
setuju dengan pendapat orang lain yang disampaikan dengan bahasa yang sopan.
Berdiskusi dilakukan sampai mendapatkan keputusan bersama yang akan dijalankan
oleh seluruh anggota diskusi. Keputusan hasil diskusi harus dilaksanakan dengan
besar hati dan bertanggung jawab.

Dengan mengembangkan kemampuan bersosialisasi Saya merasakan banyak manfaat.


Salah satunya adalah pergaulan menjadi lebih luas dan teman juga semakin banyak.
Selain itu dengan bersosialisasi wawasan Saya juga semakin bertambah, dari Saya
yang tidak tahu akhirnya menjadi tahu mengenai suatu hal. Saya juga mendapatkan
keterampilan baru dengan banyak bersosialisasi, dari Saya yang tidak pandai menjadi
pandai dalam mengerjakan sesuatu. Dengan demikian Saya lebih percaya diri dalam
menjalani kehidupan dan dapat bekerjasama dengan banyak pihak.

Manfaat diatas sangat Saya rasakan dalam menjalani peran Saya sebagai seorang
guru. Dengan bersosialisasi Saya dapat menjalin komunikasi yang baik dengan
peserta didik Saya. Saya lebih percaya diri dalam menyampaikan materi pelajaran
kepada peserta didik di dalam kelas. Saya dapat menjalin kerjasama yang baik dengan
peserta didik Saya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dari wawasan dan
keterampilan baru yang Saya dapatkan dengan bersosialiasi, Saya dapat mengajarkan
kepada peserta didik Saya yang bermanfaat untuk masa depan mereka.

Anda mungkin juga menyukai