BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Profesional guru sangat berpengaruh terhadap minat belajar siswa maka dari
itu guru seharusnya mampu meningkatkan minat belajar siswa dengan bersifat
adil terhadap siswa. salah satu sekolah Menegah pertama (SMP) tepatnya di
bahwa peran guru dalam mengembangkan minat belajar peserta didik di sekolah
Berdasarkan defenisi profesional guru di atas kita bisa menerawang bahwa apa
yang kemudian terjadi di SMP Negeri 3 Baraka Kabupaten Enrekang itu harus
implementasikan di sekolah tersebut entah apakah mereka paham atau tidak efek
tetapi sesuatu yang ditakutkan oleh para orang tua dan para aparat desa. Malas
Belajar dengan beranggapan bahwa walaupun saya tidak belajar saya tetap akan
mendapatkan Nilai standar meski tidak harus belajar karena saya selalu
mengandalkan mereka yang selalu memberikan nilai yang tidak semestinya saya
dapatkan, maka dari itu timbul penyakit yang Membuat saya Malas belajar dan
mementingkan untuk hanya nonton tv, bermain dan keluyuran tampa ada batas
waktu akhirnya penyakit itu terus saya adopsi dan hal itu membuat saya bangga
akan kebodohan.
2
111
2
penentu naik kelas, di situ diuji siapa yang benar-benar mengerti dan paham mata
sesudah ulangan kertas jawaban tersebut dibagikan kesetiap-tiap siswa dan betul
hasil yang saya peroleh itu di bawa keriteria ketuntasan minimal (KKM).
Pergaulan Bebas Sesuatu yang di cemaskan dari aparat desa yang notabenenya
sehingga harapan terbesar dari aparat desa terhadap bibit-bibit muda itu mulai
remaja meraja lela di akibatkan oleh pergaulan bebas dan yang lebih
memperihatikanya lagi, siswa yang berada pada tinggat SMP itu pun terpengaruh
terkhususnya saya secara pribadi karena saya tidak dapat mengimbangi dengan
ilmu pengetahuan yang saya miliki oleh. Sedangkan kalau kita tlaah lebih dalam
kesempatan saya belajar hanya di ada disekolah akan tetapi sekolah hanya
menjadi pormalitas buat saya karena saya sealau berikir bahwa ada yang selalu
atau yang berkualitas baik di tingkat (SMA/SMK). Dan pada akhirnya ke inginan
saya sebagai siswa ngotot untuk tetap masuk ke sekolah tersebut dan akhirnya
atau meluluskan siswa tersebut memalui cara lain atau yang biasa kami sebut
Lulus lewat Jendela. Tidak sampai di situ masalah tetap berlanjut waktu
3
seorang siswa seharusnya mempunyai ilmu pengetahuan yang cukup agar dapat
mengimbangi diri dalam berpikir sebelum bertindak dan seorang siswa harus
Kepedulian terhapan diri sendiri itu sangat penting karena dengan menyadari
setiap kekuragan dan kesalahan yang pernah saya lakukan itu membuat saya sadar
dan saya harus berikir untuk merubah sesuatu yang pernah terjadi kepada diri
saya, degan memulai perubahan yang besar harus dimulai dari diri saya secara
peribadi karena saya sudah merasakan dan hal yang seperti itu tidak baik untuk
generasi dan harus di putuskan mata rantainya dimulai dari SMP supaya tidak
menengah pertama (SMP) dari kls VII – IX banyak pengalama yang saya dapati
khususnya pemberian Nilai yang bagus terhadap setiap siswa walaupun tidak
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh setiap siswa terutama saya secara
pribadi mendapatkan perlakuan hal yang serupa dari setiap guru yang dekat
dengan saya atau yang masih ada hubungan keluarga. Saya baru merasakan
bahwa hal yang seperti itu adalah salah satu hal yang dapat merusak sistem
kunjungan kerja selama 1 Minggu lamanya. tepatnya pada tanggal 26, pebruari
2018 yang lalu yang di selanggarakan salah satu Lembanga desa Kendenan yaitu
penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga
kualitas pendidikan kita adalah: 1) mutu guru yang masih rendah pada semua
jenjang pendidikan, 2) alat bantu proses belajar mengajar seperti buku teks,
peralatan laboratorium dan bengkel kerja yang belum memadai, dan 3) tidak
diadakan, baik dalam bentuk perbaikan kurikulum, pelatihan dan penataran guru,
5
maupun usaha-usaha lainnya terhadap siswa itu sendiri seperti pemantapan proses
belajar mengajar, pemberian jam tambahan atau les, namun hasil yang diperoleh
belum sesuai dengan yang diharapkan. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal
banyak faktor yang terlibat di dalamnya, antara lain: faktor kurikulum, guru,
orang tua, dan siswa itu sendiri. Disiplin belajar merupakan salah satu sikap atau
perilaku yang harus dimiliki oleh siswa. Tu’u (2004 : 93) menyatakan pencapaian
hasil belajar yang baik selain karena adanya tingkat kecerdasan yang cukup, baik,
dan sangat baik, juga didukung oleh adanya disiplin sekolah yang ketat dan
konsisten, disiplin individu dalam belajar, dan juga karena perilaku yang baik.
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi
perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang di perkuat. Belajar
dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan peruahan perilakunya.
pengertian belajar menurut beberapa ahli adalah (a) Whittaker, belajar adalah
proses tingkah laku yang ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau
pengalaman, (b) Kimble, belajar adalah perubahan relatif permanen dalam potensi
bertindak, yang berlangsung sebagai akibat adanya latihan yang diperkuat, (c)
Winkel, belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam
Lembaga pendidikan dan guru dewasa ini di hadapkan pada tuntutan yang
bukan saja berkaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saja,
tetapi juga menyentuh perubahan dan pergeseran aspek nilai moral yang terjadi
perilaku amoral saat ini diantaranya maraknya tawuran antar pelajar, perampokan,
sangat merugikan dan akan berujung pada keterpurukan suatu bangsa. Disinilah
segala pengalaman belajar yang dihayati oleh peserta didik. Makin intensif
pengalaman yang dihayati oleh peserta didik makin tinggilah kualitas proses
dua teori psikologi, yaitu teori tingkah laku dan teori kognitif. Kedua teori itu
mempunyai perbedaan dalam hal anak-anak belajar. Teori tingkah laku lebih
Pendidikan secara Etimologi berasal dari bahasa Latin yaitu ducare, berarti “
menuntun, mengarahkan, atau memimpin” dan awalan yang berarti keluar. Jadi
efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap
sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau
magang.
dapat melakukan perubahan sehingga bisa berkembang menjadi lebih baik lagi.
Agar peserta didik memperoleh hasil belajar yang optimal perlu tenaga pendidik
yang berkompeten pada bidangnya agar dapat memicu minat belajar siswa
terhadap mata pelajaran tersebut. Prestasi belajar tidak akan tercapai tanpa
adanya faktor-faktor yang mendukung baik dari faktor eksternal maupun internal.
Guru sebagai tenaga pendidik merupakan salah satu faktor eksternal (dari luar diri
siswa) yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Guru harus bisa
Sehingga para peserta didik dapat menguasai ilmu yang dipelajarinya. Sedangkan
Minat adalah sumber motif yang mendorong seseorang untuk melakukan apa
yang ingin dilakukan ketika bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa
sesuatu itu akan bermanfaat, maka akan menjadi sebuah dorongan dalam diri
seseorang untuk berminat melakukan hal yang demikian, kemudian hal tersebut
akan menurun. Sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi minat bersifat
penghambat minat belajar siswa namun yang paling berperan adalah guru. guru
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah. Namun jika terjadi kejanggalan terhadap guru
Dapat kita simpulakan bahwa kompetensi guru amatlah sangat penting dan
meningkatkan maupun mengurangi minat belajar siswa. Sudah jelas bahwa guru
adalah remot seorang siswa, jika terdapat keganjalan dari pendidik maka minat
belajar siswa akan terganggu. Sama halnya disekolah SMP Negeri 3 Baraka
Kabupaten Enrekang, siswanya memiliki kedekatan yang baik dengan guru, staf,
kepala sekolah dan orang-orang yang memiliki wewenang. Yang bisa di sebut
dengan sekolah kekeluargaan. Mengapa saya katakan demikian karena sekolah ini
siswa yang memiliki keluarga baik itu dengan guru, atau kepala sekolah tidak
bertingkah seperti siswa sama dengan siswa lain melainkan bertingkah bahwa
sekolah itu adalah milik keluarganya, sama halnya dengan siswa yang memiliki
kedekatan yang baik dengan guru maka dianggap ia mampu dalam segala hal,
baik itu dalam pelajaran maupun non pelajaran. siswa yang memiliki kedekatan
maupun keluarga di sekolah tersebut semakin merasa nyaman dan tidak ingin
9
dan tidak ingin berusaha seperti siswa yang memiliki kemampuan yang lebih,
karena siswa itu mengandalkan keluarga atau guru yang mereka anggap dekat.
Siswa yang memiliki kemampuan lebih, tidak lagi memiliki semangat untuk
siswa memiliki perilaku yang adil dan guru mampu memberikan motivasi bagi
siswa akan tetapi hal yang terjadi di SMP Negeri 3 Baraka Kabupaten Enrekang
berbeda, kenyatannya siswa tidak di perlakukan dengan adil. Perilaku yang tidak
adil yang di daptkan oleh siswa sangat merugikan bagi sekolah dan bagi mental
siswa itu sendiri. Jika seorang guru mampu bersikap profesional maka siswa yang
mampu memberi inspirasi kepada siswa-siswa lainnya dan di apresiasi oleh guru
Dari peneliti sebelumnya membahas salah satu faktor yang terkait dengan
minat belajar siswa namun untuk lebih memuaskan diri dari kejanggalan dari apa
yang telah di lihat dari kenyataan di zaman ini maka peneliti selanjutnya akan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Muhammadiyah Makassar
b. Manfaat Praktis
1. Bagi Siswa hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh para siswa
citanya.
E. Definisi Operasional
penemuan suatu penelitian ilmiah, suatu kesimpulan atau hasil akhir temuan atas
suatu penelitian.
usul sislsilah yang sama, baik melalui keturunan biologis, sosial maupun
budaya.
belajar pada suatu lingkungan belajar, proses untuk membantu siswa agar dapat
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Konsep
1. Sistem kekerabatan
keluarga anda.
Dari kedua tokoh diatas maka dapat disimpulkan bahwa memilih seseorang
baik dalam pendidikan maupun dalam hal kewirausahaan. Sistem nepotisme ini
1112
13
Tuhan, makhluk sosial dan makhluk individu yang mandiri. Hal yang sama di
atau bantuan kepada siswa dalam pengembangan tubuh dan jiwa untuk
orang yang memegang tanggug jawab yang besar untuk meningkatkan cara
berpikir bagi siswa dan mampu memberi motivasi tentang kehidupan serta
tujuan hidup yang baik. pendidik adalah seseorang yang telah mengabdikan
Dalam hal ini pendidik tidak hanya mengajarkan pendidikan formal, tetapi
juga pendidikan lainnya dan juga bisa menjadi sosok yang diteladan oleh para
siswa. Dari penjelasan sebelumnya maka dapat dikatan bahwa peran sorang
pengetahuan kepada para siswa. Dalam hal ini, fokus utama kegiatan
Mendidik siswa merupakan hal yang berbeda dengan mengajarkan suatu ilmu
pengetahuan Dalam hal ini kegiatan mendidik adalah bertujuan untuk mengubah
tingkah laku siswa menjadi lebih baik. Proses mendidik siswa merupakan hal
yang lebih sulit untuk dilakukan ketimbang mengajarkan suatu ilmu pengetahuan.
Selain itu seorang guru harus dapat menjadi teladan yang baik bagi siswanya.
Seghingga para siswa dapat memiliki karakter yang baik sesuai nilai dan norma
Seorang guru juga memiliki tugas untuk melatih para siswanya agar memiliki
keterampilan dan kecakapan dasar. Bila disekolah umum guru melatih siswa
tentang keterampilan dan kecakapan dasar, maka di sekolah kejuaraan para guru
membimbing dan mengarahkan siswanya agar tetap berada dalam jalur yang
berusaha keras untuk lebih maju. Bentuk dorongan yang diberikan seorang guru
kepada siswanya bisa dengan berbagai cara, misalnya memberikan hadiah atau
kepada siswanya.
e) Sebagai teladan, yaitu orang yang memberikan contoh dan teladan yang
siswa.
siswanya.
16
a) Minat
pengertian minat dan belajar Kata minat secara etimologi berasal dari
hati pada sesuatu), keinginan. Jadi dalam proses belajar siswa harus
tertujuan pada sesuatu dan dalam hubungan itu unsur perasaan yang kuat.
menurut Djaali (2008: 121) minat adalah rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
b) Belajar
c) Minat Belajar
dimiliki seseorang terhadap suatu hal, tanpa ada dorongan. Minat tersebut
maupun belajar. Dan faktor yang menimbulkan minat belajar dalam hal ini
adalah dorongan dari dalam individu. Dorongan motif sosial dan dorongan
emosional.
tingkah laku .
Hurlock (dalam Susanto, 2013: 62) menyebutkan ada tujuh ciri minat
d) Siswa
dunia pendidikan. Siswa atau pesetra didik adalah mereka yang secara
(Kompas,1985).
masing-masing anak pada setiap aspek tidak selalu sama. hal yang sama
siswa juga dapat dikatakan sebagai sekelompok orang dengan usia tertentu
yang belajar baik secara kelompok atau perorangan. Siswa juga dapat
dikatan sebagai murid atau pelajar, ketika berbicara siswa maka fikiran
kita akan tertuju kepada lingkungan sekolah, baik sekolah dasar maupun
menengah (Jawa pos, 1949). Pengertian yang sama diambil dari (Kompas
nasional.
pendidikan dan jenis pendidikan tertentu. Menurut Nata (dalam Aly, 2008)
sebagai bekal hidupnya agar bahagia dunia dan akhirat dengan jalan
sering digunakan dalam bahasa arab, yaitu tilmidz yang berarti murid atau
belajar, jamaknya tilmidz. Kata ini merujuk pada murid yang belajar di
madrasah. Kata lain yang berkenaan dengan murid adalah thalib, yang
Menurut Slameto (2003: 57) siswa yang berminat dalam belajar adalah
sebagai berikut:
diminati.
4) Lebih menyukai hal yang lebih menjadi minatnya daripada hal yang
lainnya
21
dan minat belajar dipengaruhi oleh budaya. Ketika siswa ada minat dalam
prestasi belajar.
tanpa ada paksaan. Dalam minat belajar seorang siswa memiliki faktor-
1. Faktor Internal
faktor dari dalam diri siswa yang meliputi dua aspek, yakni:
a. Aspek Fisiologis
b. Aspek Psikologis
motivasi siswa.
B. Landasan Teori
kembali perilaku tersebut. Seperti halnya mahasiswa yang rajin pergi kuliah
23
karena ingin mendapatkan ganjaran nilai yang maksimal seperti nilai “A”
“E”.
Unsur utama dari pertukaran sosial adalah cost (biaya), reward (imbalan),
kuantitas dan nilai. Kualitas adalah intensitas atau frekuensi yang dimana
suatu perilaku dinyatakan dalam suatu jangka waktu tertentu atau sejumlah
yaitu :
dilakukan individu atas dasar makin tinggi nilai hasil tindakan seseorang
hadiah pada masa lalu, maka akan kurang bernilai hadiah berikutnya jika
24
bernilai baginya.
Keluarga merupakan system norma dan tata cara yang diterima untuk
mana ia berada. Bila semua anggota sudah mampu untuk beradaptasi dengan
c) Hubungan antara anggota keluarga dijiwai oleh suasana afeksi dan rasa
tanggung jawab.
C. Karangka Konsep
SMP Negeri 3
Baraka
System kekerabatan
guru dan siswa
Temuan
Lapangan
penelitian. Seperti yang terlihat pada gambar bagan diatas bahwa penelitian ini
proses pembelajaran. Kemudian dari objek kajian yang ingin diteliti terdapat
26
beberapa sub fokus yakni bentuk system kekerabartan dampak dari system
kekerabatan di SMP Negeri 3 Baraka. Selain dari pada itu setelah dilakukannya
penelitian peneliti akan menemukan hasil lapangan yang akan di paparkan pada
hasil penelitian.
Nepotisme Guru terhadap siswa dalam Prekrutan dan seleksi siswa baru,
Informan dalam penelitian ini adalah Masyarakat dan orang tua siswa
yang memiliki hubungan keluarga dengan salah satu tenaga pendidik dan
belajar penting dalam menentukan hasil belajar, penelitian ini meneliti tentang
mata pelajaran yang diminati dan motivasi belajar siswa di SMP Kristen 1
adalah cara mengajar guru, karakter guru, suasana kelas tenang dan nyaman,
dan fasilitas belajar yang digunakan. Selaras dengan temuan yang diperoleh,
belum optimalnya hasil belajar siswa. Hal ini ditandai dengan perolehan hasil
terhadap hasil belajar siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
hasil bahwa minat belajar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil
belajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dapat
minat belajar siswa akan berdampak pada hasil belajar siswa yang semakin
baik.
4. Suprihatin 2015, hasil penelitian : Guru bagi masyarakat awan selama ini
baik aturan tentang Guru dan Dosen. Hukum memberikan penjelasan guru
mengerjakan tugas.
mengembangkan kemampuan dan kemauan belajar. Salah satu cara yang logis
belajar dengan motivasi siswa. Guru sebagai orang yang membelajarkan siswa
sangat berkepentingan dengan masalah ini. Sehingga sebagai guru atau calon
guru sebisa mungkin kita harus selalu berupaya untuk dapat meningkatkan
motivasi belajar terutama bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar
dengan menggunakan berbagai upaya yang dapat dilakukan oleh guru yaitu 1)
variasi metode penyajian yang menarik. 5) Berilah pujian yang wajar setiap
5. Rahman 2014, hasil penelitian : Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat
bagaimana dan sejauh mana refleksi diri guru memiliki kontribusi terhadap
profesionalisme. Dengan kata lain, jika refleksi diri guru dilakukan dengan
juga baik.
BAB III
METODE PENELITIAN
31
kualitatif karena kualitatif ini bersifat alami dan mendalam serta menghargai
kualitatif lebih memerhatikan proses dari pada hasil. Kedua, peneliti kualitatif
utama dalam mengumpulkan data serta peneliti kualitatif harus terjun langsung ke
dan pencapaian pemahaman melalui kata atau gambar. Terakhir, proses penelitian
kualitatif besifat induktif dimana peneliti membuat konsep, hipotesa atau dugaan
sementara, dan teori berdasarkan data lapangan dalam proses penelitian. Fraenke
dan Walen dalam Creswell (2016: 276) Penelitian kualitatif berfokus pada proses-
pendekatan penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah jenis
kasus ini dengan melihat masalah atau peristiwa yang ingin diteliti ini sudah lama
ungkapkan. Studi kasus adalah bagian dari metode kualitatif yang hendak
kasus sebagai suatu eksplorasi dari system-sistem yang terkait atau kasus.
salah satu strategi penelitian yang didalamnya peneliti yang memiliki peranan
aktif karena dalam strategi ini peneliti menyelidiki berbagai macam gejala atau
permasalahan yang terjadi dalam suatu gejala atau masalah yang akan diteliti oleh
peneliti tersebut. Peneliti juga harus mampu menyelidiki secara cermat suatu
program, kejadian, dan segala aktivitas yang dilakukan dan proses yang dilakukan
dalam sekelompok individu. Kasus-kasus dan masalah yang akan diteliti dibatasi
oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi secara lengkap
kasus merupakan studi tentang suatu kejadian atau permasalahan yang memiliki
dengan masalah yang akan diteliti karena keunikannya dan dalam permasalahan
Berdasarkan ketiga pendapat diatas terkait dengan pengertian studi kasus dapat
penelitian sesuai dengan tujuan yang ingin peneliti capai. Pada jenis penelitian ini
33
suatu cara yang tepat yang dapat memecahkan masalah yang akan diteliti karena
Studi kasus ini dapat membantu peneliti untuk mengadakan studi mendalam
bahkan Negara. Dengan metode ini peneliti bertujuan melihat suatu kasus secara
penelitian.
B. Lokus Penelitian
1. Tempat Penelitian
siswa mulai dari malas belajar serta mendapatkan hasil yang tidak baik
34
ketika ulangan penentu kenaikan kelas dan yang lebih prihatinya sekolah
ini terletak di daerah pedesaan dan prestasi yang diraih itu malah menurun.
Sangat disayangkan hal itu terjadi karena salah satu cita-cita bapak
system tersebut.
2. Waktu Penelitian
berikut:
Juli Juli
No
Kegiatan S S R K J S S S R K J S
Pengajuan
1
Judul
Pengurusan
2 Surat Izin
Penelitian
3 Penulisan
Skripsi
35
Penyusunan
4 Instrument
Observasi
Uji Coba
5 Angket
Wawancara
Penyusunan
6 Instrument
Dokumentasi
Pengumpulan
7
Data
8 Analisis Data
Penyusunan
9 Hasil
Penelitian
C. Fokus Penelitian
kekerabatan guru dan siswa. Melalui pembelajaran siswa guru dapat melihat
Sub penelitian :
D. Informan Penelitian
wawancara dengan beberapa orang yang dianggap dapat memberikan data atau
informasi yang benar dan akurat terhadap yang diteliti. Peneliti dapat memperoleh
informasi dari 7 informan terkait dengan “system kekerabatan guru dan Siswa”.
Dalam hal ini 4 orang dari informan kunci, 2 orang dari informan ahi dan 1 orang
dari informan tambahan. Hendarso dalam Suyanto (2009: 172) informan yang
1. Informan kunci (key informan), yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki
2. Informan ahli yaitu mereka yang terlibat secara langsung dalam interaksi
sosial yang diteliti. Hal ini para Guru yang mengikuti pembelajaran di kelas.
tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang sedang diteliti. Hal ini
adalah kepala sekolah, dan orang tua siswa serta warga masyarakat yang ada
disekolah.
37
1. Data Primer
dengan berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebagai alat
pengumpulan data. Dalam hal ini sumber data utama (data primer) diperoleh
penelitian.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui bacaan dan berbagai
macam sumber lainnya terdirir dari surat-surat pribadi, buku harian, sampai
F. Instrumen Penelitian
melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui
102 ). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan key instrument atau peneliti
lain, book note, pulpen. Book note ini merupakan catatan yang berisi tentang
No.
Hari/tangga/jam Catatan yang di teliti Paraf
kekerabatan
siswa
2. Instrumen yang digunakan dalam proses wawancara adalah kamera, suatu alat
gambar. Perekam suara, alat yang digunakan untuk merekam suara secara
referensi terkait apa yang di teliti oleh peneliti diantaranya, buku dan jurnal.
39
Sosiologi Keluarga
2. Senin, 5 Juli Buku (Wiliam J. Good)
2019
kelemahan
Sugiyono, (2015: 15) teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah
adalah:
40
1. Observasi
Dalam pengamatan ini, peneliti merekam atau mencatat baik dengan cara
lokasi penelitian. Para peneliti kualitatif juga dapat terlibat dalam peran-peran
observasi adalah dasar semua imu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat
melalui observasi.
terangan atau tersamar dan observasi yang tak berstruktur. Sugiyono (2016:
310).
2. Wawancara
dengan telepon, atau terlibat dalam focus group interview (wawancara dalam
kelompok tertentu) yang terdiri dari enam sampai delapan partisipan per
terbuka yang dirancang untuk memunculkan pandangan dan opini dari para
sebanyak 7 orang, 2 orang dari Guru, 1 kepala sekolah dan 4 orang dari siswa.
terstruktur.
42
datanya.
3. Dokumentasi
Koran, makalah, dan laporan kantor) ataupun dokumen privat (misalnya, buku
misalnya, foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk
karya misalnya, karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-
4. Partisipatif
dilapangan, baik yang berupa kegiatan fisik maupun perilaku yang terjadi
yang diselidiki. Dan yang menjadi partisipatif secara langsung adalah peneliti
itu sendiri.
43
Data penelitian ini diperoleh dari hasil, observasi, wawancara dan dokumentasi.
Analisis data dilakukan dengan cara mengorganisasi data yang diperoleh kedalam
penting, menyusun atau menyajikan data yang sesuai dengan masalah penelitian
dalam bentuk laporan dan membuat kesimpulan agar mudah untuk dipahami.
interaktif untuk menganalisis data hasil penelitian. Aktivitas dalam analisis data
sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Data interaktif yaitu mengubungkan
data yang satu dengan data yang lain. Adapun gambar dibawah ini:
Tema-tema
Kategori Data Organisasi Data
Data
data hasil penelitian, data yang dimasukkan adalah data yang sudah melalui
dilakukan yakni:
1. Triangulasi
Yaitu pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan
a. Triangulasi Sumber
yaitu untuk menguji kredibilitas data dengan cara mengecek data yang
telah diperoleh melalui beberapa sumber. Dalam hal ini untuk menguji
objek.
b. Triangulasi Waktu,
masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih
45
valid sehingga lebih kredibel. Dalam hal ini untuk menguji kredibilitas
data tentang persepsi orang tua siswa terhadap system kekerabatan maka
perlu dilakukan wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar.
c. Triangulasi Teori,
setiap individu memiliki suatu tujuan tertentu yang ingin dicapainya dalam
setiap masalah yang ada. Begitupun yang dilakukan oleh Orang Tua siswa
Orang Tua harus siap menentukan pilihan terbaik bagi pendidikan anak.
2. Member Check
diperoleh peneliti kepada pemberi data. Pengabsahan data atau validitasi data
dan menanyakan pada mereka baik lisan maupun tertulis tentang keakuratan
hasil penelitian.
46
check setelah data dari semua informan telah terkumpul atau tahap
J. Etika Penelitian
Etika penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Oleh
karena itu maka segi etika harus diperhatikan. Masalah etika yang harus
informed consent ini bertujuan agar subjek mengerti maksud dan tujuan
peneliti harus menghormati hak responden atau subjek. Jika subjek bersedia
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan
kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang disajikan.
47
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
lainnya dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya data tertentu yang akan
4. Jujur
anda.
5. Obyektivitas
6. Integritas
7. Keterbukaan
Secara terbuka saling berbagi data, hasil, ide, alat, dan sumber daya
BAB IV
1. Sejarah Enrekang
Jiwa.
Sebutan Endekan. Masih Ada Arti Versi Lain Yang Dalam Pengertian Umum
Sampai Saat Ini Bahkan Dalam Adminsitrasi Pemerintahan Telah Dikenal Dengan
4448
49
d. Kerajaan Tallu Batu Papan (Duri) Yang Merupakan Gabungan Dari Buntu
Batu, Malua, Alla'. Buntu Batu Dipimpin Oleh Arung/Puang Buntu Batu,
Pitu (7) Massenrempulu' Ini Terjadi Kira-Kira Dalam Abad Ke XIV M. Tetapi
Sekitar Pada Abad Ke XVII M, Pitu (7) Massenrempulu' Berubah Nama Menjadi
Et Impera, Pemerintah Belanda Lalu Memecah Daerah Ini Dengan Adanya Surat
Kerajaan Kassa Dan Kerajaan Batu Lappa Dimasukkan Ke Sawitto. Ini Terjadi
Buntu Batu, Malua, Alla' (Tallu Batu Papan/Duri) Enrekang (Endekan) Dan
Maiwa.
Swapraja, Yakni:
1. Swapraja Enrekang
2. Swapraja Alla
4. Swapraja Malua
5. Swapraja Maiwa
51
Yang Menjadi Catatan Atau Lembaran Sejarah Yang Tak Dapat Dilupakan
Agustus 1956.
Tanggal 18 Nopember 1956 Yang Diketuai Oleh Almarhum Drs. H.M. Risa
Kecamatan ini dikenal seagai pelopor kecamatan bebas asap rokok yang
diawalioleh desa bone-bone yang telah lebih dahulu menerapkan kawasan bebas
asap rokok dan diikuti oleh kecamatanya. Gunung latimojong yang merupakan
kecamatan ini.
Pada jaman dulu, yaitu pada tahun 1940 desa salukanan kecamatan Baraka
kabupaten Enrekang resmi terbentuk. Pada saat itu desa Salukanan memiliki
52
wilayah yang sangat luas dan yang menjabat sebagai kepala Desa adalah Dawa,
Pada awal tahun 2000 desa salukanan di mekarkan menjadi 3 (tiga) desa yaitu
Desa Kendenan, Desa Pepandungan dan Desa Salukanan yang memiliki wilayah
Pada umumnya masyarakat yang ada di Desa Salukanan adalah petani, yakni
95%, dan sisanya adalah pegawai dan pedangang. Wilayah Desa Salukanan terdiri
dari 4 dusun dan 8 RK dan sebagian besar dijadikan lahan kebun dan persawahan.
a. H. Guling S
b. Siateng
c. Tokoh Masyarakat
3. Pemerintah desa
9. Tokoh Pendidik
disepakati kerja sama dalam proses belajar mengajar dengan menjadi beberapa
guru.
e. Tani. K (Biologi)
g. Nambusk (Ips)
setelah mengulang ujian siswa pada tahun 1992 siswa dibawa ke Baraka
belajar bersama dengan siswa SMP negeri 3 Baraka sampai ujian, siswa yang
mengikuti ujian.
54
1. Identitas Sekolah
2 NPSN : 40313176
RT / RW : 0 / 0
Kelurahan : KENDENAN
Negara :
119.909
6 Bujur
2. Data Pelengkap
7 SK Pendirian Sekolah :
10 SK Izin Operasional :
15 Cabang KCP/Unit :
17 MBS : Ya
21 NPWP :
3. Kontak Sekolah
20 Nomor Telepon : -
21 Nomor Fax : -
22 Email :
56
23 Website :
4. Data Periodik
5. Data Lainnya
33 Akreditasi : B
34 Kurikulum : KTSP
A. Nama-nama Guru 13 0 9 42
2. Iskandar C, S.Pd
3. Akbar Se
57
4. Drs Syahidin
5. Jupri S.Pd
6. Muhammad Naim
S.Pd
7. Musliadi S.Pd
S.Pd
9. Nuriyanti,G. S.Pd
TOTAL 13 13 81
Keterangan:
Penghitungan jumlah PTK adalah yang sudah mendapat penugasan, berstatus aktif
Singkatan :
2. PD = Peserta Didik
2. Data Sarpras
No Uraian Jumlah
1 Ruang Kelas 7
2 Ruang Lab 2
58
3 Ruang Perpus 1
TOTAL 10
L 12
1 Kelas 7 28
P 16
L 18
2 Kelas 8 31
P 13
L 12
3 Kelas 9 22
P 10
VISI
global
MISI
5. Menjalin kerjasama yang harmonis antar warga sekolah dan lembaga lain
yang terkait.
B. Letak Geografi
1. Letak Geografis
Desa Salukanan adalah salah satu Desa yang ada di Kabupaten Enrekang,
wilayah desa salukanan merupakan wilayah yang cukup strategis untuk jalur
transportasi karena daerah ini tidak terlalu jauh dari poros makassar toraja.
Baraka yang terletak 7 KM kearah utara dari ibukota Kecamatan Baraka. Desa
3. Iklim
langsung terhadap pola tanaman yang ada di Desa Salukanan Kecamatan Baraka.
4. Keadaan Demografi
merupakan masyarakat hasil percampuran budaya antara suku Toraja dengan suku
Bugis) dan sebagian lagi berasal dari luar wilayah Desa Salukana, dimana mereka
masuk kedalam wilayah Desa Salukanan karena tugas, seperti Petugas Kesehatan,
kependudukan tahun 2010 adalah sebanyak 1.367 jiwa, yang terdiri atas 660 jiwa
laki-laki, dan 707 jiwa perempuan, jumlah tersebut tersebar pada empat dusun,
1. Jumlah penduduk
2. Mata pencaharian
traktor tangan sehingga menghasilkan panen yang jauh lebih banyak. Kondisi
Desa Salukanan masih memiliki mata pencarian lainnya seperti tukang kayu,
tukang batu, usaha makanan kecil, pedagang, dan sebagian lainnya sebagai
3. Keadaan pendidikan
Dalam kehidupan ini untuk menunjang agar hidup bisa lebih baik atau
mapan maka salah satu yang dibutuhkan adalah Pendidikan disebabkan karena
SWT telah memperingatkan ummat manusia bahwa Allah tidak akan merubah
nasib kaum apabila mereka tidak mau merubah nasib mereka sendiri. Dimana
63
untuk mengetahui hal-hal di muka bumi ini maka dibutuhkan suatu hal yang
mampu membedakan manusia dengan mahluk hidup lainnya, maka tentu hal
mereka dapat meraih itu semua, sehingga para orang tua yang ada di daerah
menggembirakan, dengan melihat jenis dan berbagai jenis sekolah yang ada di
wilayah ini, mulai dari play group sampai dengan Sekolah Menengah Atas
terhadap pendidikan.
namun tidak sama halnya dengan Taman Kanak-Kanak yang hanya ada di
Dusun Gandeng dan Dusun Matarin, untuk Sekolah Menengah Pertama rata-
rata ada di wilayah ibukota Kecamatan, atau minimal ada di sekitar ibukota
lagi ada sebagian rumah tangga yang berhasil menyekolahkan semua anaknya
4. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan
5. Agama
Desa Salukanan yang merupakan wilayah yang cukup strategis sebagai jalur
transportasi untuk wilayah duri, maka wajar apabila ketika para penyebar
Kondisi sarana dan prasarana umum Desa Salukanan secara garis besar
ada beberapa sarana penting yang menjadi penunjang proses sosial budaya
dan ekonomi.
7. Sarana pendidikan
pendidikan mempunyai peran yang sangat penting, baik yang bersifat formal,
8. Sarana peribadatan
Desa Salukanan.
9. Sarana Kesehatan
harus ada sarana dan prasarana kesehatan, hal ini pun sejalan dengan program
Desa Salukanan bisa dikatakan tidaklah terlalu maksimal kareana hanya ada
dua dusun yg mempunyai PUSTU, hal ini dikarenakan jarak tiap wilayah
cukup jauh.
67
BAB V
A. Hasil Penelitian
dan menganalisa Objek atau topik penelitian secara sistematis dan objektif
Baraka
dengan ego.
garis keturunan terbagi atas dua bagian, lineage yakni kelompok keturunan yang
tersebut. Kedua, klan yaknikelompok keturunan bukan badan resmi yang tiap-tiap
e667
68
tertuju pada suatu objek yang datang dari dalam dan luar diri individu. Dengan
corak bahkan arah tingkah laku seseorang. Dengan perhatian, seseorang akan
Tidak mudah bagi kita untuk merumuskan perhatian itu disebabkan antara lain
oleh beberapa hal yaitu penggunaan perhatian yang kurang tepat oleh masyarakat
Memberikan perhatian yang lebih kepada seorang siswa adalah salah satu
dalam kls.
69
Selain itu informasi juga didapatkan melalui wawancara dengan Pak. Rusman
S.Pd., M.Pd Kepala Sekolah (KEPSEK) (52 Tahun) mengatakan bahwa:
“Yaa didalam sekolah ini benar-benar ada dek guru yang masih
menerapkan system kekerabatan itu dan kami tahu itu, akan tetapi hal-hal
yang seperti itu menurut saya tidak pantas untuk diterapkan didalam
lingkungan sekolah karena bisa menimbulkan kecemburuan pada siswa
yang lain. Memberikan perhatian yang lebih boleh-oleh aja hanya saja kita
harus berlaku adil kepada semua siswa yang ada didalam kls terutama
dalam proses belajar mengajar, sangat disayangkan sekali apabila hal ini
tetap terjadi.
(sistem kekerabatan tidak pantas diterapkan di lingkungan sekolah karena
bisa menimbulkan kecemburuan pada siswa yang lain, wawancara 14
agustus, 2019).
Hal yang sama di ungkapkan oleh siswa Rahmat ramadan (16 tahun) selaku
Ketua kelas IX mengatakan bahwa:
“iya kak, ada memang siswa yang namanya Arifin.s dikasi perhatian dari
sepupunya yang guru disini dan itu yang membuat kami merasa tidak
enak, dan membuat kami jadi malas belajar karena percuma kami belajar
kak kalau nantinya nilai kami tetap sama dengan dia, dan saya tau
bagaimana sipatnya anak itu dia itu malas, nakal dan suka mengganggu
kak biar di kelas dan diluar kelas tapi mau bagaimana lagi kak.
(dengan adanya hal seperti itu siswa yang tadinya rajin belajar akan
menjadi malas untuk belajar, wawancara 15 agustus, 2019).
Hal yang sama di ungkapkan oleh siswa Arifin (17 tahun) selaku siswa kelas
IX mengatakan bahwa:
“ada memang kak, siswa yang dikasi perhatian lebih oleh guru tapi mereka
memang sepupu kak, pendapat saya kak sama dengan yang dikatakan
rahmat Ramadan hhhh, itu yang membuat kami merasa tidak enak, dan
membuat kami jadi malas belajar karena percuma kami belajar kak kalau
nantinya nilai kami tetap sama dengan dia, dan saya tau bagaimana
sipatnya dia itu malas, nakal dan suka mengganggu kak biar di kelas dan
diluar kelas tapi mau bagaimana lagi kak.
(adanya perbedaan perhatian yang di lakukan oleh guru kepada siswa yang
memiliki hubungan keluarga antara siswa yang lain, wawancara 15
agustus, 2019).
71
Hal yang sama di ungkapkan oleh siswa(i) Sahida (16 tahun) selaku siswa
kelas IX mengatakan bahwa:
“iye kak, kalau itu memang ada kak tapi kakak jangan kasi tau kalau saya
yang kasi tau hhhh, di kelas kami kak ada siswa yang namanya Arifin.s
yang diperhatikan terus sama seorang guru tapi dia memang sepupunya
kak, kalau saya tidak punya sepupu guru disekolah ini kak jadi itu yang
membuat saya merasa tidak diperhatikan hhh.
(adanya perhatian khusus di dalam kelas dari guru kepada siswa yang
memiliki ikatan keluarga terhadap guru tersebut, wawancara 16 agustus,
2019).
Hal yang sama di ungkapkan oleh siswa(i) Nurfitriyana (16 tahun) selaku
siswa kelas IX mengatakan bahwa:
“hhh iye kak, apa yang dikatakan Sahida itu memang benar kak, bahwa
ada memang siswa yang dikasi perhatian lebih oleh guru tapi memang dia
masih sepupu kak, jadi itu yang membuat kami iri kak hhh, tapi kami bisa
apa kak kami hanya bisa diam, saya juga kak merasa malas belajar biar
disekolah maupun dirumah karena kenapa kak biar saya capek-capek
belajar kalau ujung-ujungnya nanti nilai saya bisa dikalahkan sama si
Arifin.s itu, karena anu kak Ari juga bisa dapatkan nilai yang bagus tapi
dia orangya malas dan nakal.
(adanya perhatian khusus dari guru kepada siswa yg memang memiliki
ikatan keluarga membuat sejumlah siswa merasa iri dan mulai malas
belajar di sekolah maupun di rumahnya, wawancara 16 agustus, 2019).
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan
bahwa apa yang dilakukan oleh seorang guru yang memberikan perhatian yang
”Peneliti melihat bahwa apa yang terjadi di sekolah SMP Negeri 3 Baraka
itu benar-benar terjadi dan system kekerabatan masih di Implementasikan
di sekolah tersebut dan benar para siswa kelas IX yang lain merasa
cemburu dengan adanya hal yang seperti itu didalam proses belajar
mengajar dan itu sangat merugikan siswa, disisi lain siswa yang merasa
dirugkan akhirnya tidak bersemangat lagi belajar didalam kelas maupun
dirumah dan bahkan mereka mengatakan untuk apa saya capek-capek
belajar kalau ujung-ujungnya nilai yang kami proleh dari siswa yang nakal
,malas ujungnya sama atau bahkan lebih tinggi.
Oleh sebab itu kita selaku generasi yang akan tumbuh menjadi tenaga
pendidikan harus memberikan rasa adil terhadap siswa dalam prose belajar
mengajar dalam bentuk apapun. (kesimpulan 14-16 Agustus 2019).
Dari hasil Wawancara dapat dilihat bahwa system kekerabatan dalam proses
belajar menjagar itu tidak baik di terapkan dalm sekolah karena akan berdampak
Nilai adalah alat yang menunjukkan alasan dasar bahwa, cara pelaksanaanatau
keadaan akhir tertentu lebih disukai secara sosial dibandingkan cara pelaksanaan
Kualitas atau mutu adalah tingkat baik buruknya atau taraf derajat sesuatu,
istilah ini banyak digunakan dalam bisnis, rekayasa dan manufaktur dalam
kaitanya dengan teknik dan konsep untuk memperbaiki kualitas produk atau jasa
yang dihasilkan.
73
Hal yang sama di ungkapkan oleh siswa Rahmat ramadan (16 tahun) selaku
Ketua kelas IX mengatakan bahwa:
“kalau pemberian Nilai kak saya juga kurang tau, tapi biasanya yang saya
liat biasanya itu Arifin.s pas kami kelas XIII itu ketika kami ulangan
harian biasa mendapatkan Nilai jelek biasanya juga kak kalau ulangan
harian tidak masuk kak, tapi Nilai di rapor dia tidak bedah jauh dengan
Nilai yang saya dapatkan dan tidak ada nilai yang merah di lapornya kak.
(pemberian nilai kepada siswa yang tidak sesuai dengan kemampuannya,
Wawancara 19 Agustus 2019).
Hal yang sama di ungkapkan oleh siswa Arifin (17 tahun) selaku siswa kelas
IX mengatakan bahwa:
“iya kak saya juga sependapat dengan Rahmat kalau si Arifin itu sering
dapat nilai jelek pas kami ulangan dan bisa juga dia tidak datang ulangan
kak, tapi Nilai di rapor dia tidak bedah jauh dengan Nilai yang saya
dapatkan dan tidak ada nilai yang merah di lapornya kak. Saya juga ingin
seperti itu kak hhh bisa mendapatkan nilai yang bagus dan tidak ada nilai
merah di rapor saya kak hhh Cuma bercanda kak.
(pemberian nilai yang sama didapat antara siswa yang malas dengan siswa
yang rajin, Wawancara 19 Agustus 2019).
Hal yang sama di ungkapkan oleh siswa(i) Sahida (16 tahun) selaku siswa
kelas IX mengatakan bahwa:
“aaiya kak, memang yang diceritakan teman-teman saya itu benar saya
juga melihat ketika kami belajar, ulagan harian si Arifin. S itu sering dapat
Nilai jelek kadang 30 dan 50 hhh tapi saya tidak dapat nilai begitu kak hhh
tapi di rapornya kak itu tidak ada Nilai merah kak. Mungkin itulah
takdirnya kak hhh dapat nilai baik, aku juga ingin kak dapat dilai yang
bagus hhh tapi harus belajar yang giat dik kak biar pintar supaya tidak
merepotkan orang lain.
(perasaan yang iri dari siswa yang lain melihat nilai yang didapat dari
salah satu siswa, Wawancara 19 Agustus 2019).
Hal yang sama di ungkapkan oleh siswa(i) Nurfitriyana (16 tahun) selaku
siswa kelas IX mengatakan bahwa:
“sebenarnya kak saya tidak tau kalau itu karena saya tidak
memperhatikanya, tapi yang saya cuma tau kak kalau ulangan harian dan
belajar si Arifin. S sering tidak masuk kak tidak ada juga kabanrnya kak
tapi memang dia sering tidak hadir kak tapi kan dia enak kak karena ada
75
guru yang yang mempertahankanya kak nanti kalau penaikan kelas tidak
kayak saya kak kalau tidak rajin masuk yaa pasti nilai saya rusak itu saja
yang saya tahu kak hehehe.
(ada perhatian lebih dari guru kepada siswa yang memiliki sikap malas
membuat siswa lain merasa iri hati, Wawancara 19 Agustus 2019).
“hal yang seperti itu sangat tidak mendidik siswa untuk tidak mandiri dan
menentukan arah tujuan pendidikan karena seolah-olah mereka diajarkan
menjadi seseorang siswa yang pemalas dan tidak berkemanusiaan dalam
bidang pendidikan dan kesehatan serta peduli lingkungan, dengan adanya
system kekerabatan di dalam lingkungan sekolah. Itu sangat merugikan
pihak yang lain karena disisi lain ada pihak yang dirugikan dan dampak
yang ditimbulkan itu mungkin saja merugikan banyak pihak. Maka dari itu
perlu menjaga sikap yang baik, adil dan bertanggung jawab atas apa yang
menjadi tugas kita sebagai tenaga pendidik. (kesimpulan 16-19 Agustus
2019).
Dalam hal ini siswa juga tidak ada niat untuk belajar lebih giat dalam proses
belajar mengajar didalam kelas dan tidak ada rasa bertanggung jawab atas
kehidupan mereka. Dalam hal seperti ini siswa dapat mengambil pelajaran bahwa
system kekerabatan itu tidak baik di terapkan didalam sekolah, karena dapat
Defenisi dari dampak adalah akibat, imbas atau pengaruh yang terjadi baik
secara positif ataupun secara negative dari sebuah tindakan yang dilakukan oleh
sehari-hari, kata dampak merupakan kata yang telah lazim digunakan dalam
masyarakat luas dan hampir familiar disemua tataran usia. Penggunaan kata
76
garis keturunan terbagi atas dua bagian, lineage yakni kelompok keturunan yang
tersebut. Kedua, klan yaknikelompok keturunan bukan badan resmi yang tiap-tiap
kenyamanan dalam prose pembelajar. Adapun dampak positif dan negative yang
berikut:
a. Dampak posistif
dari berbagi hal atau peristiwa yang terjadi. Pada setiap pelaksanaan kegiatan
dalam proses belajar mengajar di dalam kelas. Adapaun dampak positif yang di
sebagai respons terhadap suatu stimulus tertentu, seperti rasa sakit atau
salah satu dari emosi dasar, selain kebahagiaan, kesedihan dan kemarahan.
pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda. Tindakan memiliki arti dalam
kelas nomina atau kata benda sehingga tindakan dapat menyatakan nama dari
proses belajar mengajar didalam kelas. Sama halnya yang terjadi dengan salah
satu siswa Arifin. S kelas IX yang memiliki hubungan keluarga dengan guru
siswa tersebut ketika dalam kelas masih saja teriak-teriak dan mengganggu
teman-temanya yang lain, tapi dia juga masih takut-takut untuk bertingkah
seenaknya didalam kelas karena dia merasa was-was dan takut kepada guru
tersebut.
“Iya dek, memang salah satu nilai positifnya ketika didalam kelas pasti
siswa tersebut memiliki tingkat was-was yang tinggi karena siswa
tersebut berpikir bahwa ada keluarga saya disini sebagai guru,
walaupun terkadang siswa tersebut masih agakagak nakal tapi itu
sesuatu yang dapat dimaklumi menggigat siswa tersebut mulai dari
78
kelas VII memang mulai agak nakal sampai kelas IX jadi pasti siswa
tersebut masih terbawa suasana yang lama. Siswa tersebut akan
melakukan hal-hal yang tidak diigingkan karena memang dari dulu dia
agak nakal jadi untuk mengontrol dirinya itu pasti sulit sekali, tapi
pasti dia berusaha untuk mengotrolnya karena itu dia agak-agak takut
kepada guru yang masih memiliki hubungan keluarga denganya.
(siswa yang memiliki hubungan keluarga masih memiliki tingkat was-
was karena siswa tersebut berpikir dia memiliki keluarga di sini
sebagai guru,tapi terkadang siswa tersebut masih agak nakal,
Wawancara 20 Agustus 2019).
Selain itu informasi juga didapatkan melalui hasil wawancara dengan Ibu
Nuriyanti, G. S. Pd selaku guru Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) (39 Tahun)
mengatakan bahwa:
Selain itu informasih juga didapatkan dari siswa Rahmat ramadan (16
tahun) selaku Ketua kelas IX mengatakan bahwa:
“hhh, anu kak kalau saya liat di Arifin. S orangnya memang nakal
bikin jengkel ketika didalam kelas karena sering teriak-teriak mondar
mandir kesana kemari kak, sering juga tidak masuk kak saya juga
sering liat kalau malam kak, kan saya mengajie dirumahmya pak.
Imam kalau saya pulang mengaji saya liat di landa sama orang besar
mai hp bisa juga merokok kak.
(tidak hanya nakal di lingkungan sekolah tetapi kenakalannya sampai
di bawa ke lingkung masyarakat, Wawancara 20 Agustus 2019).
79
Hal yang sama di ungkapkan oleh siswa Arifin (17 tahun) selaku siswa
kelas IX mengatakan bahwa:
“samajie yang rahmat bilang kak hhh, kalau ari memang biasa nakal
teriak-teriak, mondar mandir kalau belajar, tapi dia kayak takut-takut
kak kalau dibilang yang ribut saya lapor ke kantor jadi dia langsung
diam, mungkin dia takut kak sama yang sepupunya disini, ka ada
memang guru sepupunya disini kak Iye kak.
(ternyata masih ada perasaan takut dari siswa ,mungkin dia takut
karena dia sadar dia memiliki keluarga yang jadi guru di sekolah.
(Wawancara 20 Agustus 2019).
Hal yang sama di ungkapkan oleh siswa(i) Sahida (16 tahun) selaku siswa
kelas IX mengatakan bahwa:
“kalau sia Arifin.s memang nakal kak, sering ditegur sama ketua kelas
dan guru ketika didalam kelas apalagi kita dalam belajar kak, dia
kayak takut-takut sama sepupunya kak, mungkin dia takut di lapor
sama orang tuanya, iye kak itu saja kak hhh.
(meskipun siswa itu nakal tetapi kalo di tegur sama guru dia masih
merasa takut, Wawancara 20 Agustus 2019).
Hal yang sama di ungkapkan oleh siswa(i) Nurfitriyana (16 tahun) selaku
siswa kelas IX mengatakan bahwa:
“jadi begini kak, kan arifin.s ini kan orang memang nakal, keras, susah
dikasi tau bilang jangan begitu karena nanti kamu dihukum, tapi tetap
saja begitu kak, biasa juga kak kalau dikasi tau sama ketua kelas atau
guru nanti saya lapor kamu kekantor biar kamu dihukum, lalu dia diam
tapi sebentar diamnya kak setelah itu begitu lagi kak hhh Saya juga
tidak tau kak bagaimana.
(mereka mengatakan bahwa arifin.s memang sangat nakal ,keras,
susah di kasih tau , sering ditegur sama guru ,Wawancara 20 Agustus
2019).
kepada beberapa informan dan telah mendapatkan hasil yang sesuai dengan
apa yang terjadi di sekolah tersebut. Disisi lain ada dampak positif yang
keluarga antara siswa dan guru haruslah saling mendukung dan mendorong
satu dengan yang lain dalam kebaikan sehingga dapat menciptakan dan
mewujudkan cita-cita kita sebagai anak bangsa yang berintelektual tinggi dan
mempunyai wawasan yang luas untuk menatap dan menata dunia pendidikan
b. Dampak Negatif
pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda, kelas abjektif atau kata sifat
sehingga negative dapat mengubah kata benda atau kata ganti, biasanya
Dalam hal ini pengaruh atau akibat yang dihasilkan dari kata dampak
tidak hanya berdampak positif tetapi di sisi lain berdampak negatif seperti
a. Malas Belajar
negative atau tidak adanya keiginan untuk melakukan hal tersebut Tidak
potensi prilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat.
Seseorang telah dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan
“Malas adalah salah satu sifat yang dimili oleh setiap manusia
dimuka bumi ini jadi setiap manusia pasti memiliki sifat itu
siapapun itu dan secerdas apapun orang itu, akan tetapi sifat malas
itu bisa diatasi apabila ada dorongan dalam diri kita untuk tidak
jadi orang malas apalagi kita tahu bahwa sifat malas itu tidak baik,
tidak disukai orang dan sebagainya apalagi malas dalam nenuntut
ilmu. Tapi kalau kita lihat siswa hari ini kebanyakan malas belajar
kenapa saya mengatakan begitu yaaa karena saya liat setiap hari
ketika disekolah disekolah saya malas belajar yang memang
tempatnya untuk belajar apalagi kalau dirumahnya. Tentu memang
siswa harus diberikan motivasi agar minat belajar itu tumuh
didalam dirinya, kalau kita melihat siswa yang mempunyai
keluarga dengan salah satu guru yang ada disekolah yang siap
82
“yaa tentunya sifat malas itu dimiliki setiap orang apalagi siswa
yang belajar disekolah pada jam 07.30-14.30 pasti siswa tersebut
merasa malas apalagi yang siswa yang sering bolos, nakal, tidak
mau mendegar yaa pasti akan gelisah terus ketika belajar disekolah
atau bahkan ketika dia belajar di rumahnya. Apalagi siswa itu
dimanjakan terus sedikit-sedikit merasa kasihan sedikit-sedikit ini
sepupu saya, ini keluarga saya aaaah bikin pusing saja. Apalagi
siswa yang sudah nakal, sering bolos kalau di kasi begitu terus
akan tamba menjadi-jadi karena seakan-akan kita menjadikan dia
menjadi seorang pemalas dan tidak ada dorongan dalam dirinya
menjadi yang lebih baik. Saya juga kadang-kadang kasihan dek
tapi kalau hal yang seperti itu terus dibiarkan akan berdampak
buruk bagi siswa tersebut. Itu makanya saya sering jengkel ketika
ada keluarga siswa yang datang sama saya, bilang bantu anuu ibu
karena dia keluarga saya, dia sepupu saya tapi terkadang saya juga
kasihan tapi hal yang seperti itu tidak baik dek.
(Rasa malas pasti dimiliki siswa yang sering tidak mengikuti
proses belajar mengajar/Bolos, wawancara 21 Agustus 2019).
Selain itu informasih juga didapatkan dari siswa Rahmat ramadan (16
tahun) selaku Ketua kelas IX mengatakan bahwa:
“kalau malas belajar saya juga malas belajar kak hhh bercanda kak,
tapi tho kak orang yang nakal pasti malas belajar namanya juga
nakal pasti tidak mau belajar hhh. Kalau teman-teman saya yang
saya liat ada yang rajin belajar dan ada juga yang malas apa lagi si
Arifin.S.
(Bahwa Arifin.S memang malas belajar, wawancara 21 Agustus
2019).
83
Hal yang sama di ungkapkan oleh siswa Arifin (17 tahun) selaku siswa
kelas IX mengatakan bahwa:
“sebenarnya kalau dikelas ini kak ada sebagian siswa yang malas
apalagi kita disuruh sama guru kerja tugas atau membaca hanya
beberapa orang yang mengerjakanya kak, kalau si Arifin. S
kadang-kadang malas kadang-kadang juga rajin kak dia kan enak
kak kalau ada apa-apa ada juga sepupunya kak yang bantu hehe iya
kak.
(Arifin. s terkadang malas dan rajin untuk belajar, wawancara 21
Agustus 2019).
Hal yang sama di ungkapkan oleh siswa(i) Sahida (16 tahun) selaku
siswa kelas IX mengatakan bahwa:
“siswa itu kadang malas belajar kalau terlalu banyak tugas, saya
juga terkadang minta izin keluar ruangan kalau saya merasa bosan
belajar, apa lagi teman-teman saya sudah ribut bikin jengkel apa
lagi kalau panas aduh tambah pusing.
(Salah satu pemicu malas belajar adalah ketika tidak disiplinya
waktu belajar, awawancara 21 Agustus 2019).
“iye kak kalau malas belajar ada sebagian siswa yang malas belajar
ada juga yang rajin apa lagi sudah lewat jam 12:00 apa lagi sudah
gantuk banyak tugas.
(dalam proses belajar mengajar pasti ada siswa yang malas,
wawancara 21 Agustus 2019).
akan berdampak negative salah satu contohnya ialah siswa dapat malas
menyatakan bahwa:
84
yang profesional dengan apa yang kita kerjakan serta menjadikan salah satu
orang lain.
Tidak mampu bersaing untuk menentukan arah dan tujuan dalam suatu
bingkai yang sama, dan tidak dapat memenuhi kebutuhanya sesuai dengan
“jelas orang yang malas belajar dan suka bolos akan tertinggal
dengan siswa yang rajin belajar, rajin belajar dan tidak pernah
bolos itu belum tentu bisa apalagi yang sudah malas belajar, suka
bolos dan sebagainya. Itu makanya apa yang saya katakana tadi
bahwa kalau kita memanjakan siswa yang malas belajar malas
masuk imbasnya pasti yaa tidak mendapatkan apa-apa hanya capek
yang dia dapat kalau begitu siapa yang rugi kan siswa itu yang
rugi. Apa lagi siswa kalau sudah kelas IX mau ujian Nasional,
ujian Sekolah kalau sudah seperti itu siapa yang akan bertanggung
jawab itu makanya dimulainya siswa masuk sekolah harus
memang dibiasakan mandiri apa lagi dalam proses belajar
mengajar agar ada rasa tanggung jawab dalam dirinya untuk
membuat dirinya jauh lebih baik dari sebelumnya.
(Malas belajar dan tidak mengikuti tata tertip sekolah adalah salah
satu penghambat untuk tidak mendapatkan Nilai dan tidak mampu
bersaing dengan siswa-siswa yang lain,wawancara 22 Agustus
2019).
(Untuk bisa mendapatkan Nilai yang bagus harus dimulai dari rajin
belajar, Sopan dan Berdoa, wawancara 22 Agustus 2019).
Hal yang sama di ungkapkan oleh siswa(i) Sahida (16 tahun) selaku
siswa kelas IX mengatakan bahwa:
“kak kemarin saya bilang saya melihat ketika kami belajar, ulagan
harian si Arifin. S itu sering dapat Nilai jelek kadang 30 dan 50
hhh begitu kak.
(Mendapatkan hasil yang tidak sesuai dengan yang kita kebutuhan,
wawancara 22 Agustus 2019).
“biasa juga kita mau nilai yang bagus tapi kalau dalam belajar
sering ribut bagaimana kita dapat nilai yang bagus kalau begitu
kak, biar si Arifin. S kalau ada buku cetak yang dibagikanki
disuruh kerja piihan ganda tetap saja kesana kemari lihat tugas kak,
padahal jawabanya sudah ada di buku kak.
(Etika belajar harus di pupuk agar dapat memetik buah yang bagus
dari sang guru wawancara 22 Agustus 2019)
Selain itu informasih juga didapatkan dari siswa Rahmat ramadan (16
tahun) selaku Ketua kelas IX mengatakan bahwa:
“aku juga sependapat dengan fitriyana kak, kalau mau nilai yang
bagus baru ribut terus kalau didalam kelas pasti guru tidak mau
kasi.
(Etika belajar harus di pupuk agar dapat memetik buah yang bagus
dari sang guru, wawancara 22 Agustus 2019).
memanusiakan manusia.
3) Pergaulan Bebas
seseorang dengan orang lain yang berlangsung dalam jangka relatif lama
wawancara diantaranya:
“kemarin saya bilang kak kalau saya sering liat si Arifin. S kalau
pulangkah mengajie kalau malam gabung sama anak besar
dilandak main hp dan merokok.
(Sering melihat Arifin. S bergaul degan bukan kawan sebayanya di
waktu malam di tempat Nongkrongan, wawancara 23 Agustus
2019).
88
B. Pembahasan
Baraka
dengan ego.
garis keturunan terbagi atas dua bagian, lineage yakni kelompok keturunan yang
tersebut. Kedua, klan yakni kelompok keturunan bukan badan resmi yang tiap-
Tidak mudah bagi kita untuk merumuskan perhatian itu disebabkan antara
lain oleh beberapa hal yaitu penggunaan perhatian yang kurang tepat oleh
Memberikan perhatian yang lebih kepada seorang siswa adalah salah satu
dalam kelas yang ada disekolah SMP Negeri 3 Baraka. Dari hasil wawancara
yang telah dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa apa yang
dilakukan oleh seorang guru yang memberikan perhatian yang lebih. benar-
Nilai yang tidak sesuai dengan kualitas siswa mengatakan bahwa dalam hal
ini siswa juga tidak ada niat untuk belajar lebih giat dalam proses belajar
mengajar didalam kelas dan tidak ada rasa bertanggung jawab atas
91
kehidupan mereka. Dalam hal seperti ini siswa dapat mengambil pelajaran
bahwa system kekerabatan itu tidak baik di terapkan didalam sekolah, karena
dapat membuat kita selalu berharap kepada orang untuk membantu kita.
Defenisi dari dampak adalah akibat, imbas atau pengaruh yang terjadi baik
secara positif ataupun secara negative dari sebuah tindakan yang dilakukan oleh
sehari-hari, kata dampak merupakan kata yang telah lazim digunakan dalam
masyarakat luas dan hampir familiar disemua tataran usia. Penggunaan kata
garis keturunan terbagi atas dua bagian, lineage yakni kelompok keturunan yang
tersebut. Kedua, klan yaknikelompok keturunan bukan badan resmi yang tiap-tiap
kenyamanan dalam prose pembelajar. Adapun dampak positif dan negative yang
a. Dampak posistif
didapatkan dari berbagi hal atau peristiwa yang terjadi. Pada setiap
berikut:
dalam proses belajar mengajar didalam kelas. Sama halnya yang terjadi
memang nakal dan keras kepala, siswa tersebut ketika dalam kelas masih
saja teriak-teriak dan mengganggu teman-temanya yang lain, tapi dia juga
merasa was-was dan takut kepada guru yang masih memiliki hubungan
dengan apa yang terjadi di sekolah tersebut. Disisi lain ada dampak positif
93
b. Dampak Negatif
pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda, kelas abjektif atau kata sifat
sehingga negative dapat mengubah kata benda atau kata ganti, biasanya
Dalam hal ini pengaruh atau akibat yang dihasilkan dari kata dampak
tidak hanya berdampak positif tetapi di sisi lain berdampak negatif seperti
1. Malas Belajar
negative atau tidak adanya keiginan untuk melakukan hal tersebut Tidak
Dari hasil informasi yang saya dapatkan dari informan saya selaku
merasa malas karena kenapa, karena siswa tersebut selalu berpikir bahwa
ada sepupu saya yang akan membantu saya nantinya apabila ada nilai saya
yang rusak .
Tidak mampu bersaing untuk menentukan arah dan tujuan dalam suatu
bingkai yang sama, dan tidak dapat memenuhi kebutuhanya sesuai dengan
pendidikan ialah siswa tidak mampu bersaing dengan siswa(i) yang lain.
Oleh sebab itu perlu kiranya kita memperhatikan setiap siswa dan pastikan
3. Pergaulan Bebas
seseorang dengan orang lain yang berlangsung dalam jangka relatif lama
Seperti yang dikemukakan oleh salah satu informan tidak heran ketika
siswa jaman sekarang itu bergaulnya dengan siapa saja jadi informasi yang
adek dapatkan dari rahmat itu bisa saja benar bisa saja tidak benar jadi
yang tau hanya rahmat yang tau kan, tapi masuk akal juga kalau kita lihat
dari perilaku siswa yang nakal disekolah ini, pasti siswa yang
bolos, malas belajar dan lain sebagainya karena itu sangat berpengaruh
tafsiran serta pandangan teori mengenai hasil penelitian yang di dapatkan oleh
N
Informan Hasil Interview Interpretasi Teori
o
pendidikan
yang lebih.
Sekolah
mengajar. cemburu.
sistem kekerabatan.
membantu. belajar.
dalam perstasi
siswa.
Dari hasil interpretasi diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem kekerabatan dalam
memberikan informasi.
Dalam penjelasan cara kerja teori ini menjelaskan bagaimana teori yang
digunakan dalam skripsi ini dapat memperkuat dan mendukung terkait hal telah
Baraka
adalah Memberikan perhatian yang lebih, Memberikan Nilai tidak sesuai dengan
kualitas siswa. Sesuai teori yang digunakan adalah (Willian Goog, J Sosiologi
99
memiliki hubungan darah, merupakan sistem norma dan tata cara yang diterima
budaya di mana ia berada. Bila semua anggota sudah mampu untuk beradaptasi
e) Keluarga merupakan kelompok sosial kecil yang umumnya terdiri atas ayah,
f) Hubungan sosial di antara anggota keluarga relatif tetap dan didasarkan atas
g) Hubungan antara anggota keluarga dijiwai oleh suasana afeksi dan rasa
tanggung jawab.
konotasi, maksud, siratan, dan sugesti. Persamaan kata implikasi lebih umum
digunakan didalam obrolan sehari-hari. Hal ini merupakan kata implikasi lebih
umum atau cocok digunakan didalam konteks obrolan dalam bahasa ilmiah dan
menjelaskannya secara jelas, perihal ini gara-gara cakupan makna implikasi yang
100
luas. Menurut para ahli, pengertian implikasi adalah suatu konsekuensi atau akibat
langsung berasal dari hasil penemuan suatu penelitian ilmiah. Pengertian impkiasi
lainnya berasal dari implikasi menurut para pakar adalah suatu analisis atau hasil
Arti kata implikasi itu sendiri sebetulnya memiliki sebuah cakupan yang
sangat luas dan beragam, supaya bisa digunakan didalam beragam kalimat
didalam cakupan yang memiliki bahasa yang berbeda-beda. Kata implikasi bisa
Hingga waktu ini, tetap belum terdapat pembahasan secara lengkap dan
menyeluruh berkenaan makna dan definisi kata implikasi. Sehingga setiap kata
yakni berarti membawa jalinan keterlibatkan atau melibatkan dengan suatu hal.
Adapun Dampak positif yang didapatkan oleh penulis dari beberapa sumber
informan dan dari hasil observasi langsung antara lain Takut-takut bertingkah
seenaknya didalam kelas, hal ini berkaitan dengan teori yang digunakan adalah
keluarga relatif tetap dan didasarkan atas ikatan darah, perkawinan dan adopsi.
Seperti yang terjadi pada salah satu siswa di SMP Negeri 3 Baraka bahwa
101
perilaku siswa ini sangat penyimpang dengan suka bolos dan suka Menggangu
Selain dari Dampak Positif terdapat pula dampak Negatif dari sistem
kekerabatan dalam proses pembelajaran hal ini diperoleh juga melalui wawancara
dan hasil observasi. Keterkaitan dengan teori (Pertukaran Sosial, George Casper
Homans) menjelaskan bahwa pada asumsi orang terlibat dalam perilaku untuk
tersebut. Seperti halnya mahasiswa yang rajin pergi kuliah karena ingin
mendapatkan ganjaran nilai yang maksimal seperti nilai “A” dengan menghindari
Unsur utama dari pertukaran sosial adalah cost (biaya), reward (imbalan),
profit (keuntungan). Hubungan timbal balik diatas akan merujuk pada kuantitas
dan nilai. Kualitas adalah intensitas atau frekuensi yang dimana suatu perilaku
dinyatakan dalam suatu jangka waktu tertentu atau sejumlah perilaku yang terjadi.
dangang.
dari judul penelitian yang sebelumnya meneliti tentang Nepotisme Guru terhadap
siswa dalam prekrutan dan seleksi siswa baru, sedangkan pada penelitian ini
102
sekolah. Selain itu perbedaan juga terdapat pada landasan teori yang digunakan,
Paulo Piere, sedangkan penelitian yang peneliti teliti menggunakan dua teori.
Teori yang pertama, teori Pertukaran Sosial (George Casper Homans) dan yang
kekerabatan dalam proses pembelajaran ini juga menjadi nilai kebaharuan karena
sumber atau informan yang berbeda. Selain itu sumber informan dari penelitian
terdahulu ialah orang tua siswa dan masyarakat sekitar dengan jumlah informan
tujuh (7) orang, sedangkan sumber informan dari peneliti ialah Guru 2 orang,
Kepala Sekolah 1 dan Siswa 4. Walaupun jumlah informannya sama yaitu (7)
orang, akan tetapi hasil yang ditemukan peneliti berbeda dari hasil penelitian
Guru terhadap siswa dalam prekrutan dan seleksi siswa baru. Sedangkan hasil
penelitian dari peneliti ialah lebih fokus pada bentuk dan implikasi sistem
lebih mengkaji batas dari pada Nepotisme sedangkan dari peneliti sendiri lebih
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
sangat tidak mampu membantu siswa untuk meraih perstasi dan tidak
lampu hijau kepada setiap siswa untuk berkembang karena siswa yang lain
merasa malas belajar karena mereka berpikir bahwa dalam tidak ada rasa
belajar mengajar. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti
dapat disimpulkan bahwa apa yang dilakukan oleh seorang guru yang
2. Adapun dampak dari system kekerabatan terbagi atas dua dampak positif
dan dampak negative yang dimana dampak negatif dominan banyak dari
pada dampak positif. adapun dampak negatif yang ditimbulkan dari system
kekerabatan dalam proses belajar mengajar antara lain: siswa akan merasa
siswa-siswa yang lain dan pergaulan bebas yang mempengaruhi sifat dan
karakter siswa tersebut dan besar kemungkinan akan berdampak pada nilai
99103
dan prestasi siswa.
B. Saran Penelitian
Bersumber pada hasil dan kesimpulan penelitian ini, maka saran yang
saling mendorong untuk ke hal-hal yang lebih baik untuk masa depan
2. Bagi siswa yang memiliki hubungan keluarga dengan guru agar tidak
mengandalkan hal tersebut karena hal yang seperti tidak baik baik dan
4. Bagi peneliti pembaca apabila mambaca hasil penelitian ini untuk dapat
DAFTAR PUSTAKA
Aly, Abdullah dan Eny rahma.2008. ilmu alamiah dasar. Jakarta : Bumi aksara
Atmaka, dri 2004. Tips Menjadi guru Kreatif. Bandung ysoma widya
Bimo walgito. 2010. Pengantar psikologi umum. Yongyakarta: CV. Andi Offset.
pendidikan Nasional.
Homans, George C (1974) Sosial Behaviour; Its Elmentary Form. Rev Editions.
IEES, 1985. Indonesia Education and human Resources sector Review. Chapter
Indopos.
Lazuardi, Taufan. 2014. Nepotisme Guru terhadap siswa dalam prekrutan siswa
Semiawan, Conny. 2010. Belajar dan Pembelajaran Dalam Taraf Usia Dini.
105
Jakarta: Prenhalindo
Sobandi, A & Nurhasanah, Siti. 2016. Minat Belajar Sebagai Determinan Hasil
Susanto, Ahmad. 2013. Teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar. Jakarta:
alfabeta.
suyanto. 2009. Gizi untuk kesehatan ibu dan anak. Yogyakarta : Groha ilmu
Jakarta.
Suroso. 2007. Pengaruh disiplin belajar dari lingkungan keluarga terhadap hasil
belajar. Semarang
T. Aritomang. 2007. Minat dan motivasi dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Penaur. Jakarta
Tim Penyusun. 2018. Buku Panduan Penulis Skripsi (Khusus Bagi Mahasiswa
Tim Penyusun. 2019. Buku Penduan Penulisan Proposal dan Skripsi. Makassar,
Wardani, 2010. Peran guru dalam pedidikan karakter menurut konsep pendidikan
https://www.academia.edu/25460120/Pertimbangan.
108
http://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/malas/amp.
https://kbbi.web.id/malas.html.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/kualitas.