Anda di halaman 1dari 6

1.

Latar Belakang
Kajian ini bermula dari kurangnya pemahaman warga sekolah mengenai gagasan dasar
modal sosial. Modal sosial dapat dikatakan sebagai salah satu faktor penting yang memiliki
kontribusi terhadap peningkatan kualitas sekolah, baik dalam hal lingkungan maupun warga
sekolah. Hal itu dikarenakan modal sosial mencakup beberapa elemen, diantaranya ialah
kepercayaan, nilai dan norma, serta jaringan sosial. Ketiga elemen modal sosial tersebut
sangat berpengaruh terhadap meningkatnya kualitas sekolah.
Modal sosial memegang peranan yang amat penting dalam pembangunan termasuk dalam
bidang pendidikan. Dalam upaya menciptakan sekolah dengan kualitas baik tentunya
memerlukan tekad yang tinggi dalam pengambilan keputusan serta kebijakan. Keputusan dan
kebijakan yang diambil melalui musyawarah dan secara partisipatif memiliki potensi dalam
mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Keterlibatan masyarakat sangatlah penting dan tidak
dapat diabaikan begitu saja. Hal itu dikarenakan masyarakat juga mempunyai potensi untuk
membantu meningkatkan kualitas sekolah, di mana masyarakat dapat menyampaikan
pendapatnya mengenai upaya peningkatan kualitas sekolah.
Modal sosial sangat penting bagi pengembangan dan juga peningkatan mutu pendidikan.
Suatu institusi dapat mengoptimalkan jaringannya dengan memanfaatkan modal sosial yang
ada. Dinamika proses pendidikan tentunya akan selalu berlanjut. Sekolah sebagai satuan
pendidikan yang memiliki peran dalam upaya meningkatan mutu pendidikan juga dihadapkan
pada tantangan. Harus ada strategi yang bisa diterapkan untuk meningkatkan pendidikan yang
menawarkan lebih banyak harapan di masa depan.
SMAN 1 Cikulur merupakan salah satu sekolah dengan jenjang pendidikan SMA yang
terdapat di Kabupaten Lebak. SMAN 1 Cikulur terletak di Desa Muaradua, Kecamatan
Cikulur, Kabupaten Lebak – Banten. Sekolah yang telah berdiri sejak tahun 2006 ini
terakreditasi B. SMAN 1 Cikulur merupakan salah satu sekolah yang letaknya dekat dengan
lingkungan masyarakat, sehingga banyak peserta didik yang berasal dari lingkungan setempat
memilih untuk bersekolah di SMAN 1 Cikulur. Dalam penerimaan peserta didik baru, SMAN
1 Cikulur menerima setidaknya lebih dari 100 peserta didik. Hal itu tertera pada data
penerimaan peserta didik baru tahun ajaran 2021/2022 dengan total terdapat 144 peserta didik
baru yang diterima di SMAN 1 Cikulur.
2. Hasil Pembahasan
a. Kepercayaan
Strategi komunikasi yang baik dan efektif menjadi pondasi utama dalam proses
pembentukan kepercayaan di SMAN 1 Cikulur. Dalam proses pembentukan kepercayaan,
setiap guru tentunya mempunyai cara dan pendekatan yang berbeda dalam membangun
komunikasi dengan para peserta didik di sekolah.
Komunikasi yang dilakukan untuk menumbuhkan rasa saling percaya antara guru
dengan peserta didik tersebut diawali sejak masa perkenalan pada tingkat pertama jenjang
SMA, yaitu kelas 10. Adapun salah satu cara atau pendekatan yang dilakukan oleh SMAN
1 Cikulur untuk membangun rasa saling percaya antara para guru dengan peserta didik
ialah dengan diadakannya agenda bimbingan walas (wali kelas).
Bimbingan walas (wali kelas) merupakan bimbingan yang dilakukan setiap hari Senin
setelah selesai upacara oleh setiap wali kelas di dalam ruang kelas masing-masing. Melalui
kegiatan bimbingan walas tersebut, peserta didik memiliki kesempatan untuk
menyampaikan keluhan serta aspirasinya terkait proses pembelajaran ataupun
permasalahan yang terdapat di sekolah. Dengan adanya kegiatan bimbingan walas setiap
minggu tersebut tentunya tidak hanya memfasilitasi peserta didik akan kebutuhannya
secara individual, tetapi juga membantu membangun rasa saling percaya antara guru dan
peserta didik. Dari sinilah rasa saling percaya antara guru dan peserta didik mulai
terbentuk.
Kepercayaan tidak hanya mempengaruhi perilaku dan kepatuhan peserta didik, tetapi
juga berdampak signifikan terhadap keikutsertaan peserta didik dalam berbagai program
atau kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak sekolah. Meskipun pada awalnya peserta
didik harus lebih banyak didorong oleh para guru, tetapi seiring berjalannya waktu, rasa
percaya yang tumbuh pun membangun antusiasme para peserta didik terhadap berbagai
kegiatan di sekolah. Tentu proses ini tidak bisa terbentuk secara instan dikarenakan
kepercayaan membutuhkan waktu untuk tumbuh dan berkembang.
Guru berperan penting dalam membangun hubungan atau rasa saling percaya dengan
peserta didik. Guru perlu meluangkan waktu dan perhatian untuk memahami karakteristik
masing-masing peserta didik. Dengan memahami kebutuhan peserta didik secara
mendalam, guru dapat merancang rencana pembelajaran yang lebih sesuai dengan minat
dan potensi peserta didik, sehingga membuka lebih banyak peluang bagi para peserta didik
untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Keberhasilan dalam membangun kepercayaan antara guru dan peserta didik juga
memberikan dampak positif terhadap kualitas interaksi di sekolah. Komunikasi yang
terbuka menjadi lebih mungkin terjadi serta dapat menciptakan suasana yang memupuk
pertukaran ide dan pendapat antara guru dengan peserta didik. Kepercayaan antara guru
dan peserta didik tidak hanya menjadi landasan ketaatan dan perilaku positif, tetapi juga
menjadi pendorong bagi peserta didik untuk turut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan
di sekolah. Melalui upaya kolaboratif dan upaya membina hubungan saling percaya,
sekolah dapat menciptakan lingkungan yang menumbuhkan motivasi dan semangat
peserta didik terhadap program akademik maupun non-akademik serta kegiatan lainnya.
Dalam pembentukan kepercayaan, kendala yang umumnya muncul pada tahap awal
ialah guru mengalami kesulitan dalam membangun komunikasi yang baik dengan peserta
didik. Hal itu dikarenakan peserta didik kelas 10 tersebut baru memulai masa transisi dari
sekolah menengah pertama ke sekolah menengah atas. Peserta didik di kelas 10 tersebut
masih dalam tahap beradaptasi dengan lingkungan baru. Selain hal tersebut, kendala lain
yang dirasakan adalah tingginya ego guru dapat menghambat proses komunikasi yang
seharusnya berjalan lancar. Beberapa guru mungkin sulit menerima sudut pandang dan
saran dari peserta didik karena merasa apa yang mereka ajarkan ke peserta didik sudah
benar. Dalam situasi seperti ini, guru perlu memahami bahwa pendekatan kolaboratif
dengan peserta didik dapat memberikan manfaat besar bagi kedua belah pihak.

b. Nilai dan Norma


Nilai dan norma yang berlaku di SMAN 1 Cikulur secara keseluruhan sama dengan
nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Hal tersebut dikarenakan nilai dan norma
yang berlaku SMAN 1 Cikulur mengadaptasi dari nilai dan norma yang berlaku di
kehidupan masyarakat. SMAN 1 Cikulur mempunyai motto, yaitu BERGAUNG (Bersih,
Agamis, dan Unggul). Adapun dengan adanya motto tersebut dapat terlihat kemana arah
nilai dan norma yang berlaku di SMAN 1 Cikulur.
Pada motto pertama, yaitu bersih, pada motto ini sekolah memperbolehkan para peserta
didik untuk membeli makanan atau jajan di luar sekolah. Akan tetapi, untuk menghindari
tingginya tingkat penggunaan sampah plastik, maka setiap peserta didik diwajibkan untuk
membawa tempat makan dan minum dari rumah masing-masing. Selanjutnya, agamis,
pada motto ini sekolah mengadakan kegiatan mingguan, yaitu tadarus bersama di lapangan
sekolah yang dilaksanakan setiap hari Jumat. Di mana setiap kelas akan mengirimkan
beberapa perwakilan peserta didik untuk menjadi pemimpin di kegiatan tadarus tersebut.
Terakhir, unggul, pada motto ini sekolah tidak menuntut peserta didik untuk harus selalu
meraih juara, tetapi dikembalikan pada kemampuan masing-masing peserta didik.
Pada awalnya, memang sulit bagi peserta didik maupun warga sekolah lainnya untuk
menaati nilai dan norma yang berlaku di SMAN 1 Cikulur, di mana selalu dibutuhkan
adanya dorongan terhadap warga sekolah untuk dapat menaati nilai dan norma tersebut.
Terkadang, meski telah diberikan dorongan pun, masih saja didapati warga sekolah yang
belum menaati nilai dan norma tersebut. Akan tetapi, hal tersebut merupakan bagian dari
sebuah proses, hingga seiring berjalannya waktu serta ditambah dengan adanya hubungan
rasa saling percaya antar seluruh warga sekolah, perlahan nilai dan norma tersebut pun
ditaati oleh seluruh warga sekolah tanpa harus diberikan dorongan terlebih dahulu.
Kepercayaan yang dibangun antar seluruh warga sekolah memberikan pengaruh besar
terhadap kesadaran warga sekolah untuk menaati nilai dan norma yang ada.
Di SMAN 1 Cikulur sendiri masih banyak ditemukan kasus pelanggaran ringan
terhadap nilai dan norma yang ada, seperti membuang sampah sembarangan, tidak
memakai atribut sekolah dengan lengkap, hingga tindakan bolos sekolah yang dilakukan
oleh peserta didik. Adapun tindakan yang dilakukan sekolah apabila didapati peserta didik
melakukan pelanggaran terhadap nilai dan norma yang ada, maka akan dilakukan
pemanggilan.

c. Jaringan Sosial
Dalam proses penyelenggaraan sekolah, SMAN 1 Cikulur telah membangun jejaring
sosial dengan berbagai pihak, baik secara internal maupun eksternal dalam kegiatan
akademik maupun non-akademik. SMAN 1 Cikulur merupakan sekolah dengan program
komprehensif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sekolah. Jika tidak menjalin
hubungan dengan pihak lain untuk mendukung kebijakan yang telah ditetapkan, maka
program komprehensif tersebut tidak akan terlaksana secara maksimal.
Adapun pada kegiatan non-akademik seperti ekstrakurikuler, SMAN 1 Cikulur tidak
hanya menjalin hubungan secara internal melainkan juga menjalin hubungan secara
eksternal. Salah satu contoh bentuk jaringan sosial secara internal pada kegiatan non-
akademik ialah apabila diselenggarakan perayaan diesnatalis, maka beberapa alumni yang
masih aktif berkomunikasi dengan pihak sekolah biasanya turut hadir untuk sekadar
bersilaturahmi hingga turut membantu memeriahkan acara. Sedangkan bentuk jaringan
sosial secara eksternal pada kegiatan non-akademik ialah dengan melakukan latihan
gabungan bersama sekolah lain. Adanya latihan gabungan di luar sekolah tersebut dapat
dijadikan sebagai bahan perbandingan, baik dari segi kemampuan dan potensi peserta
didik maupun pelatihnya. Jadi, para peserta didik tidak hanya melakukan latihan di
sekolah saja, tetapi juga kerap melakukan latihan di luar lingkungan sekolah supaya dapat
mengembangkan kemampuannya melalui pengalaman tersebut.
Selain pada kegiatan non-akademik, SMAN 1 Cikulur juga memiliki jejaring sosial
pada kegiatan akademik. Salah satu bentuk jaringan sosial pada kegiatan akademik ialah
menjalin kerjasama dengan pihak perpustakaan dan kesehatan daerah setempat. Contoh
kerjasama yang terjalin dengan kedua pihak tersebut ialah mendatangkan perpustakaan
keliling ke SMAN 1 Cikulur serta mendatangkan pihak puskesmas untuk kegiatan donor
darah. Selain itu, contoh jaringan sosial pada kegiatan akademik ialah dengan
mengirimkan perwakilan peserta didik untuk mengikuti berbagai perlombaan yang
diadakan oleh pihak luar.
Salah satu guru memberikan keterangan bahwa SMAN 1 Cikulur memiliki suatu
perkumpulan yang dikenal dengan IKA (Ikatan Alumni) SMAN 1 Cikulur. Di mana
perkumpulan tersebut berisikan para alumni SMAN 1 Cikulur yang masih aktif menjalin
komunikasi dengan seluruh warga SMAN 1 Cikulur. Ikatan alumni SMAN 1 Cikulur
tersebut memiliki beberapa kegiatan yang memberikan manfaat untuk SMAN 1 Cikulur.
Di antara berbagai macam kegiatan yang diadakan oleh para alumni, salah satunya ialah
kegiatan sosialisasi yang diperuntukkan bagi peserta didik yang berada di kelas 12.
Kegiatan sosialisasi tersebut terbagi menjadi dua. Adapun kegiatan sosialisasi yang
pertama ialah sosialisasi seputar perguruan tinggi, di mana sosialisasi tersebut
diperuntukkan bagi peserta didik kelas 12 yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang
selanjutnya di tingkat perguruan tinggi. Kegiatan sosialisasi tersebut membahas informasi-
informasi seputar kehidupan perkuliahan, di antaranya menginformasikan apa saja
perguruan tinggi yang terdapat di Indonesia, berbagi pengalaman terkait kiat-kiat untuk
lolos ke perguruan tinggi. Selanjutnya, kegiatan sosialisasi yang kedua dalam
pelaksanaannya lebih mengarah pada diskusi di dalam suatu grup sosial media, di mana
grup tersebut diperuntukkan bagi mereka yang tidak ingin melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi dan lebih memilih untuk mencari pekerjaan. Grup tersebut berisi
informasi seputar lowongan pekerjaan, sehingga bagi siapapun yang belum memiliki
pekerjaan bisa mendapatkan informasi lowongan pekerjaan.
Adapun kendala yang umumnya terjadi pada pelaksanaan beberapa kegiatan yang
diselenggarakan IKA SMAN 1 Cikulur ialah perihal intensitas bertemu tatap muka antar
para alumni. Di mana para alumni tersebut telah disibukkan dengan berbagai urusan dan
kegiatannya masing-masing. Sulitnya menyesuaikan jadwal antara alumni satu dengan
yang lainnya, menjadi faktor utama penyebab tidak terlaksananya beberapa kegiatan yang
biasanya rutin dilakukan.
Keterampilan pihak sekolah dalam mengembangkan jaringan sosial sebagai penunjang
sekolah menjadi faktor penting kedepannya untuk membantu SMAN 1 Cikulur dalam
berbagai kegiatan ataupun membangun mutu dan citra sekolah yang lebih baik lagi.
Dengan jaringan sosial yang terbentuk di SMAN 1 Cikulur tentunya memberikan dampak
positif terhadap meningkatnya kualitas sekolah, baik pada aspek akademik maupun non-
akademik, serta dengan hubungan yang telah terjalin tersebut diharapkan dapat membuat
SMAN 1 Cikulur lebih dikenal dikalangan masyarakat luas dengan prestasi-prestasi yang
telah diraih.

3. Kesimpulan
Di SMAN 1 Cikulur terdapat tiga elemen modal sosial yang terdiri dari kepercayaan, nilai
dan norma, serta jaringan sosial. Sebagian besar guru di SMAN 1 Cikulur mengetahui perihal
gagasan dasar modal sosial. Dengan begitu, dapat memudahkan proses pemanfaatan modal
sosial dalam upaya meningkatkan kualitas sekolah. Dalam pelaksanaannya, baik kepala
sekolah, guru, peserta didik, dan seluruh komponen sekolah bersinergi dalam memanfaatkan
modal sosial di SMAN 1 Cikulur. Ketiga elemen modal sosial yang dimanfaatkan pun
memberikan pengaruh serta dampak positif terhadap peningkatan kualitas sekolah. Akan
tetapi, di samping memberikan dampak positif terhadap peningkatan kualitas sekolah,
terdapat pula beberapa kekurangan serta kendala dalam proses pemanfaatan modal sosial di
SMAN 1 Cikulur

Anda mungkin juga menyukai