Anda di halaman 1dari 13

1.

Dengan adanya program sekolah penggerak,saya selaku pimpinan dilembaga yang saya pimpin
merasa terpanggil untuk ikut dalam program programnya dengan niat dan keinginan baik saya untuk
meningkatkan mutu pendidikan baik akademik maupun non akademik ( sikap )siswa .Rencana yang
diprogram oleh sebuah lembaga sekolah pada dasarnya demi peningkatan mutu namun sejalan
dengan kemajuan jaman dan dengan ketersediaan dilapangan baik sarana maupun prasarana tidak
semuanya dapat terpenuhi ,kendala yang harus dihadapi terutama dari sumber daya manusia (SDM)
baik warga sekolah yang beragam maupun yang ada disekitar dilingungan sekolah. Semuanya itu
merupakan tantangan yang perlu penanganan dengan sungguh sungguh dan program yang tepat dan
sesuai dengan kebutuhan .Terjadinya pandemi yang berlangsung kurang lebih 2 tahun mengakibatkan
turunnya kualitas pendidikan dan nilai nilai serta norma - norma dalam dunia pendidikan , dan saya
selaku pimpinan pada sebuah lembaga perlu mengantisispasi dengan terus mendorong semua tenaga
pendidik dan kependidikan dengan mengimplementasikan pembelajaran dengan menggunakan
technologi IT, maka dengan adanya program Sekolah penggerak yang dikeluarkan oleh kementrian
pendidikan inilah merupakan program yang benar benar akan dapat mengatasi semuanya baik
secara keilmuan maupun sikap.

1.b

merubah sikap atau perilaku seseorang bukanlah suatu hal yang mudah untuk diterapkan, apalagi
dengan keberagaman kemauan dan keinginan yang tidak sama antara satu dengan yang lainya namun
semuanya itu dijadikan sebuah tantangan dan sekaligus sebagai motivasi bagi saya selaku pimpinan
untuk tetap melakukan terobosan atau solusi solusi yang diterapkan ( di amplikasikan) di sekolah
pada pendidik dan tenaga kependikan melaui pendekatan personal maupun melalui pembinaan yang
dilaksanakan secara berkala

1.c.

Seorang pimpinan mempunyai wewenang dalam menentukan sebuah kebijakan untuk melahirkan
sebuah perubahan,baik secara mental maupun spiritual . Peran seorang pimpinan atau seorang
kepala sekolah sebagai panutan harus dapat dijadikan suri tauladan atau contoh bagi para
bawahannya ,sehingga dengan cerminan sikap sikap yang positif tersebut dan akan menjadikan
sebuah dorongan atau motivasi dan sebagai penyemangat dari seorang pimpinan terhadap rekan
kerjanya dalam keadaan maupun situasi apapun

2.a. Mengapa Anda memutuskan untuk melakukan tindakan/keputusan tersebut? (minimal 50


kata)
Saya memutuskan strategis berkoordinasi dengan guru dan siswa dengan menetapkan visi misi
sekolah sebagai tujuan sekolah yang ingin dicapai dimasa datang. Untuk mewujudkan visi misi ini
guru dan siswa diberi pemahaman dan oengertian bahwa hal yang utama dalam pembelajaran adalah
adanya perubahan ke arah yang lebih baik. dalam Visi misi sekolah yaitu dengan mewujudkan prestasi
siswa yang berakhlak kharimah maknanya bahwa pendidikan di sekolahi diharapkan dapat merubah
sikap dan prilaku siswa ke arah yang lebih baik, perubahan ini memungkinkan untuk peningkatan
mutu pendidikan dengan situasi yang harmonis sehingga terikat silaturahmi antar peserta didik
sehingga pelayanan pendidikan di sekolah dapat terwujud dan dapat diseimbangkan keselarasan dan
kenyamanan belajar siswa . Hal ini menunjukkan keterkaitan hubungan dinamis antara Kepala
sekolah, Guru, komite dan siswa dalam bekerjasama meningkatkan wujud pencapaian mutu
pendidikan di sekolah melalui pembelajaran yang dilaksanakan. Peran serta Kepala sekolah dapat
memberikan pengawasan terhadap guru dalam melaksanakan pembelajaran, sedangkan siswa dapat
berperan aktif dalam mengikuti pembelajaran aktif dan kreatif yang dilaksanakan guru

2.b. Bagaimana Anda mengeksekusi tindakan/keputusan tersebut? (minimal 50 kata)

Kepala sekolah mampu memberikan energi positif dalam rangka berkoordinasi menggerakan dan
memotivasi kinerja guru dan siswa dalam melaksanakan tugasnya sehingga terwujudnya pelaksanaan
proses pembelajaran yang bertujuan untuk merubah prilaku belajar siswa yang diharapkan dapat
berubah ke arah yang lebih baik, Perubahan perubahan prilaku belajar siswa yaang diharapkan
mengalami perubahan terutama dalam pemahaman terhadap cara dan pola berpikir siswa dalam
mengimplementasikan hasil belajar secara benar sesuai arahan pembelajaran yang dilaksanakan, serta
menambah rasa tanggung jawab melaksanakan amanat pendidikan bagi guru dalam merubah prilaku
Siswa menjadi lebih baik.
Sebagai pemimpin seorang kepala sekolah harus terus berusaha ,agar ide nasihat,dan intruksi serta
kebijakan dan keputusan diikuti oleh para guru dengan bermusyawarah bersama dalam memecahkan
permassalahan berkaitan dengan pengelolaan pembelajaran sehingga terjadi sharing ilmu dan pengalaman
antara teman sejawat, kepala sekolah dan Guru. Sinkronisasi antara ide, pendapat dan saran masukan dari
kepala sekolah dan guru menjadi motivasi dorongan kinerja secara bersama mendukung ketercapaian
tujuan pendidikan.

2.c. Kendala ataupun hambatan apa saja yang Anda hadapi? Bagaiman

Perubahan yang diharapkan dalam proses belajar, yaitu pendidikan harus mampu menghasilkan individu
dan masyarakat religius yang secara personal memiliki integritas dan kecerdasan dalam moral dan akhlak
yang bagus sesuai dengan bilai nilai dan norma kehidupan yang tiddak menyimpang dari ajaran agama,
Pembelajaran moral dan akhlak yang dilaksanakan menekankan pada bentuk tungkat karakteristik siswa
yang berbeda dengan tingkat kemampuan, pemahaman, pelaksanaan dan penilaian terhadap norma yng
adam serta perbeedaan tatanan hidup sosial budaya menjadi kekuatan bagi guru untuk menyelaraskan
perbedaab sosial ekonomi dan budaya diantara siswa memberikan kekuatan bagi guru dan kepala sekolah
untuk tetap senantiasa memnerdayakan perbedaan watak sosial budaya itu menjadi satu kesatuan dalam
langkah yang sama sama mendukung jetercapaian tujuan pendidikan di sekolah, sebagai proses
pembelajarab dalam tatanan sosial budaya harus berlangsung terus menerus berkesinambungan satu
sama lain sehingga banyaknya perbedaan menjadi kekuatan untuk penambahan wawasan pengetahuan
bukan sebagai perbedaan

2.d. Bagaimana hasil yang diperoleh? (minimal 20 kata)

Pendidikan merupakan proses perubahan karakteristik sekolah yang terjadi melalui pelaksanaan
pembelajaran dimana pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan guru sesuai dengan tahapan
pengelolaan kegiatan belajar mengajar dari mulai persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil
pembelajaran. Pencapaian hasil pembelajaran Siswa menjadi tolak ukur kompetensi individu siswa
sebagai nilai prestasi yang dapat mendukung visi sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan mutu
pendidikan yaitu mewujudkan siswa berprestasi dan berakhlak mulia. Proses Pembelajaran dijadikan
sebagai perwujudan bentuk pelayaanan kepada masyarakat sekitar dalam bidang Pendidikan
mendukung perwujudan hubungzan timbal balik antara siswa, guru, kepala sekolah , Orang tua walil dan
Komite sehingga membentuk keselarasan, keseimbangan, dan kenyamanan sesuai dengan tugasnya
masing-masing
3.a. Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Kapan kejadiannya? Perubahan signifikan apa yang
ingin Anda lakukan saat itu? Apa yang mendorong Anda melakukan perubahan signifikan
tersebut? (minimal 100 kata)

Sekolah sebagai salah satu intitusi pemerintah yang mengadakan proses pendidikan bertujuan
memberikan pelayanan dalam proses pengajaran terhadap peserta didik, dimana pengelolaan
dalam pembelajaran yang terjadi dalam pelaksanaannya melalui bimbingan guru dalam
kegiatan belajar mengajar mulai persiapan, pelaksanaan sampai evaluasi hasil pencapaian nilai
prestasi belajar siswa, Hasil ini menunjukkan proses perubahan yang terjadi di lingkungan
sekolah sebagai tempat berinteraksi sosial Siswa yang kerap terjadi perselisihan, persaingan
dan kerjasama antar kelompok siswa. Hal buruk yang dapat mempengaruhi interaksi siswa
diantaranya merusak fasilitas sekolah,tidak menghormati guru atau warga sekolah lainya, serta
bullying (perundungan) merupakan Masalah sosial ini kerap terjadi dilingkungan sekolah yang
harus diwaspadai penelusuran alasan penyebabnya karena kesalah pahaman, kecerobohan
atau bahkan ketidak sengajaan p[hak yang merasa lebih unggul suka menyepelekan siswa lain.
sehingga banyak Siswa menjadi tidak berani berdaya .dan tidak melawan, Phak sekolah
berkewajiban dapat menumbuhkan budi pekerti dan akhlakul khaeimah dalam kegiatan
pembiasaan sikap dan perilaku positif di sekolah.

3.b. Unsur-unsur atau pihak siapa saja yang Anda libatkan dalam inisiatif perubahan tersebut?
(minimal 50 kata)
Pendidikan karakter siswa dalam pembelajaran di sekolah merupakan tugas bersama antara
Komite, orang tua guru, dan Siswa sebagai satuan masyarakat yang berperan dalam
pelaksanaan pendidikan dimana diperlukan pembimbingan dan pengawasan khusus . Sekolah
harus dapat memfasilitasi dukungan orang tua terhadap perubahan karakter siswa yang
diharapkan, ,sebaliknya orang tua harus bersama-sama mendukung upaya sekolah untuk
memberikan pengajaran nilai - nilai karakter yang baik untuk perubahan prilaku sebagai hasil
pembelajaran di sekolah. Keterlibatan Kepala sekolah, guru, orang tua dan komite sekolah
sebagai komunitas pendidikan dalam lembaga keagamaan, organisasi pemuda, dan media
massa, membentuk kerja sama yang kuat dalam melaksanakan proses pendidikan di sekolah

3.c. Tantangan apa yang Anda hadapi dalam memfasilitasi perubahan tersebut? Ceritakan
pengalaman Anda dalam menghadapi pihak yang menentang perubahan tersebut (minimal 50
kata)

Pendidikan karakter siswa dalam pembelajaran di sekolah merupakan tugas bersama antara Komite,
orang tua guru, dan Siswa sebagai satuan masyarakat yang berperan dalam pelaksanaan pendidikan
dimana diperlukan pembimbingan dan pengawasan khusus . Sekolah harus dapat memfasilitasi
dukungan orang tua terhadap perubahan karakter siswa yang diharapkan, ,sebaliknya orang tua harus
bersama-sama mendukung upaya sekolah untuk memberikan pengajaran nilai - nilai karakter yang
baik untuk perubahan prilaku sebagai hasil pembelajaran di sekolah. Keterlibatan orang tua dan
komite sekolah sebagai komunitas pendidikan dalam lembaga keagamaan, organisasi pemuda, dan
media massa, membentuk kerja sama yang kuat dalam melaksanakan proses pendidikan di sekolah
3.d. Paguyuban kelas merupakan perkumpulan orang tua murid dalam suatu kelas yang bertujuan
untuk membangun, menumbuhkan, dan meningkatkan partisipasi kepedulian dan tanggung jawab
orang tua dengan memberikan saran dan masukan dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa ,
dengan adanya paguyuban maka program sekolah akan mudah dijalankan melalui kolaborasi bersama
wali kelas dengan program kepala sekolah.Dan pendidikan bukan hanya kewajiban
pemerintah ,sekolah dan guru saja akan tetapi juga sebagai tanggung jawab keluarga dan
masyarakat ,melalui peran masyarakat ini dengan sendirinya akan terserap ide ide untuk kemajuan
sekolah dan akan ada solusi untuk peningkatan mutu pembelajaran baik akademik maupun non
akademik akan menjadi salah satu tolok ukur pendidikan.

4.a. Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang memotivasi Anda
melakukan pengembangan tersebut? Apa hasil akhir yang Anda harapkan dari pengembangan
tersebut? (minimal 100 kata
0 / 500

Kepala sekolah berkoordinasi dengan Guru dan siswa sebagao warga yang berada dalam lingkungan
sekolah berupaua untuk memberikan pemaahaman terhadap seluruh warga sekolah mempunyai
perannya masing masing dalam melaksanakan proses pendidikan di sekolah. Gur sebagai seorang
pendidik berperan memberikan contoh pembelajaran bagi siswa supaya tetap senantiasa menjaga sikap
dan perilaku yang baik sehingga tercipta karakter individu yang bernilai luhur sesuai dengan norma
yang berlaku di masyarakat. Betapa pentingnya peran seorang guru , sehingga guru di nilai sebagai
sosok berpendidikan yang diharapkan mampu mendidik anak bangsa untuk masa depan. serta
membentuk generasi penerus bangsa yang berkarakter.
Guru bukan hanya memberikan teori akademik dalam pembelajaran saja ,namun diharapkan juga
secara praktis dapat menanamkan nilai nilai positif siswa, sebagai apresiator pengembangan
pembelajaran yang mengajarkan nilai moral, bersikap jujur dan juga sopan santun. pada setiap kegaitan
pemblajaran yang dlaksanakan di sekolah.
Sekolah berperanserta dalam mengkondisilan Lingkungan sekolah yang akademis terhinfar dari
situasional lingkungan sosial sekitar sekolah m dimana masih banyaj terdapat kasus demi kasus banyak
terjadi dilingkungan pelajar diantaranya tawuran antar pelajar ,bullying dan pelecehan kerap terjadi
dilingkungan sekolah, yang harus dipertanggung awabjan dalam duia pendidikan yang bertujuan
membentuk karakter siswa,dan yang bermoral, berakhlakul kharimomah yang baik. Lingkungan
pendidikan di sekolah secara sistematis melaksanakan bimbingan ,pengajaran dan latihan dalam
rangka membantu siswa mengembangkan potensi secara menyeluruh baik aspek
moral ,spiritual,intelektual,emosional maupun sosial.

4.b. Bagaimana cara Anda menyusun rencana pengembangan yang dibutuhkan? Ceritakan cara
Anda membangun kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang diharapkan. Dukungan
apa saja yang Anda berikan? (minimal 100 kata)
0 / 500

Rencana pengembangan sekolah sangat penting karena dijadikan landasan oleh seluruh warga
sekolah sehingga harus disusun dengan baik .Keterlibatan berbagai pihak harus terbentuk
sehingga menjadi sebuah tim pelaksana program sekolah yabg terdiri dari unsur guru dan
wakil orang tua yang berperan aktif untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah dalam
lingkup Program sekolah rencana jangka panjang, . jangka menengah dan jangka pendek.
Untuk mencapai kesepakatan yang dapat memenuhi kepuasan semua pihak yang
berkepentingan dengan kerja sama dapat berkomunikasi ,merancang kerja sama dengan
mempengaruhi orang lain sehingga menghasilkan persetujuan dalam upaya mengubah diri
baik siswa maupun guru bersama-sama menjalankan langkah belajar selaras dengan visi
sekolah untuk membentuk karakter sebagai budaya positif sekolah pada keterlibaannyat dalam
menjalankan kesepakatan melaksanakan program sekolah. Hal ini tentu tidak hanya
dikerjakan dalam satu waktu,akan tetapi kesepakatan ini harus diterapkan berkelanjutan
hingga menjadi suatu budaya. Budaya yang positif akan berhasil jika didasari atas motivasi
diri dalam membangun konsistensi tanggung jawab atas kesepakatan dan konsistensi tanggung
jawab atas kedisiplinan

4.c. Hambatan apa yang Anda temui dan bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-upaya apa
saja yang Anda lakukan untuk mempertahankan motivasi orang tersebut? (minimal 70 kata
0 / 500

Pendidikan karakter dalam suatu sistem pendidikan bertujuan untuk mananamkan nilai nilai karatker
tertentu kepada siswa yang didalamnya terdapat komponen pengetahuan, kesadaran, atau kemauan
serta tindakan untuk mengapresiasikan nilai nilai tersebut dalam peningkatan hasil pembelajaran . jadi
Kendala yang menjadi hambatan pada penanaman nilai-nilai pendidikan karakter yang ada di sekolah
pada dasarnya karena sekolah masih belum bisa mempasilitasi ruang bagi ekspresi siswa dalam
menyalurkan hobi, bakat dan minat Siswa serta sekolah belum dapat memilih nilai nilai karakter yang
cocok dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Keseriusan guru masih belum dapat dikataakaan
maksimal karena pelaksanaan pembelajaran masih terasa bersifat jamak menyeluruh pada semua
bidang, belum seutuhnya menitik beratkan pada kemampuan kognitif Siswa, Oleh karena itu upaya
menyelaraskan dan menyeimbangkan pendidikan karakter yang dilakukan dapat dengan mengambil
langkah mengatasi krisis moral yang terjadi dalam kingkungan interaksi siswa dengan siswa lainnya
dan guru dengan siswa didiknya.

4.d. Bagaimana Anda mengukur kemajuan dan hasil perkembangan orang tersebut? Kriteria-
kriteria apa saja yang Anda gunakan? (minimal 50 kata)
0 / 150

Tolak ukur hasil Pendidikan tidak hanya dari bagaiamana guru memberikan pelajaran di sekolah,
tetapi juga kesiapan dalam menanamkan peahaman terhadap bagaimana mendidik para peserta
didiknya untuk menjadi cerdas, membangun kepribadian yang mandiri, dan mempunyaai karekter
berakhlaq mulia. Pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran sehingga siswa secara aktif ikut serta mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan ,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia,
serta keterampilan yang dibutuhkan masyarakat,bangsa dan negara.

4.e. Bagaimana hasilnya? (minimal 20 kata)


Seandainya peran guru ,orang tua dan lingkungan masyarakat sudah berjalan sebagaimana
fungsinya maka tidaklah sulit menjadikan peserta didik menjadi manusia yang cerdas tapi
juga manusia yang memiliki karakter atau kepribadian akhlaqul kharimah
5.a. Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Kapan kejadiannya? Bagaimana Anda mengetahui
hal-hal yang perlu dikembangkan atau diperbaiki? (minimal 50 kata)
Penyelenggaraan Pendidikan di sekolah belum secara utuh pengembangannya sesuai atau
dapat disesuaikan dengan tujuan peningkatan mutu sekolah. Hal ini karena pada dasarnya
pemahaman terhadap tingkat kemampuan dan kebutuhan siswa yang berbeda membutuhkan
perhatian dan perlakuan khusus, secara holistik siswa mempunyai kompetensikognitif dalam
literasi dan numerasi sebagai dasar pembelajaran tematik di sekolah, sedangkan pegertian
terhadap karakter nilai dan norma yang diharapkan sebagai hasil pembelajaran diharapkan dari
kompetensi afektif dan psikomotor siswa yang menjadi pembiasaan dalam sikap dan prilaku
siswa sehari-hari. sehingga memungkinkan penekanan titik fokus pembelajaran pada proses
kegiatan belajar mengajar guru dan siswa di kelas harus sesuai dengan keterkaitannya
pembelajaran tematik di sekolah pada kompetenasi literasi dan numerasi serta penyesuaian diri
siswa terhadap keadaan lingkungan sekitar siswa dimana siswa diberikan kesempatan untuk
aktif menunjukkan kebiasaan prilaku dalam memilih serta memilah nilai karakter dan norma
pada pembelajaran dan pengalaman belajar yang lebih baik
0 / 150

5.b. Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mengembangkan kapabilitas diri secara
maksimal? Umpan balik apa yang Anda dapatkan berdasarkan pengembangan yang telah Anda
lakukan? (minimal 70 kata)
Proses pengelolaan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan guru memerlukan pengawasan
dan pembinaan dari kepala sekolah dan pengawas sebagai bentuk layanan manajemen sekolah
dalam supervisi terhadap guru sebagai arahan pada pelaksanaan pembelajaran yang aktif
sehingga siswa secara aktif menunjukkan kreatifitasnya dalam berinfrovisasi terhadap
pemahaman materi pelajaran yang disampaikan. Pembelajaran yang ditunjukkan sebagai
bentuk motivasi kinerja bagi guru menuju tujuan mutu pendidikan yang lebih baik melalui
penyelarasan materi ajar dengan karakter dan norma yang diharapkan dalam bentuk prilaku
siswa sehari-hari, kompetrensi kognitif siswa pada materi ajar yang disampaikan dengan
pembelajaran sikap afektif dan psikomotor siswa dalam bentuk praktek pengalaman sikap dan
prilaku sehari-hari siswa baik di sekolah maupun di lingkungan sekitar siswa.
0 / 500

5.c. Upaya apa yang Anda lakukan untuk membangun kesadaran pentingnya pengembangan
diri ini di lingkungan sekolah (minimal 70 kata)

Pemahaman terhadap proses pendidikan yang diharapkan perlu untuk pengembangan diri
sebagai pendidik dan tenaga pendidikan meliputi rangkaian proses pembelajaran yang
mengutamakan kesiapan, pelaksanaan dan penilaiaan pembelajaran yang dilaksanakan Guru,
keaktifan dan kreativitas siswa memaknai pembelajaran sebagai peningkatan karakter dalam
memahami nilai dan norma siswa terhadap akhlakul kharomah kehidupan, serta keselaran,
keseimbangan dan fleksibelitas hasil mutu pendidikan dengan situasi dan kondisi lingkungan
pendidikan sekitar sekolah. Pembelajaran disampaikan berdasarkan orientasi pada perubahan
prilaku siswa sehingga dapat dirasakan kebermaknaannya bagi siswa sesuai konteks materi
ajar yang dapat dikembangkan dengan soft skill pada karakter yang diharapkan
0 / 500

5.d. Bagaimana hasilnya? (minimal 20 kata)

Hasil yang diharapkan pada pelaksanaan proses pendidikan di sekolah adalah mewujudkan
kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, kolaboratif dan kompeten pada penerapan nilai
karakter dan norma di sekolah, rumah dan di masyarakat, dimana Pembelajaran yang
dilaksanakan berorientasi pada siswa, memanfaatkan teknologi, dan menghasilkan
kebermaknaan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. sedangkan pengembangannya
diharapkan dapat dimanfaatkan dan digunakan sesuai dengan kebutuhan pada masa yang akan
datang

6.a. Kapan kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana saja yang
bekerjasama dengan Anda saat itu? (minimal 50 kata)

Dalam rangka meningkatan kualitas Sumber Daya Manusia melalui pendidikan, masih
banyak sekolah yang belum optimal dalam menyelenggarakan pelayanan pengelolaan
pengajaran hal ini karena kekurangan fasiltas.Sarana prasarana pendukung dan interaksi sosial
pendidikan dalam bentuk kerjasama mentalitas material dan spiritual pelaksanaan
pembelajaran. Salah satu solusi yang dapat dilakukaan untuk mengatasi problem tersebut
adalah menjalin kerja sama dengan pihak lain.dimana perlu dukungan pihak-pihak terkait dan
aspek-aspek, pendorong mulai dari SDM , sarana, maupun bentuk sumbangsih keuangan
dalam proses pendidikan di sekolah. Kerja sama yang dilakukan dalam meraih tujuan
diharapkan dapat menguntungkan kedua belah pihak sehingga percepatan peningkatan kualitas
pendidikan dapat trercapai.Bentuk kerjasama yang sering dilakukan sekolah dalam rangka
penjagaan kesehatan pribadi siswa yaitu bentuk kerja sama dengan pihak pusat kesehatan
masyarakat (Puskesmas)

0 / 150

6.b. Kendala apa yang Anda hadapi saat itu? Perbedaan pendapat apa saja yang Anda temui
dalam situasi tersebut? (minimal 50 kata)

Dalam usaha melibatkan orang tua murid dan masyarakat untuk terlibat secara optimal dalam
mendukung berbagai kegiatan sekolah bukanlah hal mudah, perbedaaan tujuan dan
kepentingan dari orang tua murid dan maasyarakat menaruh , harapan dan kepentingan sendiri
pada masing keperluan di bidang pendidikan pada proses pembelajaran di sekolah. Kendala
dan hambatan yang ditemui dalam memahami jenis bantuan dan kerjasama seringkali berbeda
pemahaman makna. .Perbedaan pemahaman yang ditemui dalam membangun keterlibatan
keluarga disekolah dan masyarakat mencakup kesiapan perekonomian orang tua siswa,
diantaranya yang memiliki tingkat ekonomi masih rendah kurangnya percaya diri dalam
menunjukan kemampuan untuk membantu penyelenggaraan pendidikanr yang berhubungan
dengan pekerjaan sekolah. Faktor nilai Sosial budaya adat kebiasaan juga terbentur pada
kesiapan setiap orang tua dan masyarakat dalam menyetujui keterlibatan dalam pemenuhan
kebutuhan proses pendidikan yang dijalankan menurut aturan program sekolah merdeka,
program sekolah gratis dan program pengembangan sekolah maju
0 / 200

6.c. Upaya apa yang Anda lakukan untuk memfasilitasi terjadinya kesepakatan tersebut?
(minimal 50 kata)

konsep kerja sama yang dijalin oleh lembaga pendidikan atau disebut juga kemitraan
merupakan bentuk kerja sama formal yang digalang antar intasi atau kelompok, kerja sama
yang dijalin tersebut dilakukan untuk meraih suatu tujuan yang akan menguntungkan kedua
belah pihak,dengan upaya tersebut diharapkan terjadi percepatan peningkatan kualitas
pendidikan sehingga para siswa mendapatkan manfaat . Kelancaran seluruh program kerja
lembaga pendidikan akan memudahkan lembaga terkait untuk meraih misinya memajukan
pendidikan demi generasi bangsa

0 / 200

6.d. Kesepakatan apa saja yang didapat? Dampak apa saja yang dihasilkan kepada sekolah
(baik untuk murid, guru, sarana dan prasarana, dan sebagainya)? (minimal 50 kata)

Kemitraan dimaknai sebagai bentuk persekutuan antara dua pihak atau lebih yang
membentuk suatu ikatan kerja sama atas dasar kesepakatan ,saling membutuhkan dan
menguntungkan kedua belah pihak dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kapibilitas
disuatu bidang usaha tertentu sehingga dapat memperoleh hasil yang baik atau lebih dikenal
yang dengan sebutan MOU dengan adanya kemitraan tersebut akan memberikan
kemudahan untuk merealisasikan program sekolah

7.a. Apa program kerja yang Anda implementasikan saat itu? Bagaimana cara Anda menyusun
rencana program kerja tersebut ke dalam aktivitas kerja yang lebih spesifik? (minimal 100
kata)

Program kerja sekolah sebagai proses perencanaan terhadap semua kegiatan yang
berhubungan dengan penyelenggaraan pendidikan di sekolah merujuk pada usaha pencapaian
dan peningkatan mutu pendidikan yang lebih baik, Penyusunan program kerja sekolah
disesuaikan dengan kondisi sekolah, baik kondisi sosial, maupun kondisi kebutuhan siswa .
Pada pengkondisian ini juga tidak lepas dari kondisi potensi daerah sekitar dimana program
sekolah diharapkan tidak menyimpang dan harus relevan dengan visi, misi, serta tujuan
penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Penyusunan program kerja sekolah perlu dilakukan
secara sistematis, rinci, terukur, serta dapat dipertanggung jawabkan dengan memperhatikan
potensi sekolah ,kekuatan dan kelemahannya. Pendidikan budaya dan karakter bangsa perlu
ditanamkan dan dikembangkan melalui penyelenggaraan pendidikan yang di implementasikan
secara terpadu dengan kegiatan dan proses pembelajaran di sekolah. Untuk memberikan
pemahaman aktualisasi konsep pendidikan budaya dan karakter bangsa disekolah dalam
pelaksanaanya diterapkan dalam kurikulum sekolah dan implementasinya dalam penekanan
kompetensi siswa sebagai hasil belajar yang dapat di realisasikan peserta didik dalam
kehidupan sehari-hari sebagai bekal di masa datanghari.

0 / 500
7.b. Bagaimana Anda menentukan dan mempersiapkan sumber daya yang diperlukan untuk
menjalankan rencana tersebut? (minimal 70 kata)

Pendidikan memiliki kedudukan yang sangat penting dan srtategis dalam pembangunan suatu
bangsa, karena melalui pendidikan generasi bangsa dipersiapkan, menyadari pentingnya
proses peningkatan mutu pembelajaran dan kualitas para siswa ,maka dari itu
pengembanganya perlu ditingkatkan ,agar dapat memberikan layanan secara profesional untuk
terselenggaranya proses mutu pembelajaran ,untuk kepentingan tersebut sekolah harus mampu
memobilisasi sumber daya sekolah melalui berbagai kegiatan pendidikan dan latihan serta
pemberian wawasan dengan pemenuhan pengetahuan melaui workshop atau webinar yang
diselenggarakan seputar dunia pendidikan. Dalam kaitanya dengan perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi program sekolah tersebut semua komponen sekolah yang terlibat dapat terpenuhi
wawasannya tentang tugas dan kewajibannya dan melaksanakannya sesuai tupoksi sebagai
tenaga pendidik sehingga tujuan yang diharapkan sekolah sebagai lembaga pendidikan dapat
tercapai

0 / 500

7.c. Apa yang Anda lakukan untuk memastikan keselarasan antara rencana program kerja
dengan sistem maupun proses yang ada (misalnya terkait anggaran, kebijakan, sumber daya,
dan lain-lain) (minimal 70 kata)

Keselarasan manajemen sumber daya, anggaran dan kebijakan dengan sistem dan proses
pendidikan merupakan salah satu komponen utama dalam upaya peningkatan sebuah
lembaga pendidikan. Efektifitas manjemen Sumber Daya Manusia turut mempengaruhi
kinerja suatu lembaga hal ini menjadi pertimbangan dimana kesesuaian kompetensi individu
sebagai sumber daya manusia dapat cocok aatau sesuai kedudukannya sebagai tenaga
profesi, kesesuaian ini dapat mendukung tujuan kemajuan susatu lembaga. Manajemen
sumber daya manusia penting bagi suatu lembaga dalam mengelola ,mengatur dan
memanfaatkan pegawai untuk dapat berfungsi secara produktif, sehingga dalam
mewujudkan eksistensinya mencapai tujuan lemaga pendidikan memerlukan perencanaan
sumber daya manusia yang berdedikasi, berkompeten di dunia pendidikan , aktif dan kreatif
melaksanakan pembelajaran sehingga dapat menciptakan proses pendidikan yang variatif.
Sumber daya manusia yang muncul dari rencana yang strategik Sekolah dapat digunakan
untuk mengevaluasi keefektifan program Sekolah yang sedang berjalan dan memberikan
informasi kepada perencanaan bagi pemenuhan kebutuhan untuk revisi program berikutnya
pada saat diperlukan

0 / 500

7.d. Bagaimana Anda memantau pelaksanaan program tersebut? Evaluasi apa yang Anda
lakukan? (minimal 50 kata)
Rencana strategik Sekolah dapat digunakan untuk mengevaluasi keefektifan program Sekolah
yang sedang berjalan dan memberikan informasi kepada perencanaan bagi pemenuhan
kebutuhan untuk revisi program berikutnya pada saat diperlukan, Rencana strategi sekolah
dapat dilaksanakan melalui kerjasama antara komponen sekolah bersinergi satu sama lain
saling membantu dalam sharing pengetahuan dan saling isi kompetensi dasar individu sebagai
nilai tambah yang dapat ditonjolkan sebagai pionir dalam menunjukkan bakat dan prestasi
sekolah serta membantu memenuhi kebutuhan program sekolah lainnya sebagai langkah
pemenuhan kelengkapan dan perbaikan prograam sekolah menuju tujuan mutu sekolah yang
lebih baik.

8.a. Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Apa nama program
yang Anda lakukan? Apa yang mendorong Anda mengimplementasikan program tersebut?
(minimal 100 kata)
Pada waktu tahun ajaran 2020/ 2021 terdapat siswa yang berbeda dengan yang lain dalam arti Nak
Berkebutuhan Khusus (ABK). Untuk menghadapi situasi seperti itu untuk segera mengadakan kegiatan
asesmen awal dan penentuan program inklusif untuk memastikan pelayanan pendidikan yang sesuai
dengan cara yang ramah dan penuh kasih sayang tanpa diskriminasi. Dorongan
mengimplementasikan program tersebut didasari oleh anggapan bahwa sekolah kondusif untuk anak
dan guru senang belajar mandiri. Sekolah ramah anak adalah sekolah inklusif yang ramah akan
keberagaman. Pendidikan inklusif yang ramah anak dapat memanjakan emosi anak, belajar dengan
nyaman, sehingga disadari atau tidak mereka akan memotret apa yang mereka dengar, lihat, dan
rasakan sehingga mempengaruhi emosi positif dan mempermudah untuk tercapainya tujuan
pembelajaran.

0 / 500

8.b. Tantangan atau kesulitan apa yang Anda hadapi saat itu? Bagaimana cara Anda
mengatasinya? (minimal 50 kata)
Tantangan yang dihadapi dari guru dan orangtua siswa yang lainnya yang tidak memahami
keunikan dan keberagaman sikap dan karakter yang dimiliki anak itu berbeda-beda. Selain itu
sulitnya membuat intrumen asesmen psikologis karena faktor SDM yang tidak ada di sekolah,
karena harus bekerjasama dengan lembaga lain. Serta tidak adanya anggaran dari pemerintah.
Untuk mengatasi permasalahan di atas sebagai kepala sekolah harus mensosialisasikan
program inklusif sesuai dengan harapan bahwa pendidikan untuk semunya. Sedangkan tenaga
guru pendamping bekerjasama dengan PLB terdekat dan tenaga psikologis. Untuk kesulitan
anggaran sekolah bekerjasama dengan komite dan orangtua siswa yang memiliki anak yang
memiliki keunikan yang berbeda dengan yang lainnya

0 / 200

8.c. Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan dukungan dalam menjalankan
program ini? (minimal 50 kata)
Untuk mendapatkan dukungan program ini bekerja sama dengan orangtua yang memiliki
siswa ABK, bekerja sama dengan komite, PLB, dan psikolog yang bisa diajak kerjasama.
Selain itu yang lebih utama harus adanya pemahaman bersama dengan komunitas yang ada di
sekolah, supaya semua guru memahami kondisi seperti itu. Guru harus mampu membuat
kurikulum fleksibel dan metode yang tepat dalam memberikan pelayanan khusus tersebut.
0 / 200

8.d. Bagaimana hasilnya? (minimal 20 kata)

Dengan adanya program yang tersusun dengan baik, kerjasama dengan pihak-pihak terkait
penanganan siswa ABK bisa berjalan dengan baik sehingga anak tersebut mampu terlayani
dengan baik

Penguatan Pendidikan Karakter Jadi Pintu Masuk


Pembenahan Pendidikan Nasional 17 Juli 2017 ← Back
Penguatan karakter menjadi salah satu program prioritas Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil
Presiden Jusuf Kalla. Dalam nawa cita disebutkan bahwa pemerintah akan melakukan revolusi karakter
bangsa. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengimplementasikan penguatan karakter penerus
bangsa melalui gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang digulirkan sejak tahun 2016.

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, pendidikan karakter pada jenjang pendidikan dasar mendapatkan
porsi yang lebih besar dibandingkan pendidikan yang mengajarkan pengetahuan. Untuk sekolah dasar
sebesar 70 persen, sedangkan untuk sekolah menengah pertama sebesar 60 persen.

“Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter sebagai fondasi dan ruh utama pendidikan,” pesan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy.

Tak hanya olah pikir (literasi), PPK mendorong agar pendidikan nasional kembali memperhatikan olah
hati (etik dan spiritual) olah rasa (estetik), dan juga olah raga (kinestetik). Keempat dimensi pendidikan ini
hendaknya dapat dilakukan secara utuh-menyeluruh dan serentak. Integrasi proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler di sekolah dapat dilaksanakan dengan
berbasis pada pengembangan budaya sekolah maupun melalui kolaborasi dengan komunitas-komunitas
di luar lingkungan pendidikan.

Lima Nilai Karakter Utama

Terdapat lima nilai karakter utama yang bersumber dari Pancasila, yang menjadi prioritas pengembangan
gerakan PPK; yaitu religius, nasionalisme, integritas, kemandirian dan kegotongroyongan. Masing-
masing nilai tidak berdiri dan berkembang sendiri-sendiri, melainkan saling berinteraksi satu sama lain,
berkembang secara dinamis dan membentuk keutuhan pribadi.

Nilai karakter religius mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang diwujudkan
dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan
agama, menjunjung tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain,
hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain. Implementasi nilai karakter religius ini ditunjukkan
dalam sikap cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama dan kepercayaan, teguh pendirian,
percaya diri, kerja sama antar pemeluk agama dan kepercayaan, anti perundungan dan kekerasan,
persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak, mencintai lingkungan, melindungi yang kecil dan
tersisih.

Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,
kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi,
dan politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya. Sikap nasionalis ditunjukkan melalui sikap apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga
kekayaan budaya bangsa, rela berkorban, unggul, dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan,
taat hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku, dan agama.

Adapun nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan pada upaya
menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral. Karakter integritas
meliputi sikap tanggung jawab sebagai warga negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melalui
konsistensi tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran. Seseorang yang berintegritas juga
menghargai martabat individu (terutama penyandang disabilitas), serta mampu menunjukkan
keteladanan.

Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang lain dan
mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita. Siswa
yang mandiri memiliki etos kerja yang baik, tangguh, berdaya juang, profesional, kreatif, keberanian, dan
menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Nilai karakter gotong royong mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu
membahu menyelesaikan persoalan bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi
bantuan/pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan. Diharapkan siswa dapat menunjukkan sikap
menghargai sesama, dapat bekerja sama, inklusif, mampu berkomitmen atas keputusan bersama,
musyawarah mufakat, tolong menolong, memiliki empati dan rasa solidaritas, anti diskriminasi, anti
kekerasan, dan sikap kerelawanan.

Penguatan Tri Pusat Pendidikan

"PPK ini merupakan pintu masuk untuk melakukan pembenahan secara menyeluruh terhadap pendidikan
kita," disampaikan Mendikbud kepada Tim Implementasi PPK yang terdiri dari berbagai unsur pemangku
pendidikan beberapa waktu yang lalu.

Menurut Mendikbud, PPK tidak mengubah struktur kurikulum, namun memperkuat Kurikukum 2013 yang
sudah memuat pendidikan karakter itu. Dalam penerapannya, dilakukan sedikit modifikasi intrakurikuler
agar lebih memiliki muatan pendidikan karakter. Kemudian ditambahkan kegiatan dalam kokurikuler dan
ekstrakurikuler. Integrasi ketiganya diharapkan dapat menumbuhkan budi pekerti dan menguatkan
karakter positif anak didik.

"Prinsipnya, manajemen berbasis sekolah, lalu lebih banyak melibatkan siswa pada aktivitas daripada
metode ceramah, kemudian kurikulum berbasis luas atau broad based curriculum yang mengoptimalkan
pemanfaatan sumber-sumber belajar," tutur Mendikbud.

PPK mendorong sinergi tiga pusat pendidikan, yaitu sekolah, keluarga (orang tua), serta komunitas
(masyarakat) agar dapat membentuk suatu ekosistem pendidikan. Menurut Mendikbud, selama ini ketiga
seakan berjalan sendiri-sendiri, padahal jika bersinergi dapat menghasilkan sesuatu yang luar biasa.
Diharapkan manajemen berbasis sekolah semakin menguat, di mana sekolah berperan menjadi sentral,
dan lingkungan sekitar dapat dioptimalkan untuk menjadi sumber-sumber belajar.

Mengembalikan Jati Diri Guru

“Peran guru sangat penting dalam pendidikan dan ia harus menjadi sosok yang mencerahkan, yang
membuka alam dan pikir serta jiwa, memupuk nilai-nilai kasih sayang, nilai-nilai keteladanan, nilai-nilai
perilaku, nilai-nilai moralitas, nilai-nilai kebhinnekaan. Inilah sejatinya pendidikan karakter yang menjadi
inti dari pendidikan yang sesungguhnya,” disampaikan Presiden Joko Widodo dalam pembukaan
Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2017 beberapa waktu yang lalu.

Menurut Mendikbud, kunci kesuksesan pendidikan karakter terletak pada peran guru. Sebagaimana
ajaran Ki Hajar Dewantara, “ing ngarso sung tuladho, ing madyo mbangun karso, tut wuri handayani”,
maka seorang guru idealnya memiliki kedekatan dengan anak didiknya. Guru hendaknya dapat melekat
dengan anak didiknya sehingga dapat mengetahui perkembangan anak didiknya. Tidak hanya dimensi
intelektualitas saja, namun juga kepribadian setiap anak didiknya.

Tak hanya sebagai pengajar mata pelajaran saja, namun guru mampu berperan sebagai fasilitator yang
membantu anak didik mencapai target pembelajaran. Guru juga harus mampu bertindak
sebagai penjaga gawang yang membantu anak didik menyaring berbagai pengaruh negatif yang
berdampak tidak baik bagi perkembangannya. Seorang guru juga mampu berperan
sebagai penghubung anak didik dengan berbagai sumber-sumber belajar yang tidak hanya ada di dalam
kelas atau sekolah. Dan sebagai katalisator, guru juga mampu menggali dan mengoptimalkan potensi
setiap anak didik.

Saat ini, melalui revisi Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2008 menjadi PP Nomor 19 Tahun 2017,
Kemendikbud mendorong perubahan paradigma para guru agar mampu melaksanakan perannya
sebagai pendidik profesional yang tidak hanya mampu mencerdaskan anak didik, namun juga
membentuk karakter positif mereka agar menjadi generasi emas Indonesia dengan kecakapan abad ke-
21.

Berdasarkan pasal 15 PP Nomor 19 Tahun 2017, pemenuhan beban kerja guru dapat diperoleh dari
ekuivalensi beban kerja tugas tambahan. Kegiatan lain di luar kelas yang berkaitan dengan pembelajaran
juga dapat dikonversi ke jam tatap muka. "Guru tidak perlu lagi cari-cari jam tambahan mengajar di luar
sekolahnya untuk memenuhi beban kerja mengajar. Dia harus bertanggungjawab terhadap
perkembangan siswanya." kata Mendikbud. (*)

Anda mungkin juga menyukai