PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi semestinya
bukan merupakan hambatan untuk menciptakan peserta didik yang memiliki karakter terpuji,
akan tetapi yang terjadi saat ini sangat memperhatinkan dan merupakan gambaran seiring
berjalannya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dimana tidak sedikit para peserta
didik mudah sekali melakukan tindakan-tindakan yang tidak diinginkan. Adanya tawuran,
tindak kekerasan antar sesama pesert didik, kurangnya kepedulian dan hilangnya rasa kasih
sayang antar sesama sering sekali menimbulkan konflik.
Untuk membentuk peserta didik yang berkarakter, sebaiknya dilakukan sejak dini baik
dalam ruang lingkup keluarga maupun sekolah. Ruang lingkup keluarga memiliki dampak
yang sagat besar dalam membentuk karakter dan watak peserta didik untuk menjadi insan
yang berakhlak mulia sehingga dengan harapan dapat membawa tindakan peserta didik
tersebut dalam melakukan interaksi dengan baik.
Lembaga pendidikan sekolah memiliki peran penting dalam membina karakter peserta
didik. Di mana pelaku-pelaku yang mengembang fungsi dan peran di sekolah meliputi kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, guru dan staf sekolah. Guru merupakan pelaku penting dalam
pendidikan, selainitu guru merupakan orang yang hubungannya paling dekat dengan peserta
didik sebagian besar interaksi yang terjad di sekolah, adalah interakasi guru dengan peserta
didik, baik melalui proses pembelajaran internal, maupun ekstra kulikuler. Di sekolah guru
merupakan figur yang diharapkan mampu mendidik anak yang berkarakter, berbudaya dan
bermoral (Zubaedi, 2013:164).
Di dalam sekolah peserta didik akan diajarkan bagaimana menjadi manusia yang
memiliki kecerdasan, kedisiplinan, semangat juang, bekerjasama yang nantinya merupakan
bekal hidup dalam kesehariannya. Sekolah memiliki tanggung jawab dalammengoptimalkan
perkembangan pengetahuan, sikap maupun keterampilan peserta didik sehingga apa yang
diberikan menjadi menjadi bekal di sekolah yang dapat mendorong perkembangan peserta
didik.
Penanaman nilai sosial merupakan salah satu langkah yang perlu ditanamkan kepada
peserta didik melalui kegiatan di sekolah. Hal ini demikian terjadi disebabkan nilai-nilai
sosial berfungsi sebagai acuan bertingkah laku dalam berinteraksi sosial sehingga akan
terbentuk dan terjalin komunikasi yang baik antar sesama peserta didik. Penanaman nilai
1
sosial dalam lingkup sekolah tidak terlepas dari seseorang guru yang mampu memberikan
materi atau bekal untuk membentuk perkembangan peserta didik.
Melalui proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas peserta didik akan
diajarkan bagaimana menjadi manusia yang berdaya guna dengan didukung karakter yang
baik. Peserta didik memiliki karakter yang baik merupakan hal yang sangat penting untuk
dikembangkan dan diterapkan sejak diri pada tingkat satuan pendidikan. Karakter baik
merupakan bekal utama dalam mendidik dan mengembangkan potensi peserta didik
mengingat karakter ini nantinya akan menjadi hal yang melekat pada peserta didik.
Dalam lingkup sekolah seorang peserta didik tidak bisa terlepas dari interaksi sosial
baik interaksi yang dilakukan pada saat pembelajaran dengan guru, interaksi dengan sesama
peserta didik hingga interaksi dengan lingkungan belajar dan masyarakat manakalah peserta
didik keluar dari ruang lingkup sekolah. Penanaman nilai sosial merupakanindikator yang
sangat penting untuk diberikan kepada peserta didik, di mana dalam mengimplementasikan
nilai sosial seyogianya seorang guru dapat memberikan pemahaman bagaimana melakukan
interaksi yang baik dalam melakukan komunikasi. Komunaksi yang baik antar sesama peserta
didik akan mengurangi konflik yang timbul dan dapat menjadi penciri dari watak atau
kepribadian yang baik sehingga kedepan memiliki harapan membentuk peserta didik yang
berbudi pekerti luhur.
Penanaman nilai sosial merupakan salah satu cara yang perlu ditanamkan kepada
peserta didik karena nilai-nilai sosial berfungsi sebagai acuan bertingkah laku dalam
berinteraksi dengan sesama sehingga keberadaannya dapat diterima tidak hanya di
lingkungan sekolah. Kurangnya komunikasi yang baik pada peserta didik terkadang akan
menimbulkan dan memicu konflik antar sesama peserta didik sehingga dikuatirkan akan
timbul konflik yang dapat berujung kekerasan sesama peserta didik.
Tugas guru tidak hanya di sekolah akan tetapi di lingkungan masyarakat ia juga harus
menjadi panutan. Guru harus menjadi manusia dewasa yang berbeda dengan orang dewasa
lainnya. Artinya ia harus senantiasa berprilaku yang baik di lingkungan sekolah dan di
lingkungan masyarakat, karena segala tindakannya senantiasa akan ditiru oleh siswa.
Dengan demikian guru dituntut untuk bisa menjadi figur yang bisa ditiru oleh
anakdidiknya, seiring berkembangnya zaman semakin lunturnya moral bangsa khususnya
pada peserta didik, nilai-nilai sosial dan moral sudah semakin hilang dalam diri peserta didik,
tidak sedikit peserta didik yang melakukan penyimpangan baik itu secara ucapan maupun
tingkah laku, hal tersebut membuktikan bahwa peserta didik kurang memiliki karakter yang
baik dan kokoh serta kepribadian yang baik.
2
Melalui penanaman nilai-nilai sosial mengkolaborasi dalam strategi pembelajaran
guru di kelas guna terbentuknya karakter peserta didik yang lebih baik. Pembentukan
karakter dengan penerapan nilai-nilai sosial dan dilandasi dengan nilai agama menjadi suatu
keharusan guru. Sehingga pada diri peserta didik mempunyai filter sebagai benteng untuk
mempertahakan nilai-nilai sosial dan mempunyai karakter yang baik.
Penanmaan nilai-nilai sosial merupakan salah satu cara yang perlu ditanamkan kepada
peserta didik karena nilai-nilai sosial berfungsi sebagai acuan bertingkah laku dalam
berinteraksi dengan sesama sehingga keberadaannya dapat diterima tidak hanya di
lingkungan sekolah, akan tetapi ia diterima di lingkungan masyarakat yang lebih luas. Nilai-
nilai sosial memberikan pedoman bagi manusia untuk hidup berkasih sayang dengan sesama
manusia, hidup harmonis, hidup disiplin, hidup berdemokrasi, dan hidup bertanggung jawab.
Sebaiknya, tanpa nilai-nilai sosial manusia tidak akan memperoleh kehidupan yang
harmonis dan demokrastis. Melihat lembaga pendidkan khususnya di sekolah dewasa ini
kurang menitikberatkan pembelajaran di kelas maupun di luar kelas kearah aspek nilai
sosial. Oleh karena itu nilai-nilai sosial harus lebih ditanamkan di sekolah. Karena nilai-nilai
sosial memiliki posisi kuat dalam membentuk karakter peserta didik.
Konstruksi nilai sosial budaya Ternate menjadi penyangga arus globalisasi yang
membawa pengaruh terhadap eksistensi budaya lokal. Sebagai upaya membendung gerakan
budaya asing yang memberi dampak negatif terhadap keberlasungan budaya lokal. Lembaga
pendidikan menjadi basis perawatan nilai-nilai sosial budaya, terutama di sekolah dengan
mengembangkan model pembelajaran holistik, di mana nilai-nilai sosial diajarkan kepada
peserta didik sejak dini. Sehingga peserta didik terbiasakan dengan berprilaku saling
menghargai dan menghormati antara sesamanya.
Dalam kaitan dengan penelitian ini, peneliti menetapkan SMP Negeri 5 Kota Ternate
sebagai lokasi penelitia dengan pertimbangan bahwa sekolah ini berada pada wilayah yang
masih berkembang kuat adat-istiadat dan budaya lokalnya. Di mana nilai-nilai budaya lokal
menjadi identitas mereka. Atas dasar itu maka peneliti ingin melihat seberapa jauh nilai-nilai
sosial dapat membentuk karakter peserta didik di sekolah. Hal ini diperkuat dengan adanya
kebijakan wali Kota, setiap sekolah di Kota Ternate harus melestarikan nilai-nilai budaya
Ternate di sekolah. Implementasi nilai-nilai sosial budaya untuk membentuk karakter peserta
didik diwujudkan dengan mencerminkan ciri khas orang Ternate, dalam bentuk gotong
royong yang dikenal dengan konsep “Babari” atau Leleyan”. Konsep budaya ini memberi
penguatan pada setiap orang untuk mewujudkan dalam kehidupan, baik dalam lingkungan
keluargakekerabatan maupun masyarakat umum lainnya.
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan masalah pokok
penelitian ini, yaitu “bagaimana implementasi nilai-nilai sosial untuk membentuk karakter
peserta didik di SMP Negeri 5 Kota Ternate? Agar penelitian ini terarah dan mengingat
luasnya permasalahan, maka masalah pokok tersebut penulis batasi dalam rumusan khusus
sebagai berikut:
1. Bagaimana penanaman nilai-nilai social untuk membentuk karakter peserta didik
di SMP Negeri 5 Kota Ternate?
2. Bagaimana upaya para guru mengatasi hambatan dalam penanaman nilai-nilai
sosial untuk membentuk karakter peserta didik di SMP Negeri 5 Kota Ternate?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini, yaitu sebagai
berikut:
1. Mendeskripsikan penanaman nilai-nilai sosial untuk membentuk karakter
peserta didik di SMP Negeri 5 Kota Ternate?
2. Mendapatkan gambaran yang jelas tentang upaya para guru mengatasi
hambatan dalam penanaman nilai-nilai social untuk membentuk karakter
peserta didik di SMP Negeri 5 Kota Ternate?
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini, yaitu sebagai
berikut:
1. Untuk menambah bahan pengalaman peneliti dalam mengkaji nilai-nilai sosial
khususnya proses pembentukan karakter (karakter sosial).
2. Untuk memberikan sumbangan pemikiran kepada stakeholderseperti kepala sekolah,
guru, akademisi, dan mahasiswa. Bagi kepala sekolah, sebagai bahan pertimbangan
dalam membuat kebijakan yang terkait pembinaan karakter yang melandaskan pada
wawasan kebangsaan. Bagi guru, dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar dalam
rangka membentuk warga negara yang cerdas dan berkarakter. Dan bagi akademisi
dan mahasiswa, penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam membangun
pengetahuan sosial (Social Science).
4
3. Sebagai bahan pertimbangan bagi sekolah dalam membuat kebijakan pengembangan
pendidikan karakter dalam menunjang pembangunan berkelanjutan yang melandaskan
pada wawasan kebangsaan.
D.Luaran penelitian
Luaran penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini, yakni
1. Artikel ilmiah yang dipublikasikan pada Jurnal Civics.
2. Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
5
B II
KAJIAN PUSTKA
6
kelas.Permasalahan yang kemudian muncul yaitu apabila penanaman nilai sosial berbenturan
dengan latar belakang kultural mereka. Ketika nilai sosial yang dianut kebanyakan
masyarakat sama dengan latar belakang kultural keluarga, maka tidak akan ada masalah,
namun jika ada perbedaan maka perlu adanya bimbingan dari orang tua untuk meluruskan hal
tersebut agar tidak terjadi kebingungan pada anak.
Masalah nilai sosial adalah suatu yang berharga dan bertujuan untuk mengadakan
peraturan-peraturan atau ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat, sebab nilai sosial ini
merupakan ukuran-ukuran di dalam menilai tindakan seseorang dalam hubunganya dengan
orang lain (Soejito,2017:3). Maksudnya bahwa manusia itu selain sebagai makhluk individual
tetapi juga sebagai makhluk sosial. Maka harus terdapat keseimbangan antara hak dan
kewajiban.
Nilai-nilai kehidupan yang diterima bersama oleh dan dalam suatu masyarakat dapat
tumbuh menjadi kekuatan yang berfungsi mendekatkan setiap anggota dengan anggota lain
dalam masyarakat itu. Nilai-nilai itu bahkan dapat lebih jauh lagi berfungsi menyatukan
mereka menjadi satu kekuatan sosial yang kuat. Begitu juga dengan nilai yang terjadi dengan
nilai yang berkembang dalam skala nasional, yang mendekatkan dan menyatukan setiap
warga negara sebagai satu kesatuan, yakni dalam satu kesatuan sistem nilai berbangsa dan
bernegara.
Makin kuat nilai-nilai persatuan itu tumbuh dan berakar dalam diri setiap warga
negara, makin kuat pula fungsinya sebagai sumber acuan. Ini berguna dalam menuntun warga
bagi peserta didik dalam menyebarkan berbagai nilai dan perilaku yang terpola berdasarkan
sistem nilai tersebut. Apabila nilai-nilai bermasyarakat itu telah mampu menjalan fungsi-
fungsi tersebut dengan efektif maka akan tercipta satu kondisi ketahanan dalam diri peserta
didik yang diperlukan untuk menangkal berbagai pengaruh nilai-nilai lain yang dibawa oleh
arus glabalisasi.
B. Karakter
Dalmeri (2019) mengatakan “karakter sebagai ciri khas yang memiliki oleh suatu individu
manusia. Ciri khas tersebut mengakar pada kepribadian individu tersebut dan merupakan
kekuatan pendorong bagaimana seseorang bertindak, bersikap, berucap, berujar, serta
merespon sesuatu”.
Selanjutnya Zubaedi (2017:9) mengatakan karakter sebagai panduan dari tabiat
manusia yang bersifat tetap sehingga menjadi tanda khusus untuk membedakan orang yang
7
satu dengan yang lain. Selanjutnya Lickona, Thomas. (2012) mengatakan karakater adalah”
sifat yang tertanam dalam jiwa yang darinya menimbulkan perbuatan-perbuatan yang mudah
tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan atau perenungan terlebih dahulu”.
Berdasarkan konsep karakter tersebut dapat disimpulkan bahwa karakter adalah serangkaian
tabiat, kepribadian, akhlak, budi pekerti, personalitas, perilaku, perasaan, dan pemikiran
dalam diri individu manusia sebagai ciri khas pembeda dirinya dengan orang lain yang
menjadi kebiasaan dan menimbulkan perbuata-perbuatan tanpa adanya dorongan serta
dilakukan secara terus menerus dalam lingkup pengembangan meliputi nilai-nilai keagamaan
dan moral, fisik, kongnitif, bahasa, seni, dan sosial-emosional.
Sejalan dengan pendapat di atas, Zuldan (2013:13) mengatakan “bahwa karakter
adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil
internalisasi berbagai kebijakan yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara
pandang, berpikir, bersikap dan bertindak”.
Dalam kaitan dengan nilai sosial dan pembentukan karakter anak, pendapat Piaget
didukung oleh Kohlberg dalam Hurlock,EB (2014) mengatakan bahwa “ proses
perkembangan karakter anak yang sesuai dengan konsep dasarnya mengenai perkembangan
kognitif. Anak memahami dan mengenal kebaikan melalui proses yang bertahap sesuai
dengan fenomena sosial dan relasi anak dengan lingkungannya”. Artinya pembentukan
karakter anak terpatri dari nila-nilai sosial yang diperoleh melalui lingkungan keluarga,
masyarakat dan lembaga-lembaga pendidikan.
8
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dibuatkan suatu rancangan (desain) penelitian dengan maksud untuk
menggambarkan langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti agar penelitian ini dilakukan
secara sistematis dan terarah. Adapun langkah-langkah yang dimaksud terdiri dari penentuan
masalah penelitian yang sebelumnya melalui proses studi pendahuluan dan empiris. Lalu
masalah tersebut diidentifikasi dan dianalisis dengan berbagai pustaka literatur yang relevan
dengan penelitian yang ada sehingga menghasilkan suatu rumusan masalah. Langkah
selanjutnya penulis menyusun instrumen penelitian/pedoman wawancara yang digunakan
untuk mengumpulkan baik data primer maupun data sekunder, lalu data tersebut diolah serta
akhirnya dirumuskan hasil dan kesimpulan penelitian.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi pelaksanaan penelitian ini direncanakan di SMP Negeri 5 Kota Ternate
Kelurahan Tafure Kecamatan Kota Ternate Utara Provinsi Maluku Utara.
C. Subyek Penelitian
Yang menjadi subyek dalam penelitian terdiri Kepala sekolah, Kaur Kurikulum, Kur
Kesiswaan, para guru, Komite sekolah, tokoh masyaraka, akademisi dan siswa. Adapun
pemilihan subyek penelitian dari komite sekolah karena selaku selaku perwakilan
masyarakat atau orang tua peserta didik yang memiliki peran dan tanggung jawab terhadap
perkembangan sekolah. Lalu tokoh masyarakat disadarkan pada pertimbangan untuk
memperkuat kajian penelitian dari aspek tatanan nilai-nilai kearifan lokal yang berlaku di
masyarakat. Sedangkan pemilihan akademisi didasarkan pada pertimbangan untuk
memperkuat kajian penelitian dari aspek epistomologi.
10
F. Teknik Analisa Data
Mengingat penelitian ini adalah studi deskriptif maka penulis menggunakan teknik
analisis data yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman (2007: 21:22), yaitu: Analisis
data kualitatif terdiri dari tiga alur kegiatan yang dilakukan secara bersamaan,yaitu:reduksi
data, sajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Setelah data tersaji dan terorganisasi
lalu dilakukan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Dari uraian di atas, dapat dilihat pada skema analisis dalam bentuk gambar 1 di bawah
ini:
Data Collection
Data Display
Data
Reduction Conclusions:
Drawing/Verifying
11
BAB IV
ANGGARAN DAN JADWAL PENELITIAN
A. Anggaran Biaya
Jumlah 20.398.700
B. Jadwal Penelitian
Tahun I
No Jenis Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12
0
1. Studi kepustakaan
2. Persiapan penelitian
1. Observasi awal
2. Penyusunan rencana
penelitian
3. Penelitian pendahuluan
4. Perizinan lokasi Penelitian
5. Penyusunan instrumen
3. Pelaksanaan penelitian
1. Proses pengambilan data
2. Pengumpulan dokumen
4. Analisis data
5. Penulisan laporan
6. Presentasi
7. Penulisan laporan akhir
12
8 Publikasi
DAFTAR PUSTAKA
Creswell, J. 2015. Penelitian Kualitatif & Desain Riset; Memilih Diantara Lima Pendekatan.
Penerjemah Achmad Fawaid. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dalmeri, 2019. Pendidikan Untuk Pengembangan Karakter-Telaah Terhadap Gagasan Thomas
Lickona dalam Education For Character. Jakarta: Jurnal Al-Ulum Volume, 14 Nomor 1:
269-288.
Elmubarok, Zaim, 2018. Membumikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta.
Hurlock, EB, 2014. Psikologi Perkembangan Anak. Terjemahan oleh Met Meita Sari, Jakarta:
Erlangga.
Lickona, Thomas, 2012. Education for Character: Mendidik untuk Membentuk Karakter,
terj. Juma Wadu Wamaungu dan Editor Wahyuddin dan Surayani. Jakarta: Bumi
Aksara.
Miles, M. & Huberman, AM. 2007. Analisis Data Kualitatif : Buku Sumber Tentang Metode-
Metode Baru. Jakarta: Aniversitas Indonesia Press.
Moleong, J.L. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Toha, 2017. Nilai-Nilai Agama dan Budaya yang Melandasi Interaksi Sosial. Jakarta: Bumi
Aksara.
Zubaedi, 2009. Pendidikab Berbasis Masyarakat, Uapya Menawarkan Solusi Terhadap
Berbagai Problem Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Zuldan, 2013. Education for Character (Mendidik untuk Membentuk Karakter). Jakarta:
Bumi Aksara.
13
Lampiran 1. RINCIAN RENCANA BIAYA PENELITIAN
NO ITEM PEMBELAJAAN SATUAN VOL BIAYA TOTAL
SATUAN (Rp) BIAYA (Rp)
A Bahan (Bahan ATK, bahan penelitian dan bahan persediaan)
1 Kertas A4 70gr 2 Rim 46.000 92.000
2 Kertas F4 70gr 2 Rim 56.000 112.000
3 Amplop Coklat 1 Pak 75.000 750.000
4 Amplop Putih Berperekat 1 Pak 25.000 25.000
5 Spidol Besar 1 Buah 73.000 73.000
6 Spidol Kecil 2 Buah 15.000 30.000
7 Lakban Hitam 1 Buah 25.600 25.600
8 Dataprint Refill Black PG 810 1 Dos 30.000 30.000
9 Dataprint Refill Colour PG 811 1 Dos 30.000 30.000
10 Staples HD Besar 2 Buah 18.000 36.000
11 Staples HD Kecil 5 Buah 7.000 35.000
12 Isi Staples 12 mm 2 Dos 4.000 8.000
13 Isi Staples 10 mm 2 Dos 6.000 12.000
Catrige Printer Canon Pixma
14 1 Buah 250.000 250.000
(hitam) Black PG 810
Catrige Printer Canon Pixma
15 1 Buah 200.000 200.000
(warna) Colour PG 811
16 Klip Jilid 2 Dos 23.000 46.000
17 Note book 2 Buah 20.000 40.000
18 Balpoint Pilot Super 2 Buah 12.000 24.000
19 Kwitansi Biasa 1 Buah 10.100 10.100
20 Materai 6000 10 Buah 8.000 80.000
Jumlah 6.23.700
Pengumpulan data (Transportasi pengumpulan data lapangan, honor pembantu peneliti, honr
B
sekretariat/administrasi peneliti, honor pembantu lapangan)
Transportasi tim Peneliti (2 org X
1 30 OH 120.000 7.200.000
60 hari
Honorarium Pembantu Lapangan 30 OH 70.000 4.200.000
2 (2 org X 30 hari)
Jumlah 11.400.000
Analisis data dan sewa peralatan (honor pengolah data, tiket pesawat, penginapan, analis data,
C
transport lokal dan konsumsi untuk kegiatan FGD)
1 Pengadaan instrumen 50 Lembar 300 15.000
2 Penggadaan laporan 100 Lembar 300 30.000
3 Jilid laporan 2 Exp 40.000 80.000
4 Sewa kamera 1 Buah 100.000 100.000
5 Honorarium Pengelola Data 1 Orang 670.000 670.000
Jumlah 795000
Pelaporan luaran wajib dan luaran tambahan (pelaporan luaran wajib, biaya seminar, biaya
D
publikasi, biaya pengurusan paten/hak cipta)
1 Publikasi jurnal internasional 1 Buah 3.000.000 3.000.000
Konsumsi snack dan makan siang 30 OH 50.000 4.500.000
2 (3 org X 20 hari)
3 Poster 1 Buah 80.000 80.000
Jumlah 7.580.000
TOTAL 20.398.700
Ternate, 20 Maret 2021
Ketua Peneliti,
14
Dr. Drs. Syahril Muhammad, M.Hum
Lampiran 2.
No Nama / NIDN Instansi Bidang Alokasi Tugas
Asal Ilmu Waktu
(Jam/Minggu)
Mengkoordinir
kegiatan
Dr. Drs. Syahril
perancangan dan
Muhammad, M.Hum./ Universitas Sosial
1. pelaksanaan
NIP: Khairun Humaniora 16
penelitian serta
196508092002121001
proses analisis
data
Lampiran 3.
1. Biodata Ketua
A. Identitas Diri
4 NIP 196508092002121001
6 H Index Scopus 0
15
2. Metodologi Penelitian PKn
3. Filsafat Ilmu
4. Pendidikan Sejarah dan Kebudayaan
5. Dasar dan Konsep Pendidikan Moral
6. Telaah Kurikulum PKn
7. Pembelajaran Terpadu
8. Perencanaan dan Evaluasi Pembelajaran PKn
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
16
Unkhair
1 DIPA
Unkhair
17
di SMA Kab. Halmahera Tengah Tahun ISSN: 2089-
Ajaran 2009/2010 5488
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, maka saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam penugasan Penelitian Kompetitif Unggulan Perguruan Tinggi (PKUPT).
18
Dr. Drs. Syahril Muhammad, M.Hum.
19
Biodata Anggota
A. Indentitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Perguruan STAIN Ternate Universitas Negeri Universitas Pendidikan
Tinggi Makassar (UNM) Indonesia (UPI) Bandung
Bidang Ilmu Tarbiyah Pendidikan Ilmu Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Pengetahuan Sosial Sosial (PIPS)
(PIPS)
Tahun Masuk-Lulus 1995-1999 2001-2003 2008-2013
Judul Kebangkitan Islam Analisis Kemampuan Pergeseran Nilai-Nilai
Skripsi/Tesis/Disertasi Sebagai Reaksi Kepala Desa dalam Multikultural pada Hubungan
Terhadap Piagam Pengambilan Sosial Antar Etnik Tiga
Madinah (Telaah Keputusan di Komunitas di Kota Ternate
Kependidikan) Kecamatan Pasca Konflik
Pancarijang Kab.
Sidrap
Nama 1. Yahya Abd. 1. Prof. Dr. Hj. 1. Prof. Dr. H. R. Gurniwan
Pembimbing/Promotor Rahman Rabihatun Idris, Kamil Pasya, M. Si;
Misbah, MA M.S dan 2. Prof. Dr. Hj. Rochiati
2. Drs. Muhdi 2. Dr. Wiriaatmadja,M.A,
Alhadar, M, Ag Arismunandar, 3. Prof. Dr. H. Bunyamin
M. Pd
Maftuh, M. Pd., M.A
20
di Kecamatan Kayoa Halmahera
Selatan
2 2015 Politik Uang dalam Pemilukada Pemerintah Kota Rp. 11.000.000
Provinsi Maluku Utara di Ternate
Kecamatan Moti Kelurahan
Takofi Tahun 2013
3 2017 Identifikasi dan Pemetaan Teater Anak Bangsa Rp. 17.000.000
Ceritra-Ceritra Rakyat Ternate Ternate dan
untuk Seni dan Drama Kesultanan Ternate
Pertunjukkan (Sketsa Sosial Nyai
Cili Boki)
4 2019 Kompetensi Pedagogik Guru Hibah Penelitian Rp. 15.000.000
PPKn SMK Tersertifikasi dalam PKUPT FKIP
Pengelolaan Pembelajaran
Semesteran (Studi Kasus pada
Guru SMK Negeri di Kota
Ternate)
5 2020 Internalisasi Budaya Lokal Mandiri
Ternate yang Tergerus
Globalisasi untuk
Menguatkan Karakter Bangsa
di Era New Normal
(Suatu Kajian Kepustakaan)
21
(Rekonseptualisasi atas Ternate
Pokok Pikiran Ki Hadjar
Dewantara
Untuk Pendidikan
Maluku Utara)
22
Studi PKn tentang Masyarakat Kampus I Unkhair
“Partisipasi Politik Generasi dalam Pemilu di
Muda dalam Pemilu”, Jumat Indonesia
tanggal 10 Januari 2014, jam: (Perspektif Kaum Muda
08.00-selesai di Aula Banau Kampus)
Kampus I Universitas
Khairun Ternate.
9 Dialog Publik Oleh Peran Ganda Wanita Aula Mini FKIP Unkhair
Komunitas Gender Kota antara Kodrat dan Ternate, 13 September 2019
Ternate: Gender dan Gerakan Realitas
Sosial
23
10 The 2nd International Pedagogical Aula Nuku Universitas Khairun
Converence ON Teaching Competencies of PPKn Ternate, 30 Oktober 2019
and Learning: “Toward Vocational School
Teaching and Learning in the Teachers Certified in
Disruptive Digital Era” Management of Semester
Learning (Case Study of
State Vocational School
Teachers in Ternate
City).
11 Pelatihan Karya Tulis Ilmiah, Plagiat dalam Karya Aula Mini FKIP Unkhair
engan Tema: Standarisasi Tulis Ilmiah Ternate, Kamis 6 Februari 2020
Penulisan Sebuah Karya
Tulis Ilmiah-Program Studi
PPKn FKIP Unkhair
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertagungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuain dengan kenyataan, saya sangup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan penugasan.
24
Lampiran 4.
25