1
individu dan level organisasi atau level sekolah. Level individu,
merupakan perilaku siswa selaku individu yang tidak lepas dari budaya
sekolah yang ada.Perubahan budaya sekolah memerlukan perubahan
perilaku individu.Perilaku individu siswa sangat terkait dengan prilaku
pemimpin sekolah.
2
memiliki pandangan yang tepat bagaimana seharusnya mereka memahami,
berpikir, merasakan dan bertindak menghadapi berbagai situasi dan
lingkungan yang ada.
3
Dalam lingkup tatanan dan pola yang menjadi karakteristik sebuah
sekolah, kebudayaan memiliki dimensi yang dapat di ukur yang menjadi ciri
budaya sekolah seperti:
1. Tingkat tanggung jawab, kebebasan dan independensi warga atau
personil sekolah, komite sekolah dan lainnya dalam berinisiatif.
2. Sejauh mana para personil sekolah dianjurkan dalam bertindak progresif,
inovatif dan berani mengambil resiko.
3. Sejauh mana sekolah menciptakan dengan jelas visi, misi, tujuan,
sasaran sekolah, dan upaya mewujudkannya.
4. Sejauh mana unit-unit dalam sekolah didorong untuk bekerja dengan
cara yang terkoordinasi.
5. Tingkat sejauh mana kepala sekolah memberi informasi yang jelas,
bantuan serta dukungan terhadap personil sekolah.
6. Jumlah pengaturan dan pengawasan langsung yang digunakan untuk
mengawasi dan mengendalikan perilaku personil sekolah.
7. Sejauh mana para personil sekolah mengidentifkasi dirinya secara
keseluruhan dengan sekolah ketimbang dengan kelompok kerja tertentu
atau bidang keahlian profesional.
8. Sejauh mana alokasi imbalan diberikan didasarkan atas kriteria prestasi.
9. Sejauh mana personil sekolah didorong untuk mengemukakan konflik
dan kritik secara terbuka.
Dari sekian karakteristik yang ada, dapat dikatakan bahwa budaya
sekolah bukan hanya refleksi dari sikap para personil sekolah, namun juga
merupakan cerminan kepribadian sekolah yang ditunjukan oleh perilaku
individu dan kelompok dalam sebuah komunitas sekolah.
4
Hedley Beare mendeskripsikan unsur-unsur budaya sekolah dalam dua
kategori:
1. Unsur yang tidak kasat mata
Unsur yang tidak kasat mata adalah filsafat atau pandangan dasar
sekolah mengenai kenyataan yang luas, makna hidup atau yang di
anggap penting dan harus diperjuangkan oleh sekolah. Dan itu harus
dinyatakan secara konseptual dalam rumusan visi, misi, tujuan dan
sasaran yang lebih kongkrit yang akan di capai oleh sekolah.
2. Unsur yang kasat mata dapat termenifestasi secara konseptual meliputi:
a. Visi,misi, tujuan dan sasaran,
b. Kurikulum,
c. Bahasa komunikasi,
d. Narasi sekolah, dan narasi tokoh-tokoh,
e. Struktur organisasi,
f. Ritual, dan upacara,
g. Prosedur belajar mengajar,
h. Peraturan sistem ganjaran/ hukuman,
i. Layanan psikologi sosial,
j. Pola interaksi sekolah dengan orang tua, masyarakat dan yang meteriil
dapat berupa : fasilitas dan peralatan, artifiak dan tanda kenangan
serta pakaian seragam.
Ditinjau dari usaha peningkatan kualitas pendidikan sebagai
berikut:
a. Kultur sekolah yang positif
Kultur sekolah yang positif adalah kegiatan-kegiatan yang
mendukung peningkatan kualitas pendidikan, misalnya kerjasama
dalam mencapai prestasi, penghargaan terhadap prestasi, dan
komitmen terhadap belajar.
b. Kultur sekolah yang negatif
Kultur sekolah yang negatif adalah kultur yang kontra terhadap
peningkatan mutu pendidikan. Artinya resisten terhadap perubahan,
5
misalnya dapat berupa: siswa takut salah, siswa takut bertanya, dan
siswa jarang melakukan kerja sama dalam memecahkan masalah.
c. Kultur sekolah yang netral
Yaitu kultur yang tidak berfokus pada satu sisi namun dapat
memberikan konstribusi positif tehadap perkembangan peningkatan
mutu pendidikan. Hal ini bisa berupa arisan keluarga sekolah,
seragam guru, seragam siswa dan lain-lain.
6
mapping, buku tahunan, PHBN, (Peringatan Hari Besar Nasional), dan
PORSENI.
3. Budaya kepemimpinan (leadership) :
Menanamkan jiwa kepemimpinan dan keteladanan dari sejak dinikepada
anak-anak.
Bentuk Kegiatan: budaya kerja keras, cerdas dan ikhlas, budaya kreatif,
mandiri dan bertanggungjawab, budaya disiplin, ceramah umum, upacara
bendera, olah raga Jumat pagi, studi kepemimpinan siswa, LKMS (Latihan
Keterampilan Manajemen Siswa), disiplin siswa, dan OSIS.
7
DAFTAR PUSTAKA
Skripsi
Lis Andari. 2013. Pengaruh Budaya Sekolah Terhadap karakter Siswa. UIN
Sunan Kalijaga.
Internet
http://blog.umy.ac.id/wiwinsundari/2011/11/09/budaya-sekolah-school-culture/
Diakses Kamis, 26 Febuari 2015 Pukul 15:05 WIB
http://elearning.unesa.ac.id/myblog/alim-sumarno/faktor-yang-mempengaruhi-
kinerja-guru-iklim-kerja/html Diakses Kamis, 26 febuari 2015 Pukul 15:50
WIB
http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/01/26/catatan-harian-seorang-guru-
bagaimanakah-menciptakan-budaya-sekolah-yang-unggul/html Diakses
Minggu, 1 Maret 2015 Pukul 02:00 WIB