Anda di halaman 1dari 4

LK 2.

Konsep Keberagaman Peserta Didik

NAMA HERY KURNIAWAN PUTRA

INSTANSI SMA NEGERI 1 MEMPAWAH HULU,


KABUPATEN LANDAK, PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Petunjuk!
1. Bacalah materi tentang Konsep Keberagaman Peserta Didik yang sudah
peserta bimtek unduh! Jawablah pertanyaan yang diberikan berdasar
berbagai sumber referensi yang relevan!.
2. Jawaban diunggah ke LMS dalam bentuk PDF.
3. Berilah nama file jawaban LK dengan format: Nama_Judul Sub Materi.
Misal: Agus Setiawan_ Konsep Keberagaman Peserta Didik
4.
1. Menurut anda, apa yang dimaksud dengan keberagaman peserta didik?
Jawab:

Secara sederhana, pandangan saya berkaitan dengan keberagaman peserta


didik merupakan sebuah kondisi nyata dari heterogenitas dan diferensiasi latar
belakang fisik, mental, maupun sosial budaya peserta didik yang ada di
lingkungan sekolah pada umumnya. Wujud keberagaman peserta didik yang
ada merupakan bagian dari contoh kecil dari keberagaman yang ada dalam
masyarakat kita. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa keberagaman peserta
didik pada dasarnya merupakan kondisi yang merepresentasikan keberagaman
masyarakat indonesia, baik dari aspek agama, suku, ras, gender, fisik, mental,
kelebihan, kekurangan, dan lainnya yang pada akhirnya menjadikan latar
belakang setiap peserta didik berbeda-beda pada skala individu, yang
selanjutnya perbedaan dalam keberagaman peserta didik dalam kelas harus
dimaknai dan disikapi dengan penuh rasa simpati dan empati baik oleh guru,
peserta didik, maupun warga sekolah lainnya, serta masyarakat pada
umumnya.

2. Menurut anda, bagaimana bentuk konkrit dari empat indikator kualitas hidup
bagi setiap peserta didik?
Jawab:

Pada bahan materi yang diberikan tercantum empat indikator kualitas hidup
bagi setaip peserta didik, yakni sebagai berikut:
a. To Live
b. To Love
c. To Play
d. To Work
LK 2. Konsep Keberagaman Peserta Didik

Adapun bentuk konkrit dari empat indikator hidup tersebut adalah sebagai
berikut;
a. To Live
To live diartikan sebagai sebuah kondisi dimana peserta didik
berkebutuhan khusus diharapkan mampu mengembangkan potensi
dirinya tanpa harus terhalang dengan kondisi yang menghambatnya.
Dalam implementasinya, sekolah harus memberikan bantuan-bantuan
yang mengeliminasi hambatan dari peserta didik berkebutuhan khusus
dalam menjalankan aktivitasnya dalam dalam kegiatan pembelajaran.
Inovasi juga perlu terus dilakukan oleh setiap guru maupun warga
sekolah dalam rangka memfasilitasi anak berkebutuhan khusus yang
hadir di sekolah. Sehingga, anak berkebutuhan khusus bukan hanya
sekedar memenuhi kuota PPDB namun lebih kepada bagian dari upaya
pemerintah memenuhi hak setiap warga negara dalam mengenyam
pendidikan.
Pihak sekolah juga dituntut dapat memberikan pelatihan-pelatihan
melalui In House Training kepada gurunya agar dapat merencanakan,
melaksananakan, dan mengevaluasi pembelajaran dengan menggunakan
metode pembelajaran yang ramah anak berkebutuhan khusus.
Selanjutnya, guna mengeliminasi hambatan fisik, maka sekolah wajib
menyediakan akses-akses keseluruh ruang yang lebih ramah anak
berkebutuhan khusus, misalnya tangga yang harus dilengkapi dengan
pagar dan akses lintasan dengan tingkat kemiringan 1:15 yang sesuai
dengan standar pembangunan fisik gedung sekolah ramah anak.

b. To Love
To love dapat dimaknai sebagai bentuk sikap yang harus ditunjukkan
kepada anak berkebutuhan khusus dalam interaksinya dengan anggota
sekolah sehari-hari. Dimana setiap warga sekolah hendaklah bersikap
simpati dan empati kepada peserta didik berkebutuhan khusus, tidak
diskriminatif, dan menunjang perkembangan hubungan sosialnya dengan
sesame. Regulasi terkait dengan fenomena bullying sesama peserta didik
juga perlu untuk disepakati oleh seluruh orang tua/ wali peserta didik dan
tegas dilaksanakan dalam implementasinya. Hal tersebut agar tercipta
kondisi sekolah yang aman dan nyaman bagi seluruh peserta didik tanpa
terkecuali. Dengan kondisi yang aman dan nyaman, baik peserta didik
berkebutuhan khusus maupun peserta didik pada umumnya akan lebih
mudah untuk mengembangkan potensi dirinya dalam berbagai bidang.

c. To Play
To play dimaksudkan sebagai bentuk kesetaraan hak yang harus
diperoleh setiap peserta didik dalam sebuah sekolah bagaimanapun
kondisi peserta didik tersebut. Hak tersebut dapat berupa akses untuk
menggunakan fasilitas, berpartisipasi dalam setiap kegiatan krikuler
maupun kegiatan nonkurikuler yang diselenggarakan sekolah, bahkan hak
untuk dapat perlakukan yang sama dalam permainan dan pembelajaran di
LK 2. Konsep Keberagaman Peserta Didik

kelas. Untuk mewujudkan hal tersebut, kerjasama lintas komponen warga


sekolah perlu untuk dilakukan. Bukan hanya guru maupun kepala sekolah
saja yang perlu untuk berperan aktif dalam menyelenggarakan pendidikan
yang sama pada anak berkebutuhan khusus, namun juga seluruh warga
sekolah yang lainnya. Dengan adanya kerjasama dan kesamaan visi untuk
menyelenggarakan pendidikan yang baik dan ramah bagi seluruh peserta
didik, maka tujuan yang hendak dicapai berupa persamaan hak bagi
setiap peserta didik dalam memperoleh perlakuan dapat tercapai.

d. To Work
To work merupakan indikator hidup yang wajib didapatkan oleh seorang
anak berkebutuhan khusus. Dimana goals utama sebuah pendidikan pada
hakikatnya adalah bagaimana mempersiapkan generasi penerus agar siap
menghadapi tantangan dan realita yang ada di masyarakat pasca
pendidikan. Sehingga bagi anak berkebutuhan khusus, kehadirannya di
kelas bukan hanya sebagai pelengkap saja, namun juga harus dapat
diberdayakan dan berperan aktif dalam mengembangkan pendidikannya.
Dalam hal inilah, peran sentral berada pada seorang pendidik. Dimana
pendidik dituntut dapat mengakomodasi peserta didik berkebutuhan
khusus agar dapat memiliki kecakapan, keterampilan, dan kompetensi
yang sama dengan peserta didik pada umumnya. Tentu dalam
mewujudkan hal tersebut, inovasi pembelajaran yang ramah anak
diperlukan untuk terus dikembangkan baik oleh guru sebagai pendidik
yang berhadapan langsung dengan peserta didik, maupun oleh pihak-
pihak lainnya yang berkompeten dalam bidang pengembangan metode
pembelajaran. Dengan demikian, setiap anak berkebutuhan khusus
nantinya diharapkan siap menghadapi tantangan nyata yang berada
dikehidupan dewasanya.

3. Setelah membaca materi keberagaman peserta didik, menurut anda, peserta


didik berkebutuhan khusus jenis apa yang ada di sekolah anda? Bagaimana
cara anda (proses) dalam menentukan hal tersebut?
Jawab:

Secara administrasi, sekolah tempat kami bertugas masih belum pernah


mengusulkan sebagai sekolah inklusif. Namun demikian, bukan berarti di
sekolah kami tidak memiliki peserta didik berkebutuhan khusus. Pada PPDB
tahun 2020 ini, terdapat satu peserta didik yang menurut kami teridentifikasi
sebagai anak berkebutuhan khusus. Adapun kondisi unik dari peserta didik
tersebut adalah berupa hambatan anggota gerak atau tunadaksa. Proses
identifikasi tersebut tidaklah serta merta dilakukan oleh kami selaku ketua
PPDB namun dengan bantuan dari pihak Puskesmas setempat. Dimana kami,
meminta peserta didik yang bersangkutan untuk memeriksakan diri ke dokter
di Puskesmas. Dari pihak sekolah juga berkoordinasi dengan pihak Puskesmas
agar melakukan proses indentifikasi kondisi unik peserta didik dan
mengeluarkan surat keterangan kondisi unik dari peserta didik. Setelah
LK 2. Konsep Keberagaman Peserta Didik

melalui serangkaian pemeriksaan, akhirnya pihak Puskesmas mengeluarkan


surat keterangan hasil identifikasi dari dokter yang menyatakan bahwa peserta
didik yang bersangkutan memang anak berkebutuhan khusus dengan kategori
hambatan anggota gerak / tunadaksa pada bagian tumit kaki. Dari penjelasan
tersbut, pada dasarnya proses yang kemi gunakan untuk menentukan apakah
seorang anak memiliki kondisi unik atau tidak pada dasarnya dimulai dari
praduga secara kasat mata oleh beberapa guru, kemudian kami
mengkoordinasikannya dengan pihak Puskesmas dan meminta agar dokter
yang melakukan pemeriksaan dan yang menentukan apakah benar kondisi
unik pada peserta didik tersebut benar adanya. Dengan demikian, kami
berupaya menghindari subjektifitas pribadi kami sebagai seorang guru atau
pendidik dalam menentukan kondisi unik seorang peserta didik dengan
menyerahkan proses identifikasi kepada pihak kesehatan yang lebih kompeten.

4. Berdasar soal nomor 3, bagaimana anda akan memfasilitasi peserta didik


berkebutuhan khusus tersebut, sehingga peserta didik tidak mengalami
hambatan dalam pembelajaran?
Jawab:

Mengingat Tahun Pelajaran 2020-2021 ini pembelajaran masih dilakukan


secara Online (Daring) maka peserta didik yang tersebut masih belum
melaksanakan pembelajaran di sekolah secara tatap muka, sehingga hambatan
anggota gerak yang dialami peserta didik tersbut masih belum memiliki
pengaruh yang signifikan dalam pembelajaran. Namun demikian, pihak
sekolah dalam hal ini pendidik maupun warga sekolah telah mempersiapkan
diri untuk menerima peserta didik tersebut dalam pembelajaran tatap muka
pada umumnya dengan memberikan fasilitas-fasilitas fisik yang dapat
membantu peserta didik dengan tunadaksa mengikuti pembelajaran tanpa
hambatan.
Salah satu hal yang akan saya lakukan ialah melakukan penempatan peserta
didik tersebut pada barisan paling depan dan dekat dengan pintu. Hal ini
dilakukan guna mempermudah akses keluar masuk kelas bagi peserta didik
tersebut, sehingga jarak yang perlu untuk ditempuh peserta didik tersebut lebih
pendek. Kemudian, peserta didik tersebut diperkenankan untuk tidak
mengikuti aktifitas fisik yang dirasa tidak mampu untuk dilakukan dan diganti
dengan aktifitas fisik yang mampu peserta didik tersebut lakukan. Selanjutnya,
posisi papan tulis haruslah lebih mudah untuk dijangkau peserta didik,
sehingga perlu ada perubahan ketinggian dari papan tulis yang saat ini
digunakan. Ditambah lagi, untuk akses pada bagian tangga sekolah akan kami
usulkan wajib diberikan pagar diseluruh tangga yang ada di sekolah baik yang
anak tangganya banyak maupun hanya beberapa anak tangga.
Hal-hal tersebut di atas akan dilaksanakan pada saat proses pembelajaran tatap
muka dilaksanakan. Pada saat ini, tahap persiapan fisik sekolah sedang
berlangsung untuk menjadikan sekolah lebih ramah anak, terutama pada anak
dengan berkebutuhan khusus.

Anda mungkin juga menyukai