Petunjuk:
1. Bacalah materi tentang Konsep Dasar Pendidikan Inklusif yang sudah peserta
bimtek unduh! Jawablah pertanyaan yang diberikan berdasar berbagai sumber
referensi yang relevan!.
2. Jawaban diunggah ke LMS dalam bentuk PDF.
3. Berilah nama file jawaban LK dengan format: Nama_Judul Sub Materi. Misal:
Agus Setiawan_Konsep Dasar Pendidikan Inklusif
1. Setelah membaca materi hakikat pendidikan inklusif, menurut anda apakah
landasan filosofis, yuridis dan empiris sudah mampu memberikan kondisi
yang ideal bagi peserta didik berkebutuhan khusus yang bersekolah di sekolah
penyelenggara pendidikan inklusif?
Jawab:
Pendidikan inklusif berdasarkan landasan filosofis, yuridis, dan empirisnya
pada dasarnya menurut saya telah menyediakan ruang yang terbuka lebar bagi
kondisi ideal peserta didik dengan kebutuhan khusus untuk mendapatkan
haknya bersekolah di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif. Hal ini
tertuang secara jelas dalam segala aspek, baik itu filosofis, yuridis, maupun
empiris yang pada dasarnya telah mengakomodir terselenggaranya pendidikan
inklusif bagi peserta didik dengan kebutuhan khusus. Namun demikian,
implementasi dari ketiga landasan tersebut haruslah tetap terprogram,
terstruktur dan terkontrol dengan baik agar hak-hak peserta didik
berkebutuhan khusus benar-benar dapat terakomodir dengan baik di lapangan.
Mengingat realita dalam masyarakat yang masih terdapat streotipe yang
bersifat diskriminatif pada anak dengan berkebutuhan khusus yang berpotensi
menghambat implementasi nyata dari setiap landasan kedalam kegiatan di
sekolah inklusif. Sehingga, kebijakan maupun program pemerintah dalam
ranah pendidikan harus tetap dijaga agar sejalan dengan landasan-landasan
yang telah tersusun tersebut. Jika hal demikian tidak dilakukan, maka akan
tidak menutup kemungkinan implementasi pendidikan inklusif hanya bersifat
‘proyek sementara’ yang tidak berkelanjutan dalam pelaksanaannya dalam
dunia pendidikan. Program pendidikan inklusif dirasa sangat urgen untuk
dijadikan program berkelanjutan dalam jangka waktu panjang, mengingat
individu dengan berkebutuhan khusus yang harus mendapatkan haknya
sebagai warga negara tidaklah hadir hanya dalam waktu yang singkat,
melainkan akan selalu ada individu yang memerlukan pendidikan inklusif
pada setiap waktu.
LK 1. Konsep Dasar Pendidikan Inklusif
Setiap guru atau pendidik pada hakikatnya selalu diberikan tuntutan agar dapat
melaksanakan proses pembelajaran di kelas dengan menjadikan peserta didik
sebagai orientasinya. Dengan istilah Student Centered yang menjadi tuntutan,
maka sudah seyogyanya setiap guru mampu mengakomodir setiap kebutuhan
peserta didik dengan cara menyesuaikan setiap metode, muatan materi,
pelaksanaan pembelajaran di kelas maupun evaluasi pembelajaran agar
mampu diikuti oleh seluruh peserta didik di kelasnya tanpa terkecuali
(nondiskriminatif). Dalam konteks sekolah ramah anak, seperti yang telah
dijelaskan bahwa Sekolah Ramah Anak adalah sekolah/madrasah yang aman,
bersih dan sehat, peduli dan berbudaya lingkungan hidup, mampu menjamin,
memenuhi, menghargai hak hak anak dan perlindungan anak dari kekerasan,
diskriminasi dan perlakuan salah lainya serta mendukung partisipasi anak
berkebutuhan khusus di sekolah inklusif dan nyaman bagi perkembangan
fisik, kognisi dan psikososial anak perempuan dan anak laki-laki termasuk
anak yang memerlukan pendidikan khusus dan/atau pendidikan layanan
khusus, terutama dalam perencanaan kebijakan pembelajaran dan pegawasan,
maka guru sebagai agen penting yang harus selalu berinovasi menghadirkan
lingkungan belajar yang nyaman dan aman bagi peserta didik.
Dalam pengelolaan kelas pada konteks sekolah ramah anak dengan setting
sekolah inklusif, saya sebagai pendidik hendaklah memiliki kemampuan untuk
mengidentifikasi kesulitan/ hambatan yang dihadapi peserta didik secara
individual yang kemudian dijadikan bahan untuk dapat mengembangkan
metode pembelajaran dan evaluasinya. Metode pembelajaran yang menuntut
partisipasi aktif semua peserta didik dan evaluasi pembelajaran yang tidak
memberatkan namun tetap memberikan kebermaknaan pembelajaran ialah
salah satu langkah yang harus dilakukan dalam menyelenggarakan pendidikan
inklusif. Selain itu, fasilitas fisik kelas harus haruslah diatur agar dapat diakses
oleh seluruh peserta didik secara mandiri tanpa terkecuali, misalnya; pintu
yang mudah dibuka, meja yang cukup ruang untuk melakukan pergerakan, dan
posisi tempat duduk yang rapid an nyaman bagi setiap peserta didik untuk
mengikuti pembelajaran juga perlu diperhatikan. Selanjutnya ialah dalam
melaksanakan pembelajaran, saya sebagai pendidik haruslah mengedepankan
sikap ramah dan tanpa adanya penggunaan kekerasan baik itu secara fisik
maupun kekerasan yang sifatnya verbal. Dengan demikian, pembelajaran
dapat dilaksanakan lebih bermakna bagi peserta didik tanpa adanya paksanaan
maupun tindakan yang diskriminatif kepada individu tertentu dan lebih khusus
kepada peserta didik berkebutuhan khusus.
LK 1. Konsep Dasar Pendidikan Inklusif