Anda di halaman 1dari 3

LK 1.

Konsep Dasar Pendidikan Inklusif

NAMA HERU DWI SETIAWAN, SAB

INSTANSI SMPN 1 JELBUK

Petunjuk:
1. Bacalah materi tentang Konsep Dasar Pendidikan Inklusif yang sudah peserta
bimtek unduh! Jawablah pertanyaan yang diberikan berdasar berbagai sumber
referensi yang relevan!.
2. Jawaban diunggah ke LMS dalam bentuk PDF.
3. Berilah nama file jawaban LK dengan format: Nama_Judul Sub Materi. Misal:
Agus Setiawan_Konsep Dasar Pendidikan Inklusif
1. Setelah membaca mengenai hakikat pendidikan inklusif, menurut anda
budaya, kebijakan dan praktik apa yang perlu dikebangkan guna terlaksananya
pendidikan inklusif di sekolah?
Jawab:
Sekolah perlu mengembangkan budaya dimana semua warga sekolah dapat
menerima perbedaan tanpa memandang kondisi fisik, intelektual, sosial, emosi,
linguistik, ataupun kondisi-kondisi lainnya. Mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran yang yaman, aman dan positif agar seluruh peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Pemerintah perlu membuat kebijakan dengan menyediakan atau memenuhi


sarana dan prasarana, tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan kurikulum
yang disesuaikan dengan kebutuhan individual peserta didik

2. Menurut anda apakah landasan filosofis, yuridis dan empiris sudah mampu
memberikan kondisi yang ideal bagi peserta didik berkebutuhan khusus yang
bersekolah di sekolah penyelenggara pend
idikan inklusif?

Jawab:
Menurut saya landasan filosofis, yuridis dan empiris sudah mampu meberikan
kondisi yang ideal bagi PDBK, dimana dalam landasan filosofis Pancasila dan
Bhineka Tuggal Ika yang dijadikan fondasi telah mencakup anak anak
berkebutuhan khusus yang merupakan salah satu bentuk kebhinekaan, seperti
halnya perbedaan suku, ras, bahasa, budaya, atau agama.
Dalam landasan empiris UUD 1945 telah secara jelas memberikan kekuatan
hukum tentang hak hak anak untuk memperoleh Pendidikan yang sama.
Sedangkan dalam landasan Empiris, hasil penelitian menunjukkan bahwa
klasifikasi dan penempatan peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah, kelas,
atau tempat khusus tidak efektif dan diskriminatif, peneliti merekomendasikan
pendidikan khusus secara segregatif hanya diberikan secara terbatas
berdasarkan hasil identifikasi yang tepat,
LK 1. Konsep Dasar Pendidikan Inklusif

3. Setelah membaca materi tentang sekolah ramah anak, bagaimana pengelolaan


kelas yang akan anda lakukan agar tercipta lingkungan kelas yang ramah anak
dengan setting sekolah inklusif?

Jawab:
1. Pada kegiatan awal pembelajaran, guru melakukan pengkondisian sebelum
proses pembelajaran dan melakukan dialog kecil dengan siswa.
2. Pada saat proses pembelajaran, guru harus menggunakan metode dan
pendekatan yang menarik dan menyenangkan bagi siswa.
3. Guru menggunakan Strategi pembelajaran yang sama pada seluruh anggota
dikelas Kecuali pada ABK, guru menggunakan strategi khusus yaitu
strategi individualisasi dalam pembelajaran.
4. Dalam proses pengelolaan kelas guru menanamkan konsep dan nilai serta
moral kepada anak yaitu dengan bersikap akrab, memfasilitasi anak dalam
belajar, sabar dan mengajarkan caranya menghargai antar teman dengan
tidak membeda bedakan.
5. Pada proses evaluasi, guru melakukan tanya jawab dan latihan. Untuk anak
ABK juga diberikan kesempatan mengikuti evaluasi tetapi disesuaikan
dengan kemampuan anak tersebut.

4. Sebutkan indikator nilai-nilai kebersamaan yang mewarnai situasi dan suasana


pembelajaran dalam praktik penyelenggaraan sekolah inklusif?

Jawab:
A.1.1 Setiap orang merasa diterima.
A.1.2 Peserta didik saling membantu.
A.1.3 Staf sekolah berkolaborasi satu sama lain.
A.1.4 Staf sekolah dan peserta didik memperlakukan satu sama lain dengan
hormat.
A.1.5 Ada kemitraan antara staf sekolah dan orang tua/wali.
A.1.6 Staf sekolah dan pimpinan daerah bekerja sama dengan baik.
A.1.7 Semua masyarakat sekitar terlibat di sekolah.
C.1.4 Peserta didik secara aktif terlibat dalam gaya pembelajaran mereka
sendiri.
C.1.5 Peserta didik belajar secara kolaboratif.
C.1.9 Guru bertanggungjawab untuk mendukung pembelajaran dan partisipasi
semua peserta didik.
C.1.12 Semua peserta didik mengikuti kegiatan di luar kelas.

5. Setelah membaca materi mekanisme layanan PDBK, menurut anda, model


penempatan PDBK manakah yang paling baik? Jelaskan alasannya?

Jawab:
Menurut saya, Model Penempatan PDBK yang paling baik adalah Model
Layanan Integrasi/Terpadu karena bentuk layanan ini merupakan integrasi
LK 1. Konsep Dasar Pendidikan Inklusif

sosial, instruksional dan temporal anak berkebutuhan khusus dengan teman-


teman lainnya yang “normal”, yang didasarkan pada kebutuhan pendidikan
yang diukur secara individual.
Pada sistem keterpaduan secara penuh dan sebagian, jumlah anak berkebutuhan
khusus dalam satu kelas dalam jumlah tertentu dari jumlah siswa keseluruhan.
Hal ini untuk menjaga beban guru kelas tidak terlalu berat, dibanding jika guru
harus melayani berbagai macam jenis anak berkebutuhan khusus.

Dengan layanan model ini diharapkan pendidikan bagi semua anak dapat
terlaksana bukan hanya sebagai slogan tetapi dengan sungguh-sungguh
mengayomi seluruh anak tanpa terkecuali. Semua sekolah harus menerima
keberagaman setiap peserta didiknya tanpa memandang perbedaan dari segi
fisik, emosi, sosial, agama, ekonomi, dan sebagainya

Anda mungkin juga menyukai