Disusun Oleh:
Kelompok 6
1. Rika Eliza Matondang 201434155
2. Novia Rovalanda Sembiring 201434143
3. Sri Rahayu Murwaningsih 201434123
Pelaksanaan pendidikan inklusi merupakan salah satu syarat yang harus terpenuhi untuk
membangun tatanan masyarakat inklusi. Sebuah tatanan masyarakat yang saling menghormati dan
menjunjung tinggi nilai-nilai keberagaman sebagai bagian dari realitas kehidupan.
Penyelenggaraan sekolah inklusi memang tidak sesederhana menyelenggarakan sekolah umum.
Kenyataan dilapangan dalah hal karakteristik anak berkebutuhan khusus yang diterima belum
sesuai dengan kebijakan, seperti dalam hal penerimaan jenis kekhususan, tingkat kecerdasan yang
masih dibawah rata, belum ada penentuan batas jumlah siswa yang diterima, serta belum memiliki
sarana prasaranan khusus. Dukungan dari orangtua anak berkebutuhan khusus, orangtua siswa
regular, maupun masyarakat baru berupa dukungan moral. Padahal seharusnya dukungan yang
dibutuhkan berupa dukungan material maupun keterlibatan langsung dalam penyelenggaraan
pendidikan inklusi. Dukungan pemerintah baik pusat maupun daerah belum merata di semua
daerah dan masih sangat terbatas, baik dalam bantuan teknis (keterlibatan dalam pelaksanaan :
monitoring, pembimbingan maupun evaluasi pelaksanaan pendidikan inklusi) maupun bantuan
non-teknis (dana maupun peralatan).
KEUNTUNGAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF
Sekolah inklusi dianggap dapat memberi berbagai manfaat baik masyarakat umum
maupun bagi anak luar biasa sendiri. Masyarakat akan mulai mau menerima keberadaan anak
luar biasa. Selain itu di sekolah inklusi juga memungkinkan anak berkebutuhan khusus belajar
bersama dengan anak normal, dan diperlakukan selayaknya anak normal (IG.A.K. Wardani,
2011:1.36). Hal tersebut berdampak pada psikologis anak berkebutuhan khusus, yaitu
memberikan kesempatan bagi perkembangan kepercayaan diri anak berkebutuhan khusus (self
esteem). Self esteem merupakan bagian dari self concept atau konsep diri. Self esteem adalah
perasaan seseorang tentang ketidaksesuaian antara dirinya dan ingin menjadi apa nantinya.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa self esteem adalah penilaian seseorang terhadap dirinya
sendiri baik itu kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya.
SISWA
Semua siswa memiliki:
a. Karakteristik khusus
b. Background, minat, bakat, potensi dan pengalaman siswa
c. Harapan dan kekhawatiran
d. Cara mengajar yang cocok untuk mereka.
AKOMODASI PEMBELAJARAN
Lingkungan fisik
Pemberian intruksi
Metode kegiatan
Fasilitas pembelajaran
4. Akomodasi Fasilitas
a. Menggunakan pembelajaran berbasis MULTISENSORY (visual, auditory,
kinestik, taktil) untuk alat peraga pembelajaran. Misalnya: peraga benda real jika
memungkinkan, video, audio, dsb.
b. Melibatkan guru pendamping khusus jika diperlukan
5. Akomodasi Harapan Terhadap Performa Siswa
a. Menambah atau mengurangi waktu belajar sesuai ketahanan siswa.
b. Mengurangi muatan materi dan tugas sesuai dengan kemampuan siswa.
c. Tingkat kesulitan tugas disesuaikan dengan kemampuan siswa.
d. Modifikasi cara pemberian tugas/ evaluasi hasil belajar.
Muatan materi
Lingkungan belajar
Materi pembelajaran
CATATAN REFLEKSI
1. Pencapaian Target Pembelajaran
Apakah tujuan kelas inklusif telah tercapai?