Anda di halaman 1dari 8

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta 57126 Telp. (0271) 648939, 663485

Uji Tengah Semester

Mata Kuliah : Pendidikan Inklusif


Semester : III
Hari/tanggal : Jumat/20 Oktober 2023
Waktu : (90 menit)
Pengampu : Priyono, S.Pd., M.Si

Petunjuk :
Kerjakan soal di bawah ini dengan singkat dan jelas.

1. Apakah yang dimaksud dengan pendidikan inklusif, unsur-unsur apa yang ada di dalamnya, dan
apakah tujuan dari pendidikan inklusif.
2. Apa saja yang harus dipahami guru dalam pelaksanaan pendidikan inklusi, Jelaskan !
3. Jelaskan mengapa perlu diadakan identifikasi dan asesmen, dan apa tujuannya?
4. Jika di sekolah anda melaksanakan identifikasi, sebutkan dan jelaskan langkah-langkahnya dan siapa
saja yang terlibat!
5. Mengapa perlu diadakan akomodasi pembelajaran dalam pelaksanaan pendidikan inklusi,
Jelaskan !
VERSI KETIK
JAWABAN UTS INKLUSI

NAMA :AMALIA KHUSNUL FADHILAH


NIM :K3322009
KELAS :B

1. Apakah yang dimaksud dengan pendidikan inklusif, unsur-unsur apa yang ada di dalamnya, dan
apakah tujuan dari pendidikan inklusif.
Jawab: Pendidikan inklusif adalah suatu pendekatan dalam dunia pendidikan yang bertujuan
untuk memasukkan semua individu, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus, ke dalam
sistem pendidikan yang sama tanpa diskriminasi atau pemisahan. Unsur unsur yang ada di dalam
Pendidikan inklusi yaitu : 1)Penerimaan dan Partisipasi: Semua siswa diterima dan diundang untuk
berpartisipasi dalam lingkungan pendidikan yang sama tanpa diskriminasi. 2)Kurikulum yang
Disesuaikan: Kurikulum dan metode pengajaran disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan beragam
siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. 3) Dukungan Individual: Siswa yang
membutuhkan dukungan tambahan mendapatkan bantuan yang sesuai dengan kebutuhan mereka,
seperti dukungan dalam bentuk guru pendamping, terapi, atau bantuan teknologi. 4) Keterlibatan
Orang Tua: Orang tua atau wali siswa diminta untuk terlibat aktif dalam pendidikan anak-anak
mereka dan bekerja sama dengan sekolah. 5) Lingkungan yang Ramah dan Dukungan Sosial:
Sekolah harus menciptakan lingkungan yang inklusif, bebas dari pelecehan dan diskriminasi, serta
mempromosikan persahabatan dan kerja sama di antara siswa. 6) Pelatihan Guru dan Staf: Guru
dan staf sekolah perlu mendapatkan pelatihan yang tepat untuk mendukung siswa dengan
kebutuhan khusus.
Pendidikan inklusif bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif secara
keseluruhan, di mana semua individu diakui dan diterima tanpa memandang perbedaan mereka,
dan memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses pendidikan dan mencapai potensi penuh
mereka.

2. Apa saja yang harus dipahami guru dalam pelaksanaan pendidikan inklusi, Jelaskan !
Jawab: Pendidikan inklusif bukan hanya tanggung jawab guru, tetapi juga merupakan usaha
bersama seluruh komunitas sekolah. Guru yang memahami aspek-aspek ini dan siap untuk
mengintegrasikan mereka dalam praktik pengajarannya akan berperan penting dalam menciptakan
lingkungan pendidikan inklusif yang sukses. untuk berhasil melaksanakan pendidikan inklusi,
guru harus memahami beberapa hal penting:
a) Keanekaragaman Siswa: Guru perlu memahami bahwa setiap siswa unik dan memiliki
kebutuhan yang beragam. Ini termasuk kebutuhan fisik, kognitif, emosional, dan sosial. Guru
harus belajar tentang kebutuhan khusus siswa mereka dan menyusun rencana pembelajaran
yang sesuai
b) Kurikulum yang Disesuaikan: Guru harus mampu mengadaptasi kurikulum dan metode
pengajaran agar sesuai dengan kebutuhan beragam siswa. Ini mungkin melibatkan
mengidentifikasi materi yang harus disesuaikan, menggunakan alat bantu pembelajaran, atau
menciptakan lingkungan pembelajaran yang sesuai.
c) Pengelolaan Kelas yang Efektif: Guru perlu memiliki keterampilan pengelolaan kelas yang
kuat untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif, mendukung, dan inklusif. Ini
melibatkan pemahaman tentang bagaimana mempromosikan kerja sama, menjaga disiplin,
dan menjawab kebutuhan individu.
d) Dukungan dan Kolaborasi: Guru perlu berkolaborasi dengan guru pendamping, staf
pendidikan khusus, dan ahli lainnya yang dapat memberikan dukungan tambahan kepada
siswa dengan kebutuhan khusus. Ini melibatkan komunikasi yang efektif dan kerja sama
dalam merencanakan pembelajaran.
e) Empati dan Penghargaan terhadap Kekurangan: Guru harus mampu mendekati siswa dengan
empati dan penghargaan. Mereka harus memahami tantangan yang dihadapi siswa dengan
kebutuhan khusus dan berusaha menciptakan lingkungan yang bebas dari pelecehan atau
diskriminasi.
f) Pelatihan dan Pengembangan Profesional: Guru perlu terus menerus meningkatkan
pemahaman dan keterampilan mereka dalam hal inklusi. Ini dapat melibatkan pelatihan
tambahan, workshop, dan pendidikan kontinu.
g) Keterlibatan Orang Tua: Guru harus berkolaborasi dengan orang tua siswa dan mendengarkan
masukan mereka. Orang tua memiliki pemahaman mendalam tentang kebutuhan anak mereka,
dan kolaborasi dengan mereka dapat membantu dalam perencanaan pendidikan yang lebih
baik.
h) Evaluasi dan Pemantauan Proses Pembelajaran: Guru harus terlibat dalam pemantauan dan
evaluasi terus-menerus terhadap kemajuan siswa. Ini melibatkan mengidentifikasi masalah,
menyesuaikan rencana pembelajaran, dan mencari cara untuk membantu setiap siswa
mencapai potensi mereka.
i) Pengembangan Lingkungan Inklusif:Guru harus bekerja untuk menciptakan lingkungan yang
inklusif, yang mempromosikan keragaman dan menerima perbedaan. Ini mencakup aspek
fisik dan sosial lingkungan sekolah.
j) Pemberdayaan Siswa: Guru juga harus memberdayakan siswa untuk mengambil peran aktif
dalam proses pembelajaran mereka sendiri. Mereka harus mendukung siswa dalam
mengembangkan keterampilan mandiri dan kepercayaan diri.

3. Jelaskan mengapa perlu diadakan identifikasi dan asesmen, dan apa tujuannya?
JAWAB: Karena Identifikasi dan asesmen adalah langkah-langkah penting dalam dunia pendidikan
yang memiliki tujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kemampuan siswa.
Tujuan identifikasi dan asesmen yaitu untuk mengenali gejala (penjaringan), pengalihtanganan,
klasifikasi, perencanaan pembelajaran, pemantauan kemajuan belajar.
4. Jika di sekolah anda melaksanakan identifikasi, sebutkan dan jelaskan langkah-langkahnya dan siapa
saja yang terlibat!
JAWAB: Langkah-langkah dalam proses identifikasi danketerlibatan nya yaitu
a) Pengamatan dan Pengumpulan Informasi Awal:
-Guru Kelas dan Guru Mata Pelajaran: Guru yang mengajar siswa secara langsung dapat
memberikan informasi awal tentang perkembangan, kemampuan, dan kebutuhan siswa.
-Orang Tua atau Wali Siswa: Orang tua siswa juga dapat memberikan masukan awal
berdasarkan pengamatan mereka di rumah.

b) Konsultasi dan Kolaborasi Awal:

-Tim Pengembangan Anak (TPA): Tim yang terdiri dari guru, spesialis, konselor, dan
administrator dapat berkolaborasi untuk membahas perhatian awal terhadap siswa yang
mungkin memiliki kebutuhan khusus.

c) Evaluasi Lebih Lanjut:

-Psikolog Sekolah: Psikolog sekolah dapat melakukan evaluasi psikologis, tes, atau
penilaian khusus untuk mengevaluasi kebutuhan siswa.

-Guru Pendamping atau Guru Spesialis: Guru dengan keahlian khusus dalam mendukung
siswa dengan kebutuhan khusus dapat memberikan evaluasi lebih lanjut.

d) Penentuan Kebutuhan Khusus:

-Tim Khusus Pendidikan (TKP): Tim ini dapat mengidentifikasi kebutuhan khusus siswa,
seperti disabilitas, gangguan belajar, atau kebutuhan lainnya, dan merancang rencana
pendidikan yang sesuai.

e) Pengembangan Rencana Pendidikan Inklusif:

-Tim Pengembangan Individu (TPI): Tim ini merancang Rencana Pendidikan Individual
(RPI) yang mencakup tujuan pembelajaran, metode pengajaran, dukungan, dan modifikasi
yang diperlukan.

f) Implementasi RPI:

-Guru dan Guru Pendamping: Guru yang mengajar siswa, serta guru pendamping atau
spesialis, bertanggung jawab untuk menjalankan RPI dan memberikan dukungan yang
diperlukan sesuai rencana.

g) Evaluasi Terus-menerus:

-Tim Pengembangan Individu (TPI) dan Orang Tua: RPI dievaluasi secara berkala untuk
memastikan kemajuan siswa dan membuat penyesuaian jika diperlukan.
h) Kolaborasi dan Komunikasi Terus Menerus:

-Semua Pihak yang Terlibat: Kolaborasi dan komunikasi terus-menerus antara guru, staf
sekolah, orang tua, dan spesialis sangat penting dalam mendukung siswa dengan kebutuhan
khusus.

5. Mengapa perlu diadakan akomodasi pembelajaran dalam pelaksanaan pendidikan inklusi,


Jelaskan !
JAWAB : Akomodasi pembelajaran penting dalam pelaksanaan pendidikan inklusi karena
membantu menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung beragam kebutuhan siswa.
Dalam konteks pendidikan inklusi, siswa dengan kebutuhan khusus atau perbedaan individu
mungkin memerlukan berbagai jenis dukungan tambahan untuk memastikan bahwa mereka
dapat belajar dan berkembang dengan sukses di lingkungan yang inklusif.

Anda mungkin juga menyukai