Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI Jenis Ujian : UAS

(UNINDRA) Nama : Muhammad Yahya


FAKULTAS PASCASARJANA NPM : 20237370135
SEMESTER GASAL T.A.2023/2024 Program Studi : PENDIDIKAN IPS
Jl. Nangka No.58C Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Mata Kuliah : Teori, Proses dan Sosial Budaya
Selatan Tlp.: (021) 78835283 – 7818718 ex .: Kelas/Semester : 1a / Semester 1
104
Dosen : Dr. Sahat T. Simorangkir, M. Pd
Ket: *) Coret/hilangkan yang tidak perlu
LEMBAR JAWABAN UAS MUHAMMAD YAHYA/20237370135

1. Upaya strategi apa yang dilakukan untuk dapat membangun kemauan dan kemampuan belajar
mandiri, dan berkelanjutan pada peserta didik yaitu :
➢ Memberikan kesempatan kepada siswa, Agar siswa dapat belajar dan menjadi mandiri, saat di
kelas guru wajib memberi kesempatan siswa untuk mengeksplorasi keahlian mereka. Yang dapat
dilakukan misalnya membuat daftar aktivitas yang bisa dilakukan oleh siswa. Guru dapat
meminta siswa untuk mengerjakan kegiatan- kegiatan tersebut yang mereka rasa mereka
sanggup.
➢ Memberikan materi yang menyenangkan, Untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa, guru
wajib dapat membagikan serta mengantarkan materi yang mengasyikkan, unik, gampang
dipahami, serta tidak membosankan di kelas. Dengan ini, siswa akan memiliki inisiatif menekuni
pelajaran setelah sampai rumah juga. Mereka telah mengerti serta pelajaran enak dipelajari lagi
jadinya.
➢ Memberikan suasana belajar yang nyaman kepada siswa, Tiap anak mempunyai metode belajar
yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Makanya siswa butuh menemukan
lingkungan belajar yang paling dirasakan nyaman bagi dirinya dalam belajar. Menyiapkan buku-
buku pelajaran serta seluruh kebutuhan sepanjang belajar merupakan bagian dari upaya untuk
membuat nyaman dalam belajar. Menjauhkan bermacam barang yang nantinya dapat mengusik
konsentrasi pelajar sangatlah berarti. Mematikan ataupun menaruh ponsel supaya lebih
konsentrasi dalam belajar merupakan salah satu contoh yang bisa dicoba buat menghasilkan area
belajar yang bisa menunjang kemandirian siswa dalam belajar.
➢ Memberikan evaluasi terhadap setiap proses belajar yang sedang dijalani, Evaluasi ini penting
dilakukan buat mengetahui kualitas hasil belajar yang dilakukan. Di dikala seseorang siswa
mengetahui hasil belajarnya, maka hal itu diharapkan bisa memberikan kesempatan baginya
mencari strategi serta tata cara belajar yang pas dalam rangka tingkatkan kemandirian
belajarnya.
➢ Berikan pujian atau apresiasi, saat siswa melakukan hal yang baik, berikan pujian serta apresiasi.
Hal ini dicoba biar siswa merasa diapresiasi serta semakin semangat dalam belajar. Semangat
belajarnya akan jadi meningkat serta semakin mandiri juga dalam belajar.
2. Pejelasan karakteristik SCL serta peran guru dan peserta didik untuk mengefektifkan pendekatan
ini dalam proses pembelajaran.
➢ Mengakui dan menghargai keunikan masing-masing siswanya dengan cara
mengakomodasi pemikiran, siswa gaya belajarnya, tingkat perkembangannya,
kemampuan, bakat, persepsi diri, serta kebutuhan akademis dan non akademis siswa
➢ Memahami bahwa pembelajaran adalah suatu proses konstruktivis, oleh karena itu siswa
diminta untuk mempelajari sesuatu yang relevan keadaan bermakna bagi diri mereka selain
itu juga mencoba mengembangkan pengalaman belajar di mana siswa dapat secara aktif
➢ Menciptakan iklim pembelajaran yang positif dengan cara memberikan kesempatan pada
siswa untuk berbicara dengan guru secara personal, memahami siswa dengan sebaik-
baiknya ciptakan lingkungan yang nyaman dan menstimulasi bagi siswa memberikan
dukungan pada siswa mengakui dan menghargai siswa
➢ Mulai pembelajaran dengan asumsi dasar bahwa semua siswa dengan kondisinya masing-
masing bersedia untuk belajar dan ingin melakukan dengan sebaik-baiknya serta memiliki
minat intrinsik untuk memperkaya kehidupannya.
3. Konsep pembelajaran unggul IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) dalam Kurikulum Merdeka harus
dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif, memotivasi peserta didik, dan
mengurangi tekanan. Berikut adalah beberapa prinsip dan strategi yang dapat diterapkan:
A. Berorientasi pada peserta didik :
1) Pemahaman individu, Kenali kebutuhan, minat, dan gaya belajar setiap peserta didik
untuk menyesuaikan pendekatan pembelajaran.
2) Keterlibatan aktif, Libatkan peserta didik dalam proses pembelajaran melalui diskusi,
proyek, dan kegiatan kreatif.
B. Kontekstual dan relevan, Kaitkan dengan kehidupan sehari-hari, Materi pembelajaran
sebaiknya dapat dihubungkan dengan realitas sehari-hari peserta didik untuk meningkatkan
minat dan relevansi.
C. Prnggunaan teknologi :
1) Integrasi teknologi, memanfaatkan teknologi untuk memperkaya pembelajaran, seperti
penggunaan multimedia, simulasi, dan sumber daya online yang relevan.
D. Pembelajaran kolaboratif dengan Kerja kelompok, berikan tugas kerja kelompok untuk
membangun keterampilan sosial dan kolaboratif, serta memberikan pengalaman belajar
yang bersifat sosial.
E. Penilaian formatif, Berikan umpan balik secara terus-menerus agar peserta didik dapat terus
memperbaiki kinerja mereka tanpa merasa terbebani.
F. Pengembangan keterampilan hidup, Fokuskan pada pengembangan keterampilan kritis,
kreatif, komunikasi, dan kolaboratif yang relevan untuk kehidupan nyata.
G. Pemahaman multicultural, Diversikasi materi sertakan konten yang mencerminkan
keragaman budaya dan pandangan dalam masyarakat, agar peserta didik dapat memahami
dan menghargai perbedaan.
H. Fleksibilitas dalam evaluasi, Gunakan berbagai metode penilaian, termasuk proyek,
presentasi, dan portofolio, untuk memberikan peserta didik kesempatan untuk menunjukkan
pemahaman mereka dengan cara yang beragam.
I. Pengembangan keterampilan metakognitif, Ajarkan peserta didik untuk merefleksikan
pembelajaran mereka, membantu mereka mengembangkan pemahaman diri dan
keterampilan metakognitif
J. Pendekatan holistik, pilih pendekatan interdisipliner untuk mengintegrasikan berbagai
aspek IPS, sehingga peserta didik dapat melihat keterkaitan antarbidang.
K. Pelibatan antara orang tua dan masyarakat, Sertakan orang tua dalam proses pembelajaran
dan komunikasi agar mereka mendukung pembelajaran peserta didik di rumah.
4. Penjelasan peran pola asuh dalam mengembangkan bakat, kreativitas dan motivasi belajar peserta
didik :

➢ Memberikan pujian atas usaha yang sudah dilakukan anak hal ini bisa membangun rasa
percaya diri anak
➢ Hindari anak dari trauma fisik dan psikis, marah kepada ana katas kesalahan yang mereka
lakukan adalah yang wajar, sebatas tujuannya adalah untuk mengajarkan anak
➢ Penuh kasih sayang, dukung perkembangan anak dengan memberikan kasih sayang dan
kehangatan. Sikap hangan dari orang tua akan membantu mengembangkan sel saraf dan
kecerdasan anak
➢ Tidak membandingkan anak dengan anak lain, setiap anak memiliki keunikannya masing-
masing. Sehingga tiap anak akan memiliki kebutuhan dan kekurangannya. Yang perlu
dilakukan orang tua adalah focus mengembangkan kelebihannya
➢ Tidak otoriter, jangan memaksakan kehendak orang tua kepada anak. Sebaiknya, orang tua
harus menjadi fasilitator yang dapat mengembangkan bakat anak
➢ Berikan tanggung jawab, mengajarkan tanggung jawab kepada anak dapat dilakukan sedini
mungkin agar anak dapat peduli terhadap sekitarnya
➢ Penuhi kebutuhan gizi, makanan merupakan faktor penting yang menentukan kecerdasan anak
➢ Menciptakan lingkungan yang positif, lingkungan yang mendukung terhadap bakat dan
kreativitas anak, orangtua yang selalu memberikan pandangan positif pada anak, akan dapat
membentuk anak menjadi individu yang lebih mandiri dan tidak mudah putus asa.
➢ Aktif berkomunikasi dengan anak, da baiknya bila anak dan orangtua saling terbuka, sehingga
anak akan lebih nyaman untuk bercerita kepada orangtua.
5. Reformasi pendidikan dan strategi pembaharuan Sistem Pendidikan Nasional dalam menghadapi era
global abad ke-21 memerlukan pendekatan yang holistik dan terintegrasi. Dalam konteks ini,
beberapa aspek utama yang perlu diperhatikan melibatkan paradigma, budaya, dan kurikulum,
sejalan dengan prinsip-prinsip UNESCO.
A. Paradigma Pendidikan:
1) Pendidikan holistic, Pendidikan harus mencakup aspek kognitif, emosional, sosial, dan
spiritual. Pergeseran dari paradigma tradisional yang fokus pada pengetahuan faktual saja
menuju pendekatan yang melibatkan pengembangan keterampilan dan nilai-nilai.
2) Pendidikan seumur hidup (lifelong learning), Paradigma pendidikan harus berfokus pada
pembelajaran sepanjang hidup, mengakui bahwa pengetahuan dan keterampilan yang
relevan dapat terus berkembang seiring waktu.
B. Budaya Pendidikan:
1) Pendidikan inklusif, Memastikan bahwa pendidikan dapat diakses oleh semua lapisan
masyarakat tanpa diskriminasi berdasarkan faktor-faktor seperti jenis kelamin, suku, dan
latar belakang ekonomi.
2) Kepemimpinan dan partisipasi, engembangkan budaya partisipatif di antara siswa, guru,
orang tua, dan komunitas lokal. Pendidikan harus mencerminkan keberagaman dan
kekayaan budaya.
C. Kurikulum :
1) Kurikulum berbasis keterampilan, Pergeseran dari kurikulum yang hanya menekankan
pengetahuan faktual menuju kurikulum yang lebih menekankan pada pengembangan
keterampilan abad ke-21 seperti kreativitas, pemecahan masalah, komunikasi, dan
kolaborasi.
2) Teknologi dan inovasi, Integrasi teknologi dalam kurikulum untuk meningkatkan
aksesibilitas, interaktivitas, dan relevansi materi pembelajaran.
3) Pendidikan berbasis nilai, Menyertakan pembelajaran nilai-nilai universal seperti toleransi,
kerjasama, dan keberlanjutan untuk membentuk karakter siswa.
D. Pengembangan professional guru:
1) Pendekatan berkelanjutan, Mendorong guru untuk terlibat dalam pengembangan profesional
berkelanjutan, sehingga mereka dapat mengikuti perkembangan terkini dalam pendidikan.
2) Pendekatan kolaboratif, mengadakan kolaborasi antara guru, sekolah, dan lembaga
pendidikan lainnya untuk berbagi pengalaman dan praktik terbaik.

Anda mungkin juga menyukai