Anda di halaman 1dari 64

Pembelajaran dan Asesmen

Oleh Dartini
Lahir di Purbalingga, 30
Agustus 1968
Pendidikan
S2 Manajemen Pendidikan
Hobby
Piknik

Pengalaman Organisasi :
Dra. Dartini, M.Pd Fatayat, KNPI, MUI,
Muslimat, BMPS, Maarif,
Pengawas SMP, Dewan Pendidikan, dll
Fasilitator Guru Penggerak,
Pengawas Pendamping Sekolah
Penggerak,
Anggota Dewan Pendidikan Kab.
ariyadi.com
2
VISI PENDIDIKAN
INDONESIA

“ mewujudkan Indonesia maju yang


berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian melalui terciptanya
Pelajar Pancasila yang bernalar
kritis, kreatif, mandiri, beriman,
bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan berakhlak mulia,
bergotong royong, dan

berkebinekaan global

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 4


SKL Madrasah
SKL Madrasah ? SKL MI ?
https://sikurma.kemenag.go.id/portal/Info/detail_artikel/QnFFYzhxS
Xh1cjFqZk4rYXBiRWc3QT09
Pendididkan yang memerdekakan

Pendidikan yang memerdekakan merupakan


konsep pendidikan yang menempatkan
siswa sebagai pusat dari proses
pembelajaran dan memberikan kebebasan
kepada siswa untuk mengembangkan
potensi dirinya secara optimal
Pembelajaran 
● Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. 
Pembelajaran paradigma
baru memastikan praktik 
pembelajaran untuk
berpusat pada peserta
didik.
Filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara :
https://www.youtube.com/watch?v
=-o6z3u_zsYs&t=63s
Pembelajaran paradigma baru
memberikan keleluasaan  bagi
pendidik untuk merumuskan
rancangan pembelajaran  dan
asesmen sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan  peserta
didik.
Prinsip Pembelajaran di Madrasah …KMA 347
a. Penguatan pola pembelajaran religius dengan menjadikan
nilai-nilai akhlak dan pemahaman yang moderat sebagai inspirasi
cara berfikir, cara bersikap dan bertindak pada proses
pembelajaran di madrasah.
b. Menerapkan pembelajaran yang menggunakan nilai-nilai
keIslamanan sebagai pengikat pola hubungan pendidik dengan
peserta didik. Hubungan pendidik dengan peseta didik diikat
dengan hubungan yang mahabbah fillah atau kasih sayang,
kebersamaan, saling membantu yang dilandasi niat ibadah menuju
ridha Allah swt
Lanjutan

c. Menerapkan pembelajaran aktif dan pengalaman


langsung bagi peserta didik;
d. Melaksanakan pembelajaran menantang yang
diwujudkan melalui bentuk kegiatan, bahan, dan media
pembelajaran yang dipilih;
e. Berbasis perbedaan individu dengan memerhatikan 4
(empat) tipe belajar yaitu auditori, visual, kinestetik, dan
campuran;
Lanjutan
f. Mengacu pada hasil identifikasi dan asesmen untuk
mengetahui potensi, masalah, hambatan, dan
menentukan program pembelajaran;
g. Dirancang dengan mempertimbangkan tahap
perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik
saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta
mencerminkan karakter dan perkembangan peserta
didik yang beragam sehingga pembelajaran menjadi
bermakna dan menyenangkan
Lanjutan

h. Dirancang dan dilaksanakan untuk


membangun kapasitas belajar peserta didik
dan kapasitas mereka untuk menjadi
pembelajar sepanjang hayat;
i. Proses pembelajaran mendukung
perkembangan kognitif dan karakter peserta
didik secara berkelanjutan dan holistik;
Lanjutan

j. pembelajaran yang relevan, yaitu


pembelajaran yang dirancang sesuai
konteks kehidupan dan budaya peserta
didik, serta melibatkan orang tua dan
komunitas sebagai mitra;
k. pembelajaran berorientasi pada masa
depan yang berkelanjutan;
Lanjutan

l. pembelajaran bagi peserta didik


berkebutuhan khusus pada madrasah
dirancang dan dilaksanakan secara
akomodatif.
m. Madrasah dapat melaksanakan layanan
pembelajaran dengan sistem paket
dan/atau sistem kredit semester (SKS).
Suasana Pembelajaran yang perlu
dibangun….menurut standar proses permendikbud 16/22
1. Interaktif
2. Inspiratif
3. Menyenangkan
4. Menantang
5. Memotivasi untuk aktif
6. memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik, serta psikologis Peserta Didik.
Interaktif

memfasilitasi interaksi yang sistematis dan produktif antara


Pendidik dengan Peserta Didik, sesama Peserta Didik, dan
antara Peserta Didik dengan materi belajar, yg dilakukan
dengan cara :
a. berinteraksi secara dialogis antara Pendidik dengan Peserta
Didik, serta sesama Peserta Didik;
b. berinteraksi secara aktif dengan lingkungan belajar; dan
c. berkolaborasi untuk menumbuhkan jiwa gotong royong
Inspiratif

memberi keteladanan dan menjadi sumber inspirasi


positif bagi Peserta Didik, dengan cara :
a. menciptakan suasana belajar yang dapat
memantik ide, mendorong daya imajinasi, dan
mengeksplorasi hal baru; dan
b. memfasilitasi Peserta Didik dengan berbagai
sumber belajar untuk memperkaya wawasan dan
pengalaman belajar
Menyenangkan
dirancang agar Peserta Didik mengalami proses belajar sebagai
pengalaman yang menimbulkan emosi positif dengan cara :
a. menciptakan suasana belajar yang gembira, menarik, aman, dan
bebas dari perundungan;
b. menggunakan berbagai variasi metode dengan mempertimbangkan
aspirasi dari Peserta Didik, serta tidak terbatas hanya di dalam kelas;
dan
c. mengakomodasi keberagaman gender, budaya, bahasa daerah
setempat, agama atau kepercayaan, karakteristik, dan kebutuhan setiap
Peserta Didik.
Menantang
mendorong Peserta Didik terus meningkatkan
kompetensinya melalui tugas dan aktivitas dengan
tingkat kesulitan yang tepat. Dengan cara :
a. menggunakan materi dan kegiatan belajar sesuai
dengan kemampuan dan tahapan perkembangan Peserta
Didik; dan
b. memfasilitasi Peserta Didik untuk percaya potensi
yang dimilikinya dapat ditingkatkan.
Memotivasi Peserta Didik untuk Berpartisipasi
Aktif
a. membangun suasana belajar yang memberikan
kesempatan kepada Peserta Didik untuk berani
mengemukakan pendapat dan bereksperimen; dan
b. melibatkan Peserta Didik dalam menyusun
rencana belajar, menetapkan target individu dan/atau
kelompok, dan turut memonitor pencapaian hasil
belajar.
Memberikan Ruang yang Cukup bagi Prakarsa,
Kreativitas, Kemandirian sesuai dengan Bakat,
Minat, dan Perkembangan Fisik, serta Psikologis
Peserta Didik

a. memberi kesempatan bagi Peserta Didik untuk mengembangkan


dan mengomunikasikan gagasan baru;
b. membiasakan Peserta Didik untuk mampu mengatur dirinya
dalam proses belajar;
c. menciptakan suasana pembelajaran yang memberikan
kesempatan bagi Peserta Didik untuk mengaktualisasikan diri;
d. mengapresiasi bakat, minat, dan kemampuan yang dimiliki oleh
Peserta Didik
Peran Guru

a. Keteladanan
berperilaku luhur pada kehidupan sehari-hari.
b. Pendampingan
memberi tantangan, dukungan, dan bimbingan bagi
Peserta Didik dalam proses belajar
c. Fasilitasi
memberikan akses dan kesempatan belajar bagi Peserta Didik
sesuai dengan kebutuhan.
Pembelajaran Berdiferensiasi

●Menurut Tominson (2001: 45),


Pembelajaran Berdiferensiasi
adalah usaha untuk menyesuaikan
proses pembelajaran di kelas
untuk memenuhi kebutuhan
belajar individu setiap murid
Kebutuhan Belajar murid
Perbedaan yang menyebabkan kebutuhan belajar yang berbeda
● Kesiapan belajar (readiness) murid
Kesiapan belajar (readiness) adalah kapasitas untuk mempelajari materi baru.
● Minat murid
Minat merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan respons terarah kepada
suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan diri
● Profil belajar murid
Profil Belajar mengacu pada cara-cara bagaimana kita sebagai individu paling baik
belajar.
Bagaimana memetakannya ?
● mengamati perilaku murid-murid mereka;
● mengidentifikasi pengetahuan awal yang dimiliki oleh murid terkait dengan topik
yang akan dipelajari;
● melakukan penilaian untuk menentukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
murid saat ini,
● mendiskusikan kebutuhan murid dengan orang tua atau wali murid;
● mengamati murid ketika mereka sedang menyelesaikan suatu aktivitas;
● bertanya atau mendiskusikan permasalahan dengan murid;
● membaca rapor murid dari kelas mereka sebelumnya
● berbicara dengan guru murid sebelumnya;
● membandingkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan tingkat
pengetahuan atau keterampilan yang ditunjukkan oleh murid saat ini;
● menggunakan berbagai penilaian diagnostik
● mereview dan melakukan refleksi
Bagaimana
pembelajarannya ?

Pembelajaran dilakukan secara


berbeda untuk siswa dengan
kebutuhan yang berbeda

Perbedaan dapat dilakukan


dari sisi : proses, produk,
konten.
Contoh
Contoh
Pengertian

Penilaian adalah proses


Standar Penilaian Pendidikan pengumpulan dan
adalah kriteria minimal pengolahan informasi untuk
mengenai mekanisme mengetahui kebutuhan
penilaian hasil belajar peserta belajar dan capaian
didik.  perkembangan atau hasil
belajar peserta didik.
Prinsip Penilaian
1. Asesmen merupakan bagian • Pendidik menguatkan asesmen
terpadu dari proses di awal pembelajaran yang
pembelajaran, fasilitasi digunakan untuk merancang
pembelajaran, dan penyediaan pembelajaran sesuai dengan
informasi yang holistik, sebagai kesiapan peserta didik.
umpan balik untuk pendidik, • Pendidik merencanakan
peserta didik, dan orang pembelajaran dengan merujuk
tua/wali agar dapat memandu
pada tujuan yang hendak dicapai
mereka dalam menentukan
dan memberikan umpan balik
strategi pembelajaran
agar peserta didik dapat
selanjutnya;
menentukan langkah untuk
perbaikan kedepannya.
Prinsip Penilaian
1. Asesmen merupakan bagian • Pendidik memberikan umpan balik berupa
terpadu dari proses kalimat dukungan untuk menstimulasi pola
pembelajaran, fasilitasi pikir bertumbuh.
pembelajaran, dan penyediaan • Pendidik melibatkan peserta didik dalam
informasi yang holistik, sebagai melakukan asesmen, melalui penilaian diri,
umpan balik untuk pendidik, penilaian antar teman, refleksi diri, dan
peserta didik, dan orang pemberian umpan balik antar teman.
tua/wali agar dapat memandu • Pendidik memberikan kesempatan kepada
mereka dalam menentukan peserta didik untuk berefleksi tentang
strategi pembelajaran kemampuan mereka, serta bagaimana
selanjutnya; meningkatkan kemampuan tersebut
berdasarkan hasil asesmen
Prinsip Asesmen
1. Asesmen merupakan bagian • Pendidik merancang asesmen untuk
terpadu dari proses pembelajaran, mendorong peserta didik terus
fasilitasi pembelajaran, dan
meningkatkan kompetensinya melalui
penyediaan informasi yang
holistik, sebagai umpan balik asesmen dengan tingkat kesulitan yang
untuk pendidik, peserta didik, dan tepat dan umpan balik yang
orang tua/wali agar dapat membangun
memandu mereka dalam • Pada konteks PAUD, yang dipantau
menentukan strategi tidak hanya berbagai aspek
pembelajaran selanjutnya;
perkembangan yang ada di CP, namun
juga tumbuh kembang anak secara
keseluruhan
Prinsip Asesmen
2. asesmen dirancang dan • Pendidik memikirkan tujuan pembelajaran
dilakukan sesuai dengan pada saat merencanakan asesmen dan
fungsi asesmen tersebut, memberikan kejelasan pada peserta didik
dengan keleluasaan untuk mengenai tujuan asesmen di awal
menentukan teknik dan pembelajaran.
waktu pelaksanaan • Pendidik menggunakan teknik asesmen
asesmen agar efektif yang beragam sesuai dengan fungsi dan
mencapai tujuan tujuan asesmen. Hasil dari asesmen formatif
pembelajaran; digunakan untuk umpan balik pembelajaran,
sementara hasil dari asesmen sumatif
digunakan untuk pelaporan hasil belajar.
Prinsip Asesmen
3. asesmen dirancang secara • Pendidik menyediakan waktu
adil, proporsional, valid, dan dan durasi yang cukup agar
dapat dipercaya (reliable) asesmen menjadi sebuah proses
untuk menjelaskan kemajuan pembelajaran dan bukan hanya
belajar, menentukan untuk kepentingan menguji.
keputusan tentang langkah • Pendidik menentukan kriteria
dan sebagai dasar untuk sukses dan menyampaikannya
menyusun program pada peserta didik, sehingga
pembelajaran yang sesuai mereka memahami ekspektasi
selanjutnya; yang perlu dicapai.
Prinsip Asesmen
3. asesmen dirancang secara • Pendidik berkolaborasi
adil, proporsional, valid, dan dalam merancang asesmen
dapat dipercaya (reliable) sehingga dapat menggunakan
untuk menjelaskan kemajuan kriteria yang serupa dan
belajar, menentukan sesuai dengan tujuan
keputusan tentang langkah asesmen.
dan sebagai dasar untuk • Pendidik menggunakan hasil
menyusun program asesmen untuk menentukan
pembelajaran yang sesuai tindak lanjut pembelajaran.
selanjutnya;
Prinsip Asesmen
4. laporan kemajuan belajar •Pendidik menyusun laporan kemajuan
dan pencapaian peserta didik belajar secara ringkas, mengutamakan
bersifat sederhana dan
informatif, memberikan informasi yang paling penting untuk
informasi yang bermanfaat dipahami oleh peserta didik dan orang
tentang karakter dan tua.
kompetensi yang dicapai, • Pendidik memberikan umpan balik
serta strategi tindak lanjut;
secara berkala kepada peserta didik
dan mendiskusikan tindak lanjutnya
bersama-sama beserta orang tua.
Prinsip Asesmen

5. hasil asesmen • Pendidik menyediakan waktu bagi guru


digunakan oleh peserta untuk membaca, menganalisis, dan
didik, pendidik, tenaga melakukan refleksi hasil asesmen.
kependidikan, dan orang • Pendidik memberikan umpan balik
tua/wali sebagai bahan secara berkala kepada peserta didik dan
refleksi untuk mendiskusikan tindak lanjutnya
meningkatkan mutu bersamasama orang tua.
pembelajaran.
Prinsip Asesmen

5. hasil asesmen •Pendidik menggunakan hasil asesmen


digunakan oleh peserta sebagai bahan diskusi untuk menentukan
didik, pendidik, tenaga hal-hal yang sudah berjalan baik dan area
kependidikan, dan orang yang perlu diperbaiki. Satuan pendidikan
tua/wali sebagai bahan memiliki strategi agar hasil asesmen
refleksi untuk digunakan sebagai refleksi oleh peserta
meningkatkan mutu didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan
pembelajaran. orang tua untuk meningkatkan mutu
pembelajaran
Prinsip Asesmen menurut permendikbudristek no
21 th 22 dan KMA 347 th 22
1. berkeadilan, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan
Peserta Didik tertentu berdasarkan perbedaan gender, agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, atau berkebutuhan khusus
2. objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang
jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai;
3. Edukatif, berarti hasil penilaian digunakan sebagai umpan balik
pembelajaran, referensi untuk pendidik dan orang tua dalam merancang
pembelajaran dan penguatan karakter
Bentuk Penilaian

a. Penilaian b. Penilaian
formatif;  sumatif.
Tujuan Penilaian
Penilaian formatif bertujuan untuk memantau dan memperbaiki proses
pembelajaran serta mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran
Penilaian sumatif bertujuan untuk menilai pencapaian hasil belajar Peserta
Didik
Fungsi Penilaian

Penilaian sumatif menghasilkan


informasi sebagai dasar penentuan:
a. kenaikan kelas; dan
b. kelulusan dari Satuan Pendidikan.
Fungsi Penilaian
Penilaian formatif menghasilkan informasi yang digunakan sebagai umpan
balik bagi :
a. Peserta Didik untuk mengembangkan kemampuan dalam memonitor
proses dan kemajuan belajar sebagai bagian dari keterampilan belajar
sepanjang hayat;
b. Pendidik untuk merefleksikan dan meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Asesmen Formatif

Penilaian selama
Penilaian di Penilaian di akhir
proses
awal pembelajaran pembelajaran
pembelajaran
Asesmen di awal pembelajaran/
asesmen diagnostik
https://youtu.be/ifi0f-X_MpQ

Fungsi untuk memetakan kebutuhan siswa dari sisi :


1. Kesiapan belajar
2. Minat
3. Gaya belajarnya
Contoh asesmen diagnostik di PMM : https://youtu.be/ONAMm4z-wuY
Contoh lain : https://youtu.be/tsRpIWr9v7Q
Penilaian selama proses pembelajaran
- Observasi/ pengamatan 
- Praktek/ unjuk kerja
- Proyek
- dll
Penilaian
Tes, kuis
diri

Penilaian/asesmen Penilaian
di akhir antar refleksi
pembelajaran teman
Penentuan Kenaikan kelas dan kelulusan
Penentuan kenaikan kelas dilakukan dengan mempertimbangkan laporan
kemajuan belajar yang mencerminkan pencapaian Peserta Didik pada
semua mata pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain selama 1
(satu) tahun ajaran.
Penentuan kelulusan dari Satuan Pendidikan dilakukan dengan
mempertimbangkan laporan kemajuan belajar yang mencerminkan
pencapaian Peserta Didik pada semua mata pelajaran dan ekstrakurikuler
serta prestasi lain pada:
a. kelas V dan kelas VI untuk sekolah dasar atau bentuk lain yang
sederajat; dan
b. setiap tingkatan kelas untuk sekolah menengah pertama dan sekolah
menengah atas
Penentuan Kenaikan kelas dan kelulusan

Satuan Pendidikan menetapkan mekanisme


penentuan kenaikan kelas dan kelulusan dari
Satuan Pendidikan berdasarkan pedoman yang
ditetapkan oleh kepala unit utama yang
membidangi kurikulum dan asesmen.
KKTP

Penilaian pencapaian hasil belajar Peserta Didik


dilakukan dengan membandingkan pencapaian
hasil belajar Peserta Didik dengan kriteria
ketercapaian tujuan pembelajaran.
KKTP
Dari asesmen awal ke
KKTP
ttps://youtu.be/ONAMm4z-wuY
Penyusunan KKTP
(1) menggunakan deskripsi sehingga apabila peserta didik
tidak mencapai kriteria tersebut maka dianggap belum
mencapai tujuan pembelajaran,
(2) menggunakan rubrik yang dapat mengidentifikasi sejauh
mana peserta didik mencapai tujuan pembelajaran,
(3) menggunakan skala atau interval nilai, atau pendekatan
lainnya sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan pendidik dalam
mengembangkannya.
Penggunaan KKTP dalam Pembelajaran

- Susun kriterianya
- Lakukan asesmen diagnostik
- Petakan target pencapaian dr masing
masing siswa sesuai hasil asesmen
diagnostik

Anda mungkin juga menyukai