Anda di halaman 1dari 16

TUGAS

EVALUASI PEMBELAJARAN

MENGELOLA PEMBELAJARAN SECARA EFEKTIF

Oleh :

JENI BETRI YANTI


BP. 1201 203 048

Dosen Pembimbing
Dr. NILA KESUMAWATI, M.Pd

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
YAYASAN PEMBINAAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN
SOLOK NAN INDAH (YP3SNI)
1436 H / 2015 M
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan berbasis kompetensi menekankan pada kemampuan yang
harus dimiliki oleh lulusan suatu jenjang pendidikan. Kompetensi yang sering
disebut dengan standar kompetensi adalah kemampuan yang secara umum
harus dikuasai oleh lulusan, kompetensi tersebut merupakan kebulatan
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang didemonstrasikan, ditunjukan atau
ditampilkan oleh siswa sebagai hasil belajar, aspek lain yang juga tidak boleh
dilupakan oleh pelaku pendidikan yaitu: kecakapan hidup yang dimiliki oleh
siswa yang merupakan suatu pengalaman belajar siswa .
Perubahan kurikulum menjadi kurikulum berbasis kompetensi
sudah barang tentu akan membawa konsekwensi pwrlu adanya perubahan
dalam pelaksanaan proses belajar mengajar maupun dalam mengevaluasi hasil
pembelajarannya. Sehubungan dengan hal itu, perlu disusun buku-buku
petunjuk pelaksanaan secara jelas bagi para pelaku pendidikan dalam
merencanakan, mengorganisasikan dan menilai proses belajar mengajar agar
dapat mencapai kompetensi sebagaimana yang tertuang dalam kurikulum.

B. Rumusan Masalah
Mengingat sangat kompleksnya masalah yang akan dibahas maka
dalam hal ini perlu diketahui hal-hal sebagai berikut :
1. Prinsip-prinsip apa yang akan dipakai dalam mengelola pembelajaran?
2. Pemberian pembelajaran yang bagaimanakah yang akan diberikan kepada
siswa?
3. Pemberian kecakapan apakah yang akan di berikan kepada siswa?
4. Bagaimanakah cara mengelola pembelajaran yang efektif itu?

C. Tujuan Penulisan
1. Ingin mengetahui prinsip-prinsip apa saja yang akan dipakai dalam
mengelola pembelajaran.
2. Ingin mengetahui pengalaman belajar yang begaimanakah yang akan
diberikan kepada siswa.
3. Ingin mengetahui pemberian pengembangan kepada hidup apakah yang
akan di berikan kepada siswa.
4. Ingin mengetahui bagaimanakah cara mengelola pembelajaran secara
efektif itu.
BAB II
MENGELOLA PEMBELAJARAN SECARA EFEKTIF

A. Pengertian Pengelolaan Pembelajaran


Dalam struktur berbasis kompetensi tingkat satuan pendidikan,
kegiatan merupakan salah satu komponen yang harus ada, selain kurikulum
dan hasil belajar penilaian ber basis kelas dan pengelolaan kurikulum berbasis
madrasah, kegiatan pengeolaan pembelajaran merupakan gagasan-gagasan
pokok tentang kegiatan pembelajaran yang akan dijadikan sebagai pedoman
untuk tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ditetapkan
serta memuat gagasan-gagasan pedagogis dan andra gogis untukmengelola
pembelajaran agar berjalan secara efektif dan efisien
Karena itu dalam makalah ini, akan dimuat perinsip-perinsip pokok
dalam kegiatan pembelajaran penyediaan pengalaman belajar,
mengembangkan keterampilan hidup (Life Skill), siswa pengelolaan kelas,
pegelolaan siswa, pengelolaan pembelajaran, pengelolaan isi atau materi
pembelajaran dan pengelolaan sumber belajar.

B. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Pembelajaran


Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan oleh siswa dalam rangka
membangun makna atau pemahaman karenanya dalam pembelajaran guru
perlu memberikan motivasi kepada siswa untuk menggunakan potensi dan
otoritas yang dimiliknya, untuk membangun suatu gugusan, pencapaian
keberhasilan belajar tidak hanya menjadi tanggungjawab siswa, tetapi guru
ikut bertanggungjawab untuk menciptakan motivasi yang mendorong prakarsa
motivasi siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan sepanjang hayat, oleh
karena itu, dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran, guru harus
memperhatikan beberapa prinsi, kegiatan pembelajaran sebagai berikut:
1. Berpusat pada siswa
Setiap siswa pada dasarnya berbeda, dan telah ada dalam dirinya
minat (Interest) kemampuan (Ability), kesenagan (Preference),
pengalaman (Experience), dan cara belajar (Learning Style) yang beda
antara siswa yang satu dengan yang lainnya.
2. Pembalikan makna belajar
Dalam konsep tradisional belajar hanyalah diartikan penerimaan
informasi oleh peserta didik dan sumber belajar dalam hal ini guru, dalam
kurikulum berbasis kompetensi makna belajar tersebut harus dibalik
dimana belajar diartikan merupakan proses aktivasi dan kegiatan siswa
dalam membangun pengetsahuan dan pemahaman terhadap informasi atau
pengalaman.
3. Belajar dengan melakukan
Pada hakikatnya dalam kegiatan belajar siswa melakukan aktivitas-
aktivitas. Aktivitas siswa akan sangat ideal bila dilakukan dalam kegiatan
nyata yang melibatkan dirinya, terutama untuk mencari dan menemukan,
serta mempraktekannya sendiri.
4. Mengembngakan kemampuan sosilal kognitip dan emosional
Dalam kegaiatan pemelajar siswa siswa harus dikondisikan dalam
suasana interaksi dengan orang lain seperti antara siswa dengan guru.
5. Mengembangkan keingintahuan dan fitrah bertahun
Manusia terlahir memiliki rasa ingin tahu dan imajinasi yang
dimiliki siswa merupakan modal dasar untuk bersikap peka, kritis,
mandiri, dan kreatif.
6. Mengembangkan pemecahan masalah
Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang akan dihadapkan kepada
berbagai permasalahan yang harus dipecahkan.
7. Mengembangkan kreatifitas siswa
Siswa memiliki potensi yang ber berbeda perbedaan itu terlihat
dalam pola pikir daya imajinasi fantasi dan hasil karyanya karena itu,
kegiatan pembelajaran perlu dipilih dan dirancang agar memberikan
kesempatan dan kegiatan kreasi secara berkesinambungan dalam rangka
mengembngakan kreatifitas siswa.
8. Mengembangkan kemampuan menggunakan ilmu pengetahuan dan
teknologi
Ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan dan
penyempurnaan. Agar ilmu pengetahuan dan teknologi yang diproduksi
manusia dapat dimanfaatkan oleh manusia pada umumnya serta siswa
pada khususnya. Siswa perlu mengenal dan mampu menggunakan ilmu
pengetahuan dan teknologi sejak dini serta tidak gagap terhadap
perkembangan ilmu dan teknologi.
9. Menumbuhkan kesadaran sebagai warga Negara yang baik
dalam kegiatan pembelajaran siswa perlu diberikan wawasan nilai-
nilai sosial kemasyarakatan, patriotisme dan semangat cinta tanah air yang
dapat membekali siswa agar menjadi warga Negara yang bertanggung
jawab serta memiliki semangat nasionalisme dan kebangsaan.
10. Belajar sepanjang hayat
Belajar sepanjang hayat sangat diperlukan karena dunia pada
dasarnya terus mengalami perkembangan dan penyempurnaan terutama
dunia ilmu pengetahuan dan teknologi yang menuntut manusia untuk
belajar dan terus belajar agar dapat mengerti dan memahami serta
menguasainya.
11. Perpaduan kemandirian dan kerjasama
Kompetisi yang sehat, kerjasama dan solidaritas perlu
dikembangkan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran dengan pemberian
tugas-tugas individu untuk menumbuhkan kemandirian dan semangat
kompetensi maupun tugas kelompok untuk menumbuhkan kerjasama dan
solidaritas.

C. Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran


Guru merupakan kunci keberhasilan sebuah lembaga pendidikan. Guru
merupakan sales agent dari lembaga pendidikan. Baik dan buruknya perilaku
atau cara mengajar guru akan sangat mempengaruhi citra lembaga pendidikan.
Oleh karena itu sumber daya guru harus dikembangkan baik melalui
pendidikan dan pelatihan atau kegiatan-kegiatan lainya agar kemampuan
profesionalnya meningkat.
Hakikat guru pada umumnya berhubungan dengan pengembangan
sumber daya manusia yang pada akhirnya akan menentukan kelestarian dan
kejayaan kahidupan bangsa. Dengan kata lain bahwa guru mempunyai tugas
membangun dasar-dasar dari corak kehidupan manusia pada masa yang akan
datang.
Dalam proses pendidikan, pada dasarnya guru mempunyai tugas
“mendidik dan mengajar” peserta didik agar dapat menjadi manusia yang
dapat melaksanakan tugas dalam menjalani kehidupanya yang selaras dalam
kodratnya sebagai manusia yang baik, dalam kaitan hubunganya dengan
manusia lainya maupun dengan tuhan. Tugas mendidik guru berkaitan dengan
transformasi nilai-nilai dan pembentukan pribadi. Sedangkan tugas mengajar
berkaitan dengan transformasi pengetahuan dan ketrampilan kepada peserta
didik. Akan tetapi bagi guru dalam kelas, tugas mendidik dan mengajar
merupakan tugas terpadu dan saling berkaitan.
Untuk itu guru haruslah mempunyai ketrampilan dalam hal pengolahan
dan perencanaan pembelajaranyang baik. Mulai dari perencanaan pengajaran,
metode yang digunakan sampai dengan bagaimana evaluasi yang akan di
gunakan dengan jelas. Ketrampilan yang disebut dengan ketrampilan mengajar
tersebut merupakan salah satu jenis ketrampilan yang harus dikuasai oleh
guru.
Ada beberapa jenis keterampilan yang harus dimiliki oleh guru dari
Wingkel yang dikutip Hamzah B. Uno antara lain:
1. Keterampilan memberi penguatan
Keterampilan ini adalah keterampilan yang bertujuan untuk memberikan
dorongan, tanggapan bagi siswa agar dalam mengikuti pelajaran merasa
dihormati dan diperhatikan.
2. Keterampilan bertanya
Keterampilan ini bertujuan untuk merangsang kemampuan berfikir siswa,
meningkatkan kemampuan berfikir siswa dan membantu dalam mencapai
tujuan pelajaran yang dirumuskan.
3. Keterampilan menjelaskan
Beberapa alasan mengapa keterampilan menjelaskan tersebut perlu
dikuasai. Pertama bahwa pada umumnya informasi didalam kelas adalah
didominasi oleh guru. Untuk itu evektifitas pembicaraan perlu
ditingkatkan. Kedua, penjelasan yang diberikan oleh guru jelas menurut
guru akan tetapi seringkali tidak jelas bagi siswa
4. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran.
Kegiatan ini adalah dimaksudkan untuk menciptakan kondisi mental dan
perhatian siswa agar terpusat pada apa yang akan dipelajari. Serta
menjelaskan keseluruhan pelajaran yang telah dipelajari siswa pada akhir
proses pembelajaran. Dan mengetahui hubungan antara pengalaman yang
dikuasai dengan hal baru yang telah ia dapatkan.

Dari penjelasan tersebut maka guru harus mempunyai beberapa


kompetensi seperti yang tertuang dalam UU Nomor 14 tahun 2005 tentang
guru dan dosen pada pasal 10 undang-undang tersebut disebutkan bahwa
kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, kompetensi
professional dan kompetensi social.
1. Kemampuan pedagogik
Adalah kemampuan mengelola pembelajar. Mencakup konsep kesiapan
mengajar yang ditunjukan oleh penguasaan pengetahuan dan keterampilan
mengajar.
2. Kepribadian
Adalah kemampuan yang dimiliki oleh guru seebagai kemampuan yang
stabil, dewasa, arif, menjadi teladan. guru sebagai teladan yang baik
tentunya akan dapat merubah perilaku siswa.
3. Professional
Kemampuan penguasaan meteri pelajaran secara luas dan mendalam, serta
metode dan tekhnik yang baik yang sesuai dan mudah dipelajari oleh
murid, mudah ditangkap dan dan tidak menimbulkan kesulitan dan
keraguan
4. Kompetensi sosial
Kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sekolah dan luar sekolah. Berusaha mengembangkan
komunikasi dengan orang tua siswa, sehingga terjalin komunikasi yang
baik antara pihak sekolah dengan masyarakat pada umumnya.
5. Perencanaan Pengajaran Dalam Pembelajaran
Perbaikan kualitas pembelajaran haruslah diawali dengan perbaikan desain
pembelajaran. Perencanan pembelajaran dapatlah dijadikan titik awal dari
upaya perbaikan mutu pembelajaran.

Perencanaan adalah proses pemanfaatan dan penetapan sumber daya


secara terpadu yang diharapkan dapat menunjang kegiatan-kegiatan dan
upaya-upaya yang akan dilaksanakansecara efisien dan efektif dalam
mencapai tujuan. Dalam konteks pembelajaran perencanaan ini dapat diartikan
sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pengajaran,
penggunaan pendekatan atau metode pengajaran, dalam suatu alokasi waktu
yang akan dilaksanakan pada masa satu semester yang akan datang untuk
mencapai tujuan yang ditentukan. Proses pembelajaran bisa disebut interaksi
edukatif yang sadar akan tujuan. Artinya adalah interaksi yang telah
direncanakan untuk suatu tujuan tertentu. Setidaknya tercapainya tujuan
intruksional atau tujuan pembelajaran yang dirumuskan dalam satuan
pelajaran.
Proses pembentukan setiap rencana pembelajaran yang baik mulai
dengan tujuan pembelajaran yang dirumuskan dalam satuan mata pelajaran.
Kegiatan belajar yang berlangsung disekolah bersifat formal, disengaja,
direncanakan, dengan bimbingan guru, dan bantuan pendidik lainya. Apa yang
hendak dicapai dan dikuasai oleh siswa dituangkan dalam kegiatan belajar,
dipersiapkan bahan apa yang harus dipelajari, disesuaikan juga metode
pembelajaran yang sesuai agar siswa dapat mempelajarinya dengan baik dan
melakukan evaluasi agar mengetahui kemampuan belajar siswa. Persiapan ini
harus direncanakan secara seksama oleh guru mengacu pada kurikulum mata
pelajaran.

D. Pemberian pengalaman belajar kepada siswa untuk materi pelajaran


yang memerlukan
Prasarat tertentu serta pendekatan dan penyajian secara spiral (mudah
ke sukar, konkrit ke abstrak serta dekat ke jauh). Pemberian pengalaman
belajar kepada siswa mengacu kepada empat pilar pendidikan yang
dikembangkan badan PBB UNESCO yaitu :
1. Belajar untuk mengetahui (learning to know)
2. Belajar untuk melakuka (learning to do)
3. Belajar untuk diri sendiri (learning to be)
4. Belajar untuk hidup bersama/kebersamaan (learning to live together)

Menurut pusat kurikulum balitbang Depdiknas ragam pengalaman


belajar yang dapat diberikan kepada siswa meliputi :
1. Pengalaman mental
2. Pengalaman fisik
3. Pengalaman sosial

Selanjutnya pusat kurikulum Balitbang Depdiknas mengklasifikasikan


pengalaman belajar dari sudut kekongkritan sudut keabstrakan ke dalam :
1. Situasi nyata
2. Situasi buatan
3. Audio visual
4. Visualisasi verbal
5. Audio verbal
E. Perkembangan Kecakapan Hidup (Life Skill)
Pemberian dan pengembangan life skill yang diberikan kepada siswa
bertujuan untuk:
1. Memfungsikan pendidika sesuai fitrahnya yaitu mengembangkan fitrah
manusiawi peserta didik yang akan memegang peran penting di masa yang
akan datang.
2. Memberi peluang kepada lembaga pelaksana pendidikan agar dapat
mengembangkan pembelajaran secara feksibel
3. Memberi bekal kepada tamatan dengan kecakapan hidup yang dibutuhkan,
agar kelak mampu menghadapi dan memecahkan permasalahan hidup
serta kehidupan.

Adapun pemberian dan pengembangan life skill kepada siswa sangat


diperlukan karena berbagai alas an sebagai berikut :
1. Untuk sukses dalam kehidupannya siswa harus deibekali dengan
keterampilan-keterampilan hidup seperti :
a. Disiplin
b. Jujur
c. Amarah
d. Cerdas
e. Sehat dan bugar
f. Pekerja keras
g. Pandai mencari dan memanfaatkan peluang
h. Mampu bekerjasama dengan orang lain
2. Dengan keterampilan hidup yang diberikan di sekolah diharapkan adanya
kesesuaian antara keterampilan-keterampilan hidup yang telah diberikan
dengan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan anak setelah
menyelesaikan suatu jenjang pendidikan

Secara umum kecakapan hidup dibedakan menjadi dua, yaitu :


1. Kecakapan hidup umum (general life skill), meliputi :
a. Kesadaran diri
b. Kecakapan berfikir
c. Kecakapan komunikasi
d. Kecakapan kerjasama
2. Kecakapan hidup khusus (specific life skill)
a. Kecakapan akademik (berfikir ilmiah). Adapun yang termasuk
kemampuan berfikir ilmiah adalah :
1) Identifikasi variabel
2) Merumuskan hipotesis
3) Melaksanakan penelitian
b. Kecakapan vokasional adalah :
1) Kecakapan memanfaatkan teknologi
2) Mengelola sumber daya
3) Bekerja sama dengan orang lain
4) Memanfaatkan informasi
5) Menglola system
6) Berwira usaha
7) Kecakapan kejuruan
8) Memilih dan mengembangkan karir
9) Menjaga keharmonisan dengan lingkungan

F. Mengelola Pembelajaran Secara Efektif


1. Pengelolaan kelas/tempat belajar
Pengelolaan kelas merupakan upaya mendayagunakan potensi
kelas dengan cara melakukan seleksi terhadap penggunaan alat-alat yang
tepat terhadap problem dan situasi kelas, pengelolaan kelas seperti :
a. Pengelolaan meja dan kursi
1) Aksesibilitas Yaitu Kemudahan siswa untuk menjangkau alat atau
sumber belajar lainnya.
2) Mobilitas : Yaitu kemudahan siswa maupun guru untuk bergerak
dari satu bagian kebagian lain dalam kelas.
3) Interaksi Yaitu : Memudahkan terjadinya Interaksi dalam proses
pembelajaran.
4) Variasi kerja siswa Yaitu : Memungkinkan siswa dapat bekerja
secara perorangan
b. Pengelolaan alat-alat Pengajaran.
1) Perpustakaan Kelas
2) Alat-alat Peragu
3) Papan Tulis dan
4) Papan Presensi Siswa.
c. Penataan keindahan dan kebersihan kelas
1) Hiasan dinding
2) Penempatan lemari buku
3) Pemeliharaan kebersihan diatur secara bergiliran/system piket
d. Ventilasi dan tata cahaya
Untuk ventilasi sebaiknya berada disisi kiri maupun kanan
ruangan dan bila perlu digunakan lampu listrik dengan kekuatan watt
yang dibutuhkan
e. Pajangan kelas
Pajangan kelas hasil karya siswa harus dipilih secara selektif,
disesuaikan dengan nilai estetika serta kebermanfaatan

2. Pengelolaan siswa
Pengelolaan siswa dalam suatu kelas dapat dilakukan secara
perorangan, berpasangan, kelompok atau klasikal disesuaikan dengan jenis
kegiatan

3. Pengelolaan kegiatan pembelajaran


Ada tiga hal utama yang harus diperhatikan/dilakukan guru dalam
pengelolaan kegiatan pembelajaran yang meliputi :
a. Penyediaan pertanyaan yang mendorong siswa berfikir
b. Penyediaan umpan balik yang bermakna
c. Penyediaan program penilaian yang mendorong siswa melakukan
unjuk kerja

4. Pengelolaan isi/materi pembelajaran


Pengelolaan atau materi pelajaran yang dilakukan oleh guru harus
disiapkan dan direncanakan dalam silabus dan system penilaian yang
dibuat oleh guru.

5. Pengelolaan sumber belajar


Sumber belajar adalah sumber-sumber yang dapat digunakan
secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan siswa lain untuk
memudahkan system belajar.
Sumber belajar antara lain :
a. Sumber daya manusia yaitu guru, kepala sekolah dan tenaga pendidik
lainnya.
b. Sumber belajar secara fisik adalah perpustakaan, labolatorium serta
media cetak dan media elektronik.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan oleh siswa dalam rangka
membangun makna atau pemahaman karenanya dalam pembelajaran guru
perlu memberikan motivasi kepada siswa untuk menggunakan potensi dan
otoritas yang dimiliknya, untuk membangun suatu gugusan, pencapaian
keberhasilan belajar tidak hanya menjadi tanggungjawab siswa. Dalam konsep
tradisional belajar hanyalah diartikan penerimaan informasi oleh peserta didik
dan sumber belajar dalam hal ini guru, dalam kurikulum berbasis kompetensi
makna belajar tersebut harus dibalik dimana belajar diartikan merupakan
proses aktivasi dan kegiatan siswa dalam membangun pengetsahuan dan
pemahaman terhadap informasi atau pengalaman.

B. Saran
Makalah ini mungkin sangat jauh dari kata sempurna. Untuk itu
penulis selalu mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian, agar
menjadi masukan dan perbaikan bagi penulis sehingga kedepannya makalah
ini menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Darwyansyah, drs. M.Pd, Dkk, Perencanaan system pengajaran PAI, Jakarta,


2006, Faza Media

Departemen Pendidikan Nasional, Pedoman Implementasi, “Kecakapan hidup


dalam kurikulum 2004 di sekolah menengah pertama, Jakarta, 2005,
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Departemen pendidikan Nasional, Perencanaan Pembelajaran, Jakarta, 2003,


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan menengah, Direktorat Tenaga
kependidikan

Roestiyah, Dra. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, 1998, PT Rineka Cipta

Syaiful Sagala, Kosep Dan Makna pembelajaran, (Bandung : Alfabeta 2008), 61

Anda mungkin juga menyukai