Anda di halaman 1dari 32

MODUL 5

Tugas Guru Sebagai Pendidik



Nama Kelompok 4
Disusun oleh :

Alvindra Abdi 857306331


Anna Fitriana 857307358
Dina Nursyamsiyah 857306173
Elah Nurliah 857305609
Ratih Christinawati 857306507
Repaldi Yanuar 857307025
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan sesuatu yang tidak bisa
dipisahkan dengan kehidupan manusia. Tidak ada
manusia yang dapat hidup sejahtera moriil maupun
materiil tanpa pendidikan.Apapun profesi
seseorang pendidikanlah yang mengantarkannya
pada puncak keberhasilan yang diraihnya.
Guru merupakan unsur utama dalam
keseluruhan proses pendidikan .
KB 1
Tugas Guru sebagai Pendidik
A. Hakikat Guru sebagai Pendidik
1. Latar Belakang
Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam
membangun peradaban,yakni hasil karya manusia dalam
berbagai bentuk seperti ilmu pengetahuan, tekhnologi dan
sains demi terwujudnya kesejahteraan manusia.
Guru merupakan pemeran utama berlangsungnya proses
pendidikan.Tidak ada hal yang dapat menggantikan posisi
guru meskipun dengan peralatan teknologi yang sangat
canggih.
2.Eksistensi guru sebagai Pendidik
Pendidikan merupakan unsur insani yang fundamental bagi
kehidupan manusia untuk mengantarkannya mencapai peradaban.
Profesi guru disebut sebagai pendidik.Guru adalah orang yang
patut digugu dan ditiru,demikian kata sebuah pepatah.Guru
adalah seorang figur yang mulia dan dimuliakan banyak
orang.Keberadaan guru ditengah-tengah kehidupan masyarakat
sangat penting karena tanpa adanya guru tidak ada yang ditiru
dan diteladani.
Sebagai pendidik guru harus berpegang teguh pada prinsip :
ing ngarso sung tulodo,ing madya Mangun Karso,Tut Wuri
Handayani.
3. Tugas Guru sebagai pendidik
Jenis-jenis tugas guru sebagai pendidik :
1. Guru harus menempatkan dirinya sebagai teladan bagi
siswanya.
2. Guru harus mengenal siswanya.
3. Guru harus mengetahui penanaman-penanaman nilai dan
menggunakan metode tersebut.
4. Guru harus memiliki pengetahuan yang luas tentang tujuan
pendidikan.
5. Guru harus memiliki pengetahuan yang luas tentang materi
yang akan diajarkan.
b.tugas guru sebagai pendidik
1. Guru harus mampu mendidik dan membimbing
peserta didik untuk dapat melakukan adaptasi
terhadap berbagai tantangan kehidupan.
2. Guru merupakan agen pembaruan ,pendukung ,dan
pembimbing peserta didiknya dalam menanamkan
nilai-nilai budaya yang berkembang di masyarakat.
3. Seorang guru selalu berusaha memperbaiki dan
memperbarui model-model atau cara kerjanya
sesuai tuntutan zaman.
4.kewajiban guru sebagai pendidik
➡️Menciptakan suasana pendidikan yang
bermakna,menyenangkan,kreatif,dinamis,dan dialogis.

➡️Mempunyai komitmen secara profesional untuk


meningkatkan mutu pendidikan.

➡️Memberi teladan dan menjaga nama baik


lembaga,profesi,dan kedudukan sesuai dengan
kepercayaan yang diberikan kepadanya.
5.Faktor-faktor yang perlu diperhatikan
Guru sebagai Pendidik
a. Guru harus menempatkan dirinya sebagai teladan bagi peserta
didiknya.
b. Guru seyogyanya mengenal peserta didiknya bukan hanya mengenai
kebutuhan mereka tetapi juga kemampuan,cara belajar dan gaya
belajar mereka.
c. Guru seyogyanya mengetahui media dan metode penanaman nilai
untuk peserta didiknya.
d. Guru harus memiliki pengetahuan yang luas tentang tujuan
pendidikan.
e. Guru harus memiliki pengetahuan yang luas tentang materi yang
akan diajarkan.i
f. Guru seyogyanya memiliki bekal sebagai ilmu keguruan sebagai dasar
disertai pula dengan seperangkat latihan keterampilan.
6. Kompetensi yang harus dimiliki Guru
sebagai Pendidik

• Kompetensi pedagogis
• Kompetensi profesional
• Kompetensi pribadi
• Kompetensi sosial
Kesimpulan Kb 1
Guru merupakan unsur utama dalam keseluruhan proses
pendidikan.Tanpa guru pendidikan hanya akan menjadi
slogan muluk karena segala bentuk kebijakan dan program
pada akhirnya akan ditentukan oleh kinerja pihak yang ada
digaris tetdepan yaitu guru.
Adapun tugas guru sebagai pengajar berarti meneruskan
dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
kepada peserta didik.
Pada saat mengajar guru melakukan transfer ilmu
sekaligus mendidik peserta didik agar melakukan proses
belajar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
KB 2
Karakteristik Peserta Didik
Karakteristik
Pius Partanto & Dahlan, 1994
Mh. Uzer Usman, 1989

Peserta Didik
Saiful Bahri Djamarah, 2000
Hakikat Karakteristik
Peserta Didik
Pengertian Karakteristik Peserta Didik

Karakteristik dan gaya hidup setiap peserta didik


serta nilai-nilai yang berkembang pada diri
mereka secara teratur sehingga tingkah laku
mereka menjadi konsisten dan mudah
diperhatikan
Jenis-jenis Karakteristik Peserta Didik

Psikologis
Fisiologis
• Bakat atau talenta
• Minat
• Kondisi fisik • Intelegensi
• panca indera • Motivasi
• Kemampuan kognitif
Purwanto (1995:107)
3. Karakteristik yang Dominan pada Peserta
Didik

a. Karakteristik Fisik
b. Karakteristik Psikologis
c. Karakteristik Intelegensi
d. Karakteristik Bakat
e. Karakteristik Lainnya
4. Keragaman Karakteristik Peserta Didik dan
Implementasi Tugas Guru dalam Pembelajaran
• Kualitas karakteristik siswa berbeda antara peserta didik satu
dan lainnya. Sehingga berpengaruh pada proses dan hasil
pembelajaran.
• Dick, et al: Keberhasilan siswa pengaruh dari kemampuan guru
• Munandir: Guru harus mampu mengakomodasi perbedaan
karakteristik siswa.
• Slameto: Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa
yaitu faktor internal dan factor ekstern
Beberapa Hal yang Dapat Dilakukan Guru dalam
Menghadapi Perbedaan Karakteristik Peserta Didik
A. Perbedaan karakteristik fisik
1. Menyampaikan informasi dan memberikan keteladanan tentang pentingnya
menjaga kesehatan
2. Guru berkoordinasi dengan pihak pengelola sekolah agar semua warga
sekolah bersama-sama menjaga kesehatan secara preventif stsu kuratif.

B. Perbedaan karakteristik psikologis


3. Faktor motivasi mempunyai peranan penting dalam belajar. Implikasinya,
guru harus memberikan motivasi yang tepat kepada peserta didik.
4. Faktor minat dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran.
5. Faktor bakat memudahkan siswa untuk memahami materi.
6. Faktor rasa percaya diri berkaitan erat dengan keberhasilan belajar siswa.
7. Faktor kecerdasan: Semakin tinggi tingkat intelegensi seorang siswa, semakin
besar keberhasilan siswa dalam belajar.
8. Karakteristik lain: sarana dan prasarana
Hal yang dapat dilakukan guru untuk mengakomodasi
keragaman karakteristik peserta didik

1. Mengelola kelas dengan interaksi yang bersifat dialogis


2. Mengatur peralatan kelas dengan variatif
3. Penggunaan konsep belajar tuntas
4. Program perbaikan nutrisi, pembelajran kontekstual, dan remedial
5. Cara mengenal karakteristik peserta didik
KB 3
Tugas Guru Sebagai Pembimbing
A.HAKIKAT GURU SEBAGAI PEMBIMBING
Kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah, munurut SKB Mendikbud dan
Kepala BAKN adalah tugas fungsional guru, yakni guru pembimbing.
1. Pengertian Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan kepada individu serta sistematis
dan berkelanjutan sehingga ia mampu memahami dan menerima diri dan lingkungannya,
mengarahkan diri, serta menyesuaikan diri secara positif dan konstruktif terhadap
tuntunan norma kehidupan demi pengembangan potensi dirinya secara optional.
Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara guru
dan peserta didik
2. Hubungan antara Bimbingan dan Konseling
Melalui bimbungan da konseling, peserta didik dibantu untuk mengenal diri dan
lingkungannya sehingga ia dapat mengarahkan dan menyesuaikan dirinya secara positif
dan konstruktif demi pengembangan potensi dirinya secara optional
3. Tujuan Bimbingan dan Konseling
a. Tujuan umum bimbingan dan konseling di sekolah
Tujuan konseling secara umum adalah membantu individu mengembangkan diri secara
optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya sesuai latar
belakang serta sesuai dengan tuntutan positif dari lingkungannya.
b. Tujuan khusus bimbingan konseling di sekolah
Bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik agar mereka dapat menjadi
insan yang berguna dalam kehidupan, memeliki wawasan, pandangan, interpretasi, pilihan,
penyesuaian, dan keterampilan yang tepat sesuai dengan tuntutan dirinya sendiri dan
lingkungannya.
4. Eksistensi Guru sebagai Pembimbing
Konteks tugas konselor berada dalam Kawasan pelayanan dan bertujuan mengembangkan
potensi dan memandirikan konseli dalam pengambilan keputusan dan pilihan untuk
mewujudkan kehidupan yang produktif, sejahtera, dan peduli kemaslahatan umum.
5. Tugas-Tugas Guru Pembimbing (Konselor)
a. Tugas guru pembibing
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, bahwa guru adalah
pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada prndidikan peserta
usia dini, jalur Pendidikan dasar, dan Pendidikan menengah.
Klasifikasi guru pembimbing di sekolah :
1) Guru pembimbing dalam proses pembelajaran
2) Guru pembimbing (konselor) peserta didik di sekolah
3) Gutu pembimbing di luar kelas
b. Tahapan-tahapan pelaksanaan tugas pokok guru pembimbing
1) Menyusun program bimbingan
2) Melaksanakan program bimbingan
3) Evaluasi pelaksanaan bimbingan
4) Analisis hasil pelaksanaan bimbingan
5) Tindak lanjut program bimbingan

B.UNSUR UTAMA TUGAS POKOK GURU PEMBIMBING


Unsur utama tugas pokok guru pembimbing :
1. bidang bimbingan (bidang pribadi, social, belajar, karier, kehidupan beragama, dan kehidupan
berkeluarga)
2. jenis pelayanan BK (layanan informasi, penempatan/penyaluran, konten, bimbingan kelompok,
konseling perorangan, konseling kelompok, mediasi, dan konsultasi)
3. jenis kegiatan pendukung (aplikasi instrument, himpunan data, kunjungan rumah,
konverensi kasus, alih tangan, dan tampilan keperpustakaan)
4. tahap pelaksanaan (perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, analisis, tindak lanjut)
5. jumlah siswa asuh yang ditanggungjawabi guru pembimbing minimal berjumlah 150 orang siswa
c. Pelaksanaan Beban Tugas
1. Pembagian Siswa Asuh di antara Guru Pembimbing
Pada SKB Mendikbud dan Kepala BAKN, secara jelas disebutkan hal berikut :
a. Ayat 3 : jumlah peserta didik yang harus dibimbing oleh seorangguru pembimbing
adalah 150 orang
b. Ayat 4 : kelebihan peserta didik bagi guru pembimbing yang dapat diberi angka
kredit adalah 75 orang yang berasal dari pelaksanaan program bimbingan dan konseling
c. Ayat 7 : guru pembimbing yang menjadi kepala sekolah wajib melaksanakan
bimbingan dan konseling terhadap 40 orang peserta didik
d. Ayat 9 : guru sebagaimana tersebut ayat 7 yang menjadi wakil kepala sekolah
wajib melaksanakan bimbingan dan konseling terhadap 75 orang peserta didik
2. Beban Kerja
UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 35, beban kerja guru
pembimbing dengan guru mata pelajaran pada dasarnya setara/sama, yaitu minimal 24
jam satu minggu, sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 adalah sekurang-kurangnya
24 jam tatap muka dan sebanyak-banyaknya 40 jam tatap muka dalam satu minggu.
3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
a. Di dalam jam pelajaran sekolah
1) Kegiatan tatap muka secara klasikal dengan peserta didik untuk
menyelenggarakan layanan informasi
2) Volome kegiatan tatap muka klasikal adalah dua jam per kelas per
minggu dan dilaksanakan terjadwal
3) Kegiatan tidak tatap muka dengan peserta didik untuk
menyelenggarakan layanan konsultasi
b. Di luar pelajaran sekolah
1) Kegiatan tatap muka dengan peserta didik untuk menyelenggarakan
layanan orientasi
2) Satu kali kegiatan layanan/pendukung konseling di luar kelas/di luar jam
pembelajaran ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran tatap muka di dalam kelas
3) Kegiatan pelayanan konseling di luar jam pembelajaran sekolah
madrasah maksimum 50% dari seluruh kegiatan pelayanan konseling.
KB 4
Pengembangan potensi peserta didik
Setiap individu mengalami pertumbuhan dan
perkembangan serta menjadikan nya memiliki ciri khas
tertentu. Istilah pertumbuhan berkaitan dengan fisik,
sedangkan istilah perkembangan berkaitan dengan
pisikis. Pertumbuhan di maksudkan untuk menunjukan
bertambah besar nya ukuran badan dan fungsi fisik yang
murni.Ada pun perkembangan menunjukan suatu proses
tertentu, yaitu proses yang menuju arah ke depan dan
tidak dapan di ulang kembali.
A. Pengembangan potensi peserta didik
1. Pengembangan potensi kognitif
Pengertian : proses pengembangan kognitif yaitu seseorang
akan berkaitan erat dengan perubahan perubahan pada
pemikiran, intelegensi, dan bahasa.
Menghafal sebuah cerita atau menjawab sebuah soal dalam
ujian dan memecahkan suatu teka teki silang adalah
gambaran mengenai aktivitas pengembangan kognitif.
Pengembangan kognitif dimaksudkan agar individu mampu
mengembangkan kemampuan, ingatan, daya nalar, dan
pemahaman nya terhadap simbol dan lain-lain.
2. Pengembangan potensi fisik
a. Pengertian pengembangan pote si fisik
Pengembangan potensi fisik peserta didik di bagi menjadi empat
periode utama. Dua periode di tandai dengan pertumbuhan yang
cepat, sedangkan dua periode lain nya di cirikan oleh
pertumbuhan yang lambat.

3. pengembangan potensi psikomotor


a. Manfaat pengembangan potensi psikomotor
Peningkatan potensi psikomotor dapat di lakukan melalui
pemberian latihan latihan. Peningkatan potensi psikomotor
sangat penting karena mempengaruhi kemampuan peserta didik
dalam menerima pelajara
4. Pengembangan potensi moral
a.peranan orang tua dan guru dalam pengembangan potensi moral.
Moral berasal dari bahasa latin yaitu mores , yang arti nya tata cara
kebiasaan dan adat. Moraltias merupakan kebiasaan yang
terbentuk dari standar sosial yang juga di pengaruhi oleh luar
individu.
b. Tahap-tahap pengembangan potensi moral anak di bagi
menjadi dua yaitu:
* Tahap moralitas heteronomo, yaitu anak mengetahui bahwa
peraturan yang di buat oleh orang dewasa itu merupakan batasan
batasan dalam berperilaku.
* Tahap moralitas otonomi, yaitu anak mulai sadar bahwa
peraturan dan hukum di buat manusia memiliki konsekuensi.
5. Pengembangan potensi emosional
a. Strategi pengembangan potensi emosional Pengembangan potensi emosional
pada anak identik dengan peningkatan kecerdasan emosi anak. Beberapa ahli
psikologi menyebutkan bahwa kecerdasan intelektual (IQ) bukan faktor utama
untuk menjamin kesuksesan hidup seseorang. Kecerdasan intelektual (IQ)
hanya menjadi penentu sekitar 20% bagi kesuksesan hidup seseorang.
Ada 8 strategi yaitu:
1. Self awareness atau di sebut dengan kepekaan terhadap diri sendiri
2. Decision making atau latihan membuat keputusan
3. Managing feeling (mengelola perasaan)
4. Self concept (konsep diri)
5. Handling stress (penanganan stress)
6. Communication (komunikasi)
7. Group dynamic atau dinamika kelompok
8. Conflict resolution atau pemecahan konflik
6. Pengembangan potensi sosial dan bahasa
a . Konsep pengembangan potensi sosial
> kemampuan sosial anak merupakan aspek yang
sangat di perlukan karena berkaitan erat dengan
keberhasilan anak dalam berinteraksi dengan lingukan
sosialnya.
b. Strategi pengembangan potensi sosial ada dua yaitu :
> Sosialisasi - agar anak dapat mencapai
perkembangan sosial yang matang
> Pembentukan kesadaran sosial
7. Konsep peningkatan potensi bahasa
Metode pengembangan potensi bahasa Bahasa
merupakan suatu sistem lambang yang di
pergunakan sebagai alat komunikasi oleh anggota
masyarakat yang bersifat arbitrer (manasuka) dan
manusiawi dalam rangka bekerja sama,
berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Bahasa
merupakan media komunikasi yang di pergunakan
setiap orang untuk dapat bersosialisasi dengan
orang lain
Penutup
Demikian Penjelasan Modul 5
Dari Kelompok 4 Atas Perhatiannya
Kami Ucapkan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai