Anda di halaman 1dari 23

Nama Kelompok 4
Disusun oleh :

Alvindra Abdi 857306331


Anna Fitriana 857307358
Dina Nursyamsiyah 857306173
Elah Nurliah 857305609
Ratih Christinawati 857306507
Repaldi Yanuar 857307025
PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD

MODUL 10
Alvindra Abdi

KEGIATAN BELAJAR 1

Pembelajaran Bahasa
Indonesia di SD
Alvindra Abdi

A. HAKIKAT PEMBELAJARAN
1. Pembelajaran menyebabkan tingkah laku, dengan kata lain, proses
belajar dapat diamati, bahwa setelah mengikuti pembelajaran,
seseorang dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat
dilakukannya.
2. Perubahan tingkah laku tersebut relatif permanen.
3. Perubahan tingkah laku tidak dapat begitu saja berubah menjadi
pengalaman walaupun potensi untuk itu telah dimiliki.
4. Perubahan tingkah laku disebabkan pengalaman/latihan praktis.
5. Pengalaman/latihan harus selalu ditajamkan, terutama pada
tanggapan yang memerlukan adanya penghargaan (reward)
Alvindra Abdi

B. PEMBELAJARAN BAHASA
Dalam pembelajaran Bahasa, khususnya pembelajaran Bahasa
Indonesia (BI) sebagai bahasa kedua (B2), salah satu segi yang
sering dinilai adalah strategi atau teknik,metode, dan
pendekatan pembelajaran yang digunakan. Hal ini dikarenakan
pembelajaran BI selama ini belum mencapai hasil yang
diinginkan, yaitu mampu berkomunikasi dengan baik dan benar
baik lisan maupun tulis sehingga semua pihak perlu memikirkan
bagaimana pembelajaran yang baik agar tujuan yang telah
ditetapkan dalam kurikulum dapat tercapai
Alvindra Abdi

C. PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD


Pembelajaran BI di SD diajarkan secara penuh sebagai mata pelajaran pokok
dengan menggunakan BI sebagai alat berinteraksi dalam PBM diberikan pada
kelaskelas tinggi, yaitu kelas III-VI, sedangkan di kelas rendah untuk daerah-
daerah tertentu masih digunakan bahasa daerah (BD) sebagai alat
berinteraksi dalam proses PBM di kelas.

Untuk kelas I dan II (kelas rendah), pembelajaran Bahasa Indonesia


menekankan aspek peningkatan kemampuan membaca dan menulis
permulaan, sedangkan untuk kelas III – VI (kelas tinggi) menekankan pada
peningkatan kemampuan berkomunikasi lisan dan tulis. Pelaksanaan
pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditentukan dalam
kurikulum
Alvindra Abdi

kompetensi yang telah ditentukan dalam kurikulum.


Standar kompetensi mata pelajaran BI bersumber pada hakikat
pembelajaran bahasa, yaitu belajar Bahasa adalah berkomunikasi dan
belajar sastra belajar menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaan.
Oelh karena itu, pembelajaran BI mengupayakan peningkatan
kemampuan siswa untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis serta
menghargai karya cipta bangsa Indonesia, Ruang lingkup standar
kompetensi mata pelajaran BI SD terdiri atas aspek mendengarkan
(menyimak lisan), berbicara, membaca, dan menulis
Alvindra Abdi

D. PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS MENYIMAK


1. Teori Menyimak
a. Hakikat menyimak
Menyimak sangat dekat maknanya dengan mendengarkan dan mendengar.
Mendengar artinya menangkap bunyi-bunyi bahasa tanpa unsur kesengajaan
dan tidak memahami betul apa yang didengar. Mendengarkan adalah
mendengar sesuatu dengan sungguh-sungguh karena ada yang menarik
perhatian dan dengan unsur kesengajaan. Menyimak merupakan kegiatan
untuk menerima pesan, gagasan, informasi, pikiran, perasaan, yang
disampaikan dengan bahasa lisan. Menyimak melibatkan unsur-unsur
kejiwaan.
Alvindra Abdi

b. Jenis-jenis menyimak
Tarigan (1983:22) membagi jenis menyimak menjadi dua macam, yakni:
1. Menyimak Ekstensif
Menyimak ekstensif adalah proses menyimak yang dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari, seperti mendengarkan siaran radio, televisi,
percakapan orang di pasar, dan sebagainya. Ada beberapa jenis kegiatan
menyimak ekstensif, antara lain:
a. Menyimak Sosial
b. Menyimak Sekunder
c. Menyimak Estetika
d. Menyimak Pasif
Alvindra Abdi
2. Menyimak Intensif
Menyimak intensif merupakan kegiatan menyimak yang dilakukan
dengansungguh-sungguh dan dengan tingkat konsentrasi yang tinggi
untukmemahami makna yang dikehendaki. Jenis menyimak ini lebih
banyak digunakan para pelajar dan mahasiswa. Jenis-jenis menyimak
intensif,antara lain:
a. Menyimak Kritis
b. Menyimak Konsentratif
c. Menyimak Eksploratif
d. Menyimak Kreatif
e. Menyimak Interogatif
f. Menyimak selektif
Alvindra Abdi

c. Unsur-unsur menyimak
1. Pembicara
Pembicara adalah orang yang menyampaikan pesan yang berupa
informasi yang dibutuhkan oleh penyimak.
2. Penyimak
Penyimak yang baik adalah penyimak yang memiliki pengetahuan dan
pengalaman yang banyak dan luas.
3. Bahan simakan
Bahan simakan merupakan unsur terpenting dalam komunikasi lisan,
terutama dalam menyimak.
4. Bahasa lisan
Bahasa lisan merupakan media yang dipakai untuk menyimak
Alvindra Abdi

d. Teknik menyimak efektif


1. Menyimak dengan berkonsentrasi
2. Menelaah materi simakan
3. Menyimak dengan kritis
e. Teknik peningkatan daya simak
4. Teknik Loci (Loci System)
5. Teknik Penggabungan
6. Teknik Fonetik
7. Teknik Akronim
8. Teknik Pengelompokan Kategorial
9. Teknik Pemenggalan
Alvindra Abdi

2. Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak


a. Tujuan pembelajaran menyimak di Sekolah Dasar
b. Tujuan pembelajaran menyimak di SD
c. Tujuan pembelajaran menyimak di SD kelas rendah
d. Tujuan pembelajaran menyimak di SD kelas tinggi
DISKUSI
Bagaimana mengajarkan menyimak dikelas 3
SD?
A. Materi atau Bahan yang Sesuai
untuk Kegiatan Menyimak

Bahan menyimak dapat dari semu


pembelajaran. Bahan bisa diambilkan
dari bahan membaca,bahan
berbicara,bahan menulis,dan juga
bahan kesastraan. Bahan bahan
tersebut jika bentuk tulisan tinggal
mengalihkan dalam bentuk lisan.

Elah Nurliah
1. Keluasan Bahan Ajar

Bahan ajar menyimak dapat diambil dari


berbagai sumber seperti
ceramah,khotbah,percakapan sehari-
hari,pidato,rekaman,siaran
radio,televisi,artikel majalah,koran,buku-
buku ilmiah,prosa,puisi,drama, dan
sebagainya.

Elah Nurliah
2. Keterbatasan Waktu
Pembelajaran menyimak telah diatur dalam
kurikulum sehingga waktu yang tersedia sangat
terbatas. Untuk itu dalam pembelajaran guru
dituntut agar dapat menyesuaikan waktu yang
tersedia dengan bahan yang akan diajrkan

3. Perbedaan karakter pembelajar


Perbedaan karakter pembelajar ditentukan oleh
berbagai factor antara lain
minat,bakat,intelegensi,dan sikapnya,
Elah Nurliah
4. Perkembangan Ilmu
Pengetahuan,Tekhnologi dan Seni

Pada dasarnya bahan pembelajaran


menyimak harus menyesuaikan diri dengan
perkembangan ilmu
pengetahuan,tekhnologi,dan seni yang
sedang berkembang dan yang dimiliki oleh
masyarakat.

Elah Nurliah
B. Metode Atau Tekhnik Pembelajaran Menyimak

1. Simak –tulis 3. Simak –cerita


2. Simak –terka
Tekhnik simak Tekhnik ini
salin dapat Untuk biasanya
digunakan untuk melaksanakan digunakan untuk
melatih siswa pembelajaran kelas rendah dan
menulis yang dengan tekhnik tinggi. Pada kelas
disimak/didengar simak terka guru rendah cerita
nya atau sering mempersiapkan yang digunakan
disebut deskripsi suatu cerita pendek
dikte/imla. benda tanpa dan
menyebut sederhana,sedan
Namanya. gkan kelas tinggi
bisa cerita jaka
tingkir dan
sebagainya.

Elah Nurliah
Beberapa tekhnik Pembelajaran Menyimak yang sesuai dan
dapat dilakukan di SD (Sutari dkk.,1997:122)

a. Simak – ulang ucap


b. Simak – tulis
c. Simak – terka
d. Simak – cerita
e. Simak – jawab
f. Simak – baca
g. Simak – rangkum
h. Simak – lengkapi
i. Simak – kerjakan
j. Simak – lakukan
k. Simak – bisik berantai
l. Simak – sanggah
m. Simak – temukan benda/objek

Elah Nurliah
C. Menyusun Model Perencanaan
Pembelajaran BI dengan Fokus Menyimak

Contoh (salah satu Alternatif )


Model Pembelajaran Menyimak di Sd untuk Kelas Rendah

Mata pelajaran : Bahasa Indonesia


Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Kelas/semester : 1/1
Waktu : 2 kali Pertemuan ( 4 x 35 menit )
Tema : : Alam Sekitar

Kompetensi Dasar : Siswa mampu mendengarkan dan membedakan


bebagai bunyi/suara serta bunyi Bahasa.

Hasil Belajar : Siswa mampu membedakan berbagai


bunyi/suara,bunyi Bahasa dan menanggapi (secara non verbal )

Elah Nurliah
Indikator hasil belajar : (1) mencocokan gambar sesuai dengan informasi
yang didengarkan

(2) mengisi kolom/memberi tanda dengan


informasi yang didengarkan

(3) menelesaikan gambar yang belum selesai

(4) menggolongkan gambar berdasarkan


informasi yang didengarkan,seperti gambar kelompok
binatang, kelompok gambar tumbuhan dan lain-lain.

Elah Nurliah
Contoh (Salah Satu Alternatif)
Model Pembelajaran Menyimak di SD Untuk Kelas Tinggi

Mata Pelajran : Bahasa Indonesia


Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Kelas/semester : 4/1
Waktu : 2 kali pertemuan (4 x 40 menit )

Kompetensi Dasar : Siswa mampu mendengarkan cerita pengalaman teman


Hasil Belajar : Siswa mampu memberikan tanggapan atas cerita teman yang
telah didengar dan mampu mengutarakan Kembali isi cerita yang didengar.

Indikator hasil belajar : (1) mengajukan pertanyaan berkaitan dengan cerita


yang didengarkan
(2) mengutarakan Kembali isi cerita
(3) menyampaikan cerita yang mirip atau cerita yang lain
(4) menuliskan cerita

Elah Nurliah

Anda mungkin juga menyukai