Anda di halaman 1dari 5

Nama : Meli Susanti

NIM : 23130611253
Prodi : Matematika A
MK : Filosofi Pendidikan Indonesia

T.5-Telaah Praktik Baik yang


Memerdekakan
1. Ceritakan apa yang dimaksud pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan
memerdekakan peserta didik dalam Pendidikan abad 21 dan bagaimana mewujudkan
pendidikan yang berpihak dan memerdekakan peserta didik dalam implementasi
kurikulum merdeka?
Jawab:
• Pendidikan yang berpihak pada peserta didik maksudnya adalah guru sebagai
among, Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri
Handayani. Guru sebagai among yang menuntun peserta didik untuk dilayani
sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik agar proses pembelajaran
terlibat aktif dan bermakna bagi peserta didik. Ing Ngarsa Sung Tuladha berarti di
depan memberikan contoh. Guru sebagai tenaga pendidik bukan hanya
mengajarkan ilmu pengetahuan melainkan juga harus memberikan contoh dan suri
tauladan kepada murid-muridnya. Ing Madya Mangun Karsa berarti yang di tengah
harus memberikan ide, gagasan. Maknanya sebagai seorang pendidik yang berada
di tengah-tengah muridnya harus merangsang terciptanya ide dan gagasan-
gagasan. Tut Wuri Handayani berarti yang di belakang harus memberikan
dorongan. Guru agar bisa memfasilitasi, mendorong dan mengarahkan potensi si
anak untuk mencapai cita-citanya.
• Pendidikan yang memerdekakan peserta didik menurut Ki Hajar Dewantara adalah
suatu proses pendidikan yang meletakkan unsur kebebasan anak didik untuk
mengatur dirinya sendiri, bertumbuh dan berkembang menurut kodratnya secara
lahiriah dan batiniah. Sehingga, pendidikan yang memerdekakan peserta didik
dalam pendidikan abad 21 adalah guru memberikan kebebasan kepada peserta
didik untuk mengatur dirinya sendiri untuk tumbuh dan berkembang sesuai kodrat
alam dan kodrat zaman yang dimilikinya sehingga anak mencapai keselamatan dan
kebahagiaan, bebas dari tekanan baik secara intenal maupun eksternal.
• Cara mewujudkan pendidikan yang berpihak dan memerdekakan peserta didik
dalam implementasi kurikulum merdeka bisa dengan cara:
1) Guru memberikan kesempatan kepada murid-murid untuk terlibat dalam
proses pembelajaran. Pembelajaran harus berpusat kepada murid, bukan
sebaliknya. Dalam hal ini, guru harus mampu menerapkan pembelajaran
differensiasi yang dapat merangsang anak untuk mampu memecahkan
masalah, berfikir kritis, kreatif, kolaboratif dan beretika.
2) Guru memberikan motivasi agar dapat mengembangkan kompetensi
mereka dan bukan malah sebaliknya dikekang dengan segala aturan.
Kondisi ini akan membuat murid merasa nyaman dan aman, murid merdeka
batinnya, merdeka pikirannya, dan merdeka tenaganya.
3) Guru memberikan kebebasan untuk mengemukakan pendapat kepada
murid-murid.
4) Murid diberi kebebasan memahamai pembelajaran melalui bakat, minat
ataupun gaya belajar.
5) Kegiatan di sekolah ada yang namanya Proyek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila (P5). Dengan diadakannya kegiatan ini di sekolah, diharapkan
dapat menjadi sarana yang optimal dalam mendorong peserta didik menjadi
pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila.
2. Ceritakan praktik baik apa yang telah dilakukan sekolah tempat anda PPL berkaitan
dengan pendidikan yang berpihak dan memerdekakan peserta didik?
Jawab:
Praktik baik yang telah dilakukan sekolah tempat saya PPL yaitu SMPN 22 Bandar
Lampung yang berkaitan dengan pendidikan yang berpihak dan memerdekakan peserta
didik adalah :
✓ Guru di pagi hari menyambut peserta didik di depan pintu gerbang dengan
memberikan senyuman, sapaan dan salam kepada murid. Ini mencerminkan sikap
ramah guru terhadap murid sekaligus mengoreksi kedisiplinan peserta didik. Bagi
peserta didik yang terlambat datang ke sekolah diberi nasihat untuk selalu disiplin
dalam aturan yang berlaku di mana kita berada, setelah itu diberi hukuman
memungut sampah di lapangan, baru diizinkan masuk ke kelas.
✓ 15 menit sebelum pembelajaran di mulai, yaitu pukul 6.45 sampai dengan pukul
07.00, peserta didik dibiasakan untuk tadarus membaca kitab suci Al-quran dan
menyanyikan lagu wajib nasional. Baru setelah itu kegiatan pembelajaran di mulai.
✓ Saat doa bersama di kelas, berdoa sesuai agama masing-masing.
✓ Pada penerapannya, guru-guru di kelas menggunakan pembelajaran yang berpusat
pada peserta didik, sehingga dapat merangsang peserta didik untuk dapat
memecahkan masalah, berpikir kritis, kreatif, kolaboratif dan beretika. Hal ini
sesuai dengan tuntutan kurikulum merdeka diabad 21 ini. Guru yang mengajar
sudah menggunakan media pembelajaran dan berteknologi yang dapat menarik
minat belajar peserta didik.
✓ Saat pelajaran agama Islam di kelas, yang beragama non muslim, diarahkan
membaca buku di perpustakaan.
✓ Sekolah juga menerapkan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) kepada
peserta didik kelas 7 yang sudah menerapkan kurikulum merdeka.
✓ Ketika Sholat Dzuhur tiba, Guru memastikan tidak ada peserta didik yang
tertinggal di kelas agar mengikuti shallat berjamaah dilapangan bagi peserta didik
yang putra. Sedangkan peserta didik yang putri sholat berjamaah di musholla. Guru
berkeliling sekolah sampai ke kantin-kantin untuk memastikan peserta didiknya
menunaikan shallat dzuhur. Jika ada peserta didik yang ketahuan nongkrong di
kantin saat waktunya shallat dzuhur, peserta didik ditegur kemudian disuruh sholat
dzuhur setelah yang lainnya selesai sholat. Sedangkan bagi peserta didik yang non
muslim, dapat membaca buku di perpustakaan.
✓ Tiba saatnya pulang sekolah, sebelum meninggalkan kelas, peserta didik
diwajibkan membuang sampah terlebih dahulu kemudian dikumpulkan agar dapat
dikemas oleh petugas kebersihan sampah kota bandar lampung.
✓ Sebelum meninggalkan kelas seusai pelajaran berakhir, peserta didik menyanyikan
lagu nasional seperti, gugur bunga, garuda pancasila, dll.
3. Buatlah rancangan perubahan tentang pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan
memerdekakan peserta didik dalam pendidikan abad ke-21disesuaikan dengan sekolah
tempat anda PPL.
Jawab:
Model pembelajaran : Problem Based Learning
Nama Sekolah : SMPN 22 Bandar Lampung
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Penyajian Data
Kegiatan Pendahuluan
1. Peserta didik bersama guru menyampaikan salam dan berdoa.
2. Peserta didik bersama guru mengkondisikan kelas.
3. Guru memberi motivasi kepada peserta didik
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik
5. Peserta didik menerima informasi topik dan tujuan pembelajaran dari guru.
Kegiatan Inti
Fase 1. Mengorientasi peserta didik pada masalah
1. Peserta didik melihat tayangan PPT tentang berbagai macam bentuk penyajian data yang
disajikan link
https://drive.google.com/file/d/1cV8nWXaArECP7SzLMppp8ypq99JzOYwO/vi
ew?usp=sharing
2. Peserta didik menerima informasi tentang macam-macam bentuk penyajian data.
(Pendekatan TaRL: Penguatan materi)
3. Peserta didik berkelompokan 4 anggota dengan teman didekatnya.

Fase 2. Mengorganisasi peserta didik untuk belajar


1. Peserta didik menerima LKPD kemudian mengamati dan mengidentifikasi masalah pada
LKPD secara saksama (Bernalar Kritis)
2. Peserta didik diberikan kebebasan dalam berbagi peran/tugas dalam kelompoknya untuk
menyelesaikan masalah . (pendekatan DAP, gotong royong, berpikir kreatif)
3. Peserta didik diarahkan menerapkan kegiatan tutor sebaya dalam kegiatan diskusi.
(Pendekatan TaRL: Penerapan kegiatan tutor sebaya)

Fase 3. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok.


1. Peserta didik mengumpulkan informasi dari permasalahan yang akan diselesaikan.
2. Guru berkeliling mencermati peserta didik dalam kelompok yang menemukan berbagai
kesulitan yang dialami peserta didik dan memberikan kesempatan untuk
mempertanyakan hal-hal yang belum dipahami. (pendekatan TaRL)
3. Peserta didik dalam kelompok mendapat bimbingan dari guru untuk masalah-masalah
yang dianggap sulit oleh peserta didik. (Guru memberikan bimbingan sebagai bentuk
pendekatan TaRL)
4. Peserta didik dibimbing oleh guru untuk menjawab pertanyaan berdasarkan hasil
identifikasi masalah yang telah dilakukan.

Fase 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


1. Satu kelompok peserta didik yang bersedia maju ke depan untuk mempresentasikan hasil10 Menit
kerja kelompoknya secara kreatif di depan kelas.
2. Guru membimbing jalannya presentasi dengan mengarahkan peserta didik untuk
memberikan tanggapan secara kritis.
3. Guru melakukan penilaian lembar obsevasi
Fase 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
1. Kelompok yang presentasi menjawab tanggapan dari kelompok lain.
2. Guru memberikan apresiasi kepada kelompok peserta didik yang berani menyampaikan
hasil analisisnya.
3. Peserta didik didampingi guru membuat kesimpulan kegiatan pembelajaran.
4. Peserta didik mengerjakan soal formatif secara individu.

Penutup
1. Guru menyampaikan refleksinya terhadap pembelajaran kali ini.
2. Peserta didik mendapat tugas rumah rumah membuat papan diagram secara kelompok.
3. Peserta didik mendapat informasi dari guru untuk pelajaran selanjutnya tentang
menyimpulkan diagram yang tepat sesuai dengan jenis data dan situasinya.
4. Mengakhiri pembelajaran dengan doa dan salam sebagai pembiasaan perilaku religius dan
santun (afektif). (pendekatan CRT, beriman dan bertaqwa terhadap YME).

Dokumentasi:

Anda mungkin juga menyukai