Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 2 :

1. Novi Ekayani Rahayuningsih (2300103911097014)


2. Qurrotul Aini (2300103911097054)
3. Nindy Silvia Melyasari (2300103911097200)
4. Renita Fuji Nurdiah (2300103911097143)

Topik 5
Ruang Kolaborasi

1. Apa praktik baik yang telah dilakukan oleh sekolah-sekolah pada video yang diobservasi
mahasiswa tentang pendidikan yang berpihak dan memerdekakan peserta didik?
Jawaban :
Pendidikan yang memerdekakan berasal dari pemikiran Ki Hajar Dewantara yang artinya
pendidikan yang memerdekakan lahir dan batin. Merdeka lahir dan batin berarti Mandiri bisa
berdiri sendiri tidak tergantung pada orang lain sadar juga tentang hak dan kewajibannya
sebagai anggota masyaraka, supaya nanti bisa berpartisipasi dan berkontribusi kepada
masyarakat. Pendidikan yang memerdekakan peserta didik adalah pendidikan yang
memberikan kebebasan bagi peserta didik dalam belajar sehingga peserta didik dapat
mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya yang mereka miliki. Adapun praktik baik
yang telah dilakukan oleh sekolah-sekolah pada video yang telah diobservasi tentang
pendidikan yang berpihak dan memerdekakan peserta didik :
 Memberikan kebebasan pada peserta didik untuk mengasah pengetahuan dan kemampuan
yang dimilikinya sehingga peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran.
 Memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk menentukan tujuan belajar, cara
belajar, cara evaluasi belajar, sampai merefleksiskan proses belajarnya.
 Melakukan kesepakatan bersama dalam menentukan pembelajaran yang disetujui oleh
semua pihak.
 Memberikan lingkungan belajar yang aman dan nyaman kepada peserta didik baik dari
segi fasilitas dan proses pembelajaran.
 Memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam belajar sehingga peserta didik dapat
menemukan jati diri, kodrat hidup dan menentukan perannya dalam masyarakat.
 Pembelajaran tidak hanya dilakukan di luar kelas, akan tetapi dilakukan secara outdor
sehingga peserta didik dapat berinteraksi langsung dengan masyarat untuk menambah
wawasan dan pengetahuan .
 Memerdekakan peserta didik dalam melakukan kegiatan di luar sekolah seperti
ekstrakuriler yang mereka sukai untuk mengembangkan bakat yang mereka miliki.
2. Apa praktik baik yang dilakukan oleh sekolah mitra Mahasiswa tentang pendidikan yang
berpihak dan memerdekakan peserta didik?
Jawaban :
Pemikiran Ki Hadjar Dewantara bahwa pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa
Indoneia dan perwujudan profil pelajar pancasila pada pendidikan yang berpihak pada
peserta didik dalam pendidikan abad 21. Pendidikan yang memerdekakan menurut Ki Hadjar
Dewantara adalah suatu proses pendidikan yang melektakkan unsur kebebasan anak didik
untuk mengatur diirnya sendiri, bertumbuh dan berkembang menurut kodratnya secara
lahiriyah dan batiniah. Ki Hadjar Dewantara tidak pernah memaksakan anak didik di kelas
kelas akan menjadi apa. Ki Hadjar Dewantara memerdekakan peserta didik saat belajar
apapun berdasarkan bakat dan minat mereka. Hal itulah yang harus dibawa anak Indonesia
untuk berdaulat atas dirinya sendiri. Hal inilah yang akan membawa Indonesia sebagai
Negara maju. Agar terlaksana pembelajaran sepanjang hayat maka sekolah harus mendorong
motivasi internal peserta didik yaitu dengan menciptkan senang dalam belajar, berorientasi
pada peserta didik dan memanusiakannya salah satu bentuk praktiknya adalah peserta didik
trelibat dalam kesepakatan kelas, cara belajar, cara evaluasis belajar hingga merefleksikan
proses belajarnya. Bentuk praktek di sekolah SMP ketika PPL :
 Menerapkan kessepatakan bersama yang disetujui oleh guru dan peserta didik seperti tata
tertib di kelas maupun dalam lingkungan sekolah.
 Pembelajaran berbasis proyek P5.
 Melakukan pembelajaran berdiferensiasi yang meliputi konten, proses, produk dan
lingkungan belajar yang kondusif.
 Memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai proses pembelajaran.
 Memberikan pertanyaan pemantik sebelum melakukan pembelajarn.
 Memberikan asesmen awal berupa tes diagnostik kognitif maupun non kognitif untuk
mengetahui kemampuan awal, kebutuhan, serta gaya belajar peserta didik.
 Membagikan kelompok sesuai dengan kemampuan peserta didik secara rata supaya tidak
ada kesenjangan dalam belajar.
 Memberikan kesempatan peserta didik dalam menentukan cara belajar yang mereka sukai
 Memberikan pembelajaran secara langsung kepada peserta didik dengan melakukan
praktikum pada materi suhu dan listrik dinamis
 Membimbing peserta didik untuk mengeksplor pengetahuan dalam suatu karya seperti
pada pembelajaran untuk membuat produk sesuai minat dan kemampuan peserta didik.

3. Bagaimana mewujudkan pendidikan yang berpihak dan memerdekakan peserta didik dalam
implementasi kurikulum merdeka?
Jawaban :
Guru yang merdeka belajar akan memiliki komitmen dalam tujuan, mandiri dalam bekerja
dan senantiasa melakukan refleksi. Guru yang merdeka belajar akan mendorong peserta
didik menjadi pribadi yang memiliki kompetensi global dan mencerminkan profil pelajar
Pancasila, yaitu beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, gotong royong dan kebhinekaan global. Dengan
demikian, guru dan murid akan menjadi pembelajar sepanjang hayat. Untuk mewujudkan
hal tersebut, guru harus menanamkan sikap menuntun dan melakukan pembelajaran yang
berpihak pada murid. Menuntun murid ke jalan yang lurus dilakukan dengan memberikan
contoh atau teladan yang baik, dengan memberikan ide atau prakarsa dan memberikan
motivasi. Sikap menuntun ini dikenal dengan semboyan “ing ngarso sun tulodo, ing madya
mangun karsa, tut wuri handayani”. Berikut cara mewujudkan pendidikan yang berpihak
dan memerdekakan peserta didik dalam implementasi kurikulum merdeka :
Guru memfasilitasi peserta didik untuk menemukan apa yang menjadi kebutuhan peserta
didik selama belajar. Misalnya, perlunya sikap saling menghornati antar peserta didik di dalam
kelas, dibolehkannya penggunaan HP saat belajar, pemberian ice breaking atau games untuk
menghilangkan kebosanan atau kejenuhan dalam belajar dan tidak menutup kemungkinan
pengurangan tugas dan ulangan harian diberlakukan bila hal tersebut disepakati di dalam kelas,
dan dialihkan ke bentuk lain seperti pembuatan produk tertentu atau pameran karya sesuai
dengan materi yang telah dipelajari. Dalam kesepakatan kelas, tidak ada paksaan ataupun sanksi
yang diberlakukan. Namun lebih kepada bentuk evaluasi dan refleksi bila ada yang tidak berjalan
sesuai dengan awal kesepakatan.
guru juga dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada peserta didik
melalui pembelajaran berdiferensiasi. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru melakukan
serangkaian kegiatan secara sistematis dengan memfasilitasi peserta didik untuk memproses ide
atau informasi dan mengembangkan suatu produk sesuai dengan kemampuan murid masing-
masing meliputi diferensiasi konten, diferensiasi proses dan diferensiasi produk dengan mengacu
pada aspek pemetaan kebutuhan belajar peserta didik.
Pada awal pembelajaran, guru melakukan tes diagnostik untuk mengetahui kebutuhan
belajar peserta didik berdasarkan kesiapan belajar murid, minat belajar peserta didik dan profil
belajar. Setiap peserta didik bebas mengerjakan tugas dan menghasilkan produk baik berupa teks
atau tulisan seperti artikel, narasi, karangan atau bentuk produk lain yang sesuai minat belajarnya
seperti audio, video, poster, mind mapping dan lainnya baik secara individu maupun secara
berkelompok selama produk tersebut merujuk pada indikator atau standarisasi minimum
penilaian. Selan itu, guru juga akan mengetahui apa yang disukai dan yang tidak disukai oleh
peserta didik dalam pembelajaran sehingga guru dapat menyediakan bahan atau media ajar yang
disesuaikan dengan profil belajar murid, seperti menyediakan gambar-gambar, grafik, tampilan
slide power point, atau materi yang diiringi dengan music.

Anda mungkin juga menyukai