Anda di halaman 1dari 3

NAMA : SYUKUR

NPM : 239014485385
KELAS : PPG PJOK 008

RUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN YANG DICAPAI DALAM


MEMPERTIMBANGKAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

Menurut Richard I. Arends, asesmen adalah proses pengumpulan informasi tentang partisipan
dari berbagai sumber sehingga perusahaan atau instansi dapat membentuk gambaran tentang apa
yang mereka ketahui dan dapat lakukan dengan pengetahuan tersebut . Asesmen sendiri
merefleksikan keberhasilan dalam pencapaian suatu tujuan.
Asesmen memiliki beberapa fungsi, di antaranya:

 Menilai kemajuan belajar siswa


 Menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran
 Memberikan umpan balik kepada siswa tentang kemajuan belajar mereka
 Menentukan kebutuhan belajar siswa
 Menilai efektivitas program pembelajaran.

Asesmen menurut sumber yang saya baca adalah pengumpulan infomasi dalam suatu kondisi
atau mengetahui lebih dalam tentang karakteristik peserta didik khususnya pada siswa yang
menyandang disabilitas atau disebut dengan ABK. Perencanaan pembelajaran adalah suatu
proses yang dilakukan oleh guru untuk menentukan cara apa yang digunakan untuk mencapai
tujuan pembelajaran, menentukan materi apa yang akan disampaikan serta alat atau media apa
yang diperlukan. Perencanaan pembelajaran juga melibatkan proses penetapan dan pemanfaatan
sumber daya secara terpadu yang diharapkan dapat menunjang kegiatan-kegiatan dan upaya-
upaya yang akan dilaksanakan secara efisien dan efektif dalam mencapai tujuan.
Perencanaan pembelajaran memiliki beberapa fungsi, di antaranya:

 Menilai kemajuan belajar siswa


 Menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran
 Memberikan umpan balik kepada siswa tentang kemajuan belajar mereka
 Menentukan kebutuhan belajar siswa
 Menilai efektivitas program pembelajaran.
Perencanaan pembelajaran disekolah inklusi merupakan kegiatan yang harus dipersiapkan sebaik
mungkin oleh guru dan kepala sekolah sebelum menerapkan pembelajaran. Tentunya untuk
memulai perencaan pembelajaran pada ABK langkah paling awal yang tepat adalah Indentifikasi.
Dimana kita terlebih dahulu harus bisa melihat kondisi siswa ABK yang memiliki kebutuhan
baik itu dari segi fisiknya, sosialnya, intelktualnya, dan emosional/tingkah lakunya.

Contoh ABK yang hiperaktif, autis atau tidak bisa tenang sehingga dapat mengganggu peserta
didik lainnya. Maka disarankan untuk bisa mempersiapkan kelas khusus di sekolah luar biasa
untuk sementara waktu. Dalam kutipan (Kristiawan & Rozakna, 2017) dalam jurnal
“Perencanaan Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus dalam Manajemen Sekolah Inklusif)
yang menyatakan bahwa kurikulum yang digunakan harus fleksibel dalam penerapan pendidikan
di sekolah inklusif, kemudian tidak harus memaksa peserta didik untuk terlebih dahulu
memahami materi pembelajaran melainkan memberikan perhatian penuh pada kebutuhan anak
didik, agar mereka nyaman dan aman dalam mengikuti proses pembelajaran karena ini adalah hal
yang sangat penting dan sangat menunjang keberhasila dalam proses belajar mengajar.

Tujuan pembelajaran yang harus dicapai dalam mempertimbangkan karakteristik peserta didik
yang berkebutuhan khusus adalah menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif,
mendukung perkembangan penuh potensi peserta didik, dan memungkinkan mereka mencapai
prestasi akademik dan perkembangan sosial yang optimal. Tujuan ini mencakup:

1. Inklusi : menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif yang menerima semua


peserta didik, tamnpa memandang karakteristik atau kebutuhan khusus mereka
2. Kesetaraan : memberikan kesetaraan akses dan peluang bagi peserta didik berkebutuhan
khusus untuk pelajar yang berpartisipasi dalam kurikulum dan kegiatan sekolah
3. Pembelajaran yang dapat diakses : menyediakan materi pembelajaran yang dapat
diakses, seperti bahan terbuka yang mudah dipahami, sumber daya pendukung dan
teknologi yang sesuai
4. Dukungan individu : memberikan dukungan individu yang sesuai dengan kebutuhan
peserta didik termasuk pendampingan, pemberian bantuan, atau modifikasi kurikulum
jika diperlukan
5. Pengembangan kemampuan : mendorong pengembangan kemampuan peserta didik
berkebutuhan khusus agar mereka dapat mencapai potensi maksimal mereka, termasuk
kemampuan akademik, keterampilan sosial dan kemandirian.
6. Pengembangan kemandirian : membantu peserta didik untuk menjadi mandiri,
memahami kebutuhan mereka, dan belajar mengatasi tantangan yang mereka hadapi.
7. Perasaan diterima : menciptakan suasana yang memungkinkan peserta didik merasa
diterima, dihargai, dan terlibat dalam kehidupan sekolah dan aktivitas sosial.
8. Pengembangan keterampilan sosial : mendorong pengembangan sosial, termasuk
berinteraksi dengan teman sebaya, berkomunikasi dan berkolaborasi.
9. Peningkatan prestasi akademik : peserta didik berkebutuhan khusus memiliki
kesempatan untuk meningkatkan prestasi akademik mereka sesuai dengan potensinya.
10. Kepuasan dan kesejahteraan : membuat peserta didik merasa puas dan sejahtera dalam
lingkungan pembelajaran mereka.
11. Keadilan : peserta didik yang berkebutuhan khusus memiliki hak yang sama untuk
pendidikan yang berkualitas dan tanpa diskriminasi.

Tujuan ini bertujuan untuk menciptakan pendidikan yang inklusif, adil, dan memberdayakan
bagi peserta didik berkebutuhan khusus sehingga mereka dapat berkembang secara optimal
dan menjadi anggota masyarakat yang produktif.

Anda mungkin juga menyukai