Anda di halaman 1dari 6

Nama : Fathiya Rahma

Nim : 21058073

Matakul : Pendidikan Berbasis Lokal

Hakikat pendidikan Berbasis local

A. Defenisi dan Ruang lingkup Pendidikan


Ruang lingkup pendidikan sangat luas sekali karena didalamnya banyak pihak - pihak yang ikut
terlibat, baik langsung maupun tidak langsung. Pendidikan sebagai upaya sadar untuk membantu
seseorang (peserta didik) dalam mengaktualisasikan diri sepenuh dan selengkapnya tidak terlepas
dari keterbatasan. Keterbatasan tersebut terdapat pada peserta didik, pendidik, interaksi pendidikan,
lingkungan dan sarana pendidikan yang tersedia. Batasan pendidikan yang ditetapkan oleh para ahli
beranekaragam, dan kandungannya berbeda pula antara yang satu dari yang lainnya. Perbedaan
tersebut mungkin karena orientasinya, konsep dasar yang digunakan, aspek yang menjadi tekanan,
atau karena falsafah yang melandasinya. Adapun pihak - pihak yang terlibat sekaligus sebagai ruang
lingkup pendidikan yaitu sebagai berikut :
1. Perbuatan Mendidik.

Perbuatan mendidik merupakan seluruh kegiatan, tindakan atau perbuatan dan sikap yang dilakukan
oleh pendidik sewaktu menghadapi atau mengasuh anak didik. Atau bisa juga diartikan : sikap atau
tindakan menuntun, membimbing, memberikan pertolongan dari seorang pendidik kepada anak
didik menuju kedewasaan.

2. Anak Didik.

Anak didik merupakan obyek terpenting dalam pendidikan, hal ini disebabkan perbuatan atau
tindakan mendidik itu dilakukan hanyalah untuk membawah anak didik kepada tujuan pendidikan
yang dicita - citakan.

3. Dasar dan Tujuan Pendidikan.

Yaitu landasan yang menjadi fundamen serta sumber darii segala kegiatan pendidikan islam ini
dilakukan. Maksudnya, pelaksanaan pendidikan Islam harus berlandaskan atau bersumber dari
dasar tersebut. Dalam hal ini dasar atau sumber pendidikan yaitu arah kemana anak didik ini akan
dibawa. Secara ringkas tujuan pendidikan yaitu ingin membentuk anak didik menjadi manusia
nasionalis yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

4. Pendidik.
Pendidik merupakan subyek yang melaksanakan pendidikan. Pendidik memiliki peran penting
untuk keberlangsungnya pendidikan. Baik atau tidaknya pendidik berpengaruh besar terhadap
pendidikan.

5. Materi Pendidikan.
Yaitu bahan - bahan atau pengalaman belajar ilmu agama Islam yang disusun sedemikian rupa
(dengan susunan yang lazim tetapi logis) untuk disampaikan kepada anak didik.
5. Metode Pendidikan.

Metode pendidikan merupakan cara yang paling tepat dilakukan oleh pendidik untuk
menyampaikan bahan atau materi kepada anak didik.Metode disini mengemukakan bagaimana
mengolah, menyusun dan menyajikan materi pendidikan agar materi pendidikan tersebut dapat
dengan mudah diterima dan dimiliki oleh pesertadidik.

6. Evaluasi.

Yaitu memuat cara - cara bagaimana mengadakan evaluasi atau penilaian terhadap hasil belajar
pesertadidik. Tujuan pendidikan umumnya tidak dapat dicapai sekaligus, melainkan melalui proses
atau tahap tertentu. Apabila tujuan pada tahap atau fase ini telah tercapai maka pelaksanaan
pendidikan dapat dilanjutkan pada tahap berikutnya dan berakhir dengan terbentuknya kepribadian
yang Pancasilais.

7. Alat- Alat Pendidikan.

Yaitu alat yang dapat digunakan selama melaksanakan pendidikan agar tujuan pendidikan tersebut
dapat tercapai.

8. Lingkungan Sekitar.

Yaitu keadaan - keadaan yang ikut berpengaruh dalam pelaksanaan serta hasil pendidikan itu
sendiri.

B. Belajar dan Pembelajaran


1. PENGERTIAN BELAJAR

Apa yang dimaksud dengan belajar? Pengertian belajar adalah suatu proses atau upaya yang
dilakukan setiap individu untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk
pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi
yang telah dipelajari. Definisi belajar dapat juga diartikan sebagai segala aktivitas psikis yang
dilakukan oleh setiap individu sehingga tingkah lakunya berbeda antara sebelum dan sesudah
belajar. Perubahan tingkah laku atau tanggapan, karena adanya pengalaman baru, memiliki
kepandaian/ ilmu setelah belajar, dan aktivitas berlatih. Arti belajar adalah suatu proses perubahan
kepribadian seseorang dimana perubahaan tersebut dalam bentuk peningkatan kualitas perilaku,
seperti peningkatan pengetahuan, keterampilan, daya pikir, pemahaman, sikap, dan berbagai
kemampuan lainnya. Belajar merupakan sesuatu yang berproses dan merupakan unsur yang
fundamental dalam masing-masing tingkatan pendidikan.

2. PENGERTIAN PEMBELAJARAN

Sedangkan Pembelajaran yang diidentikkan dengan kata “mengajar” berasal dari kata dasar “ajar”
yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut) ditambah dengan
awalan “pe” dan akhiran “an menjadi “pembelajaran”, yang berarti proses, perbuatan, cara
mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar. Pembelajaran adalah proses interaksi
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran
merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan
pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada
peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar
dapat belajar dengan baik.

Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di manapun dan
kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun
mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik
dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek
kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek
psikomotor) seseorang peserta didik. Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu
pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan pembelajaran juga menyiratkan adanya interaksi antara
guru dengan peserta didik. Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu
proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa
untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.

C. Saluran Pendidikan
1. Pendidikan Formal
Merupakan jalur pendidikan yang pastinya kalian sudah tahu atau umum di Indonesia yaitu
pendidikan yang diselenggarakan seperti sekolah dan memiliki tingkat pendidikan yaitu tingkat SD,
SMP dan SMA. pada jalur pendidikan ini memiliki jenjang pendidikan yang terstruktur dan sangat
jelas.
Ciri Ciri Pendidikan Formal :
1. Terdapat kurikulum yang terstruktur
2. Memiliki persyaratan tertentu
3. Materi yang dipakai bersifat akademik
4. Memakan waktu yang lama untuk proses pembelajaran
5. Tenaga pembimbing / guru memenuhi kualifikasi tertentu
6. Tempat pendidikan dari pemerintah atau swasta
7. Harus mengikuti ujian untuk peserta didik
8. Adanya peraturan berseragam
9. Saat selesai menempuh jenjang pendidikan atau melanjutkan ke jenjang berikutnya
membutuhkan ijazah sebagai peranan penting dalam penerimaan peserta didik.

2. Pendidikan Non Formal


sistematika di luar sistem sekolah adalah bagian penting dari kegiatan skala besar yang dilakukan
secara mandiri atau untuk membantu siswa tertentu mencapai tujuan belajarnya.
Sebagian besar pendidikan informal berlangsung pada usia dini. Misalnya, Taman Pendidikan Al
Quran populer di masjid-masjid dan sekolah minggu di semua gereja. terdapat berbagai kursus
termasuk kursus musik, les dan banyak lagi.
Menurut pendapat Philip H. Coombs pendidikan nonformal adalah aktivitas pendidikan yang
terorganisir yang berlangsung sendiri atau sebagai bagian dari kegiatan yang lebih luas di luar
sistem formal yang dimaksudkan. Melayani peserta didik tertentu untuk mencapai tujuan
belajarnya. Sehubungan dengan tujuan pembelajaran / pendidikan, pembelajaran
nonformal bertanggung jawab untuk mencapai dan mencapai tujuan yang sangat luas sifat,
tingkatan dan cakupannya.
Ciri Ciri Pendidikan Non Formal :
1. Memiliki tujuan untuk mendapatkan keterampilan.
2. Berfokus pada siswa bagaimana belajar mandiri, dapat mengontrol aktivitas belajar.
3. Waktu pembelajaran tidak mempengaruhi
4. Kurikulum fleksibel dan biasanya peserta didik yang menentukan
5. Hubungan guru dan siswa bersifat mendatar
6. Ijazah tidak terlalu penting untuk penerimaan siswa
Contoh Pendidikan non formal :
1. Kelompok Belajar
2. Tempat untuk penitipan anak
3. Sanggar
4. Tempat Kursus
5. Majelis taklim
6. Lembaga pelatihan khusus

Asas Pendidikan Nonformal


1. Asas Prinsip Inovasi
Kebutuhan siswa harus diperhatikan dalam menyelenggarakan pendidikan nonformal. Oleh karena
itu, dalam mengembangkan inovasi, aspek-aspek seperti norma, nilai, teknologi, dan metode perlu
disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
2. Asas Prinsip-prinsip untuk menetapkan dan mengembangkan visi pendidikan nonformal
Hal ini berkaitan dengan standar minimal yang dicapai siswa, dengan mempertimbangkan
berbagai jenis dan tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dibutuhkan oleh anggota
masyarakat, yaitu tentang menetapkan tujuan.
3. Asas Pokok-Pokok rencana dan mengembangkan Pendidikan Nonformal
Pendidikan Nonformal adalah sebagai berikut: (1) Menyeluruh Artinya program atau kegiatan
yang direncanakan harus sejalan dengan tujuan di atas. (2) Keterpaduan adalah suatu rencana yang
meliputi program pendidikan formal dan informal yang terkoordinasi sehingga jenis program
pendidikannya selaras satu sama lain. (3) Pertimbangan aspek kuantitatif dan kualitatif Di bidang
pendidikan nonformal, kemampuan belajar dan bekerja perlu ditingkatkan secara kualitatif dan
kuantitatif (4) Sumber pemerintah dan informasi swasta atau pemerintah daerah Tinjauan semua
sumber yang tersedia atau terpercaya dalam bentuk integrasi dan penggunaan semua sumber yang
tersedia dari kedua sumber.
3. Pendidikan Informal
Pendidikan informal merupakan metode pendidikan dari keluarga dan lingkungan tertentu terhadap
kegiatan belajar individu yang dilaksanakan dengan bertanggung jawab. Setelah lulus ujian,
hasil pendidikan informal akan diperlakukan sama dengan pendidikan formal dan pendidikan
informal sesuai standar nasional pendidikan.
Pemerintah memiliki alasan untuk memulai pendidikan informal adalah sebagai berikut:
• Memulai Pendidikan dengan Keluarga
• Pendidikan Informal juga telah disosialisasikan untuk menggapai tujuan pendidikan nasional
dimulai dari Keluarga
• Homeschooling: Formal tapi Informal
• Anak harus dibesarkan sejak lahir
• Kurikulum pendidikan usia dini
Selain itu, dibawah ini yang termasuk ciri ciri dari pendidikan informal adalah :
Ciri Ciri Pendidikan informal
1. Lingkungan keluarga dapat dilakukan khusus untuk pendidikan informal
2. Persyaratan khusus tidak berlaku
3. Tidak perlu untuk mengikuti ujian yang diselenggarakan
4. Keluarga dan lingkungan berperan penting dalam proses pendidikan
5. Tidak berlakunya kurikulum
6. Jenjang pendidikan / tingkat pendidikan tidak berlaku dalam pendidikan informal
7. Pendidikan informal dilakukan tanpa adanya batasan waktu dan ruang
8. Guru pada pendidikan informal adalah orang tua
9. Dalam pendidikan informal tidak adanya sistem manajemen yang terstruktur
10. Tidak dibutuhkannya ijazah
Contoh Pendidikan informal
Contoh pendidikan informal adalah suatu proses pembelajaran yang berasal dari keluarga dan
lingkungan sekitar

Anda mungkin juga menyukai