NAMA NURASIAH
Petunjuk:
1. Bacalah materi tentang Konsep Dasar Pendidikan Inklusif yang sudah peserta
bimtek unduh! Jawablah pertanyaan yang diberikan berdasar berbagai sumber
referensi yang relevan!.
2. Jawaban diunggah ke LMS dalam bentuk PDF.
3. Berilah nama file jawaban LK dengan format: Nama_Judul Sub Materi. Misal:
Agus Setiawan_Konsep Dasar Pendidikan Inklusif
1. Setelah membaca mengenai hakikat pendidikan inklusif, menurut anda
budaya, kebijakan dan praktik apa yang perlu dikebangkan guna terlaksananya
pendidikan inklusif di sekolah?
Jawab:
Budaya, kebijakan dan praktik apa yang perlu dikebangkan guna
terlaksananya pendidikan inklusif di sekolah diantaranya membangun karakter
siswa agar belajar saling memahami dan menghargai keragaman manusia baik
dari aspek fisik,sosial, intelektual, emosional, bahasa, budaya, agama maupun
etknik. Kesadaran masyarakatsekolah tentang keberadaan dan potensi anak
berkebutuhan khusus ini dibangun denganmenunjukkan kepedulian
2. Menurut anda apakah landasan filosofis, yuridis dan empiris sudah mampu
memberikan kondisi yang ideal bagi peserta didik berkebutuhan khusus yang
bersekolah di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif?
Jawab:
Pendidikan inklusif adalah pendidikan yang ramah untuk semua anak, dengan
sistem layanan pendidikan yang mensyaratkan anak berkebutuhan khusus
belajar di sekolah-sekolah terdekat di kelas biasa bersama teman-teman
seusianya. Sejarah pendidikan inklusif di dunia pada mulanya diprakarsai dan
diawali dari negara-negara Scandinavia (Denmark, Norwegia, Swedia),
Amerika tahun 1960-an, Inggris dalam Ed.Act. 1991, selanjutnya deklarasi
Bangkok tahun 1994 mencetuskan perlunya pendidikan inklusif, di Indonesia
tahun 2004 lalu tahun 2005 diadakan simposium Internasional di Bukit Tinggi.
Tujuan Pendidikan inklusif di antaranya memenuhi amanat UUD 1945 pasal
31 sedangkan yang melandasi pendidikan inklusif adalah filosofis, yuridis, dan
empirik
5. Sekolah harus merespon keragaman peserta didik secara luas, baik dalam
hal latar belakang sosial ekonomi dan budaya, pola tingkah laku, maupun
kemampuan, dan potensi yang berbeda-beda;
6. Pola pembejaran yang dilakukan di sekolah inklusif berbasis pada
pendekatan pembelajaran berpusat pada anak (Teaching Base of Students
Centre);
7. Pola pembelajaran yang berbasis pada pola kolaboratif yang sistemik, yang
melibatkan peran dari kepala sekolah, guru, orang tua peserta didik, dan
masyarakat. (Hermansyah, 2014).