Anda di halaman 1dari 3

LK 1.

Konsep Dasar Pendidikan Inklusif

NAMA FIRMAN ROMADHAN, S.Pd

INSTANSI SDN 1 SUNGAI SEKONYER

Petunjuk:
1. Bacalah materi tentang Konsep Dasar Pendidikan Inklusif yang sudah peserta
bimtek unduh! Jawablah pertanyaan yang diberikan berdasar berbagai sumber
referensi yang relevan!.
2. Jawaban diunggah ke LMS dalam bentuk PDF.
3. Berilah nama file jawaban LK dengan format: Nama_Judul Sub Materi. Misal:
Agus Setiawan_Konsep Dasar Pendidikan Inklusif
1. Setelah membaca mengenai hakikat pendidikan inklusif, menurut anda
budaya, kebijakan dan praktik apa yang perlu dikebangkan guna terlaksananya
pendidikan inklusif di sekolah?
Jawab:
Terciptanya pembelajaran yang ramah bagi semua peserta didik, baik reguler
maupun anak berkebutuhan khusus. Sekolah tidak membeda-bedakan peserta
didik, semua siswa berhak mendapatkan pelayanan pendidikan yang sama.

2. Menurut anda apakah landasan filosofis, yuridis dan empiris sudah mampu
memberikan kondisi yang ideal bagi peserta didik berkebutuhan khusus yang
bersekolah di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif?
Jawab:
Ya, landasan filosofis, yuridis, dan empiris sudah ideal , untuk diterapkan pada
pendidikan inklusif disekolah.

3. Setelah membaca materi tentang sekolah ramah anak, bagaimana pengelolaan


kelas yang akan anda lakukan agar tercipta lingkungan kelas yang ramah anak
dengan setting sekolah inklusif?
Jawab:
1. Pada kegiatan awal pembelajaran, guru melakukan pengkondisian
sebelum proses pembelajaran dan melakukan dialog kecil dengan siswa
2. Pada saat proses pembelajaran, guru harus menggunakan metode dan
pendekatan yang menarik dan menyenangkan bagi siswa
LK 1. Konsep Dasar Pendidikan Inklusif

3. Guru menggunakan Strategi pembelajaran yang sama pada seluruh


anggota dikelas Kecuali pada ABK, guru menggunakan strategi khusus
yaitu strategi individualisasi dalam pembelajaran
4. Dalam proses pengelolaan kelas guru menanamkan konsep dan nilai
serta moral kepada anak yaitu dengan bersikap akrab, memfasilitasi
anak dalam belajar, sabar dan mengajarkan caranya menghargai antar
teman dengan tidak membeda bedakan.
5. Pada proses evaluasi, guru melakukan tanya jawab dan latihan. Untuk
anak ABK juga diberikan kesempatan mengikuti evaluasi tetapi
disesuaikan dengan kemampuan anak tersebut.

4. Sebutkan indikator nilai-nilai kebersamaan yang mewarnai situasi dan suasana


pembelajaran dalam praktik penyelenggaraan sekolah inklusif?
Jawab:
1. Sekolah menyediakan program yang layak, menantang, dan aksesible
untuk semua peserta didik, dengan tetap memperhatikan aspek
kebutuhan khusus pada setiap individu;
2. Setiap peserta didik, termasuk di dalamnya ABK, memiliki suasana
yang damai dan harmoni dalam melakukan aktivitas pembelajaran dan
aktivitas lainnya, baik sebagai makhluk individu maupun sebagai
makhluk sosial;
3. Aktivitas pembelajaran di sekolah inklusif berbasis pada nilai
perdamaian, demokrasi, hak asasi maunia, dan pembangunan
berkelanjutan;
4. Adanya kepekaan sosial dan kesiapan akademis dari warga sekolah
untuk senantiasa meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam
memberikan layanan pembelajaran bagi setiap peserta didik yang
berbasis pada analisis kebutuhan individu;
5. Sekolah harus merespon keragaman peserta didik secara luas, baik
dalam hal latar belakang sosial ekonomi dan budaya, pola tingkah
laku, maupun kemampuan, dan potensi yang berbeda-beda;
6. Pola pembejaran yang dilakukan di sekolah inklusif berbasis pada
pendekatan pembelajaran berpusat pada anak (Teaching Base of
Students Centre);
7. Pola pembelajaran yang berbasis pada pola kolaboratif yang sistemik,
yang melibatkan peran dari kepala sekolah, guru, orang tua peserta
didik, dan masyarakat. (Hermansyah, 2014).
5. Setelah membaca materi mekanisme layanan PDBK, menurut anda, model
penempatan PDBK manakah yang paling baik? Jelaskan alasannya?
Jawab:
Model pendidikan mainstreaming merupakan model yang memadukan antara
pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus (Sekolah Luar Biasa) dengan
pendidikan reguler. Peserta didik berkebutuhan khusus digabungkan ke dalam
kelas reguler hanya untuk beberapa waktu saja.Lebih maksimal karena tidak
setiap waktu siswa kelas regular digabungkan dengan peserta didik
berkebutuhan khusus.
LK 1. Konsep Dasar Pendidikan Inklusif

Anda mungkin juga menyukai